MUHAMMAD MISBAHUS S (035) Tugas Soshuk

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Misbahus Surur

Nim : 12101193035

Kelas : HEA 2 A

Matkul : Sosiologi Hukum

1. Menjelaskan Pengertian Pelapisan Sosial

Stratifikasi sosial (social stratification) adalah sebuah konsep yang menunjukkan


adanya pembedaan dan pengelompokan suatu kelompok sosial secara bertingkat. Istilah
stratification berasal dari bahasa inggris yaitu stratum, yang artinya strata atau lapisan.

Menurut Pitirim A. Sorokin, pelapisan sosial adalah pembedaan penduduk atau


masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis.

Menurut P.J. Bouman, pelapisan sosial adalah golongan manusia yang ditandai
dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu.

2. Unsur- unsur Pembentukan Pelapisan Sosial

a. Unsur Status

Status adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Berdasarkan cara
memperolehnya, status dapat dibagi menjadi :

1. Ascribe Status, kedudukan yang diperoleh melalui kelahiran.

2. Achived Status, kedudukan yang diperoleh melalui usaha – usahanya.

3. Assigned Status, kedudukan yang diperoleh melalui pemberian (diberikan).


b. Unsur Peran

Peran adalah perilaku sesungguhnya dari seseorang yang memiliki tanggung


jawab. Menurut Soerjono Soekanto, peran mengandung tiga hal :

1. Norma dalam masyarakat

2. Konsep tentang tindakan yang dilakukan

3. Perilaku individu

3. Menjelaskan Contoh Pelapisan Sosial

a. Kekayaan

Dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-


lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan
termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang
tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah.
Keayaaan tersebut dapat dilihat dari bentuk tempat tinggal benda- benda yang dipakai
nya.

b. Kekuasaan

Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan


menempati lapisan yang paling teratas dalam masyarakat. Ukuran kekuasaan sering
tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya
dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan
wewenang dapat mendatangkan kekayaan.

c. Kehormatan

Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran kekayaan dan kekuasaan.


Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka
sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang
tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.

d. Ilmu Pengetahuan

Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan


tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu
pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau
profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor
ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif
dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada
ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang
tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi,
menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.

4. Hubungan Pembentukan Pelapisan Sosial dan Bekerjanya Hukum di Masyarakat

Dalam kehidupan bermasyarakat sering kita temui hal-hal semacam ini. Penyebab
yang melatar belakangi terjadinya stratifikasi sosial yaitu tingkat kekayaan, tingkat
pendidikan, kepentingan, jabatan, dan masih banyak lagi. Pada akhir-akhir ini stratifikasi
semakin menjadi dan nampak begitu jelas. Sudah di jelaskan dalam UUD 1945 bahwa
setiap warga negara berhak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum di
indonesia. Tetapi seperti yang kita ketahui, hukum di Indonesia masih memandang beda
antara kalangan pejabat dengan masyarakat bawah. Mereka diperlakukan tidak sama
antara keduanya.

Belakang ini penegak hukum indonesia dirasa kurang tegas dalam mengambil
keputusan terutama pada kasus korupsi. Tetapi ketika dihadapkan dengan kasus-kasus
kecil atau kasus yang dilakukan oleh masyarakat kalangan bawah. Contohnya kasus
pencurian yang sangat sepele tetapi mendapat hukuman yang berat, bahkan lebih berat
dari pada hukuman yang diberikan pada kasus korupsi. Hal ini tidak hanya terjadi sekali
atau dua kali, tetapi berkali-kali. Hampir setiap ada kasus korupsi selalu seperti itu,
bahkan ketika dihadapkan dengan kasus semacam ini hukum di Indonesia akan tampak
tak berdaya.
Pertanyaan:

1. Bagaimana agar stratifikasi sosial membawa kesejahteraan bagi masyarakat?

2. Apakah dampak positif dan negatif stratifikasi sosial?

3. Jelaskan cara2 memperoleh status sosial?

Anda mungkin juga menyukai