Makalah Kelompok 1 Perkembangan Fisik Janin
Makalah Kelompok 1 Perkembangan Fisik Janin
Makalah Kelompok 1 Perkembangan Fisik Janin
Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kurikulum dan pembelajaran
Dosen Pengampu :
KAMPUS TASIKMALAYA
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
Perkembangan Fisik Motorik, Bahasa dan Kognitif Anak Usia Dini tepat waktu. Tidak
lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................10
3.2 Saran............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
Secara biologis hidup itu di mulai pada waktu konsepsi atau pembuahan. Masa ini
pada umumnya berlangsung selama 9 bulan atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Dilihat
dari waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang
sangat singkat, tetapi justru pada periode inilah terjadi perkembangan yang sangat cepat
dalam diri individu. Pada masa-masa awal ini penelitian-penelitian yang di lakukan oleh
sebagian besar ahli psikologi barat cenderung di mulai dari periode bayi yang baru lahir
dan mengabaikan periode prenatal. Kemudian pada pertengahan tahun 1940 muncul
kesadaran bahwa mengetahui segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk
dapat memahami secara utuh pola perkembangan yang normal.
Perkembangan pada manusia di mulai pada saat konsepsi atau pembuahan, yaitu pada
pembuahan telur oleh sperma dan kemudian terbentuk zigot. Karena itu masa prenatal
ini bukan saja merupakan periode khusus dalam rentang kehidupan manusia tetapi juga
merupakan periode yang sangat menentukan.
PEMBAHASAN
Menurut William Sallebach, periode prenatal atau pra lahir merupakan masa
kritis bagi perkembangan fisik, emosi, dan mental bayi. Ini adalah masa mulai
terbentuknya kedekatan antara bayi dan orang tua dengan konsekuensi yang akan
berdampak panjang, terutama yang berkaitan dengan kemampuan dan kecerdasan bayi
dalam kandungan.
Perkembangan prenatal terjadi dalam tiga tahap, yaitu geminal, embrionik dan
fetal. Selama tahapan prenatal ini, zigot yang awalnya hanya satu sel kemudian tumbuh
menjadi embrio yang kemudian menjadi janin. Sebelum dan sesudah lahir
perkembangan terus berlangsung mengikuti dua prinsip. Pertama, prinsip sefalokaudal,
bahwa perkembangan berlangsung dari kepala ke bagian bawah tubuh. Kepala embrio,
otak, dan mata terbentuk paling awal dan berukuran besar serta tidak proporsional
sampai bagian-bagian tubuh lain terbentuk. Kedua, prinsip proximodistal,
perkembangan berlangsung dari bagian-bagian tubuh yang dekat dengan bagian tengah
tubuh menuju keluar. Kepala dan dada embrio terbentuk sebelum terbentuknya tungkai
dan lengan serta kaki terbentuk sebelum terbentuknya jari tangan dan kaki.(Papalia,
Olds, dan Feldman 2009).
b. Tahapan Embrionik Tahapan kedua masa kehamilan ini dimulai dari 2-8 minggu.
Organ dan sistem tubuh utama berkembang pesat. Ini adalah masa kritis, saat embrio
paling rentan terhadap pengaruh destruktif dari lingkungan prenatal. Sistem atau
struktur organ yang masih berkembang pada saat terpapar lebih mungkin untuk terkena
efeknya. Cacat yang terjadi pada saat kehamilan tahapan selanjutnya tidak lebih serius.
Janin laki-laki lebih memiliki kemungkinan untuk mengalami keguguran secara spontan
atau dilahirkan dalam keadaan meninggal daripada janin perempuan. Walaupun sekitar
125 lakilaki di konsepsi untuk 100 perempuan, fakta yang fakta yang dihubungkan
dengan mobilitas sperma dalam membawa kromosom Y yang lebih kecil, hanya 105
anak laki-laki yang dilahirkan untuk setiap 100 perempuan. Kerentanan laki-laki
berlanjut setelah dilahirkan, lebih banyak dari mereka yang meninggal. di awal
kehidupan, dan di setiap tahapan kehidupan mereka lebih rentan terhadap berbagai
macam penyakit. Hasilnya, hanya ada 96 laki-laki untuk setiap 100 perempuan di AS.
(Papalia, Olds, dan Feldman 2009).
c. Tahapan Fetal tahapan ketiga masa kehamilan ini dimulai dari 8 minggu sampai
dengan masa kelahiran. Selama masa ini, janin tumbuh dengan pesat sekitar 20 kali
lebih besar daripada ukuran panjangnya dan organ sekaligus sistem tubuh menjadi lebih
kompleks. Sentuhan akhir seperti kuku jari tangan dan kaki tumbuh serta kelopak mata
terbuka. Tingkat aktivitas dan pergerakan janin menunjukkan perbedaan individual yang
ditandai dengan kecepatan jantung mereka yang berubah-ubah. Janin lakilaki, terlepas
dari besar dan ukurannya, lebih aktif dan cenderung lebih semangat saat bergerak
selama masa kehamilan. Dengan demikian, kecenderungan bayi laki-laki untuk lebih
aktif dibandingkan bayi perempuan mungkin merupakan bagian dari pembawaan sejak
lahir.(Papalia, Olds, dan Feldman 2009). Berawal dari sekitar minggu ke12 masa
kehamilan, janin menelan dan menghirup cairan ketuban tempatnya hidup. Cairan
ketuban mengandung zatzat yang melewati plasenta dari aliran darah ibu dan memasuki
aliran darah bayi. Mengonsumsi zat ini dapat merangsang indera pengecapan dan
penciuman yang sedang berkembang dan berkontribusi terhadap perkembangan organ
yang dibutuhkan untuk bernapas dan mencerna. Sel perasa yang matang muncul sekitar
14 minggu usia masa kehamilan. Janin melakukan respons terhadap suara dan detak
jantung serta getaran dari tubuh ibunya, menujukkan bahwa mereka bisa mendengar dan
merasa. Respons terhadap bunyi dan getaran nampaknya berawal pada minggu ke-26
dari masa kehamilan, meningkat dan mencapai puncaknya pada sekitar inggu ke-32.
Janin sepertinya belajar dan mengingat. Dalam satu eksperimen, bayi berusia 3 hari
menghisap putting susu ibunya lebih sering saat mendengar rekaman cerita yang sering
dibacakan keras-keras oleh ibunya selama 6 minggu terakhir dari kehamilan
dibandingkan dengan saat mereka mendengar dua cerita lain. Sepertinya bayi mengenali
pola bunyi yang mereka dengar di dalam kandungan. Kelompok kontrol di mana para
ibu tidak membacakan cerita sebelum kelahiran bayi mereka, melakukan respons secara
sama terhadap ketiga rekaman. Eksperimen serupa menemukan bahwa bayu berusia 2-4
hari memilih musik dan suara yang mereka dengar sebelum lahir. Mereka juga memilih
suara ibu mereka dibandingkan dengan suara perempuan lain, suara perempuan
dibandingkan lakilaki, dan bahasa yang digunakan ibu mereka dibandingkan bahasa
lain. Saat 60 janin mendengar perempuan membaca, detak jantung mereka meningkat.
Jika suara tersebut adalah suara ibu mereka, dan detak jantungnya akan menurun jika
merupakan suara orang yang tidak dikenal. Dalam penelitian lain, bayi baru lahir
menghisap susu ibunya diberikan pilihan apakah ia akan memilih rekaman suara ibunya
atau suara yang telah “di filter” sehingga terdengar seperti di dalam rahim. Bayi baru
lahir mengisap lebih sering saat mendengar suara yang di filter, menunjukkan bahwa
janin telah mengembangkan preferensi terhadap bunyi yang mereka dengar sebelum
lahir.(Papalia, Olds, dan Feldman 2009).
Menurut Hurlock, meskipun relatif singkat, periode prenatal mempunyai enam ciri
penting, masing-masing ciri mempunyai akibat yang lambat pada perkembangan selama
rentang kehidupan. Ciri-ciri itu adalah :
a. Terjadinya pembauran sifat-sifat yang diturunkan oleh kedua orang tua janin.
Kondisi ini akan dipengaruhi oleh kromosom yang disumbangkan oleh kedua
orang tua janin. Menurut Monks dan knoers, dalam hal ini sering ditemukan
adanya penyimpangan genetis yang disebabkan oleh kelebihan jumlah
kromosom. Akibatnya akan memiliki anak yang memiliki penyakit down
sindron. Dalam hal ini telah dapat diramalkan bahwasanya usia seorang ibu
ketika hamil memiliki pengaruh terhadap penyimpangan genetis ini. Usia
seorang ibu yang memiliki umur 35 sampai dengan 39 akan memiliki
kesempatan memiliki penyimpangan genetis dengan sekala 1 berbanding 180.
c. Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan. Pada saat
pembuahan dan kondisi-kondisi dalam tubuh ibu tidak akan mempengaruhinya,
sama halnya dengan pembuahan.
e. Periode pranatal merupakan tahap yang mengandung banyak bahaya, baik fisik
maupun psikologis.Dinyatakan bahaya, karena pada tahap pranatal akan
berpengaruh panjang pada tahap pertmbuhan dan perkembangan janin di tahap
yang akan datang.
b. Faktor ibu. Ibu menjadi kunci utama yang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan janin. Sehingga kondisi fisik dan psikis ibu harus dijaga agar
janin berkembang dengan sempurna. Selain itu, penyakit dan kondisi ibu selama
kehamilan bisa mengakibatkan infeksi, kelainan dan kerusakan selama proses
kehamilan yang mengakibatkan bayi lahir kurang sempurna. Beberapa penyakit
yang dapat mempengaruhi janin, di antaranya, campak rubella, sifilis, herpes alat
kemaluan, dan AIDS. Selain dari penyakit, usia ibu juga mempengaruhi janin.
Ibu yang hamil di usia beresiko yaitu saat remaja (dibawah 18 tahun) dan saat
usia ibu sudah memasuki dewasa tengah (di atas 35). Bayi yang lahir dari ibu
remaja, kebanyakan mengalami prematur dan keguguran. Pada ibu yang berusia
paruh baya, kehamilan bisa berakibat keguguran, keterbelakangan mental pada
bayi, dan komplikasi penyakit.
c. Faktor ayah. Ayah juga berperan penting dalam perkembangan optimal janin.
Perhatian dan kasih sayang seorang ayah kepada ibu akan membuat emosi ibu
akan stabil, tenang dan bahagia. Stimulasi ayah pada janin dan sering mengajak
bicara janin dalam kandungan juga dapat menenangkan janin, membangun
ikatan emosional bayi dengan ayah dari suara dan sentuhan bayi, bisa
berdampak pada perkembangan bahasa bayi. Selain itu, usia ayah yang sudah
terlalu tua mengakibatkan anak kekurangan kalsium sehingga tinggi badannya
kurang dan bisa mengakibatkan anak mengalami keterbelakangan mental seperti
down syndrome.(Hapsari 2017).
3.1 Kesimpulan
Perkembangan prenatal adalah perkembangan awal dari manusia.
Dimulai dari pembuahan yang terjadi dari pertemuan sel sperma dengan sel
telur. Sel telur yang telah matang dibuahi oleh sel sperma yang matang yang
akhirnya akan menjadi sel-sel baru dan membentuk zigot. Pembuahan ini
menandakan berfungsi dengan baiknya organ reproduksi manusia. Dalam
pembuahan ada beberapa kondisi yang ditentukan adalah bawaan lahir dan
penentuan jenis kelamin, Jumlah anak, dan urutan dalam keluarga.
Perkembangan prenatal terjadi dalam tiga tahap, yaitu geminal, embrionik dan
fetal. Menurut Hurlock, meskipun relatif singkat, periode pranatal mempunyai
enam ciri penting, masing-masing ciri mempunyai akibat yang lambat pada
perkembangan selama rentang kehidupan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
fase perkembangan prenatal daintaranya adalah teratogen, faktor ibu, faktor
ayah dan lingkungan.
3.2 Saran
Kami mengharapkan para pembaca dapat memahami mengenai
pengertian perkembangan prenatal, tahap-tahap perkembangan prenatal, ciri-ciri
perkembangan prenatal dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
prenatal. Semoga dapat menambah wawasan dan ilmu bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA