Kemampuan Membaca Al-Qur'an 2
Kemampuan Membaca Al-Qur'an 2
Kemampuan Membaca Al-Qur'an 2
SKRIPSI
Oleh:
BULAENG
NIM: 20100112171
Nama : Bulaeng
NIM 20100112171
BULAENG
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disetujui Oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
iii
PENGESAHAN SKRIPSI
DEWAN PENGUJI:
(SK. Dekan No. Tahun )
Ketua : Dr. Muzakkir, M.Pd.I (...............................)
Diketahui oleh:
Dekan Fakultas Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Alauddin Makassar,
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
(HR. Ath-Thabrani)
v
KATA PENGANTAR
tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya dan Muhammad Saw adalah
utusan Allah.
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah atas segala
Tartil Melalui Metode Iqra Pada Siswa Kelas Tinggi di SD Inpres Tinggimae
Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa” sebagai salah satu syarat yang harus
dipenuhi untuk menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) guna memperoleh gelar
Dalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa tanpa pertolongan Allah dan
semua pihak yang terlibat, maka semua ini tidaklah mungkin terwujud. Untuk itu
setinggi-tingginya kepada:
1. Prof. Dr. Musafir Pababbari, M.Si. selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar
vi
2. Dr. H. Muhammad Amri LC, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Makassar
4. Dr. Muzakkir, M.Pd.I. selaku Pembimbing Pertama dan Ibu Dr. St. Mania,
5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan ilmu
penelitian dan penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan untuk
perbaikan lebuh lanjut. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca
BULAENG
vii
DAFTAR ISI
Hlm.
JUDUL...................................................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................................................iii
PENGESAHAN SKRIPSI.....................................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
ABSTRAK.............................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1-6
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Identifikasi Masalah..........................................................................3
C. Rumusan Masalah.............................................................................4
D. Tujuan Penelitian...............................................................................4
E. Manfaat Penelitian.............................................................................5
BAB II TINJAUAN TEOREITIS.....................................................................7-20
A. Pengertian Belajar.............................................................................7
B. Faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar..........................................9
C. Membaca al-Qur’an...........................................................................10
D. Metode Iqra.......................................................................................14
E. Kerangka Pikir...................................................................................19
F. Hipotesis Tindakan............................................................................20
viii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................21-34
A. Jenis Penelitian...................................................................................22
B. Objek Penelitian.................................................................................24
C. Setting/Lokasi/Subjek Penelitian........................................................25
D. Prosedur Penelitian.............................................................................25
E. Data dan Teknik Pengumpulan Data..................................................28
F. Analisis Data......................................................................................32
G. Indikator Keberhasilan.......................................................................34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................35-62
A. Paparan Data Proses dan Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II......35
1. Siklus I..........................................................................................35
2. Siklus II.........................................................................................46
B. Pembahasan Hasil Penelitian..............................................................59
BAB V PENUTUP...............................................................................................63-64
A. Simpulan............................................................................................63
B. Saran..................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................65
Lampiran
Daftar Riwayat Hidup
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Data Hasil Observer / Teman Sejawat Pada Siklus I.................... 38
2.2 Data Hasil Observer Siswa Siklus I .................................................... 40
2.3 Daftar Nilai Siswa pada Siklus I ......................................................... 43
2.4 Data Hasil Siswa Pada Siklus I ........................................................... 45
2.5 Data Hasil Observer / Teman Sejawat Pada Siklus II .................. 48
2.6 Data Hasil Observer Siswa Siklus II................................................... 49
2.7 Daftar Nilai Siswa Pada Siklus II........................................................ 53
2.8 Data Hasil Siswa Pada Siklus II.......................................................... 55
2.9 Perbandingan keterampilan membaca al-Qur’an siklus I dan II ......... 56
2.10 Data Kuisioner Siswa Kelas V............................................................ 57
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Bagan Kerangka Pikir …………………………………………… 19
1.2 Bagan Mekanisme Pelaksanaan…………………………………. 26
3.1 Grafik ketuntasan Belajar Siklus I ............................................... 45
3.2 Grafik ketuntasan Belajar Siklus II ............................................... 55
3.3 Grafik Perbandingan ketuntasan Belajar Siklus I dan Siklus II .... 56
xi
ABSTRAK
Nama : Bulaeng
NIM : 20100112171
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana Penerapan metode Iqra
dapat meningkatkan kemampuan dan minat membaca al-Qur’an dengan benar
sesuai kaidah makhraj dan tajwid serta menghasilkan kemampuan membaca yang
benar pada siswa Kelas V SD Inpres Tinggimae Kecamatan Somba Opu
Kabupaten Gowa. Penelitian ini bertujuan siswa mampu membaca al-Qur’an
dengan benar, maka diharapkan membaca al-Qur’an menjadi aktivias rutin yang
dilakukan siswa, sehingga terbentuk generasi qur’an pada siswa kelas V SD
Inpres Tinggimae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui metode penerapan Iqra
meningkatkan kemampuan, perhatian serta minat membaca al-Qur’an dengan
benar (tartil), sesuai dengan kaidah makhraj dan tajwid pada siswa kelas V SD
Inpres Tinggimae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Class Action Reaserch)
yang terdiri dari dua siklus dimana pada siklus I dilaksanakan sebanyak tiga kali
pertemuan dan siklus II tiga kali pertemuan dengan menggunkan metode Iqra.
Hasil penelitian menunjukkan dari hasil pretes atau tes pada pra tindakan
memperlihatkan data antara lain skor rata-rata kelas yaitu 60,00 dengan prosentase
ketuntasan dalam kelas yaitu 27,28 %, dengan demikian masih terdapat sekitar
72,72 % siswa yang harus mendapat pengaruh yang intensif dari metode Iqro,
pada siklus II skor rata-rata siswa menjadi 70,00 dengan prosentase ketuntasan
dari keseluruhan menjadi 77,78 %, atau dari jumlah 36 siswa masih ada 8 siswa
yang dikategorikan belum mencapai standar kemampuan baca al-Qur’an
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan Kemampuan
membaca al-Qur’an dengan tartil melalui metode Iqra pada siswa kelas V di SD
Inpres Tinggimae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa. mengalami
peningkatan.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
tentang keimanan, ahlak mulia, aturan ibadah, hubungan manusia dengan Allah,
kehidupan manusia, karena itulah yang terpenting dalam pendidikan agama adalah
memahami al-Qur’an. Dua sumber penting bagi pemeluk Islam yaitu al-Qur’an
dan hadis, maka pengenalan agama Islam melalui dua sumber tersebut harus
Permasalahan yang terjadi adalah ketika al-Qur’an itu harus dipahami, untuk
sekedar membacanya saja dengan benar sesuai dengan kaidah baca al-Qur’an
tidak sedikit siswa SD kelas tinggi kemampuan bacanya masih sangat rendah.
Kaidah baca al-Qur’an yang benar sering juga disebut membaca dengan tartil,
yang dimaksud tartil adalah sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf,
atau cara melafalkan huruf demi huruf dalam bacaan al-Qur’an, sedangkan yang
dimaksud dengan kaidah tajwid adalah cara baca mana bacaan yang dipanjangkan,
1
2
Permasalahan yang sering nampak pada siswa SD kelas tinggi, bahwa untuk
membaca dengan benar sesuai aturan (tartil), dirasakan oleh sebagian besar guru
pada saat mengajarkan agama pada kompetensi bacaan al-Qur’an masih banyak
yang belum mencapai kemampuan tersebut bahkan sekedar mmbaca biasa saja
banyak siswa yang belum mampu membaca al-Qur’an. Kenyataan seperti itulah
tidak sedikit orang tua siswa, serta guru mendorong anak untuk mendapat
pelajaran khusus di tempat pendidikan non formal antara lain Madrasah Diniyah,
yang dianggap bisa membaca serta memakai kaidah tajwid dan makhraj, hal
tersebut disesuaikan dengan standar minimal mata pelajaran agama yang telah
ditetapkan .
menggunakan metode bacaan yang cukup popular dalam pembelajaran baca al-
Qur’an yaitu metode Iqra, karena itulah penulis melaksanakan penelitian tindakan
mungkin, agar anak terbiasa dengan sumber pedoman hidup yang selanjutnya
berusaha untuk dipahami. Namun kenyataan tidak sedikit usia anak SD pada kelas
tinggi sekalipun, masih banyak yang belum bisa baca al-Qur’an apalagi membaca
dengan baik. Beberapa hal yang mungkin menjadi faktor rendahnya kemampuan
membaca al-Qur’an pada siswa SD, terutama yang terjadi di kelas V antara lain:
membaca saja, tanpa disertai dengan bacaan yang benar sesuai kaidah
5. Masalah lain adalah masih sedikit guru yang memiliki kemampuan dalam
siswa.
C. Rumusan Masalah
tajwid serta menghasilkan kemampuan membaca yang benar pada siswa menjadi
pembelajaran yang disebut metode Iqra, metode baru yang khusus diperuntukkan
mengajarkan baca al-Qur’an. Dari latar belakang masalah yang telah dibahas
sebelumnya, serta penerapan metode Iqra dalam proses pembelajaran baca al-
Qur’an di kelas tinggi, melalui penelitian tindakan kelas ini, penulis merumuskan
Qur’an dengan benar sesuai kaidah makraj dan tajwid (tartil) pada siswa
Gowa?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan secara umum dari penelitian tindakan kelas ini yakni setelah siswa
menjadi aktivias rutin yang dilakukan siswa, sehingga terbentuk generasi Qur’an.
membaca al-Qur’an dengan benar (tartil), sesuai dengan kaidah makhraj dan
Kabupaten Gowa.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat secara umum dari hasil penelitian ini adalah pemahaman siswa
tentang pentingnya al-Qur’an sebagai sumber hukum serta pedoman hidup yang
harus dibaca dengan benar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
1. Manfaat Teoritis.
Keguruan
a. Bagi guru, sebagai masukan bagi untuk dapat digunakan sebagai bahan
TINJAUAN TEORETIS
A. Pengertian Belajar
Kata atau istilah belajar bukanlah sesuatu yang baru, sudah sangat dikenal
pemahaman dan definisi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk menghindari
akibat pengalaman”. Bagi Gagne belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk
laku.1
1
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakarta: PT. Kharisma
Putra Utama, 2013), h. 2
2
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, h. 3
merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau
tujuan”.3
adalah “suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara
belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam
makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik
yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari
kegiatan belajar.
3
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, h. 3
4
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, h. 4
5
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, h. 4-5
Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan di atas dipertegas lagi
kemampuan yang diperolah anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar
itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan
evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau
bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan ilmu pengetahuan siswa, dan
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal yaitu “siswa itu sendiri, dan
lingkungan. Pertama, siswa itu sendiri; dalam arti kemampuan berpikir atau
6
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, h. 5
7
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, h. 5
tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan siswa, baik jasmani
maupun rohani. Kedua, lingkungan; yaitu sarana dan prasarana, kompetensi
guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode serta dukungan
lingkungan, keluarga, dan lingkungan”.8
hasil belajar yang dicapai oleh siswa merupakan hasil interaksi antara
berbagai faktor yang mempengaruhi, yaitu:
a. Faktor internal; merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri siswa,
yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Meliputi: kecerdasan, minat dan
perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta
kondisi fisik dan kesehatan.
b. Faktor eksternal; merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa yang
memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri,
perhatian orangtua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-
hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua dalam kehidupan sehari-
hari berpengaruh dalam hasil belajar siswa.9
C. Membaca al-Qur’an
Qur’an artinya wahyu Allah yang kekal dan dijaga-Nya, al-Qur’an merupakan
muka bumi. al-Qur’an berisi kandungan yang memuat segala aturan serta semua
8
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, h. 12
9
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup, 2012), h. 158
Dari uraian tersebut menimbulkan suatu kewajiban bagi umat Islam untuk
hidup, karena tidak mungkin bisa memahami tanpa bisa membaca. Kewajiban
belajar al-Qur’an menimbulkan kewajiban lain bagi guru dan orang tua yaitu
dengan pengucapan yang jelas berbeda huruf demi huruf dalam satu kalimat atau
satu ayat. Manusia diperintahkan untuk membaca, namun terkadang kita kurang
Terjemahnya: Demikianlah, kami telah mengutus kamu pada suatu umat yang
sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumnya, supaya kamu membacakan
kepada mereka (al-Qur’an) yang kami wahyukan kepadamu, padahal mereka
kafir kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Katakanlah, “Dialah Tuhanku tidak
ada tuhan selain Dia; hanya kepada-Nya aku bertawakal dan hanya kepada-Nya
aku bertobat”. (QS Ar-Ra’d: 30).10
10
Allah Berfirman dalam QS Ar-Ra’d: 30
Untuk kesekian kalinya al-Qur’an menyebutkan bahwa membaca al-Qur’an
merupakan asas tawakal, asas menghadap Zat Yang Maha Agung, dan asas
pembentukkan jiwa manusia. Fungsi al-Qur’an bukan hanya sebatas untuk dibaca,
lebih dari itu memperingatkan seseorang untuk mengingat hari pembalasan dan
berdialog dengan orang-orang yang masih hidup bahwa hari pembalasan itu benar.
Disamping itu berdialog dengan orang-orang yang berakal untuk berpikir tentang
hal-hal yang mereka dengar agar dapat menjadi suatu bangsa yang dinamis,
kreatif , dan berbuat banyak terhadap bangsanya. Ini dikarenakan mereka telah
Dari uraian di atas memberikan makna pada kita beberapa hal yang
agar manusia memikirkannya sebagai bentuk ketaatan manusia pada Sang Maha
Pencipta, sehingga manusia bisa berdialog dengan hari akhir sebagai konsekuensi
amal perbuatan di muka bumi. Bila kita simpulkan maka membaca al-Qur’an
merupakan amal ibadah yang memiliki nilai amat tinggi, sehubungan yang dibaca
adalah bacaan yang mengandung nilai-nilai luhur dari agama, hal tersebut
sehingga jelas bacaan huruf serta kalimat yang benar sesuai kaidah makhraj dan
tajwid, bukan membaca tanpa terdengar atau membaca al-Qur’an dalam hati, tidak
ada konsep membaca al-Qur’an dalam hati karena tidak akan kedengaran makhraj
kita bahwa membaca al-Qur’an dengan suara nyaring namun dengan suara yang
a. Murottal yaitu membaca al-Qur’an satu atau beberapa surat dengan bacaan
yang bagus tajwid dan makhrajnya, tanpa lagu-lagu khusus, biasanya untuk
b. Qira’at sering juga disebut seni baca al-Qur’an yaitu membaca al-Qur’an
dengan kaidah makhraj dan tajwid sebagai aturan baca yang wajib terdengar
dengan baik, disertai lagu-lagu khusus bacaan al-Qur’an, seperti lagu bayyati,
shoba, hijaz, rhast, sikhah, nahawan, jiharkhah dengan tangga nada rendah,
metode ini dikemukakan oleh: KH. AS’AD HUMAN dari Balai Litbang
Pada dasarnya metode Iqro ini merupakan cara membaca al-Qur’an tanpa
meng eja, tetapi siswa atau santri langsung belajar baca satu, dua, tiga
huruf, kata, beberapa kata, atau kalimat disertai melafalkan huruf yang
1) Sistem
pelajaran.
bahan latihan.
11
Human As’ad, Metode Iqro (Yogyakarta: CV. Al Ma’arif, 2008), h. 15
c) Asistensi, santri yang lebih tinggi jilid/kemampuannya dapat
yaitu ” bila tidak ada titiknya dibaca RO ( ”)ﺮdst. Bila masih tetap
1) Persiapan
satu kelompok.
waktu yang dibutuhkan untuk setiap fase kegiatan yang akan dilalui
2) Kegiatan inti
guru
kelompoknya masing-masing
d) Pada akhir kegiatan inti, satu dua orang siswa diminta untuk
menyimaknya.
e) Tindak lanjut
yang berbeda.
c) Bila siswa keliru membaca, cukup betulkan huruf yang keliru saja
belajar secara fokus dan melakukannya dengan senang hati sehingga ada
perubahan perilaku siswa dalam proses belajar mengajar dan keterampilan siswa
pun meningkat.
Tindakan
Penerapan Metode Iqra
Siklus I Siklus II
Berdasarkan kerangka pikir dan teori yang telah dipaparkan di atas, maka
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang merupakan salah
Dalam pelaksanaannya guru perlu melakukan segala langkah penelitian ini secara
bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir. Ciri khas penelitian ini adalah
dan refleksi yang dapat diulang sebagai siklus. Refleksi merupakan pemaknaan
pembelajaran di Sekolah
jenis, tujuan utama dan tujuan sertaan. Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai
berikut:
berikut:
observasi awal.
menyenangkan.
dibuat.
c. Tahap Pengamatan (observation)
sama dengan observasi yang dilakukan pada siklus I, dimana pada setiap
yang dilaksanakan.
Hasil yang dicapai dalam tahap observasi dan evaluasi akan dianalisis
B. Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah:
kemampuan membaca al-Qur’an ini disertai dengan ketentuan kaidah baca atau
yang disebut dengan tartil, membaca fasih sesuai dengan hukum tajwid, dan
makhorijul huruf. Sedangkan objek penelitian yang kedua berkaitan dengan salah
Metode ini populer mulai tahun 1990, pada awalnya sering digunakan di
Opu Kabupaten Gowa. Sementara yang menjadi sampel, atau subjek penelitian
tindakan kelas adalah siswa kelas V sebanyak 36 siswa yang terdiri dari 20 siswa
bahwa kelas tersebut berdasarkan data yang ada mengenai kemampuan siswa
dalam membaca al-Qur’an sangat rendah dan masih banyak siswa yang kurang
berminat dalam membaca al-Quran, antara lain dari 36 siswa, setelah melalui tes
awal baca al-Qur’an dengan baik, ternyata hanya 5 siswa yang dianggap mampu
meskipun belum fasih, sedangkan kriteria ketuntasan minimal adalah 65, jadi dari
36 siswa yang nilai kompetensi dasar baca al-Qur’annya mencapai KKM baru 5
siswa.
D. Prosedur Penelitian
(1999). Model siklus yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat
PRATINDAKAN
Perencanaan Tindakan
Refleksi
Perencanaan Tindakan
SIKLUS I
Observasi
Pelaksanaan Tindakan
Refleksi
Observasi
SIKLUS II
Pelaksanaan Tindakan
Hasil
Taggart (1999).
Adapun penjelasan mengenai prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tahap Pratindakan
Qur’an di kelas.
2. Perencanaan tindakan
3. Pelaksanaan Tindakan
4. Observasi
metode Iqra
5. Refleksi
kelas V.
6. Perubahan
1. Data
pretes dan postes, angket kuisioner, lembar observasi, dan catatan harian,
menjadi tolok ukur peneliti dalam melakukan tindakan dalam dua siklus.
Dalam tes pratindakan ini dihasilkan seberapa banyak siswa yang
membaca al-Qur’an.
Data ini merupakan data kuantitatif, yang diambil dari setiap siklus,
bacaan mengambil surah-surah pendek dari Juz ke 30, atau Juz Am’ma.
Antara lain surah Al-ma’un, dan surah Al-a’la. Pada pengujian ini guru
Hasil pengujian tiap siswa diberi skor angka, sehingga terkumpul data
kuantitatif skor nilai siswa. Selanjutnya skor ini digunakan untuk melihat
al-Qur’an.
Hasil pengujian pada tiap siklus menjadi bahan pertimbangan refleksi
Qur’an.
c. Observasi
Sementara berkaitan dengan hasil belajar, maka yang diamati adalah nilai
d. Data angket
Data ini untuk dapat melihat sejauh mana minat siswa dalam
al-Qur’an dengan benar melalui metode baca Iqro. Data angket atau
kolom sebelah kanan pada kata ”Ya” atau ”Tidak”. Jawaban akan
penelitian, catatan berisi aktivitas penting yang tidak tercatat dalam lembar
f. Foto Kegiatan
3. Instrumen Penelitian
F. Analisis Data
Data-data hasil penelitian didapatkan dari tes hasil belajar (Pretes, dan
kuisioner dari siswa. Data-data tersebut untuk melihat sejauh mana kemampuan
siswa dalam membaca al-Qur’an, aktivitas siswa dalam belajar membaca, serta
Yang dimaksud data tes kemampuan di sini adalah kemampuan membaca al-
Qur’an dengan benar, tes kemampuan terdiri dari pratindakan, setelah tindakan
penerapan metode Iqro, pra tindakan kita sebut pretes, sedangkan setelah tindakan
tes kemampuan itu disebut dengan postes. Banyaknya siswa yang mencapai nilai
100 =
Sementara skor nilai rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan skor nilai seluruh
2. Data Observasi
100 % =
Keterangan:
3. Data Angket
dapat dijawab dengan mencheklis ” ya”, ” tidak” pada kolom sebelah kanan
Pernyataan siswa berkaitan dengan metode Iqro, atau cara belajar baca al-Qur’an
yang berbeda dengan cara baca tradional, bisa direspon oleh siswa melalui
Peneliti sebagai orang yang terlibat secara aktif dalam pelaksanaan tindakan,
dan juga guru lain sebagai kolabolator mengumpulkan data-data yang dapat
sama mendeskripsikan kejadian dari tiap siklus, sebagai ide Iqro pelengkap
G. Indikator Keberhasilan
2. Indikator hasil: tindakan dikatakan berhasil bila minimal 75% siswa telah
dikategorikan tuntas
BAB IV
1. Siklus I
a. Data proses pra penelitian
penelitian.
tindakan.
1) Perencanaan
Iqra.
dalam pembelajaran.
pelaksanaan tindakan.
2) Pelaksanaan tindakan
Kegiatan awal:
memotivasi siswa,
pelaksanaan pembelajaran
Kegiatan inti:
tingkatan masing-masing,
kelompoknya masing-masing,
membaca al-Qur’an ,
baik,
b) Guru bersama siswa menyimpulkan materi,
N Tahap Kualifikasi
Indikator/ Deskriptor
o pembelajaran SB B C K
A. Kegiatan persiapan
Menyiapkan kartu Tajwid
Membagi siswa dalam beberapa
Persiapan kelompok
1.
(10 menit) Menyampaikan langkah-langkah
pembelajaran
Apersepsi (tanya jawab)
guru Menyampaikan
B. Pelaksanaan
Guru menjelaskan model
pembelajaran
Guru membimbing cara membaca al-
Qur’an yang baik dan benar
Guru member utgas kepada masing-
masing kelompok
Guru melakukan penilaian satu
Pelaksanaan
2. persatu siswa berdasarkan kelompok
(65 menit)
masing-masing
Guru menyuruh 1 atau 2 orang siswa
untuk membaca di depan kelas
Guru memberikan Apresiasi kepada
siswa yang cara membacanya sudah
baik dan benar
Guru menyuruh siswa meninjau
kembali kesalahan masing-masing
C.Evaluasi
Evaluasi
Melaksankan evaluasi proses dan
(25 menit)
hasil.
Menyimpulkan materi bersama
siswa.
Melakukan penskoran
3. perkembangan
Guru Memberikan penugasan berupa
PR
Jumlah skor 44
Kategori penilaian
B ( Baik )
Petunjuk: Pengisian kolom sesuai dengan ketentuan skor penilaian di bawah ini:
Sangat baik : 4
Baik :3
Cukup :2
Kurang :1
Keterangan:
g) Siswa masih kurang berani bertanya apabila ada hal-hal yang kurang
dimengerti.
masing siswa.
Kualifikasi
N Tahap
Indikator/ Deskriptor
o pembelajaran SB B C K
A. Kegiatan persiapan
Persiapan Siswa duduk berdasarkan
kelompoknya
1. Siswa menyimak langkah-
langkah pemblejaran yang
disampaikan guru
Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru (apersepsi)
B. Pelaksanaan
Siswa memeriksa isi mencari
bacaan yang telah ditugaskan
Siswa bertanya mengenai hal-hal
yang belum di mengerti.
Pelaksanaan
2. Siswa membaca ayat yang telah
(65 menit)
ditugaskan
Siswa membaca al-Qur’an
dengan baik dan benar
Siswa berani membaca di depan
kelas
Siswa meninjau kembali bacaan
yang telah dibacanya
C.Evaluasi
indikator yang berhasil dicapai guru berkategori baik yaitu 44 poin dari
60 poin atau 73,33% yang perlu dicapai dari 15 indikator yang harus
data yang ditemukan dalam lembar observasi aspek guru dan siswa
selama proses pembelajaran. Selain itu hasil tes formatif dan format
berikut:
setiap siswa
nilai yang didapat dikategorikan bisa membaca dengan benar tajwid dan
makhrajnya dengan rentang nilai 65 atau angka 65 merupakan batas minimal bisa
membaca dengan benar, sementara selebihnya adalah bila siswa membaca dengan
lebih bagus bacaannya. Terdapat 8 siswa yang dianggap sudah bisa membaca al-
Qur’an dengan benar, meskipun bila dilihat nilainya rata-rata baru dianggap batas
minimal, sementara siswa yang masih belum bisa membaca dengan benar terdapat
1. MUH. RINDRA. H 65 70 T
2. MUH. FADLI 65 60 BT
3. MUH. ISRA 65 60 BT
4. MUH. ADAM 65 60 BT
5. MUH. ARIL 65 60 BT
6. MUH. RAFLI 65 60 BT
7. MUH. BINTANG 65 60 BT
8. MUH. FAWWAS 65 60 BT
9. MUH. RIZWAN 65 60 BT
13. ADRIAN 65 60 BT
22. YUSNIATI 65 75 T
26. NADEA. T 65 60 BT
36. NANDA 65 70 T
2.4 Data hasil siswa pada diklus I
Siklus I
No Kategori
F (%) NR
1. Belum tuntas 28 77,78 60
2. Tuntas 8 22,22 73,13
Jumlah 36 100 62,92
30
25
20
15
10
0
BELUM TUNTAS TUNTAS
Dari hasil pretes atau tes pada pra tindakan memperlihatkan data antara
lain skor rata-rata kelas yaitu 62,92 dengan presentase ketuntasan dalam kelas
yaitu 22,22 % dengan demikian masih terdapat sekitar 73,13 % siswa yang harus
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan awal:
siswa,
Kegiatan inti:
diberikan serta menanyakan kepada guru apabila ada hal-hal yang belum
dimengerti,
5) Guru mulai menilai satu persatu siswa berdasarkan kelompok yang telah
depan kelas, selanjutnya guru menunjukkan cara membaca yang baik dan
benar,
N Tahap Kualifikasi
Indikator/ Deskriptor
o pembelajaran SB B C K
A. Kegiatan persiapan
Menyiapkan kartu Tajwid
Membagi siswa dalam beberapa
Persiapan kelompok
1.
(10 enit) Menyampaikan langkah-langkah
pembelajaran
Apersepsi (tanya
jawab) Guru
Menyampaikan
B. Pelaksanaan\
Guru menyuruh masing-masing
kelompok mensurvei bacaan yang telah
dibagikan.
Guru membimbing diskusi kelompok
kecil.
Guru memimpin diskusi kelompok
besar untuk menganalisis dan
mendengarkan jawaban setiap
Pelaksanaan kelompok kecil.
2.
(65 menit) Guru membimbing siswa dalam
megemukakan jawaban hasil diskusi.
Guru menyuruh 1 atau 2 orang siswa
untuk membaca teks bacaan yang asli
Guru menyuruh 1 atau 2 orang siswa
untuk membaca di depan kelas
C.Evaluasi
Melaksankan evaluasi proses dan hasil.
Evaluasi
3.
(25 menit) Menyimpulkan materi bersama siswa.
Melakukan penskoran perkembangan
Guru Memberikan penugasan berupa
PR
Jumlah skor
55
Kategori penilaian A ( Sangat Baik )
diberikan.
kelompok fokus.
3) Guru memotivasi siswa agar lebih rajin dan serius dalam membaca al-
N Tahap Kualifikasi
Indikator/ Deskriptor
o pembelajaran SB B C K
Persiapan B. Kegiatan persiapan
Siswa duduk berdasarkan
kelompoknya
1. Siswa menyimak langkah-langkah
pemblejaran yang disampaikan guru
Menjawab pertanyaan yang di
ajukan oleh guru (apersepsi)
B. Pelaksanaan
Pelaksanaan Siswa memeriksa isi mencari bacaan
2.
(65 menit) yang telah ditugaskan
Siswa bertanya mengenai hal-hal
yang belum dimengerti.
Siswa membaca ayat yang telah
ditugaskan
Siswa membaca al-Qur’an dengan
baik dan benar
Siswa berani membaca didepan
kelas
Siswa meninjau kembali bacaan
yang telah dibacanya
C.Evaluasi
Keterangan:
Kreteria Jumlah skor Kategori Penilaian
33 - 44 A (Sangat baik)
21 - 32 B (Baik)
9 - 20 C (Cukup)
0-8 D (Kurang)
metode Iqra berkategori sangat baik. Hal ini terlihat dari terpenuhinya indikator-
indikator kinerja yang ada dalam lembar observasi guru. Jika dipersentasekan
pada siklus II, peneliti dan pengamat merefleksi semua data yang ditemukan
dalam lembar observasi aspek guru dan siswa selama proses pembelajaran.
Selain itu hasil tes formatif juga dijadikan bahan balikan. Hasil refleksi dari
berikut:
b) Siswa memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan berani naik di depan kelas
dimulai
metode Iqro sebagai metode baca al-Qur’an yang langsung membaca lafal
huruf, kata, serta kalimat dalam buku panduan baca al-Qur’an dengan lafal serta
kaidah yang benar, ternyata memberikan perubahan yang cukup signifikan pada
peneliti mengadakan tes uji cobaa membaca al-Qur’an, dimana siswa masing-
masing membaca pada jilid yang sama, sementara guru menyimak serta
beberapa siswa yang belum mencapai standar kemampuan, sehingga bila kita
lihat peningkatan secara umum dari pretes ke postes antara lain sebagai berikut
keseluruhan menjadi 80,56 %, atau dari jumlah 36 siswa, masih ada 7 siswa
jelasnya tabel berikut akan memberi penjelasan rinci tentang hasil uji
1. MUH. RINDRA. H 65 80 T
2. MUH. FADLI 65 70 T
3. MUH. ISRA 65 70 T
4. MUH. ADAM 65 70 T
5. MUH. ARIL 65 70 T
6. MUH. RAFLI 65 75 T
7. MUH. BINTANG 65 70 T
8. MUH. FAWWAS 65 70 T
9. MUH. RIZWAN 65 70 T
13. ADRIAN 65 75 T
22. YUSNIATI 65 70 T
26. NADEA. T 65 75 T
36. NANDA 65 75 T
Tabel 2.8 Data hasil siswa pada siklus II
Siklus II
No Kategori
F (%) NR
3.2 Grafik Perbandingan tuntas dan belum tuntas siswa kelas V SD Inpres
Tinggimae Kecamatan Somba Opu Kab. Gowa pada siklus II
35
30
25
20
15
10
5
0
Dari hasil pretes atau tes memperlihatkan data antara lain skor rata-rata kelas
yaitu 70,14 dengan presentase ketuntasan dalam kelas yaitu 80,56%, dengan
demikian masih terdapat sekitar 19,44% siswa yang harus mendapat pengaruh
, persentase, serta kategori ketercapaian keterampilan membaca al-Qur’an dengan mengunakan metode Iqra siswa kelas
Grafik berikut:
Grafik Perbandingan3.3keterampilan membaca Al-Qur’andengan mengunakan metode Iqra Siswa kelas V SD Inpres
Kacamatan Somba Opu Kab. Gowa pada Siklus I dan Siklus II
35
30
25
20
TUNTAS
15 BELUM TUNTAS
10
0
SIKLUS I SIKLUS II
e. Minat siswa dalam membaca al-Qur’an
untuk dilihat melalui data yang terkumpul dari hasil angket atau kuisioner yang
Opu Kabupaten Gowa, setelah mereka mengenal cara baca al-Qur’an yang
Setelah selesai siklus I dan II, peneliti memberikan kuisioner pada siswa
sebanyak 36 orang untuk dijawab pada kolom “ya” dan “ Tidak” yang telah
disediakan, hasil yang didapat memperlihatkan antara lain respon siswa seperti
berikut ini:
JML YG
MENJAWABAN
NO PERNYATAAN
YA TIDAK
menekankan pada pernyataan no 4. dan no. 5 yaitu: “saya akan terus belajar
baca al-Qur’an dengan cara baca Iqro” dan “ saya akan terus rajin membaca al-
minat membaca. Sementara data yang didapat dari dua pernyataan tersebut
Hasil penelitian yang terdiri dari aktifitas siswa, guru dan proses belajar
Iqra.
Dari hasil observasi terhadap aktivitas guru pada siklus I kemampuan guru
Hal ini terlihat dari terpenuhinya indikator-indikator kinerja yang ada dalam
yang berhasil dicapai guru berkategori tinggi yaitu poin dari 60 poin atau 73,33%
yang perlu dicapai dari 15 indikator yang harus dicapai. Sedangkan yang belum
tercapai adalah 16 poin atau 26,67% dari indikator. Sementara lembar observasi
kategori baik yaitu 25 poin (56,82%) dari 11 indikator. Sedangkan yang belum
3. Guru kurang mengontrol siswa dalam berkelompok sehingga masih ada siswa
direncanakan. Hal ini disebabkan karena guru dalam kerja kelompok siswa
Qur’an dengan baik dan benar pada siswa kelas V SD Inpres Tinggimae
data awal yang diperoleh dari guru kelas V ke siklus I, dalam hal ini meningkat.
Adapun data awal hasil belajar membaca al-Qur’an siswa kelas V yang diperoleh
dari guru kelas yaitu 13,89 % atau 5 orang siswa saja yang memperoleh nilai ≥ 65
meningkat menjadi 22,22 % atau 8 orang pada siklus I yang memperoleh nilai ≥
65.
(Nurkancana Heriani, 2008:36) yakni 80% siswa memperoleh nilai ≥ 65, maka
Pada siklus I ini siswa belum memahami dengan baik apa yang telah
dijelaskan dan mengetahui dengan jelas proses yang akan dijalani setiap siswa
sehingga hanya beberapa siswa saja yang berhasil atau dikategorikan tuntas.
Dari hasil observasi terhadap aktivitas guru pada siklus II kemampuan guru
Iqra berkategori sangat baik. Hal ini terlihat dari terpenuhinya indikator-indikator
kinerja yang ada dalam lembar observasi guru. Jika dipersentasekan secara
keseluruhan bahwa indikator yang berhasil dicapai guru berkategori sangat baik
tindakan siklus II, maka hasil membaca al-Qur’an siswa kelas V SD Inpres
menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II, dalam hal ini
yang memperoleh nilai ≥ 65 pada siklus I yaitu 22,22% atau 8 orang siswa
meningkat menjadi 80,56 % atau 29 orang siswa pada siklus II, dengan kata lain
Nilai keberhasilan pada siklus II ini dapat diperoleh karena guru atau
yang telah dibuat sebelumnya. Ada pun yang peneliti perbaiki di siklus II adalah
1. Guru membimbing siswa untuk meninjau kembali bacaan yang telah diberikan.
fokus.
3. Guru memotivasi siswa agar lebih rajin dan serius dalam membaca al-Qur’an
Tinggimae Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa pada siklus II ini mengalami
proses peningkatan. Ada pun hasil kuisioner menujukkan bahwa siswa senang dan
penggunaan metode Iqra pada mata pelajaran PAI (Pembelajaran Agama Islam)
PENUTUP
A. Simpulan
baca al-Qur’an melalui metode Iqro yang dilakukan dalam dua siklus, dengan
masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan, maka dapat ditarik beberapa
1. Aktivitas belajar dan minat siswa dalam proses belajar baca al-Qur’an,
dari data hasil tes kemampuan baca al-Qur’an antara lain prsentase ketuntasan
yang peneliti lakukan, maka beberapa saran dapat disampaikan antara lain:
1. Pentingnya siswa mampu membaca al-Qur’an sejak dini, maka guru pengajar
mata pelajaran agama harus berupaya mencari metode yang tepat, serta
memotivasi siswa untuk selalu belajar sampai mampu membaca dengan fasih
bacaan al-Qur’an.
3. Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas bagi guru pengajar termasuk guru agama,
maksimal.
4. Bagi Sekolah, hendaknya menyiapkan fasilitas untuk para guru yang akan
melakukan penelitian tindakan kelas agar terwujud sekolah yang bermutu dan
al-Kalam Digital. Penerbit Diponegoro ver 1. Bandung: Jl. Mohammad Toha 44-
46, 2009.
Arikunto, Suharsimi. Dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksar, 2006.
Schmoker, Mike. Menjadi Guru yang Efektif. Jakarta: PT. Glora Aksara Pratama
Penerbit Erlangga, 2012.
Stix, Andi & Hrbek, Frank. Guru Sebagai Pelatih Kelas. Ciracas, Jakarta: PT.
Glora Aksara Pratama Penerbit Erlangga, 2007.
Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: PT.
Kharisma Putra Utama, 2013.
Suyanto & Jihad, Asep. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Penerbit Erlangga,
20013.
Ujer Usman, Moh. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya,
1992.
Yusuf, Munawir & dkk. Pendidikan bagi Anak dengan problema Belajar. Solo:
PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2003.
MENGENAL HURUF HIJAIYAH DAN CARA
MENYEBUTKANNYA
Penulis dilahirkan di Kabupaten Gowa pada tanggal 05
Februari 1986 dari ayah yang bernama H. Hasan Dg.
Manye dan ibu bernama Hj. Saera Dg. Pa’ja. Penulis
merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Penulis
menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri
Pao-pao Gowa pada tahun 1967 dan lulus pada tahun
1974. Kemudian Penulis melanjutkan pendidikan di PGA dan tamat pada
tahun 1978. Penulis melanjutkan pendidikannya di PPA dan lulus pada tahun
1982. Setelah tamat, penulis melanjutkan ke Universitas Alauddin Makassar
dan diterima di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi DII PGSD
dan Tamat tahun 95. Pada tahun 2016, penulis melanjutkan pendidikannya
kembali di kampus dan Fakultas yang sama. Selanjutnya, penulis
malaksanakan penelitiannya di SD Inpres Tinggimae Kabupaten Gowa
Provinsi Sulawesi Selatan. Pada tanggal 7 Juli 2016, penulis menyelesaikan
penelitian serta skripsinya.