Laporan Hasil Kegiatan Survey Larva Anopheles SP Anto Ira
Laporan Hasil Kegiatan Survey Larva Anopheles SP Anto Ira
Laporan Hasil Kegiatan Survey Larva Anopheles SP Anto Ira
TAHUN 2022
A. PENDAHULUAN
B. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan nyamuk anopheles sp dimana
data ini dipakai untuk merencanakan upaya pengendalian vektor anopheles
C. Waktu Pelaksanaan
Achiriyanto (P219004)
Hari : senin
NILAI BAKU
MUTU
VEKTOR PARAMETER SATUAN UKUR
Persentase habitat
Larva Anopheles. sp Indeks habitat perkembangbiakan yang <1
positif larva
Keterangan :
Indeks habitat adalah persentase habitat perkembangbiakan yang positif
larva, dihitung dengan cara jumlah habitat yang positif larva dibagi dengan
jumlah seluruh habitat yang diamati dikalikan dengan 100%.
Cara menghitung kepadatan jentik per ciduk sesuai buku pedoman survey
entomologi malaria dan pedoman vektor malaria di Indonesia :
TABEL 1
HASIL SURVEY LARVA NYAMUK ANOPHELES SP DIWILAYAH KANTOR
KESEHATAN KELAS 1 MAKASSAR
31 JANUARI 2022
NO TIPE LINGKUNGAN FISIK JUMLAH KEBERADAAN
HABITAT PH SALINITAS AIR CAHAYA SUHU CIDUKAN JENTIK
1 Kolam 7,6 0% 963 lus 30.00C 30 -
2 genangan 7,9 0% 846 lux 27,70C 10 ada
3 genangan 7,8 0% 343 lux 28,20C 10 ada
4 genangan 7,9 0% 1160 lux 29,00C 10 -
0
5 genangan 7,9 0% 1096 lux 29,4 C 10 -
6 genangan 9,3 0% 1288 lux 28,7 C
0
10 ada
7 rawa 8,1 0% 767 lus 30,3 10 -
anopheles sp, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah air. Curah hujan berperan
pada tersedianya air sebagai tempat perindukan nyamuk yang mempengaruhi rawa dan
lingkungan kimia yang terdiri dari derajat keasaman, salinitas dan oksigen terlarut.
Derajat keasaman air, nilai pH sangat berpengaruh terhadap proses biokimiawi suatu
Pemetaan Survey larva nyamuk anopheles sp di Wilayah Kerja kkp kelas 1 makassar
Ket:
Keteduhan : sebagian
Alga : -
Predator : serangga
Keteduhan : sebagian
Alga : -
Predator : serangga
Keteduhan : total
Alga : -
Predator : serangga
Keteduhan : total
Alga : -
Predator : -
Keteduhan : total
Alga : -
Predator :-
Keteduhan : total
Alga : -
Predator : -
Keteduhan : total
Alga : -
Predator : -
G. PEMBAHASAN
Jentik Anopheles sp. tidak memiliki sifon namun memiliki palmate-hair yang
memiliki bentuk yang khas serta memiliki posisi mendatar saat berada di permukaan
air. Jentik Anopheles sp. ini identik dengan bulu clypeus dalam tidak berambut dan
bulu kipas dengan daun yang panjang dan bulu kipas pada ruas abdomen I tidak
sempurna, jarang dengan lembaran-lembaran yang bergerigi lebih dari enam. Ciri lain
yang dapat dilihat dari jentik Anopheles sp. yaitu memiliki corong pernafasan yang
berbentuk seperti spirakel pada abdomen ke delapan dan saat berada di tempat
perindukan tampak mengapung sejajar dengan permukaan air.
Jentik Anopheles sp. berada dalam air dan mengalami empat masa pertumbuhan
(instar). Jentik instar I berlangsung selama 1 hari, instar II berlangsung selama 1 - 2
hari, instar III dan IV berlangsung selama 2 - 3 hari. Instar tersebut memiliki ukuran
yang berbeda-beda, kemudian setiap terjadi pergantian instar maka terjadi pula
pergantian kulit. Pergantian kulit pada instar I, II, III belum bisa dibedakan antara
jantan dan betina, namun pada instar IV sudah sudah berubah menjadi kepompong.
Jentik Anopheles sp. kemudian berkembangbiak pada air jernih yang belum banyak
tercemar dan belum banyak kontak dengan tanah. Tempat berkembangbiak yang
disukai oleh nyamuk Anopheles sp. umumnya pada genangan air tawar atau air asin,
kolam yang banyak di tumbuhi tanaman air, rawa-rawa, persawahan, saluran irigasi,
muara sungai yang alirannya tidak deras, dan kolam kecil yang berisi air hujan.
Keberadaan jentik dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik dan lingkungan
biologi. Keberadaan jentik Anopheles sp. ini dapat pula dipengaruhi oleh lingkungan
fisik seperti suhu, kelembaban udara serta tempat yang menjadi perindukan jentik itu
sendiri. Keberadaan jentik juga dipengaruhi oleh lingkungan biologi seperti
keberadaan predator jentik pada tempat perindukan serta keadaan tanaman air, selain
itu, kejernihan air perindukan kedalaman air dan perindukan dapat pula menjadi
faktor penting dalam keberadaan jentik dilingkungan .
Suhu ideal bagi kehidupan larva Anopheles sp. yaitu berkisar antar 26 - 30o C, karena
suhu dapat mempengaruhi kadar oksigen terlarut yang berperan penting dalam
kelangsungan hidup larva. Suhu yang rendah akan mempengaruhi kelarutan oksigen
ekstrim bagi larva Anopheles sp. itu sendiri sehingga tidak dapat berkembangbiak
dengan baik bahkan akan mengalami kematian. Jentik nyamuk Anopheles sp. hidup
pada kepermukaan air kurang dari 1 meter, sehingga tidak ditemukan jentik pada
kedalaman 1 meter .
H. KESIMPULAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya nyamuk Anopheles sp di wilayah bandara
adalah curah hujan,genangan air, suhu air, kedalaman air, Arus air, kelembapan udara,
lokasi, sinar matahari, pH, salinitas air, oksigen terlarut, tumbuhan dan hewan air.
No
Alat Gambar Kegunaan
.
Digunakan untuk
menyimpan sampel
1. Botol Vial
jentik setelah dilakukan
pengambilan pada titik
Digunakan untuk
menerangi agar dapat
2. Senter
mendeteksi jentik lebih
mudah
Digunakan untuk
mengambil dan
3. Pipet Ukur memindahkan sampel
dari satu wadah ke
wadah yang lain
Digunakan untuk
4. Timba
cidukan
Digunakan untuk
melabeli botol agar
5. Label
diketahui lokasi
pengambilannya
Digunakan untuk
menilai tempat
7. Form Penilaian
perkembangbiakan
nyamuk
Kegunaan untuk
.8 thermometer mengukur ph air
Kegunaan Untuk
mengukur cahaya
.9 anemometer