PENGUJIAN LENTUR - Awang Nur Fauzi
PENGUJIAN LENTUR - Awang Nur Fauzi
PENGUJIAN LENTUR - Awang Nur Fauzi
PENGUJIAN MATERIAL
MODUL 2
PENGUJIAN LENTUR
PENGUJIAN LENTUR
2.1. Tujuan
Tegangan atau beban yang diberikan pada spesimen uji haruslah dibawah harga
beban maksimum agar spesimen tidak mengalami deformasi plastis. Uji lentur
digunakan untuk material yang getas, uji lentur lebih disenangi daripada uji tarik,
contoh: keramik. Selain itu uji lentur digunakan untuk
1. Three point bending, spesimen diberi beban pada satu titik yaitu tepat pada
bagian tengah batang(0.5 L). Pada metode ini, pembebanan harus tepat
berada pada 0.5 L agar momen yang didapatkan adalah momen
maksimum.
2. Four point bending, spesimen diberi beban pada dua titik yaitu pada 1/3 L
dan 2/3 L. Pembebanan menggunakan metode ini jauh lebih baik dari pada
metodethree point bending, hal ini dikarenakan three point bending
momen maksimumnya berada pada satu titik, sehingga dapat
menyebabkan kesalahan dalam penghitungan karena tidak tepat pada titik
tersebut. Berbeda dengan metode four point bending yang nilai momen
maksimumnya berada dalam interval tertentu, sehingga kesalahan akibat
ketidak-presisian titik dapat dihindari. [2]
Kuat lentur adalah kekuatan tarik baja atau besi dalam keadaan lentur akibat
momen kekuatan yang dikenal sebagai modulus runtuh (modulus of rupture) adalah
hal yang cukup penting untuk menentkan retak-retak dan lendutan dari suatu batang
yang di bebani, kuat lentur pada baja dapat ditentukan dari baja yang mengalami
pembebanan transversal. Kuat lentur maksimum dialami oleh batang dan disebut
sebagai Modulus of rupture, yang besarnya tergantung dari panjang batang dan
jenis pembebanan. [3]
3𝑃𝐼
𝜎𝑏 =
2𝑏ℎ2
Dimana:
𝜎𝑏 = Kuat lentur beton (kg/cm2)
P = Beban maksimum (t)
I = Panjang rentangan (cm)
b = lebar (cm)
h = tinggi (cm)
Kekakuan adalah ketahanan suatu material terhadap deformasi elastis.
Modulus elastisitas (E) adalah harga keakuan suatu material pada daerah elastis.
Modulus elastis juga berarti perbandinga tegangan dengan regangan pada daerah
elastis.Material yang lentur (tidak kaku) adalah material yang dapat mengalami
regangan bila diberi tegangan atau beban tertentu. [4]
Δt = Δ + Δg
Untuk keperluan praktis, sering sekali lendutan akibat gaya geser diabaikan
dan dianggap seluruh lendutan diakibatkan oleh momen lentur. E yang diperoleh
dangan cara ini disebut E apparent (Ef). E apparent akan lebih kecil dari pada yang
seharusnya karena lendutan total tentu lebih besar dari pada lendutan akibat momen
lentur.
𝑃 𝐿3
𝐸𝑓 =
4 ∆𝑡 𝐼
4) Strainometer
1) Spesimen Uji
1. Data Material
a) Jenis benda uji :
b) Panjang total benda uji : 43 cm
c) Panjang sisi sampel :
d) Jarak tumpuan : 13 cm
2. Tabel Pengujian
Lendutan dial
No Beban (KgF)
(…. x 10-2 mm)
1. 0 0
2. 25 30
3. 50 70
4. 75 600
5. 100 1520
6. 112.5 2100
7. 125 3025
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.