Laporan Geologi Laut
Laporan Geologi Laut
Laporan Geologi Laut
DI DESA ANGSANA
Putri Lestari
2010716220003
Baharuddin, S.Kel, M.Si. Ira Puspita Dewi, S.Kel. M.Si Nursalam, S.Kel. M.S
NIP.197910102008011019 NIP.198104232005012004 NIP.197708242008121002
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur praktikan panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga praktikan dapat menyusun laporan dengan judul “Pemetaan
Geomorfologi Pulau dan laut di Desa Angsana” yang diselesaikan tepat pada
waktunya. Laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Geologi Laut.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada Dosen
Pengampu dan Asisten Praktikum yang telah membantu dan memberikan arahan-
arahan, saran, bimbingan serta petunjuk selama praktikum dilaksanakan sehingga
terwujudnya laporan ini.
Praktikan menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca
sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan laporan kedepannya. Akhir kata, semoga
laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan dapat digunakan sebagai
bahan kajian.
Putri Lestari
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iv
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Tujuan dan Kegunaan ....................................................................................... 3
1.3. Ruang Lingkup Praktek..................................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 4
2.1. Pengertian Geologi ............................................................................................ 4
2.2. Manfaat Mempelajari Geologi Laut .................................................................. 5
2.3. Struktur Geologi dan Geomorfologi Pantai dan Pulau ..................................... 6
2.4. Kelerengan Pantai ............................................................................................. 9
2.5. Jenis-Jenis Batuan ........................................................................................... 10
BAB 3. METODE KERJA ...................................................................................... 14
3.1. Waktu dan Tempat .......................................................................................... 14
3.2. Alat dan Bahan ................................................................................................ 14
3.3. Prosedur Kerja ................................................................................................. 15
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 16
4.1. Struktur Geologi dan Geomorfologi Pulau ..................................................... 16
4.2. Proses Geomorfologi Pantai ............................................................................ 16
4.3. Jenis-Jenis Batuan dan Struktur Batuan yang Tersingkap .............................. 17
4.4. Kelerengan Pantai ........................................................................................... 18
4.5. Peta Geomorfologi dan Substrat Dasar Laut ................................................... 21
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 22
5.1. Kesimpulan ..................................................................................................... 22
5.2. Saran ................................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 23
LAMPIRAN ............................................................................................................. 25
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1
udara yang mengitari bumi khususnya bagian yang melekat dan berinteraksi dengan
bumi, hidrosfir, serta proses-proses yang bekerja di atas permukaan bumi yang dipicu
oleh energi matahari dan tarikan gravitasi bumi. Proses-proses yang dimaksud tersebut
seperti pelapukan, pengikisan dan pengendapan. Sedangkan geologi dinamis adalah
ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat dinamika bumi yang berhubungan dengan
perubahan-perubahan pada bagian bumi yang diakibatkan oleh energi dari dalam
bumi.
Geologi Dinamis adalah bagian dari Ilmu Geologi yang mempelajari dan
membahas tentang sifat-sifat dinamika bumi. Sisi ini berhubungan dengan perubahan-
perubahan pada bagian bumi yang diakibatkan oleh gaya-gaya yang dipicu oleh energi
yang bersumber dari dalam bumi, seperti kegiatan magma yang menghasilkan
vulkanisma, gerak-gerak litosfir akibat adanya arus konveksi, gempabumi dan gerak-
gerak pembentukan cekungan pengendapan dan pegunungan.
Geologi laut ialah cabang yang mempelajari tentang geologi dasar lautan. Hal-
hal yang dipelajari misalnya tentang bentuk dasar lautan, proses-proses yang
mempengaruhi pembentukannya, endapan-endapan yang terkandung diatas maupun
dibawah dasar laut dan banyak hal-hal lainnya.
Perairan Angsana merupakan wilayah perairan terbuka yang menghadap
langsung ke Laut Jawa, hal ini menjadikan wilayah perairan Angsana sangat dinamis
atau berubah-ubah. Kondisi pantai Angsana terdiri dari hamparan pasir, muara sungai,
tanjung yang terdapat singkapan batuan serta aktivitas pertambangan sehingga wilayah
perairan pantai Angsana merupakan arus pelayaran kapal pengangkut batubara (atau
yang disebut dengan Tongkang) Gelombang yang datang menuju pantai yang
memiliki kekuatan untuk mengikis batuan di pantai, dan batuan tersebut dibawa oleh
arus ke tempat lain yang akhirnya mengendap. Diadakannya kegiatan praktek lapang
ini adalah bertujuan untuk Mengidentifikasi struktur geologi dan geomorfologi pantai,
Mengetahui proses geomorfologi pantai di lokasi desa angsana, Mengidentifikasi
secara visual jenis-jenis batuan dan struktur batuan yang tersingkap di sepanjang
pantai lokasi praktek, Menganalisis kelerengan Pantai, dan terakhir Memetakan
geomorfologi pantai dan substrat dasar pantai dan laut.
2
1.2. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dan kegunaan dari kegiatab praktek lapang di Desa Angsana ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi struktur geologi dan geomorfologi pantai
2. Mengetahui proses geomorfologi pantai di lokasi tersebut.
3. Mengidentifikasi secara visual jenis-jenis batuan dan struktur batuan yang
tersingkap di sepanjang pantai lokasi praktek
4. Menganalisis kelerengan Pantai
5. Memetakan geomorfologi pantai dan substrat dasar pantai dan laut
1.3. Ruang Lingkup Praktek
1.3.1. Ruang Lingkup Wilayah
Lokasi praktek bertempat di perairan Desa Angsana dan sekitarnya ,
Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan.
1.3.2. Ruang Lingkup Materi
1. Struktur dan geomorfologi pantai meliputi pengamatan tipe pantai dan formasi
batuan.
2. Jenis batuan dan sedimen dasar laut
3. Kelerengan pantai
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
4
bahan yang membentuk bumi, selaput udara yang mengitari bumi, khususnya bagian
yang melekat dan berinteraksi dengan bumi, kemudian selaput air atau hidrosfir, serta
proses-proses yang bekerja diatas permukaan bumi yang dipicu oleh energi Matahari
dan tarikan gayaberat bumi. Proses-proses yang dimaksud itu, dapat dijabarkan
sebagai pelapukan, pengikisan, pemindahan dan pengendapan. Geologi Dinamis
adalah bagian dari Ilmu Geologi yang mempelajari dan membahas tentang sifat-sifat
dinamika bumi. Sisi ini berhubungan dengan perubahan-perubahan pada bagian bumi
yang diakibatkan oleh gaya-gaya yang dipicu oleh energi yang bersumber dari dalam
bumi, seperti kegiatan magma yang menghasilkan vulkanisma, gerak-gerak litosfir
akibat adanya arus konveksi, gempabumi dan gerak-gerak pembentukan cekungan
pengendapan dan pegunungan (Noverma, 2017).
2.2. Manfaat Mempelajari Geologi Laut
Cakupan dari ilmu geologi sangat luas seperti yang tersebut dalam definisinya,
yaitu mempelajari bumi seutuhnya. Sehingga untuk memudahkan dalam mempelajari
bumi, maka ilmu geologi dapat dipecah menjadi beberapa cabang ilmu geologi
semakin bertambah seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi . Dari apa yang telah
diuraikan, dapat diketahui beberapa kepentingan dalam mempelajari ilmu geologi. Di
bawah ini beberapa kepentingan tersebut :
1. Ilmu geologi dapat membantu untuk mengetahui dan memahami awal terjadi
dan struktur dari bumi sebagai planet khususnya daratan dan lautan yang
menyusun kerak bumi.
2. Ilmu geologi dapat membantu menjelaskan karakteritik dan babbling alam
yang sangat bervariasi dan bagaimana bentang dan yang sangat berbeda ini
dapat terbentuk dan dimanfaatkan oleh manusia.
3. Pengetahuan geologi sangat membantu untuk mengetahui dimana mineral dan
batuan berharga dapat dijumpai.
4. Keberadaan material bangunan sangat tergantung pada kondisi geologi suatu
daerah. Pengetahuan geologi sangat membantu para ahli bangunan untuk
mendapatkan material bahan bangunan.
5. Ilmu geologi sangat penting dalam hubungannya dengan sumber daya air,
karena keberadaan air sangat tergantung juga pada jenis atau macam
batuannya.
5
6. Pengetahuan geologi sangat membantu untuk memprediksikan atau
meramalkan kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana alam seperti
longsoran, aktivitas gunungapi dan sebaginya (Ilmu, 2017).
Geologi sebagai sains kebumian berperan dalam berbagai bidang, terutama
semua bidang yang berhubungan dengan ruang di bumi atau yang hal-hal mengubah
roman kulit bumi, serta batuan dan lapukannya. Secara umum, geologi berperan dalam
aspek yang berhubungan dengan Sumber Daya Mineral, Sumber Daya Energi, Sumber
Daya Kewilayahan, dan Kebencanaan (Zakaria, 2010).
Tujuan utama dari geologi kelautan yaitu mengembangkan suatu
pemahaman terhadap struktur dari bagian bumi yang ditutupi oleh laut dan
samudera.Sehingga untuk mengkaji dan mempelajari segala yang berkenaan dengan
kelautan baik dari permukaan sampai dasar (Indra, 2012).
Manfaat mempelajari Geologi khususnya geologi laut/Oceanografi Geologi
adalah sebagi berikut:
1. Pembangunan struktur bawah laut
2. Pembangunan Dermaga
3. Pembangunan Anjungan minyak
4. Pemasangan kabel bawah laut dan jembatan antar pulau (Noverma, 2017).
Mampu memahami proses-proses geologi yang terjadi dalam laut, pada
tinjauan prinsip, konsep, teori, klasifikasi, dan perkembangan penelitian geologi laut
sampai pada konteks kekinian, yang pada akhirnya sangat dibutuhkan mahasiswa
untuk membuka dan/atau menambah wawasan (Armid dkk, 2017).
2.3. Struktur Geologi dan Geomorfologi Pantai dan Pulau
Geomorfologi merupakan ilmu yang mempelajari kenampakan di permukaan
bumi dimulai dari bentanglahan secara luas hingga unit satuan terkecil yaitu
bentuklahan (Verstappen, 1983). Geomorfologi memiliki kaitan dengan kehidupan
manusia karena berhubungan dengan potensi sumberdaya yang terdapat di suatu
wilayah beserta dengan ancaman bencananya. Oleh karena itu, ilmu Geomorfologi
dapat digunakan sebagai dasar analisis pemanfaatan sumberdaya wilayah secara
optimal dan lestari sehingga tidak mengganggu kondisi lingkungan di dalamnya.
(Nurkholis, 2018)
6
Wilayah pantai dan wilayah-wilayah lain di bumi, terbentuk oleh berbagai
proses geologi yaitu proses endogen yang diprakarsai oleh proses yang terjadi dari
dalam bumi, dan proses eksogen yang dimotori oleh kegiatan dari luar bumi. Proses
endogen bermula dari gerak-gerak dari dalam bumi seperti gempa bumi, letusan
gunungapi; proses tersebut membentuk benua, lautan, deretan pegunungan, dan
bentukan lainnya. Proses exogen diprakarsai oleh pancaran sinar matahari, kegiatan
atmosfir tanah, erosi oleh air, angin, es, transport sedimen, dan sedimentasi di berbagai
tempat. (Treman, 2017)
Pesisir merupakan wilayah yang berkaitan dengan zona deposisional. Wilayah
tersebut seringkali digunakan secara khusus sebagai wilayah budidaya atau wilayah
terbangun. Hal tersebut disebabkan oleh kemiringan lereng yang datar sampai dengan
landai, sehingga mudah untuk dibangun dan dikelola. Keberadaan kota-kota besar di
Indonesia yang sebagian besar berada di wilayah pesisir merupakan sebuah bukti
bahwa pembangunan diarahkan di wilayah pesisir. Pembangunan tersebut meliputi
semua sektor kehidupan masyarakat, sehingga perlu adanya pengendalian agar tidak
terjadi degradasi lingkungan. (Kurnianto, 2019)
Dominasi proses deposisional yang terjadi di wilayah pesisir akan
menghasilkan jenis dan intensitas proses geomorfologi yang berbeda dengan wilayah
yang non deposisional. Hal tersebut dicerminkan oleh litologi dan jenis tanah yang
tidak resisten terhadap erosi lembar, erosi percik, serta erosi lateral. Tingginya run off
di wilayah pesisir merupakan bukti bahwa 3 jenis erosi tersebut sangat mendominasi.
Wilayah pesisir juga merupakan hasil kombinasi proses eksogen yang berasal dari
proses fluvial, marine, dan eolian. Hal tersebut memberikan makna bahwa sebagian
besar bentuk lahan wilayah pesisir dipengaruhi oleh tenaga eksogen. (Kurnianto,
2019)
Wilayah pesisir memiliki proses geomorfologi yang didominasi proses
eksogenik berupa tenaga air dan angin. Identitas utama wilayah pesisir adalah
deposisional yang berarti bahwa sebagian besar wilayah pesisir di seluruh dunia
terdapat proses pengendapan yang lebih intensif jika dibandingkan dengan wilayah
dengan bentuk lahan lain. Wilayah pesisir juga memiliki beberapa pola pengangkutan
sedimen yang disebabkan oleh kuantitas dan intensitas proses bentuk lahan fluvial dan
marine. (Kurnianto, 2019)
7
Pantai merupakan salah satu kawasan yang dinamis, daerah pertemuan antara
darat, laut dan udara. Perubahan bentuk garis pantai dapat terjadi dalam waktu yang
sangat singkat hingga kurun waktu lama. Perubahan ini disebabkan oleh interaksi
proses alami antara geologi, batuan, geomorfologi oseanografi (arus, gelombang dan
pasang surut) dan angin (Komar, 1976). Jenis batuan keras (batuan beku vulkanik dan
metamorf), cenderung membentuk pantai yang stabil, tahan terhadap hempasan
gelombang. Sebaliknya batuan lunak, seperti sedimen dan endapan alluvial cenderung
membentuk pantai erosi yang mudah terabrasi oleh gelombang laut. Pasokan sedimen
melalui muara sungai secara menerus cenderung membentuk garis pantai yang maju.
Struktur geologi berperan dalam pembentukan morfologi dan dinamika pantai.
Gelombang, arus dan pasang surut berperan aktif di dalam mengontrol dinamika
kawasan pantai. (Setiady, 2016)
Shepard (1948) mengelompokkan pantai berdasarkan faktor-faktor
pembentukannya yaitu:
1. Pantai Primer: pantai yang prosesnya lebih banyak dikontrol oleh proses-
proses darat atau terestial, seperti erosi deposisional, vulkanik, dan diatrofisme.
2. Pantai Sekunder: pantai yang terutama dibentuk akibat aktivitas organisme
aktivitas gelombang laut.
Berdasarkan proses terestial, organisme, aktivitas laut, maka Shepard membagi
tujuh tipe pantai termasuk garis pantainya yaitu:
1. Pantai erosi darat: pantai yang berkembang dibawah pengaruh erosi di daratan
yang diikuti oleh proses inundasi oleh laut.
2. Pantai pengendapan darat: pantai yang terbentuk akibat akumulasi secara
langsung bahan-bahan sedimen sungai, glasial, angin, atau akibat longsor lahan
ke arah laut.
3. Pantai gunung api: pantai yang terbentuk akibat proses vulkanik di tengah laut.
4. Pantai structural: pantai yang terbentuk akibat proses patahan, lipatan, atau
intrusi batuan sedimen.
5. Pantai erosi gelombang: pantai yang terbentuk akibat aktivitas gelombang
mungkin berpola lurus atau tidak teratur, bergantung pada komposisi maupun
struktur dari batuan penyusun, seperti pada proses erosi gelombang pada tebing
pantai
8
6. Pantai pengendapan laut: pantai yang dibentuk oleh deposisi material sedimen
laut.
7. Pantai organic: pantai yang terbentuk akibat aktivitas hewan atau tumbuhan
2.4. Kelerengan Pantai
Sistem sirkulasi air laut yang diakibatkan oleh pasang surut, arus dan
gelombang pada daerah pesisir pantai sangat efektif menggerakan material sedimen
khususnya pada perairan dangkal dan kawasan pesisir. Dinamika tersebut
menyebabkan morfologi pantai bervariasi secara spasial ataupun temporal. Dinamika
yang terjadi di kawasan pantai sebagai akibat tekanan dari gelombang dan arus
merupakan suatu proses keseimbangan yang berlangsung secara kontinu. Arus dan
gelombang merupakan faktor kekuatan utama yang menentuhkan arah dan sebaran
sedimen. Kekuatan ini pula yang menyebabkan karakteristik sedimen berbeda
sehingga pada dasar perairan disusun oleh berbagai kelompok ukuran butiran sedimen
(Kalay, 2018).
Perbedaan ukuran partikel sedimen pada dasar perairan dipengaruhi juga oleh
perbedaan jarak dari sumber sedimen tersebut. Proses transport sedimen di pantai akan
memberikan dampak pada perubahan kemiringan pantai, bahkan dapat mengganggu
proses keseimbangan pantai. Jika keseimbangan tersebut terganggu maka akan ada
kawasan pantai ditempat lain yang bertambah atau erosi pantai dan di tempat lain
terjadi pengendapan sedimen yang berlebihan atau akresi (Pariwono, 1999 dalam
Tokndekut, 2013).
Pantai merupakan pertemuan antara daratan dan lautan. Pengukuran
kemiringan pantai dilakukan untuk mengetahui jenis pantai dan penyebab
terbentuknya pantai. Hasil pengukuran dapat digunakan sebagai pedoman pelestarian
dan pemanfaatan pantai selanjutnya. Kemiringan pantai diukur berdasarkan jarak
antara vegetasi yang mewakili batas daratan hingga bibir pantai sebagai batas lautan
(Astuti, 2012)
Kemiringan pantai berkaitan dengan berbagai aktivitas yang dapat dilakukan
di pantai. Wisatawan sebagian besar menyukai pantai yang landai karena lebih mudah
untuk melakukan berbagai aktivitas. Kemiringan pantai yang ≤ 10° dianggap paling
sesuai untuk wisata pantai, sedangkan kemiringan pantai yang lebih dari 45° dianggap
tidak sesuai untuk wisata pantai karena dianggap curam (Rahmawati, 2009).
9
Pengukuran kemiringan pantai dilakukan menggunakan rollmeter dan tongkat
berukuran 2 meter. Langkah pertama, kayu berukuran 2 meter diletakkan secara
horizontal di atas pasir dan dilekatkan tepat pada batas pantai teratas. Setelah
dipastikan horizontal, di hitung ketinggian tongkat tersebut dengan rollmeter.
Sehingga dapat diketahui kemiringan pantai tersebut dengan cara menghitung sudut
yang dibentuk antara garis horizontal dan vertikal yang didapatkan. Pengukuran ini
dilakukan dari batas pantai teratas (Lestari, 2013).
10
tergabung secara fisik satu sama lain. Batuan umumnya tersusun oleh gabungan
mineral, bahan organik serta bahan-bahan vulkanik (Wibowo, 2017).
Berdasarkan proses pembentukannya, secara umum dibagi kedalam 3 proses
utama, yaitu proses kristalisasi, dari proses kristalisasi akan terbentuk jenis batuan
beku. Proses metamorfisme, dari proses metamorfisme akan terbentuk jenis batuan
metamorf. Proses terakhir proses pengendapan, akan terbentuk jenis batuan sedimen
(Wibowo, 2017).
1. Batuan Beku
Batuan beku (atau igneus rock, berasal dari kata latin ignis yang berarti api),
atau batuan magmatic (Gambar 5.1), adalah satu dari tiga jenis batuan utama,
yang lainnya bersifat sedimen dan metamorf. Batuan beku terbentuk melalui
pendinginan dan pemadatan magma atau lava. Magma dapat berasal dari
lelehan parsial batuan yang ada baik di dalam mantel atau kerak bumi.
Biasanya, peleburan disebabkan oleh satu atau lebih dari tiga proses berikut:
kenaikan suhu, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Pemadatan
menjadi batuan dapat terjadi di bawah permukaan (intrusif) atau di permukaan
sebagai batuan ekstrusif. Batuan beku dapat terbentuk dengan kristalisasi untuk
membentuk granular, batuan kristal, atau tanpa kristalisasi (Islami, 2018).
Batuan beku dan metamorf membentuk 90-95% kerak bumi. Batuan beku
membentuk sekitar 15% permukaan tanah bumi saat ini. Sebagian besar kerak
samudera bumi terbuat dari batuan beku. Batuan beku juga penting secara
geologis karena: mineral dan kimia globalnya memberi informasi tentang
komposisi mantel, dari mana beberapa batuan beku diekstraksi, dan kondisi
suhu dan tekanan yang memungkinkan ekstraksi ini, dan atau batuan lain yang
sudah ada yang meleleh. Usia absolut batuan beku dapat diperoleh dari
berbagai bentuk penanggalan radiometrik dan dengan demikian dapat
dibandingkan dengan strata geologi yang berdekatan, yang memungkinkan
rangkaian kejadian waktu (Islami, 2018).
Ciri khas batuan beku biasanya memberikan informasi karakteristik
lingkungan tektonik tertentu, memungkinkan rekonstruksi tektonik (Islami,
2018).
11
Dalam beberapa keadaan khusus, batuan beku menjadi tuan rumah deposit
mineral penting (bijih): misalnya, tungsten, timah, dan uranium umumnya
terkait dengan granit dan diorit, sedangkan bijih kromium dan platina
umumnya terkait dengan gabbros (Islami, 2018).
Fenton (2003) menggolongkan batuan beku berdasarkan tekstur dan tempat
terbentuknya. Batuan beku memiliki beragam tekstur yang dipengaruhi oleh
tempat dan kedalaman terbentuknya. Kedalaman yang berbeda menyebabkan
batuan beku memiliki tekstur yang berbeda pula.
Kelompok batuan beku menurut Fenton:
- Batuan berbutir kasar; terbentuk jauh di kedalaman, dan memiliki ukuran
kristal yang cukup besar.
- Batuan berbutir halus; terbentuk di dekat permukaan atau di permukaan,
dan memiliki kristal yang sangat kecil.
- Batuan glassy; umumnya terbentuk/membeku pada permukaan aliran lava,
karena pendinginannya yang sangat cepat menyebabkan mineral-
mineralnya tidak sempat mengkristal.
- Batuan fragmental; terbentuk dari lemparan kuat material letusan suatu
gunung berapi. Terdiri dari banyak butiran dan pecahan yang telah
disatukan oleh panas gunung berapi.
Fenton juga menjelaskan bahwa batuan beku akan berwarna cerah apabila
mengandung sedikit “iron-magnesian minerals”, dan akan berwarna gelap
apabila mengandung banyak “iron-magnesian minerals”. Contoh batuan beku
yang digolongkan menurut Fenton adalah Granit dan Sianit.
2. Batuan Sedimen
Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada
kondisi temperatur dan tekanan yang rendah. Batuan ini berasal dari batuan
yang lebih dahulu terbentuk, yang mengalami pelapukan, erosi, dan kemudian
lapukannya diangkut oleh air, udara yang selanjutnya diendapkan dan
berakumulasi di dalam cekungan pengendapan, membentuk sedimen.
Material-material sedimen itu kemudian terkompaksi, mengeras, mengalami
litifikasi, dan terbentuklah batuan sedimen [1]. Batuan sedimen terdiri dari
12
berbagai macam jenis tergantung dari kandungan mineral yang terdapat di
dalamnya (Fitri, 2017).
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena proses pengendapan,
proses kimia dan proses biologi. Umumnya terbentuk dari pecahan-pecahan
batuan yang lebih tua, fragmen-fragmen dipisahkan oleh air atau angin,
contohnya: serpih, batupasir, batugamping dan lain-lain (Achmad, 2010).
Menurut Achmad, sifat-sifat teknis batuan sedimen pada umumnya, adalah:
- Serpih sering menjadi lunak bila terendam air dalam beberapa hari
- Jarak kekar umumnya agak besar untuk batupasir
- Kekuatan batugamping bervariasi dari lunak sampai keras.
Berdasarkan Hadi (2020), ada tidaknya proses transportasi dari batuan sedimen
dapat dibedakan menjadi dua macam:
a. Batuan sedimen klastik
Merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari hancuran batuan lain,
kemudian tertransportasi dan terdeposisi dan selanjutnya akan mengalami
diagenesa dan dikelompokkan berdasarkan butir materialnya. Untuk itu,
diperlukan satu acuan butir komponen materialnya, dan telah dibuat oleh
Wentworth, dikenal sebagai skala Wenworth.
b. Batuan sedimen non-klastik
Batuan sedimen non klastik merupakan batuan sedimen sebagai hasil dari
aktifitas organisme / pengendapan sisa-sisa organisme, proses penguapan
air laut, dan pengendapan unsur kimia tertentu. Contoh batuan sedimen
non-klastik, yaitu: batubara dan batugamping.
3. Batuan Metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk oleh proses metamorfisme
pada batuan yang ada sebelumnya. Batuan yang ada sebelumnya (protolith)
dapat berupa batuan beku, sedimen atau metamorf. Proses metamorfisme
adalah proses yang menyebabkan perubahan komposisi mineral, tekstur dan
struktur pada batuan karena adanya panas dan tekanan yang tinggi, serta larutan
kimia yang aktif. Proses metamorfisme tersebut mengubah mineral-mineral
suatu batuan pada fase padat karena pengaruh terhadap kondisi fisika dan kimia
di dalam kerak bumi yang berbeda dengan kondisi sebelumnya (Ayasa, 2014).
13
BAB 3. METODE KERJA
14
3.3. Prosedur Kerja
3.3.1. Pengamatan Geomorfologi dan Bentuk Pantai
1. Lakukan pengamatan terhadap jenis dan tipe pantai dengan memetakan titik
GCP pada setiap tipe pantai di sepanjang pantai (dokumentasikan setiap
perubahan).
2. Identifikasi bentuk geomorfologi pantai apakah terdapat gisik pasir, lidah pasir,
gumuk. Setiap lokasi dilakukan GCP dan didokumentasikan.
3. Identifikasi bentuk dan geomorfologi pantai apakah pengaruh flufial atau
pengaruh proses marin.
3.3.2. Pengambilan data batuan dan sedimen dasar laut
1. Mengamati dan mendokumentasikan jenis batuan yang terdapat di sepanjang
pantai lokasi praktek.
2. Mengidentifikasi sampel batuan yang diperoleh di lapangan
3. Mengklasifikasikan berdasarkan jenis batuannya
4. Lakukan pengambilan sampel substrat dasar laut dengan menggunakan Grab
Sampler dan catat setiap posisinya dengan GPS. Identifikasi setiap sampel
sedimen dengan metode megaskopis dan jenis sedimennya.
3.3.3. Pengukuran kelandaian pantai
1. Lakukan pengukuran kelandaian pantai dengan menggunakan theodolit dan
waterpass. Setiap titik alat dan detail dilakukan pencatat posisi GPS.
2. Lakukan pengukuran kedalaman perairan dengan membuat lajur perum
15
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
16
Singkapan-singkapan batuan yang berada di sepanjang pantai dikenal sebagai
muka daratan ter-erosi, menghasilkan pasir yang kemudian diangkut di sepanjang garis
pantai dan diendapkan di wilayah pantai membentuk bentuk- bentuk bentang alam
tertentu. Morfologi pantai di daerah wilayah pesisir pantai angsana mengarah ke laut
dominan landai dan pantai yang curam ada di bagian barat pantai angsana.
Pembentukan pantai merupakan hasil interaksi gelombang air laut dengan dataran
pantai yang bisa membuat garis pantai mundur ke arah darat sebagai akibat erosi
gelombang laut dan maju ke arah laut yang disebabkan oleh sedimentasi yang
materialnya dibawa oleh gelombang.
17
pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan (litifikasi) dan
diagenesa.
18
(115,5884396324, -3,7721348066) sampai (115,5887685073, -3,7723877873), dan
Stasiun 4 dari koordinat (115,5899177497, -3,7718746313) sampai (115,5902466247,
-3,7721276120).
Pada Stasiun 1 dari koordinat (115,5833904074, -3,7731640098) sampai
(115,5837192824, -3,7734169905) didapat gambaran profil yaitu dari jarak 0 meter
sampai 20 meter disana menunjukkan kelerengan dari ketinggian 2,1 meter sampai 1,7
meter. Dari jarak 20 meter sampai 30 meter kelerengan mulai curam dengan ketinggian
1,7 meter sampai 1,5 meter. Kemudian dari jarak 30 meter sampai 46 meter melandai
kembali dengan ketinggian 1,5 meter smpai 1,4 meter.
19
Pada Stasiun 3 dari koordinat (115,5884396324, -3,7721348066) sampai
(115,5887685073, -3,7723877873) didapat gambaran profil yaitu dari jarak 0 meter
sampai 10 meter disana menunjukkan kelerengan dari ketinggian 1,3 meter sampai
0.97 meter. Dari jarak 10 meter sampai 40 meter kelerengan melandai dengan
ketinggian 0.97 meter sampai 0,51 meter. Kemudian dari jarak 40 meter sampai 46
meter kelerengan mencuram dengan ketinggian 0,51 meter sampai 0,45 meter.
20
pesisir angsana menunjukkan bahwa mungkin adanya sedimentasi di wilayah Timur
pantai angsana utama daerah tersebut lebih dangkal. Sedimentasi adalah masuknya
muatan sedimen ke dalam suatu lingkungan perairan tertentu melalui media air dan
diendapkan di dalam lingkungan tersebut.
4.5. Peta Geomorfologi dan Substrat Dasar Laut
Berdasarkan peta sebaran geomorfologi substrat dasar laut, dapat disimpulkan
bahwa dasar laut perairan wilayah angsana dominan pasir sedang dan pasir halus yang
pada gambar peta substrat dasar perairan wilayah Angsana ditunjukkan dengan warna
krem untuk substrat pasir sedang dan warna hijau untuk substrat pasir halus.
21
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Struktur geologi yang ada di Wilayah pantai Angsana memiliki bentuk pola
yang teratur. Wilayah pesisir pantai Angsana adalah suatu wilayah pesisir yang
dominan formasi geologinya merupakan daerah Alluvium (Qa). Pada daerah
sekitar 3 Kilometer dari pantai Angsana menuju Utara tersusun dari formasi
geologi lainnya seperti Formasi Dahor.
2. Bentang alam yang terbentuk di wilayah pesisir angsana kebanyakan
merupakan hasil proses dari interaksi antara wilayah pesisir dengan gelombang
air laut yang bisa membuat wilayah pesisir angsana terabrasi maupun
tersedimentasi. Wilayah pesisir angsana khususnya pada daerah muara sungai
di sana terdapat sebuah delta yang terbentuk hasil dari pengendapan sedimen
yang terbawa oleh aliran sungai yang mengendap di muara sungai karena
kecepatan aliran sungai yang semakin melambat pada zona tersebut.
3. Berdasarkan pengambilan sampel penelitian yang dilakukan di pantai
Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, hasil identifikas batuan menunjukkan
bahwa terdapat 2 jenis batuan yang didapatkan yaitu batuan batu bara
(sedimen) dan batuan kerikil/pasir dalam batuan sedimen klastik.
4. Dilihat dari data kelerengan pada Stasiun 1, Stasiun 2, Stasiun 3, maupun
Stasiun 4, dapat disimpulkan bahwa kelerengan pantai di pantai Angsana ini
disebut landai, tidak curam ataupun terjal.
5. Berdasarkan peta sebaran geomorfologi substrat dasar laut, dapat disimpulkan
bahwa dasar laut perairan wilayah angsana dominan pasir sedang dan pasir
halus.
5.2. Saran
Sebaiknya praktikan diarahkan untuk lebih memperhatikan proses
pengambilan data. Selain itu, sebaiknya praktikan dituntun dalam proses analisa data
serta pengolahan data sehingga praktikan tidak mengalami kesulitan dan dapat lebih
memahami proses praktikum yang berlangsung.
22
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, F. (2010). Tinjauan Sifat-Sifat Agregat Untuk Campuran Aspal Panas (Studi
Kasus Beberapa Quarry Di Gorontalo). Jurnal Saintek, 5(1).
ARMID, D.Sc, IRA, M.Si, & AMADHAN TAKWIR, M.Si. (2017). Silabus dan
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Mata Kuliah Geologi Laut. Universitas
Haluoleo. Retrieved December 17, 2021, from Uho.ac.id website:
https://www.uho.ac.id/fakultas/fpik/wp-
content/uploads/sites/2/2018/07/Geologi-Laut.docx
Astuti. (2012, October 26). KEMIRINGAN PANTAI. Retrieved December 19, 2021,
from Astutipage website: https://astutipage.wordpress.com/tag/kemiringan-
pantai/
Ayasa, H. (2014). PETROGENESIS BATUAN METAMORF DAERAH CIGABER,
KECAMATAN CIHARA, KABUPATEN LEBAK, PROPINSI BANTEN
(Doctoral dissertation).
Fenton, C. L., & Fenton, M. A. (2003). The rock book. Courier Corporation.
Fitri, D. B. D., Hidayat, B., & Subandrio, A. S. (2017). Klasifikasi Jenis Batuan
Sedimen Berdasarkan Tekstur Dengan Metode Gray Level Co-occurrence
Matrix Dan K-nn. eProceedings of Engineering, 4(2).
Gurnita, I. M. (2020). TA: RANCANGAN MUSEUM GEOLOGI INDONESIA DI
KOTA BARU PARAHYANGAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR
ORGANIK (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Nasional).
Hadi, H., & Sepriadi, S. (2020). A ANALISIS TIPE DAN STRUKTUR BATUAN
UNTUK MENENTUKAN METODE PENAMBANGAN YANG AKAN
DIGUNAKAN. Jurnal Teknik Patra Akademika, 11(02), 64-73.
Ilmu, J. (2017, August 9). √ Geologi Laut: Pengertian, Manfaat dan Sedimentasi.
Retrieved from Jagoan Ilmu website: https://jagoanilmu.net/geologi-laut/
Indra Ikhsan, N. (2012). Tugas Geologi Laut 1- Naufan. Retrieved December 17, 2021,
from 123dok.com website: https://123dok.com/document/q20wdk2z-tugas-
geologi-laut-naufan.html
Islami, N. (2018). FISIKA BUMI (Volume 1). Repository.unri.ac.id. Retrieved from
https://repository.unri.ac.id/jspui/handle/123456789/9254
Kalay, D. E., Lopulissa, V. F., & Noya, Y. A. (2018). Analisis kemiringan lereng
pantai dan distribusi sedimen pantai perairan Negeri Waai Kecamatan Salahutu
Provinsi Maluku. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 14(1),
10-18.
23
Kurnianto, F. A. (2019). Keberagaman Bentuk Lahan Di Wilayah Pesisir Dan
Kaitannya Dengan Karakteristik Proses Geomorfologi. MAJALAH
PEMBELAJARAN GEOGRAFI, 2(2), 197-209.
Lestari, L. H. (2013). Komparasi karakteristik Pantai Peneluran Penyu (Kasus Pantai
Pengumbahan dan Sindang Kerta Jawa Barat). Universitas Padjajaran.
Noor, D. (2012). Geologi. Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik-Universitas
Pakuan.
Noverma, N. (2017). Bahan ajar: oseanografi geologi.
Nurkholis, A., Jayanto, G. D., & Jurnawan, N. Y. (2018). ANALISIS
BENTUKLAHAN SEBAGAI LANDASAN TERWUJUDNYA
SUSTAINABLE COASTAL AREA DI INDONESIA.
Rahmawati, A. (2009). Studi Pengelolaan Kawasan Pesisir untuk Kegiatan Wisata
Pantai (Kasus Pantai Teleng Ria Kabupaten Pacitan, Jawa Timur).
RIFAI, A. GEOLOGI SEBAGAI SCIENCE DAN TEKNOLOGI.
Ronodirdjo, M. Z. (2019). Buku Ajar Pengantar Geologi.
Setiady, D., & Darlan, Y. (2016). Karakteristika Pantai Dalam Penentuan Asal
Sedimen di Pesisir Bayah Kabupaten Lebak, Banten. Jurnal Geologi Kelautan,
10(3), 147-155.
Shepard, F. (1948). Submarine Geology. Harper: New York.
Tokndekut. R. (2013). Distribusi Spasial Sedimen Pesisir Pada Teluk Ambon Dalam. Skripsi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Pattimura Ambon.
24
LAMPIRAN
25
115,590785 -3,771874 -1,315 5d 0,985 2,135 -0,168 0,4995
115,590659 -3,772061 -1,668 5e 0,632 1,782 -0,521 0,1465
115,590903 -3,771603 0,164 5f 2,464 3,614 1,311 1,9785
115,59089 -3,771532 -0,072 5g 2,228 3,378 1,075 1,7425
115,590863 -3,771453 -0,295 5h 2,005 3,155 0,852 1,5195
115,590189 -3,771843 -0,02 6 2,28 3,43 1,127 1,7945
115,590197 -3,771981 -1,52 6a 0,78 1,93 -0,373 0,2945
115,590217 -3,772094 -1,604 6b 0,696 1,846 -0,457 0,2105
115,590226 -3,772281 -1,9 6c 0,4 1,55 -0,753 -0,0855
115,590006 -3,772001 -1,313 6d 0,987 2,137 -0,166 0,5015
115,589945 -3,772073 -1,71 6e 0,59 1,74 -0,563 0,1045
115,589873 -3,77216 -1,68 6f 0,62 1,77 -0,533 0,1345
115,590182 -3,771736 -0,01 6g 2,29 3,44 1,137 1,8045
115,590163 -3,771675 0,24 6h 2,54 3,69 1,387 2,0545
115,590161 -3,771581 0,077 6i 2,377 3,527 1,224 1,8915
115,589152 -3,772019 -0,66 7 1,64 2,79 0,487 1,1545
115,589169 -3,772145 -1,166 7a 1,134 2,284 -0,019 0,6485
115,5892 -3,772292 -1,19 7b 1,11 2,26 -0,043 0,6245
115,589256 -3,77257 -1,93 7c 0,37 1,52 -0,783 -0,1155
115,588946 -3,77217 -1,12 7d 1,18 2,33 0,027 0,6945
115,588881 -3,772276 -1,21 7e 1,09 2,24 -0,063 0,6045
115,588763 -3,772379 -1,302 7f 0,998 2,148 -0,155 0,5125
115,589145 -3,77192 0,622 7g 2,922 4,072 1,769 2,4365
115,589121 -3,771882 0,657 7h 2,957 4,107 1,804 2,4715
115,588381 -3,772153 -0,206 8 2,094 3,244 0,941 1,6085
115,588401 -3,77213 -0,375 8A 1,925 3,075 0,772 1,4395
115,588414 -3,772174 -0,69 8B 1,61 2,76 0,457 1,1245
115,588425 -3,772375 -1,45 8C 0,85 2 -0,303 0,3645
115,58837 -3,772128 -0,29 8D 2,01 3,16 0,857 1,5245
115,588339 -3,772171 -0,64 8E 1,66 2,81 0,507 1,1745
115,588191 -3,772437 -1,55 8F 0,75 1,9 -0,403 0,2645
115,588428 -3,77213 -0,45 8G 1,85 3 0,697 1,3645
115,588453 -3,77218 -0,78 8H 1,52 2,67 0,367 1,0345
115,58861 -3,77237 -1,45 8I 0,85 2 -0,303 0,3645
115,588381 -3,772004 0,203 8J 2,503 3,653 1,35 2,0175
115,588368 -3,771966 0,04 8K 2,34 3,49 1,187 1,8545
115,588367 -3,771962 -0,155 8L 2,145 3,295 0,992 1,6595
115,588390 -3,772016 0,215 8M 2,515 3,665 1,362 2,0295
115,588419 -3,771958 0,03 8N 2,33 3,48 1,177 1,8445
115,588423 -3,771946 -0,245 8O 2,055 3,205 0,902 1,5695
115,588345 -3,772036 0,07 8P 2,37 3,52 1,217 1,8845
26
115,588331 -3,772016 -0,005 8Q 2,295 3,445 1,142 1,8095
115,58832 -3,771989 -0,295 8R 2,005 3,155 0,852 1,5195
115,58778 -3,772164 0,06 9 2,36 3,51 1,207 1,8745
115,58795100 -3,77216000 -0,635 9A 1,665 2,815 0,512 1,1795
115,58820200 -3,77209700 -0,884 9B 1,416 2,566 0,263 0,9305
115,58780000 -3,77226900 -1,7 9C 0,6 1,75 -0,553 0,1145
115,58780000 -3,77228700 -0,695 9D 1,605 2,755 0,452 1,1195
115,58785800 -3,77253700 -1,005 9E 1,295 2,445 0,142 0,8095
115,58763100 -3,77263100 -1,88 9F 0,42 1,57 -0,733 -0,0655
115,58775300 -3,77230500 -0,755 9G 1,545 2,695 0,392 1,0595
115,58776800 -3,77223100 -0,99 9H 1,31 2,46 0,157 0,8245
115,58785100 -3,77223700 -1,76 9I 0,54 1,69 -0,613 0,0545
115,58792000 -3,77228300 0,23 9J 2,53 3,68 1,377 2,0445
115,58811600 -3,77246600 0,25 9K 2,55 3,7 1,397 2,0645
115,58775200 -3,77211400 0,365 9L 2,665 3,815 1,512 2,1795
115,58773300 -3,77206000 0,236 9M 2,536 3,686 1,383 2,0505
115,58770600 -3,77197100 0,375 9N 2,675 3,825 1,522 2,1895
115,58784800 -3,77192100 0,36 9O 2,66 3,81 1,507 2,1745
115,58782200 -3,77200900 0,275 9P 2,575 3,725 1,422 2,0895
115,58778800 -3,77208200 0,4 9Q 2,7 3,85 1,547 2,2145
115,58770500 -3,77210100 0,61 9R 2,91 4,06 1,757 2,4245
115,58764100 -3,77203900 0,04 10 2,34 3,49 1,187 1,8545
115,58760400 -3,77195700 0,04 9T 2,34 3,49 1,187 1,8545
115,58761900 -3,77198100 0,05 9U 2,35 3,5 1,197 1,8645
115,58723600 -3,77229100 -0,401 10A 1,899 3,049 0,746 1,4135
115,58735700 -3,77226800 -1,033 10B 1,267 2,417 0,114 0,7815
115,58747400 -3,77224600 -1,723 10C 0,577 1,727 -0,576 0,0915
115,58721500 -3,77231900 -0,541 10D 1,759 2,909 0,606 1,2735
115,58720100 -3,77255600 -0,793 10E 1,507 2,657 0,354 1,0215
115,58720300 -3,77275000 -1,618 10F 0,682 1,832 -0,471 0,1965
115,58688100 -3,77276500 -0,532 10G 1,768 2,918 0,615 1,2825
115,58705500 -3,77251000 -1,053 10H 1,247 2,397 0,094 0,7615
115,58716200 -3,77235500 -1,618 10I 0,682 1,832 -0,471 0,1965
115,58726600 -3,77235800 0,569 10J 2,869 4,019 1,716 2,3835
115,58738600 -3,77254400 0,632 10K 2,932 4,082 1,779 2,4465
115,58747400 -3,77268100 0,672 10L 2,972 4,122 1,819 2,4865
115,58722300 -3,77222000 0,512 10M 2,812 3,962 1,659 2,3265
115,58720400 -3,77207800 0,779 10N 3,079 4,229 1,926 2,5935
115,58722200 -3,77216500 0,677 10O 2,977 4,127 1,824 2,4915
115,58729000 -3,77220100 0,412 10P 2,712 3,862 1,559 2,2265
115,58733900 -3,77209200 0,802 10Q 3,102 4,252 1,949 2,6165
27
115,58742800 -3,77201400 0,605 10R 2,905 4,055 1,752 2,4195
115,58697400 -3,77207100 0,682 11 2,982 4,132 1,829 2,4965
115,579978 -3,773974 12 2,3 3,45 1,147 1,8145
115,579808 -3,773867 0,77 1.1.1 3,07 4,22 1,917 2,5845
115,579880 -3,773891 0,6555 1.1.2 2,9555 4,1055 1,8025 2,47
115,579918 -3,773938 0,557 1.1.3 2,857 4,007 1,704 2,3715
115,579904 -3,773755 0,8985 1.2.1 3,1985 4,3485 2,0455 2,713
115,579913 -3,773835 0,783 1.2.2 3,083 4,233 1,93 2,5975
115,579955 -3,773890 0,5155 1.2.3 2,8155 3,9655 1,6625 2,33
115,580020 -3,773807 0,58 1.3.1 2,88 4,03 1,727 2,3945
115,579989 -3,773904 0,5435 1.3.2 2,8435 3,9935 1,6905 2,358
115,579992 -3,773929 0,3925 1.3.3 2,6925 3,8425 1,5395 2,207
115,579961 -3,774579 -0,19 1.4.1 2,11 3,26 0,957 1,6245
115,579971 -3,774441 1,0925 1.4.2 3,3925 4,5425 2,2395 2,907
115,579976 -3,774197 1,1375 1.4.3 3,4375 4,5875 2,2845 2,952
115,580160 -3,774528 -1,1065 1.5.1 1,1935 2,3435 0,0405 0,708
115,580136 -3,774377 -0,6406 1.5.2 1,6594 2,8094 0,5064 1,1739
115,580075 -3,774199 -0,2075 1.5.3 2,0925 3,2425 0,9395 1,607
115,580377 -3,774520 -1,379 1.6.1 0,921 2,071 -0,232 0,4355
115,580184 -3,774166 -0,8315 1.6.2 1,4685 2,6185 0,3155 0,983
115,580320 -3,774416 -0,156 1.6.3 2,144 3,294 0,991 1,6585
115,580628 -3,773946 0,44 13 2,74 3,89 1,587 2,2545
115,580401 -3,773786 -1,9905 2.1.1 0,3095 1,4595 -0,8435 -0,176
115,580490 -3,773828 -0,16 2.1.2 2,14 3,29 0,987 1,6545
115,580591 -3,773650 -0,1635 2.1.3 2,1365 3,2865 0,9835 1,651
115,580604 -3,773792 0,219 2.2.1 2,519 3,669 1,366 2,0335
115,580594 -3,773863 -0,2225 2.2.2 2,0775 3,2275 0,9245 1,592
115,580815 -3,773620 -0,161 2.2.3 2,139 3,289 0,986 1,6535
115,580734 -3,773789 0,362 2.3.1 2,662 3,812 1,509 2,1765
115,580653 -3,773891 -0,08 2.3.2 2,22 3,37 1,067 1,7345
115,580613 -3,774438 -0,073 2.3.3 2,227 3,377 1,074 1,7415
115,580599 -3,774329 0,875 2.4.1 3,175 4,325 2,022 2,6895
115,580742 -3,774350 0,8655 2.4.2 3,1655 4,3155 2,0125 2,68
115,580303 -3,773699 0,4305 2.4.3 2,7305 3,8805 1,5775 2,245
115,580585 -3,774094 0,8615 2.5.1 3,1615 4,3115 2,0085 2,676
115,580686 -3,774206 0,7015 2.5.2 3,0015 4,1515 1,8485 2,516
115,580646 -3,774060 0,2505 2.5.3 2,5505 3,7005 1,3975 2,065
115,580881 -3,774346 0,7615 2.6.1 3,0615 4,2115 1,9085 2,576
115,580847 -3,774267 0,5355 2.6.2 2,8355 3,9855 1,6825 2,35
115,580728 -3,774076 0,3005 2.6.3 2,6005 3,7505 1,4475 2,115
115,581482 -3,773779 0,0665 14 2,3665 3,5165 1,2135 1,881
28
115,581254 -3,773608 1,0015 3.1.1 3,3015 4,4515 2,1485 2,816
115,581293 -3,773614 -0,191 3.1.2 2,109 3,259 0,956 1,6235
115,581391 -3,773720 0,1075 3.1.3 2,4075 3,5575 1,2545 1,922
115,581504 -3,773583 0,8025 3.2.1 3,1025 4,2525 1,9495 2,617
115,581500 -3,773683 0,1765 3.2.2 2,4765 3,6265 1,3235 1,991
115,581485 -3,773708 0,1255 3.2.3 2,4255 3,5755 1,2725 1,94
115,581595 -3,773568 0,4945 3.3.1 2,7945 3,9445 1,6415 2,309
115,581569 -3,773644 0,168 3.3.2 2,468 3,618 1,315 1,9825
115,581546 -3,773690 0,148 3.3.3 2,448 3,598 1,295 1,9625
115,581600 -3,774101 1,086 3.4.1 3,386 4,536 2,233 2,9005
115,581586 -3,774015 -0,706 3.4.2 1,594 2,744 0,441 1,1085
115,581542 -3,773956 -0,3825 3.4.3 1,9175 3,0675 0,7645 1,432
115,581801 -3,774155 -1,348 3.5.1 0,952 2,102 -0,201 0,4665
115,581706 -3,774040 -0,8155 3.5.2 1,4845 2,6345 0,3315 0,999
115,581597 -3,773925 -0,265 3.5.3 2,035 3,185 0,882 1,5495
115,581970 -3,774087 -1,4605 3.6.1 0,8395 1,9895 -0,3135 0,354
115,581851 -3,773987 -0,9055 3.6.2 1,3945 2,5445 0,2415 0,909
115,581758 -3,773906 -0,5715 3.6.3 1,7285 2,8785 0,5755 1,243
115,582530 -3,773492 0,038 15 2,338 3,488 1,185 1,8525
115,582154 -3,773365 0,817 4.1.1 3,117 4,267 1,964 2,6315
115,582330 -3,773403 0,21 4.1.2 2,51 3,66 1,357 2,0245
115,582374 -3,773437 0,0355 4.1.3 2,3355 3,4855 1,1825 1,85
115,582471 -3,773308 0,968 4.2.1 3,268 4,418 2,115 2,7825
115,582494 -3,773340 0,4155 4.2.2 2,7155 3,8655 1,5625 2,23
115,582499 -3,773393 0,0385 4.2.3 2,3385 3,4885 1,1855 1,853
115,582679 -3,773205 0,7355 4.3.1 3,0355 4,1855 1,8825 2,55
115,582633 -3,773299 0,424 4.3.2 2,724 3,874 1,571 2,2385
115,582571 -3,773389 0,033 4.3.3 2,333 3,483 1,18 1,8475
115,582389 -3,773952 -1,2795 4.4.1 1,0205 2,1705 -0,1325 0,535
115,582452 -3,773848 -0,83 4.4.2 1,47 2,62 0,317 0,9845
115,582501 -3,773673 -0,423 4.4.3 1,877 3,027 0,724 1,3915
115,582597 -3,773893 -1,312 4.5.1 0,988 2,138 -0,165 0,5025
115,582559 -3,773784 -0,8705 4.5.2 1,4295 2,5795 0,2765 0,944
115,582546 -3,773635 -0,374 4.5.3 1,926 3,076 0,773 1,4405
115,582863 -3,773837 -1,253 4.6.1 1,047 2,197 -0,106 0,5615
115,582785 -3,773728 -0,852 4.6.2 1,448 2,598 0,295 0,9625
115,582632 -3,773496 -0,3765 4.6.3 1,9235 3,0735 0,7705 1,438
115,583108 -3,773334 0,294 16 2,594 3,744 1,441 2,1085
115,582743 -3,773131 1,564 5.1.1 3,864 5,014 2,711 3,3785
115,582876 -3,773231 0,629 5.1.2 2,929 4,079 1,776 2,4435
115,582987 -3,773244 0,344 5.1.3 2,644 3,794 1,491 2,1585
29
115,583122 -3,773097 1,674 5.2.1 3,974 5,124 2,821 3,4885
115,583125 -3,773157 0,804 5.2.2 3,104 4,254 1,951 2,6185
115,583110 -3,773233 0,374 5.2.3 2,674 3,824 1,521 2,1885
115,583385 -3,772992 1,544 5.3.1 3,844 4,994 2,691 3,3585
115,583339 -3,773040 0,734 5.3.2 3,034 4,184 1,881 2,5485
115,583261 -3,773148 0,384 5.3.3 2,684 3,834 1,531 2,1985
115,583077 -3,773626 -0,756 5.4.1 1,544 2,694 0,391 1,0585
115,583085 -3,773526 -0,436 5.4.2 1,864 3,014 0,711 1,3785
115,583021 -3,773434 0,014 5.4.3 2,314 3,464 1,161 1,8285
115,583154 -3,773563 -0,666 5.5.1 1,634 2,784 0,481 1,1485
115,583192 -3,773455 -0,326 5.5.2 1,974 3,124 0,821 1,4885
115,583154 -3,773563 -0,056 5.5.3 2,244 3,394 1,091 1,7585
115,583246 -3,773465 -0,666 5.6.1 1,634 2,784 0,481 1,1485
115,583272 -3,773364 -0,436 5.6.2 1,864 3,014 0,711 1,3785
115,583188 -3,773318 0,134 5.6.3 2,434 3,584 1,281 1,9485
115,583589 -3,773207 0,06 17 2,36 3,51 1,207 1,8745
115,583498 -3,772802 1,32 6.1.1 3,62 4,77 2,467 3,1345
115,583534 -3,772924 1,08 6.1.2 3,38 4,53 2,227 2,8945
115,583498 -3,772802 0,16 6.1.3 2,46 3,61 1,307 1,9745
115,583757 -3,7722679 0,82 6.2.1 3,12 4,27 1,967 2,6345
115,583706 -3,772805 0,95 6.2.2 3,25 4,4 2,097 2,7645
115,583666 -3,772995 0,26 6.2.3 2,56 3,71 1,407 2,0745
115,583932 -3,773236 -0,53 6.3.1 1,77 2,92 0,617 1,2845
115,583743 -3,773212 -0,46 6.3.2 1,84 2,99 0,687 1,3545
115,583669 -3,773209 -0,19 6.3.3 2,11 3,26 0,957 1,6245
115,584124 -3,772804 -0,08 18 2,22 3,37 1,067 1,7345
115,584058 -3,773226 -0,385 7.1.1 1,915 3,065 0,762 1,4295
115,584082 -3,773125 -0,185 7.1.2 2,115 3,265 0,962 1,6295
115,584108 -3,772953 0,015 7.1.3 2,315 3,465 1,162 1,8295
115,584265 -3,773204 -0,455 7.2.1 1,845 2,995 0,692 1,3595
115,584196 -3,773059 -0,22 7.2.2 2,08 3,23 0,927 1,5945
115,584171 -3,772919 -0,07 7.2.3 2,23 3,38 1,077 1,7445
115,584318 -3,773134 -0,525 7.3.1 1,775 2,925 0,622 1,2895
115,584307 -3,773041 -0,245 7.3.2 2,055 3,205 0,902 1,5695
115,584262 -3,772869 -0,07 7.3.3 2,23 3,38 1,077 1,7445
115,583997 -3,772638 0,725 7.4.1 3,025 4,175 1,872 2,5395
115,584039 -3,772705 0,7525 7.4.2 3,0525 4,2025 1,8995 2,567
115,584074 -3,772755 0,535 7.4.3 2,835 3,985 1,682 2,3495
115,584096 -3,772641 1,33 7.5.1 3,63 4,78 2,477 3,1445
115,584102 -3,772681 0,9 7.5.2 3,2 4,35 2,047 2,7145
115,584113 -3,773735 0,605 7.5.3 2,905 4,055 1,752 2,4195
30
115,584291 -3,772561 1,435 7.6.1 3,735 4,885 2,582 3,2495
115,584278 -3,772641 1,215 7.6.2 3,515 4,665 2,362 3,0295
115,584267 -3,772751 0,61 7.6.3 2,91 4,06 1,757 2,4245
115,584267 -3,772751 0,61 18 2,91 4,06 1,757 2,4245
115,58461 -3,77291 -1,475 8.1.1 0,825 1,975 -0,328 0,3395
115,58448 -3,77279 -1,295 8.1.2 1,005 2,155 -0,148 0,5195
115,58438 -3,77273 -0,88 8.1.3 1,42 2,57 0,267 0,9345
115,58443 -3,77309 -1,505 8.2.1 0,795 1,945 -0,358 0,3095
115,58438 -3,77288 -1,32 8.2.2 0,98 2,13 -0,173 0,4945
115,58434 -3,77273 -0,86 8.2.3 1,44 2,59 0,287 0,9545
115,58413 -3,7731 -1,585 8.3.1 0,715 1,865 -0,438 0,2295
115,58415 -3,7729 -1,325 8.3.2 0,975 2,125 -0,178 0,4895
115,58424 -3,77277 -0,63 8.3.3 1,67 2,82 0,517 1,1845
115,58435 -3,77248 0,35 8.4.1 2,65 3,8 1,497 2,1645
115,58434 -3,77253 -0,01 8.4.2 2,29 3,44 1,137 1,8045
115,5842 -3,77251 0,485 8.5.1 2,785 3,935 1,632 2,2995
115,58423 -3,77254 -0,045 8.5.2 2,255 3,405 1,102 1,7695
115,58507 -3,77253 -0,3 19 2 3,15 0,847 1,5145
115,58534 -3,77291 -1,561 9.1.1 0,739 1,889 -0,414 0,2535
115,58515 -3,77268 -1,028 9.1.2 1,272 2,422 0,119 0,7865
115,58512 -3,77259 -0,083 9.1.3 2,217 3,367 1,064 1,7315
115,58499 -3,77294 -1,728 9.2.1 0,572 1,722 -0,581 0,0865
115,58502 -3,77271 -1,133 9.2.2 1,167 2,317 0,014 0,6815
115,58506 -3,77266 -0,243 9.2.3 2,057 3,207 0,904 1,5715
115,58482 -3,77296 -1,398 9.3.1 0,902 2,052 -0,251 0,4165
115,58492 -3,77274 -1,118 9.3.2 1,182 2,332 0,029 0,6965
115,58498 -3,77266 -0,446 9.3.3 1,854 3,004 0,701 1,3685
115,58503 -3,77239 0,327 9.4.1 2,627 3,777 1,474 2,1415
115,58504 -3,77245 0,14 9.4.2 2,44 3,59 1,287 1,9545
115,58499 -3,77241 0,534 9.5.1 2,834 3,984 1,681 2,3485
115,58500 -3,77243 -0,006 9.5.2 2,294 3,444 1,141 1,8085
115,58573 -3,77239 0,052 20 2,352 3,502 1,199 1,8665
115,58613 -3,77282 -1,836 10.1.1 0,464 1,614 -0,689 -0,0215
115,58593 -3,77259 -1,247 10.1.2 1,053 2,203 -0,1 0,5675
115,58583 -3,77249 -0,428 10.1.3 1,872 3,022 0,719 1,3865
115,58579 -3,77284 -1,666 10.2.1 0,634 1,784 -0,519 0,1485
115,58578 -3,77262 -1,26 10.2.2 1,04 2,19 -0,113 0,5545
115,58574 -3,77249 -0,334 10.2.3 1,966 3,116 0,813 1,4805
115,58554 -3,77293 -1,771 10.3.1 0,529 1,679 -0,624 0,0435
115,58562 -3,77264 -1,223 10.3.2 1,077 2,227 -0,076 0,5915
115,58567 -3,77252 -0,306 10.3.3 1,994 3,144 0,841 1,5085
31
115,58576 -3,77224 0,544 10.4.1 2,844 3,994 1,691 2,3585
115,58575 -3,77231 0,346 10.4.2 2,646 3,796 1,493 2,1605
115,58562 -3,77227 0,59 10.5.1 2,89 4,04 1,737 2,4045
115,58568 -3,77233 0,183 10.5.2 2,483 3,633 1,33 1,9975
115,58651 -3,77225 0,083 21 2,383 3,533 1,23 1,8975
115,58691 -3,77282 -2,92 11.1.1 -0,62 0,53 -1,773 -1,1055
115,58691 -3,77266 -1,82 11.1.2 0,48 1,63 -0,673 -0,0055
115,58666 -3,77238 -0,878 11.1.3 1,422 2,572 0,269 0,9365
115,58656 -3,77286 -2,45 11.2.1 -0,15 1 -1,303 -0,6355
115,58653 -3,77272 -1,83 11.2.2 0,47 1,62 -0,683 -0,0155
115,58653 -3,77237 -0,569 11.2.3 1,731 2,881 0,578 1,2455
115,58605 -3,77298 -2,42 11.3.1 -0,12 1,03 -1,273 -0,6055
115,58615 -3,77278 -1,785 11.3.2 0,515 1,665 -0,638 0,0295
115,58636 -3,77244 -0,47 11.3.3 1,83 2,98 0,677 1,3445
115,58652 -3,77203 0,652 11.4.1 2,952 4,102 1,799 2,4665
115,58654 -3,77210 0,212 11.4.2 2,512 3,662 1,359 2,0265
115,58647 -3,77206 0,548 11.5.1 2,848 3,998 1,695 2,3625
115,58650 -3,77211 0,232 11.5.2 2,532 3,682 1,379 2,0465
115,58636 -3,77210 0,718 11.6.1 3,018 4,168 1,865 2,5325
115,5864 -3,77216 0,349 11.6.2 2,649 3,799 1,496 2,1635
32
Lampiran 2. Gambar/Foto Kegiatan
33