Kak Promkes 2022
Kak Promkes 2022
Kak Promkes 2022
A. PENDAHULUAN
Konsep promosi kesehatan merupakan pengembangan dari konsep pendidikan
kesehatan, yang berlangsung sejalan dengan perubahan paradigm kesehatan
masyarakat (public health). Perubahan paradigma kesehatan masyarakat terjadi antara
lain akibat berubahnya pola penyakit, gaya hidup, kondisi kehidupan, lingkungan
kehidupan, dan demografi. Pada awal perkembangannya, kesehatan masyarakat
difokuskan pada faktor-faktor yang menimbulkan risiko kesehatan seperti udara, air,
penyakit-penyakit bersumber makanan seperti penyakit-penyakit lain yang
berhubungan dengan kemiskinan dan kondisi kehidupan yang buruk. Dalam
perkembangan selanjutnya, disadari bahwa kondisi kesehatan juga dipengaruhi oleh
gaya hidup.
Deklarasi Alma Ata pada tahun 1978 menghasilkan strategi utama dalam
pencapaian kesehatan bagi semua (health for all) melalui pelayanan kesehatan dasar
(primary health care). Salah satu komponen di dalam pelayanan kesehatan dasar itu
adalah pendidikan kesehatan, di Indonesia pernah juga disebut dengan penyuluhan
kesehatan, yang ternyata berfokus pada perubahan perilaku, dan kurang
memperhatikan upaya perubahan lingkungan (fisik, biologik dan sosial).
Sekitar tahun 80-an mulai disadari bahwa pendidikan kesehatan saja tidak cukup
berdaya untuk mengubah perilaku masyarakat. Pendidikan kesehatan harus disertai
pula dengan upaya peningkatan kesehatan. Kesadaran akan hal ini menimbulkan
munculnya paradigma baru kesehatan masyarakat, yang mengubah pendidikan
kesehatan menjadi promosi kesehatan.
Pada tahun 1986 di Ottawa, Kanada, berlangsung konfrensi internasional promosi
kesehatan yang menghasilkan piagam Ottawa (Ottawa Charter). Piagam ini menjadi
acuan bagi penyelenggaraan promosi kesehatan di dunia termasuk di Indonesia.
Aktivitas promosi kesehatan menurut Piagam Ottawa adalah advokasi (advocating),
pemberdayaan (enabling) dan mediasi (mediating). Selain itu, juga dirumuskan 5
komponen utama promosi kesehatan yaitu: 1) membangun kebijakan public
berwawasan kesehatan (build healthy public policy), 2) menciptakan lingkungan yang
mendukung (create supportive environments), 3) memperkuat gerakan masyarakat
(strengthen community action), 4) membangun keterampilan individu (develop personal
skill), dan 5) reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services). Berdasarkan
Piagam Ottawa tersebut, dirumuskan strategi dasar promosi kesehatan, yaitu
empowerment (pemberdayaan masyarakat), social support (bina suasana), dan
advocacy (advokasi).
B. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan perkembangan promosi kesehatan tersebut di atas, pada tahun
2009 WHO memberikan pengertian promosi kesehatan sebagai proses mengupayakan
individu - individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka
mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatannya. Bertolak dari pengertian yang dirumuskan WHO
tersebut, di Indonesia pengertian promosi kesehatan dirumuskan sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan
bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan budaya
setempat dan didukung oleh kebijakan public yang berwawasan kesehatan.
.
C. TUJUAN
1. Umum :
Untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan kepada masyarakat.
2. Khusus :
a. Memberikan informasi kesehatan melalui media promosi kesehatan;
b. Memberikan informasi kesehatan melalui penyuluhan;
c. Melakukan pengkajian kesehatan melalui pengkajian PHBS.
d. Melakukan SMD dan MMD
F. SASARAN
1. Kegiatan kegiatan pelayanan program sesuai dengan kebutuhanan harapan
masyarakat.
2. Kegiatan-kegiatan program dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di
masyarakat.
3. Pelaksana dan penanggung jawab program.
Pelaksanaan
2 Survey Mawas √
Diri (SMD)
Pelaksanaan
Musyawarah
3 √
Masyarakat Desa
(MMD)
Pembuatan Media
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Promkes
Advokasi
Kesehatan
5 dengan lintas √ √
sektor dan
program
Pembinaan
6 Posyandu √ √ √
7 Penyegaran / √ √ √
Refresing,
Orientasi Kader
Kesehatan
Peningkatan
8 PHBS di 5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tatanan
3. Evaluasi kegiatan :
Evaluasi Kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai. Apabila ada hal-hal yang
perlu dirubah atau diperbaiki maka untuk tahun berikutnya diadakan revisi.
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Bihbul PenanggungJawab Program
I. PENDAHULUAN
Puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan terdepan,
kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pusat komunikasi masyarakat.
Disamping itu, keberadaan Puskesmas di suatu wilayah dimanfaatkan sebagai upaya-
upaya pembaharuan (inovasi) baik di bidang kesehatan masyarakat maupun upaya
pembangunan lainya bagi kehidupan masyarakat sekitarnya sesuai dengan kondisi
sosial budaya masyarakat setempat, Oleh karena itu keberadaan Puskesmas dapat
diumpamakan sebagai "agen perubahan" di masyarakat sehingga masyarakat lebih
berdaya dan timbul gerakan-gerakan upaya kesehatan yang bersumber pada
masyarakat. Upaya yang dilakukan berfungsi untuk mengatasi berbagai masalah
kesehatan sesuai dengan salah satu azas penyelenggaraan Puskesmas yaitu
pemberdayaan masyarakat, artinya Puskesmas wajib menggerakkan dan
memberdayakan masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya
kesehatan, terutama dałam berperilaku hidup bersih dan sehat.
II. LATAR BELAKANG
Setiap masalah kesehatan, pada umumnya disebabkan tiga faktor yang timbul
secara bersamaan, yaitu (1) adanya bibit penyakit atau penganggu Iainnya, (2) adanya
lingkungan yang memungkinkan berkembangnya bibit penyakit, dan (3) adanya perilaku
hidup manusia yang tidak peduli terhadap bibit penyakit dan lingkungannya. Oleh sebab
itu, sehat dan sakitnya seseorang sangat ditentukan oleh perilaku hidup manusia
sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi kesehatan
maka peran promosi kesehatan sangat diperlukan dalam meningkatkan perilaku
masyarakat agar terbebas dari masalah - masalah kesehatan. Dalam pelaksanaannya,
strategi promosi kesehatan harus diperkuat dengan (1) Metode dan Media yang tepat,
serta tersedianya (2) Sumber Daya yang memadai. Metode yang dimaksud disini
adalah metode komunikasi. Pada prinsipnya, baik pemberdayaan, bina suasana,
maupun advokasi dalam promosi kesehatan adalah proses komunikasi. Oleh sebab itu,
perlu ditentukan metode yang tepat dalam proses tersebut. Pemilihan metode harus
dilakukan dengan memperhatikan kemasan informasinya, keadaan penerima informasi
(termasuk sosial budayanya), dan hal-hal Iain seperti ruang dan waktu. Media atau
sarana informasi juga perlu dipilih mengikuti metode yang telah ditetapkan,
memperhatikan sasaran atau penerima informasi. Bila penerima informasi tidak bisa
memhaca maka komunikasi tidak akan efektif jika digunakan media yang penuh tulisan,
atau bila penerima informasi hanya memiliki waktu sangat singkat, tidak akan efektif jika
dipasang poster yang berisi kalimat terlalu Panjang. Oleh karena itu Puskesmas Bihbul
sebagai fasilitas keshatan tingkat pertama perlu melakukan pembuatan berbagai media
edukasi dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan Promosi Kesehatan demi
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Melaksanakan promosi kesehatan melalui berbagai media informasi dalam rangka
penyampaian informasi kesehatan yang komunikatif dan informatif untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
2. Tujuan Khusus
a. Menyediakan berbagai media informasi kesehatan, berupa: media cetak,
media elektronik dan media papan
b. Menginformasikan berbagai issue dan pesan kesehatan kepada masyarakat
melalui berbagai upaya promosi kesehatan
c. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan tujuan agar tercapainya
perubahan perilaku masyarakat sehingga dapat berperan aktif dalam mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN
1 Perencanaan pembuatan media a. Mengumpulkan bahan media informasi
informasi promkes melalui berbagai sumber yang terpercaya
b. Menentukan materi untuk media
informasi c. Membuat draft media
informasi dan surat pengajuan
pembuatan media informasi
d. Melampirkan konfirmasi persetujuan
dari Kepala Puskesmas
2 Pelaksanaan pembuatan media a. Memberikan surat persetujuan
informasi promkes pembuatan media kepada bagian
pengadaan barang
b. Melakukan konfirmasi bahan yang
akan dibuat sebagai media informasi
c. Melakukan pembuatan media
informasi melalui rekanan yang telah
ditentukan
VI. SASARAN
Seluruh masyarakat di Wilayah Puskesmas Bihbul, baik individu, kelompok,
maupun masyarakat umum.
X. ANGGARAN
Berdasarkan Anggaran BLUD Puskesmas Bihbul dan BOK
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Bihbul PenanggungJawab Program