Makalah Limbah Cair

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENGOLAHAN LIMBAH PERIKANAN

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PERIKANAN

OLEH

ALFAN NUR ABADI (2018.03.03.0.0007)


ACH.MAULANA.Y (2018.03.03.0.0008)
FAHRUL ANANG (2018.03.03.0.0003)
KHAIRUL ANAM (2018.03.03.0.0002)
AGUNG ALFIRDAUS (2018.03.03.0.0009)

PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN


FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM MADURA

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................................................................i

DAFTAR TABEL.....................................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iii

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

KARAKTERISTIK LIMBAH CAIR PERIKANAN................................................................4

CARA MENGATASI LIMBAH CAIR PERIKANAN.............................................................8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

i
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Beban pencemaran limbah cair dalam industri perikanan............................................4

Tabel 2.2 Jumlah pemanfaatan dan pengeluaran air dalam industri pengolahan hasil
perikanan.......................................................................................................................................5

Tabel 3.1 Prinsip Kerja IPAL.......................................................................................................10

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Air limbah cucian ikan https://pupuklahan.blogspot.com/2019/07/manfaat-air-cucian-ikan-


untuk-tanaman.html?m=1...........................................................................................................................................6

Gambar 3.1 Alur IPAL - Vatria B. 2020. Penanganan limbah perikanan. PPT Pontianan (ID). Politeknik
Negeri Pontiana...........................................................................................................................................................9

Gambar 3.2 Mekanisme Biofilter Anaerob - Vatria B. 2020. Penanganan limbah perikanan. PPT Pontianan
(ID). Politeknik Negeri Pontiana.................................................................................................................................11

Gambar 3.3 Mekanisme Biofilter Aerob - Vatria B. 2020. Penanganan limbah perikanan. PPT Pontianan
(ID). Politeknik Negeri Pontiana.................................................................................................................................12

Gambar 3.4 Mekanisme Biofilter Anaerob-Aerob (Hybrid) - Vatria B. 2020. Penanganan limbah
perikanan. PPT Pontianan (ID). Politeknik Negeri Pontiana......................................................................................12

iii
PENDAHULUAN

Bertambah tuanya bumi bertambah pula makhluk yang hidup di dalamny. Namun di
antara makhluk hidup tersebut ada makhluk yang paling tamak yaitu di antara makhluk lainya
adalah manusia. Manusia merupakan makhluk yang sangat menggatungkan hidupnya
terhadap bumi. Saking tergantungannya, bumi yang berawalnya hijau dan biru kini diubah
dan dirubah menjadi bumi yang kecoklatan dan berwarna-warni akibat tidak adanya
pengelolaan yang baik dan benar terhadap bumi, contohnya seperti tidak memperbaruhi
memperbaruhi pohon yang sudah ditebang, pembangunan gedung yang berlebihan sehingga
menghabiskan lahan hijau, dan membuang racun pada bumi yang beruwud limbah yang
dihasilkan oleh kegiatan atau aktivitas manusia.

Limbah adalah bahan sisa atau buangan dihasilkan oleh manusia ataupun makhluk
hidup yang fungsinya sudah berubah dari fungsi aslinya dan keadaannya sering di abaikan
oleh manusia dan makhluk hidup karena dianggap tidak akan pernah memberikan dampak
positif atau hal yang baik.

Beberapa kegiatan manusia yang menghasilkan limbah dan dampak negatif


terhadap lingkungan di antaranya1 :

1. Bidang tranportasi
o Penggunaan traportasi pribadi
o Penggunaan bahan bakar yang tidak ramah lingkungan
2. Bidang industri
o Pemakaian bahan bakar batu bara yang berpotensi menjadi limbah
o Pembuangan limbah cair yang tidak memenuhi amdal
3. Bidang pertanian
o Penggunaan pestisida pembuatan
o Pemakaian zat kimia berbahaya
4. Bidang kehutanan
o Penebangan liar
o Pembakaran hutan

5. Bidang pembangunan
1
Sunarsih, Ninis Endang. 2018. Penanggulangan limbah. Yogyakarta : Depublish

1
o Pembongkaran dan pengecoran sehingga menghasilkan limbah semen dan
menutupi tanah untuk aliran air
o Penggunaan asbes yang membuat polisi udara

6. Bidang pertambangan
o Penambangan minyak, biasanya akan menyisahkan tumpahan-tumpahan
minyak
7. Bidang rumah tangga (limbah domestik)
o Penggunaan plastik
o Menyuci pakaian
o Penggunaan alat rumah tangga sekali pakai

8. Bidang ekonimi
o Meningkatnya hidup masyarakat. Peningkatan taraf hidup akan mempengaruhi
peningkatan konsumtif dan lainya
o Pasar. Kegiatan jual beli akan menyediakan atau menghasilkan limbah
contohnya seperti kantong plastik
9. Bidang kependudukan
o semakin meningkatnya penduduk, semakin meningkat pula sampah yang
dihasilkan
10. Bidang kesehatan
o Semakin banyak orang sakit semakin banyak pula limbah yang dihasilkan

Peraturan pemerintah rakyat indonesia (No.82 tahun 20001) mengenai kualitas


pengelolaan air dan pengendalian bahan cemara air menjelaskan.2

Pengertian limbah adalah sisa kegiatan hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud
cair, pengertian limbah cair adalah sisa dari bahan yang dibuang proses produksi atau
kegiatan domestik yang berwujud cair.

Ciri-ciri limbah cair :

 Dapat menyesuaikan tepat

 Dapat menguap jika terkenal panas


2
Sunarsih, Ninis Endang. 2018. Penanggulangan limbah. Yogyakarta : Depublish

2
 Molekulnya seperti cairan pada umumnya. Tidak rapat dan tidak begitu
renggang seperti molekul limbah gas. Selain itu melekulnya mempunyai daya
tarik yang kuat hingga dapat menahan volume yang tetapat.

Dari Website IEC, limbah cair yang dapat di klasifikasikan kedalam empat
kelompok yaitu :

 Limbah cair domestik, yaitu limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah
tangga perdagangan, bangunan dan perkantoran.

Contohnya seperti air cucian, air tinta, dan lainnya.

 Limbah Cair industri yaitu limbah yang di peroleh dari industri, seperti
pabrik. cemarnya dari penwarnaan kain atau bahan lainnya, air sisa
ataupun cucian dari pabrik dan lainnya.

 Rembusan atau luapan yaitu limbah yang di sebabkan oleh berbagai


sumber yang memasuki jalan saluran pembuangan limbah cair melalui
rembesan ,asuk ke dalam tanah. Atau melalui luapan dari permukaan.

Contohnya : Air buangan dari talang atab, bagunan perdagangan dan


insudtri, serta perkebunan atau pertanian

Permasalahan Limbah harus di tanggulangi dan dituntaskan secara utuh dan terpadu,
dilakukan secara bersamaan, baik dari pribadi setiap orang, seluruh masyarakat, sekolah, dan
pemerintah.

Pemerintah sebagai kedudukan tertinggi, pembentuk kebijakan, seharusnya dapat


menerapkan kebijakan lingkungan, juga harus rutin mengawasi kebijakan lingkungan, juga
harus rutin mengawasi kebijakan yang dibuat. Peneguran dan pemberian sangsi seharusnya
diberikan ketika pelanggaran atau melanggar. Pemerintah harus proaktif dalam menjaga
lingkungan dan mengawal kebijakan lingkungan yang dibuatnya Limbah yang dibuang harus
dipilah terlebiyh dahulu. Berbed dengan limbah padat , limbah cair masih membutuhkan
pengelolaan khusus untuk menghilangkan kandungan zat kimia berbahaya di dalamnya.
Pembuangan limbah cair tanpa pengelolaan khusus akan berdampak buruk bagi lingkungan.
Maka dari itu pengelolaan lanjutan khusus diharuskan dimiliki oleh Negara terutamanya di
bidang industri yang banyak menghasilkan limbah cair yang mengundang bahan kimia
negatif bagi Lingkungan.
3
KARAKTERISTIK LIMBAH CAIR PERIKANAN

Kandungan bahan organik yang tinggi juga terdapat pada limbah cair perikanan. Spesies ikan
yang diolah akan menentukan akan menentukan tingkat pencemaran limbah cair industri
pengolahan perikanan. Jumlah debit atau volume air yang mengalir dari suatu saluran
melaluli penampang lintang tertentu dalam satuan waktu pada efluen umumnya berasal dari
proses pengolahan dan pencucian. Setiap aktivitas atau kegiatan pengelolaan ikan akan
menimbulkan limbah cair dari pemotongan, pencucian dan pengelolaan produk.

Tabel 2.1 Beban pencemaran limbah cair dalam industri perikanan3

Jenis Industri Lemak / Padatan


BOD COD Minyak Tersuspensi
Pengelolaan ikan 3,32 kg/t - 0,348 kg/t 1,42 kg/t
(manual)
Pengelolaan ikan 11,9 kg/t - 2,48 kg/t 8,92 kg/t
(Mekanis)
Pemiletan Herring 3428-10000 - 857-6000 mg/l -
mg/l
Pengalengan Tuna 6,8-20 kg/t 14-64 kg/t 1,7-13 kg/t 3,8-17 kg/t
Pengolahan sarden 9,22 kg/t 1,74 kg/t 5,41 kg/t
Pengolahan rajungan 4,8-5,5 kg/t 7,2-7,8 kg/t 0,21-0,3 kg/t 0,7-078 kg/t
Pengolahaan kerang 5,14 kg/l - 0,145 kg/t 10,2 kg/t
(mekanias)
Pengolahan Kerang 18,7 kg/t - 0,461 kg/t 6,35 kg/t
(konvensional)
Pabrik Tepung ikan 2,96 kg/t - 0,56 kg/t 0,92 kg/t
(Fishmeal)
Bloodwater 23500-34000 93000 mg/l 0%-1,92% -
(Fishmeal) mg/l
Stickwater (Fishmeal) 13000-76000 - 60-1560 mg/l -
mg/l
Udang Beku 160 mg/l 1780 mg/l - -

Di dalam cemar organik yang tinggi mengandung senyawa nitrogen tinggi yang merupakan
protein larut air sesudah mengalami leaching saat dalam proses pencucian, defrosh dan
proses pemasakan. Limbah cair setiap harinya yang dikeluarkan tidak sama. Diwaktu tertentu

3
Muflih, Achmad. 2013. Sistem Pengolahan Limbah Csir Industri Produk Perikanan. Samakia: Jurnal Ilmu
Perikanan 4 (2) : 100-101

4
limbah cair yang begitu banyak jumlahnya tetapi encer terutama yang mengeluarkan
mengandung protein dan garam. Pada waktu lainnya limbah cair dikeluarkan dalam jumlah
sedikit tetapi pekat yang mengandung protein dan lemak. Beban limbah cair tersebut
berbada-beda tergantung jenis pengolahannya. Lihat di tabel 2.2

Tabel 2.2 Jumlah pemanfaatan dan pengeluaran air dalam industri pengolahan hasil
perikanan4

Jenis Pembekuan Pengolahan Pengalengan Tepung Ikan / Jumlah


Umum Minyak Ikan

Jumlah fasilitas 25 136 6 11 178


Bahan yang diolah (ton/hari) (A) 725 983 161 325 2.194
Air yang diperlulakan (m3/hari) 11.250 15.165 868 3.088 30. 371
3
Air yang dikeluarkan (B) (m /hari) 10.833 14.619 858 3.070 29. 380
Jumlah limbah cair per setiap ton 14,9 14,9 5,3 9,4 13,14
bahan (m3/t) (B/A)

Berikut limbah cair perikanan yang sering diperoleh dari pengolahan ikan :

1. Darah Ikan

Darah merupakan bagian yang terdapat pada ikan yang dapat digunakan sebagai alat
untuk mengetahui tingkat kesehatan pada ikan. Gambaran normal darah ikan
diperlukan untuk menentukan status kesehatan dan membantu diagnosis penyakit
pada ikan.5
Darah ikan juga merupakan darah yang khas yang tidak dimiliki hewan darat. Namun
juga merupakan bagian yang sering menjadi limbah karena dianggap tidak memiliki
fungsi apapun.
pabrik industri pengolahan perikanan merupakan tempat yang sering menghasilkan
limbah tersebut. Dalam pabrik ikan akan dipotong lalu diolah. Saat pemotongan
tersebut darah ikan akan keluar menetes pada tempat atau berbekas pada pisau
pemotong sehingga biasanya akan dibilas atau dibersihkan dengan air, lalu air
dibuang melewati saluran air atau debit ke penampungan limbah cair atau langsung
ketanah atau tak jarang pula biasanya dibuang ke rawa, sungai ataupun laut. Hal ini
yang menjadi masalah karena akan menimbulkan atau akan menghasilkan dampak
buruk bagi perairan yang dicemar.

2. Lendir

4
Muflih, Achmad. 2013. Sistem Pengolahan Limbah Csir Industri Produk Perikanan. Samakia: Jurnal Ilmu
Perikanan 4 (2) : 100-101
5
Insivitawati, Era, Dkk. 2015. Gambaran darah dan histopalogi insang, usus dan otak ikan koi (Chiprinus
carpio koi) yang diinfeksi spora Mysobulus koi Secara Oral. Jurnal ilmiah perikanan dan kelautan 7 (2) :226

5
Sistem integumen merupakan pembalut tubuh yang terdiri dari derivat-
derivatnya dan kulit.fungsinya sebagai pertahanan pertama terhadap parasit seta
penyakit, kondisi lingkungan alat ekskresi dan osmoregulasi dan juga sebagai alat
pernafasan tambahan. Kelnejar lendi merupakan bagian dari derivat tersebut. Kelenjar
lendir diper-oleh dari lapisan dermis kulit. Lendir umumnya terdiri dari glikoprotein
yang fungsinya untuk mengurangi gesekan pada tubuh serangan pemangsa dan isolasi
sel-sel atas dari serangan bakteri. Pada lendir terdapat juga immunoglobulin yang
berfungsi sebagai tambhan protein terhadap infeksi.

Kebanyakan ikan tubuhnya berlendir. Lapisan lendir timbul karena ikan berusaha
melakukan “self defense” terhadap hal yang masuk kedalam tubuh ikan.ikan
mengeluarkan lendir apabila ada partikel-partikel racun, agar tidak mengalami
kerusakan.6
Lendir keluar ketika memasuki fase rigormortis. Air Cucian
Selain itu Lendir juga merupakan bagian yang sering dibuang ketika pengolahan ikan.
Lendir ikan dibuang layaknya darah ikan diatas tersebut yakni ikan dibersihkan dan
dipisahkan dari lendir dengan air setalah itu dibuang ketempat penampungan atau
ketanah dan tak jarang juga dibuang ke sawah ataupun laut sehingga menyebabkan
bau yang kurang sedap, akibatnya menggangu psikologis manusia.

3. Air cucian ikan

Gambar 2.1 Air cucian Ikan

Limbah cair perikanan selain darah dan lendir juga berasal dari sisa-sisa air
yang selama proses pengolahan ketika memproduksi ikan, lebih tepatnya di proses
pencucian ikan. Karakteristik limbah cair yang di hasilkan akan berbau amis,
berwarna coklat keruh, dan ada sedikit limbah yang terikut. Limbah cair yang di
peroleh termasuk dalam jenis limbah yang di dalamnya terkandung secara organik.
Limbah organik mempunyai beberapa kandungan yaitu sejumlah besar protein (65%),
karbohidrat (25%), lemak (10%), garam mineral, darah, dan sisa bahan yang
mengadung bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan
sehingga mengakibatkan mudah mengalami busuk karena terdegradasinya terurainya

6
Suparjo, Mustafa Niti. 2010. Kerusakam jaringan insang ikan nila (Oreochromis niloticus L) Akibat Deterjen.
Jurnal saintek perikanan. 5 (2) : 3-4

6
senyawa-senyawa tersebut oleh makhluk microorganisme. Akibatnya limbah organik
dapat memunculkan masalah bila pembuangan tidak diberi perlakuan yang khusus.

7
PENANGANAN LIMBAH CAIR PERIKANAN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat kaya akan hasil laut.
Biasanya hasil laut tersebut dikomsumsi dalam keadaan segar ataupun diolah. Berbagai
macam jenis olahan hasil perikanan bisa ditemui di seluruh bagian wilayah indonesia.
Industri yang mengolah hasil perikanan tersebut umum masih konvensional atau miniplan
dimana lokasi sebuah industri masih berdempetan dengan tempat penangkapan ikan
sebagai penyedia sumber bahan baku.

Perebusan daging hasil perikanan yang dilakukan oleh miniplan sebelum dikirim
kepengumpul masih mengadung protein dan juga seperti zat padatan terlarut tinggi.
umumnya pengolahan tradisional tidak mementingkan limbah sehingga tidak melakukan
penanganan limbah yang dihasilkan. sehingga menyebabkan pencemaran air dan
menimbulkan bau khas perikanan.7

Limbah perikanan memang seharusnya diberi perlakuan khusus terutamanya pada


limbah cair perikanan, karena limbah ini selain menjadi limbah cair juga akan
menghasilkan limbah gas yang akan mencemari udara akibatnya akan menggangu
psikologis makhluk hidup.

Berikut penanganan-penanganan limbah cair perikanan8 :

1. IPAL

Penanganan limbah cair biasanya menggunakan pendekatan WWTP (Waste


Water Treatment Plant) / IPAL (Instansi Pengolahan Air Limbah). IPAL merupakan
tahapan yang dipergunakan untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air,
sesuai dengan (PERMEN-LH No 5/2014 mengenai baku mutu air limbah). prinsip
kerja IPAL ada tiga tahapan, yaitu primary treatment atau pengolahan pertama,
secondary treatment atau pengolahan kedua, dan tertiary treatment atau pengolahan
lanjutan :
 Primary treatment bertugas memisahkan zat padat dan cair. Unit
pengolahan limbah yang digunkan seperti filter (saringan), dan kolam
untuk pengendapan (Sendimentasi)
 Secondary treatment bertugas mengkuagulasikan, menghilangkan koloid,
menstabilkan zat organik yang terkandung dalam limbah yang disebabkan
microorganisme (aerob, anaerob, dan anaerob fakultatif). Pada proses ini
sering disebut juga biofilter. Yang dipakai pada tahap ini yaitu media kotak,
penyaring tetes, kolam lumpur aktif, kolam oksidasi.
 Tertiary treatment bertugas menghilangkan bahan yang sifatnya spesifik
(nitrat, dan posfat) serta mematikan microorganisme pathogen. Unit

7
Oktavia, Devi Ambarwaty, dkk. 2012. Pengolahan limbah cair perikanan menggunakan konsorsium mikroba
indigenous proteolitik dan lipolitik. Jurnal Agrointek 6 (2) : 65
8
Vatria B. 2020. Penanganan limbah perikanan. PPT Pontianan (ID). Politeknik Negeri Pontianan

8
pengolahan yang digunakan yaitu ion exchange, desinfeksi (klorinasi),
reverse osmosis, dan nitrifikasi.

Gambar 3.1 Alur IPAL

1. Primary Treatment
Pengolahan limbah cair industri yaitu pengolahan primer yang umunya merupakan
pengolahan secara fisika.
2. Scondary Treatment
Pengolahan Sekunder yang merupakan pengolahan limbah cair secara biologis yang
dapat melibatkan mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik.
3. Tertiary Treatment
Pengolahan tersier juga dapat dilakukan disenfeksi atau proses pembunuhan
mikroorganisme terutama bakteri pathogen yang ada dalam limbah cair
menggunakan bahan kimia9

4. Pengolahan Lumpur Endapan


9
Vatria B. 2020. Penanganan limbah perikanan. PPT Pontianan (ID). Politeknik Negeri Pontianan

9
Proses pemgolahan lumpur ini biasanaya denga menguraikan dengan cara aeorb
yang nantinya akan disalurkan oleh beberapa cara alternatif seperti dibuang ke laut,
dibuang ke lahan pembuangan khusus atau dijadikan sebagai pupuk kompos10

Prinsip kerja IPAL :


Air Limbah

Penyaringan Dan Pengendapan

Biofilter Aanaerob Biofilter Aerob Biofilter Anaerob

Biofilter Aerob

Disinfeksi Disinfeksi Disinfeksi

Badan Air Penerima


Tabel 3.1 Prinsip Kerja IPAL

2. Biofilter
Biofilter merupakan sistem pengolahan air limbah yang cara kerjanya
memanfaatkan mikroorganisme atau bakteri pengurai yang tumbuh juga berkembang
melekat pada media kotak sebagai habitat hidupnya. Tempat atau media kotak dibuat
hampir sama dengan sarang lebah dengan memberi bebrapa celah untuk habitat
mikro organisme yang bisa dialiri air limbah, bahannya berasal dari bahan alami
(batu-batuan, kayu), maupun pabrikasi (keramik dan plastik). media kotak adalah
bagian yang paling penting dari biofilter, karena itu peilihan media harus dilakukan
secara seksama disesuiakan dengan kondisi proses serta juga limbah air yang akan
diolah, media kotak bioball bentuknya mirip bola memiliki modifikasi di bagian
atapnya. Model yang ini memiliki banyak celah sehingga mudah dialiri limbah air
dan juga sebagai tempat berkembangbiak microorganisme11.

10
Vatria B. 2020. Penanganan limbah perikanan. PPT Pontianan (ID). Politeknik Negeri Pontianan

11
Vatria B. 2020. Penanganan limbah perikanan. PPT Pontianan (ID). Politeknik Negeri Pontianan

10
Sistem biofilter bisa dilakukan dengan anaerob atau tanpa oksigen,dan aeorob
atau dengan oksigen, dan juga anaerob-aerob (hybrid). Pada proses anaerob hanya
bisa menurunkan polusi organik (BOD, COD), dan padatan tersuspensi (TSS). Pada
proses biofilter aerob, polutan organik yang masih tersisa akan diurai menjadi CO2
dan H2O, menjadi nitrat, gas H2S akan dirubah manjadi sulfat. Sedangkan proses
biofilter anaerob-aerob merupakan proses pengolahan limbah air dengan
mengkombinasikan proses biofilter anaerob dan aerob sehingga menghasilkan
olahan air dengan kualitas yang lebih baik.

Gambar 3.2 Mekanisme Biofilter Anaerob

Biofilter anaerob mempunyai kelebihyan yang mampu mengolah air limbah dengan
kandungan bahan organik yang sangat tinggi dan tahan terhadap perubahan konsentrasi
serta debit aliran yang secara mendadak. Kelbihan lain pada proses anaerob dapat
menghsilkan lumpur biologis yang juah lebih sedikit dibandingakn dengan proses
aerobik. Kekurangan proses ini kadang dapat menimbulkan bau akibat produksi gas
H2S ataupun asam-asam organik.12

12
Vatria B. 2020. Penanganan limbah perikanan. PPT Pontianan (ID). Politeknik Negeri Pontianan

11
Gambar 3.3 Mekanisme Biofilter Aerob

Operasional biofilter aerobik memerlukan tambahan pasokan oksigen melalui injeksi


udara dari unit kompressor. Udara di suntikkan pada bagian bawah yang menggunakan
media filter dengan tekanan tertentu lewat media pronus atau pipa berlobang. Biofilter
aerobik dapat dioperasikan dengan beban pengolahan air dapat diletakkan setelah
proses anaerobik. Di dalam anaerobik terdapat faktor yang mempengaruhi kinerja
biofilter yaitu ; jumlah nutrsi bakteri pengurai, beban organik dan beban hidrolis
sehingga kebutuhan oksigen dapat teratasi.13

Gambar 3.4 Mekanisme Biofilter Anaerob-Aerob (Hybrid)

13
Vatria B. 2020. Penanganan limbah perikanan. PPT Pontianan (ID). Politeknik Negeri Pontianan

12
Proses biofilter anaerob-aerob memerlukan dua buah kolam, yaitu; kolam biofilter
anaerob dan kolam biofilter aerob. Proses biofilter juga memerlukan energi listrik untuk
menggerakkan kompresssor agar dapat menyuplai pasokan oksigen pada kolam
biofilter aerobik. Kualitas hasil olahan tergantung limbah cair pada proses biofilter
anaerob-aerob akan lebih baik, sehingga air hasil olahan tersebut dimungkinkan untuk
dapat digunakan ulang pada aktifitas lainnya.14

14
Vatria B. 2020. Penanganan limbah perikanan. PPT Pontianan (ID). Politeknik Negeri Pontianan

13
DAFTAR PUSTAKA

Insivitawati, Era, Dkk. 2015. Gambaran darah dan histopalogi insang, usus dan otak ikan koi
(Chiprinus carpio koi) yang diinfeksi spora Mysobulus koi Secara Oral. Jurnal ilmiah perikanan
dan kelautan 7 (2) :226

Muflih, Achmad. 2013. Sistem Pengolahan Limbah Csir Industri Produk Perikanan. Samakia:
Jurnal Ilmu Perikanan 4 (2) : 100-101Suparjo, Mustafa Niti. 2010. Kerusakam jaringan insang
ikan nila (Oreochromis niloticus L) Akibat Deterjen. Jurnal saintek perikanan. 5 (2) : 3-4

Oktavia, Devi Ambarwaty, dkk. 2012. Pengolahan limbah cair perikanan menggunakan
konsorsium mikroba indigenous proteolitik dan lipolitik. Jurnal Agrointek 6 (2) : 65

Sunarsih, Ninis Endang. 2018. Penanggulangan limbah. Yogyakarta : Depublish

Vatria B. 2020. Penanganan limbah perikanan. PPT Pontianan (ID). Politeknik Negeri
Pontianan

14

Anda mungkin juga menyukai