Firli Nuraini - 4401420096 - Pbioc2 - Bab Vi - Vitamin

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

FIRLI NURAINI

4401420096
PENDIDIKAN BIOLOGI C2
FIRLI NURAINI
4401420096
PENDIDIKAN BIOLOGI C2
AN EASY GUIDED OF
PRACTICAL BIOCHEMISTRY

Retno Sri Iswari, R. Susanti, Ari Yuniastuti

Diterbitkan oleh:
Laboratorium Biokimia
Jurusan Biologi Fakultas MIPA
Universitas Negeri Semarang
2021
AN EASY GUIDED OF
PRACTICAL BIOCHEMISTRY

Penulis : Retno Sri Iswari


R. Susanti
Ari Yuniastuti

Desain sampul dan tata letak : Arriza Kurniawan Yusuf


Fitri Arum Sasi

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengutio atau memperbanyak
sebagian atau seluruh isi buku ini
Tanpa ijin tertulis dari penul
BAB VI
VITAMIN
Vitamin adalah suatu senyawa organik yang dibutuhkan tubuh untuk
kelangsungan hidup dan fungsi normalnya. Walaupun kebutuhan tubuh akan
vitamin relatif sangat sedikit (hanya berkisar beberapa mikrogram-miligram)
tetapi vitamin harus ada bersama-sama makanan, karena tubuh tidak dapat
membuat sendiri kecuali beberapa macam vitamin misalnya vitamin K.
Kekurangan atau tidak adanya vitamin di dalam tubuh akan mengakibatkan
terganggunya proses-proses vital di dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena
sebagaian besar vitamin berperan sebagai “koenzim” dalam berbagai reaksi
di dalam tubuh, misalnya vitamin B merupakan unsur penting dari koenzim
untuk oksidasi biologi dan reduksi. Pada umumnya, vitamin dibagi dalam 2
golongan besar, yaitu:
1. Vitamin larut lemak : vitamin A, D, E dan K. Vitamin ini biasanya
ditentukan berhubungan dengan lipid dalam makanan alam.
2. Vitamin larut air : vitamin B kompleks dan C

Analisa Multivitamin
A. Tujuan : Mengetahui jenis vitamin yang terkandung dalam multivitamin
B. Bahan dan Pereaksi
1. Multivitamin, akuades
2. Kloroform
C. Cara Kerja
1. Campurkan 1 tablet multivitamin dengan 5 mL akuades dalam tabung
reaksi, sampai lembek.
2. Hancurkan dengan batang pengaduk, kocok kuat-kuat untuk
mengekstraksi vitamin yang larut air. Diamkan beberapa saat hingga
bagian yang tidak larut dalam air mengendap
3. Tuangkan dengan hati-hati cairan yang ada di bagian atas. Lakukan
percobaan vitamin C dan B1
4. Tuangkan 5 mL kloroform ke bagian yang tidak larut air, kemudian
kocok kuat-kuat untuk mengekstraksi vitamin yang larut lemak.
Diamkan sebentar dan tuangkan larutan kloroform tersebut dalam
tabung reaksi lain. Lakukan percobaan vitamin D dan E.
5. Lakukan percobaan lugol pada sisi tablet yang tidak dapat larut dalam
air maupun kloroform.
Cara Kerja
I. Menunjukkan Adanya Vitamin A
A. Tujuan: Menunjukkan adanya vitamin A dengan pereaksi
Carr-Price
B. Bahan dan pereaksi
1. Larutan multivitamin, Minyak ikan/kapsul minyak ikan
2. Pereaksi Carr-Price
C. Cara Kerja
Siapkan 2 tabung reaksi yang bersih dan kering, lakukan seperti pada
tabel 6.1.
\
Tabel 6.1. Prosedur kerja vitamin A
Tabung 1 2
Multivitamin 2 mL -
Larutan minyak ikan - 2 butir
Pereaksi Carr-price 5 tetes 5 tetes
Amati warna biru yang terjadi, 3 menit kemudian berubah menjadi ungu
dan akhirnya coklat
Perubahan warna Tidak mengalami Mengalami
perubahan warna perubahan warna
dari ungu lama
kelamaan
menjadi coklat
ungu

Pembahasan
Pereaksi Carr-Price adalau campuran larutan kloroform dan SbCl3.
Kloroform berperan dalam melarutkan vitamin A, selanjutnya vitamin A
terpecahkan menjadi retinal, retinol, dan retin.oic acid lalu SbCl3 akan
bereaksi dengan vitamin Asehingga terbentuk larutan berwarna biru.
Pengujian Vitamin A dengan pereaksi Carr-Price ini menunjukkan hasil
positif apabila terjadi perubayan warna dari biru menjari ungu lalu berubah
menjadi coklat yang menunjukkan adanya vitamin A didalamnya. Itensitas
warna biru sebanding dengan jumlah vitamin A yang terkandung.

Kesimpulan
Kesimpulan :
Tabung 2 yang berisikan larutan minyak ikan positif mengandung vitamin A
karena saat bereaksi dengan pereaksi Carr-Price terbentuk warna biru yang
kemudian berubah menjadi ungu lalu cokelat.
II. Menunjukkan Adanya Vitamin B1
A. Tujuan: Menunjukkan adanya vitamin B1 dengan uji
Thiochrom
B. Bahan dan Pereaksi
1. Larutan multivitamin, larutan vitamin B1
2. Kalium ferisianida (0,6%), NaOH (30%), isobutanol
C. Cara Kerja
a. Isilah tabung reaksi yang bersih dan kering
dengan 1 mL larutan multivitamin.
b. Tambahkan 10 tetes larutan encer kalium
ferisianida (0,6%) dan 10 tetes larutan NaOH (30%) sampai
alkalis.
c. Kocok campuran tersebut dan tambahkan 10
tetes isobutanol (isobutilalkohol) hingga terlihat fluoresensi biru

Pembahasan
Flouresensi adalah peredaran warna sesaat yang terjadi pada saat reaksi
terjadi antara pereaksi dengan zat yang direaksikan. Pada uji coba kali ini,
flouresensi berwarna biru yang menunjukkan positif adanya vitamin B1
dalam sebuah larutan.
Penambahan Larutan Kalium Feresianida bertujuan untuk memutus ikatan
multivitamin, yang awalnya bentuk Thiamin berubah menjadi Thiochrom.
Penambahan Larutan NaOH digunakan untuk menyederhanakan vitamin
dengan membuat suasana menjadi alkalis.
NaOH+Thiochrom  Flouresensi
Penambahan Isobutanol bertujuan untuk mempercepat penyerapan cahaya
sehingga dihasilkan Flouresensi biru.
Reaksi yang terjadi

Thiamin akan teroksidasi oleh larutan kalium ferisianida sehingga terbentuk


senyawa thiochrom yang dapat diserap oleh isobutanol. Kemudian, akan
terbentuk fluoresensi biru pada sinar UV.
Kesimpulan
Kesimpulan
Larutan multivitamin yang diuji pada praktikum kali ini positif mengandung
vitamin B1. Hal ini ditunjukkan dengan terbentuknya fluoresensi biru pada
uji Thiochrom.

III. Menunjukan Adanya Vitamin C


A. Tujuan : mengetahui adanya vitamin C.
B. Alat-alat dan bahan :
1. Tabung reaksi dan pipet tetes
2. larutan multivitamin, iodium/lugol

C. Cara Kerja : Tes iodium dan Tes Benedict


(1) Tabel 6.2. Prosedur tes iodium
Tabung 1 Iodium/lugol
Larutan multivitamin 1 mL 5 tetes
Warna Menghasikkan
warna iodium
pudar
Catatan : Reaksi positif : warna iodium pudar, reaksi negatif: warna tetap

(2) Tabel 6.3. Prosedur tes benedict


Tabung 1 Reagen Benedict
Larutan multivitamin 5 tetes 15 tetes
Panaskan selama 5 menit
Warna endapan Warna menjadi merah bata
Catatan : Reaksi positif: warna hijau kekuningan sampai merah bata.
Pembahasan
Test Iodium
Pada uji Iodium, vitamin C merupakan asam askorbat, senyawa kimia yang
larut dalan air, yang memiliki sifat merusak warna iodin, sehingga ketika
terdapat vitamin c dalam sebuah larutan maka warna iodin yang ditambahkan
akan memudar.
Test Benedict
Pemanasan berfungsi mengubah kupri oksida (CUO) yang berwarna hitam
menjadi kupro okida (CU2O) berwarna merah bata. Vitamin C merupakan
redoktor kuat dan mampu mereduksi tembaga sulfat dari reagen benedict
menjadi ion Cu+ dengan membentuk endapan Cu2O sehingga menghasilkan
warna merah bata setelah dipanaskan.

Kesimpulan

Larutan multivitamin dalam tes iodin dan benedict terbukti positif


mengandung vitamin C, hal ini ditandai dengan memudarnya/hilangnya
warna iodin pada tes Iodium dan menghasilkan warna endapan berwarna
merah bata pada uji reaksi benedict.
IV. Menunjukkan Adanya Vitamin D
A. Tujuan: Menunjukkan adanya vitamin D dengan pereaksi
Carr-Price
B. Bahan dan Pereaksi
1. Larutan multivitamin, Minyak ikan
2. H2O2 5%, pereaksi Carr-Price
C. Cara Kerja
Siapkan 2 tabung reaksi yang bersih dan kering,
lakukan seperti pada tabel 6.4.
Tabel 6.4. Prosedur kerja vitamin D
Tabung reaksi 1 2
Multivitamin 1 mL -
Minyak ikan - 2 butir
H2O2 5% 1 mL 1 mL
Kocok selama 1 menit.
Panaskan perlahan-lahan dan jangan sampai mendidih, sehingga gas yang
keluar berhenti (tidak keluar gelembung-gelembung gas lagi). Dinginkan
tabung dibawah kran air.
Pereaksi Carr-Price 5 tetes 5 tetes
Amati timbulnya warna kuning jingga yang muncul setelah 15-20 menit.
Hasil pengamatan Tidak terjadi Terjadi perubahan,
perubahan menjadi timbulnya warna
warna kuning kuning jingga.
jingga.

Pembahasan
Terjadinya perubahan warna menjadi kuning jingga, membuktikan jika
larutan tersebut positif mengandung vitamin D, hal ini dibuktikan dengan
terjadinya perubahan warna menjadi kuning jingga pada Tabung 2.
Sedangkan pada tabung 1 tidak terjadi perubahan warna yang membuktikan
jika larutan tersebut tidak mengandung vitamin D.

Selain itu, H2O2 5% digunakan sebagai oksidator. Lalu, pemanasan yang


dilakukan pada percobaan ini berfungsi merusak vitamin lain selain vitamin
D. Vitamin D tidak rusak ketika pemanasan karena memiliki struktur yang
tahan terhadap panas, sehingga zat yang tersisa ketika pemanasan adalah zat
dari vitamin D.
Kesimpulan
Tabung 2 menunjukkan perubahan warna menjadi kuning jingga yang
menunjukkan bahwa tabung 2 positif mengandung vitamin D setelah
diberikan pereaksi Carr-Price.

V. Menunjukkan Adanya Vitamin E


A. Tujuan: Menunjukkan adanya vitamin E
B. Bahan dan Pereaksi
1. Multivitamin dalam spiritus, Vitamin E dalam
spiritus
2. HNO3 pekat
C. Cara Kerja
Siapkan 2 tabung reaksi yang bersih dan kering, lakukan seperti pada
tabel 6.5.
Tabel 6.5. Prosedur kerja vitamin E
Tabung 1 2
Multivitamin dalam spiritus 1 mL -
Larutan vitamin E dalam spiritus - 1 mL
HNO3 pekat 1 mL 1 mL
panaskan selama ± 1 menit
Amati warna oranye - Menunjukkan
adanya warna
oranye
Pembahasan
Tabung 1 menghasilkan warna sesuai dengan warna awal dan tidak
mengalami perubahan.
Tabung 2 menghasilkan perubahan warna menjadi warna oranye.

Penambahan spirtus kedalam sampel bertujuan untuk menstabilkan vitamin E


di dalamnya. Sedangkan penggunaan HNO3 pekat adalah sebagai oksidator,
dimana HNO3 pekat berfungsi untuk membentuk senyawa akuinon yang
dapat direduksi dan menghasilkan kuinol. Kemudian, pemanasan memiliki
fungsi untuk mempercepat proses reaksi. Larutan yang positif mengandung
vitamin E akan menghasilkan perubahan warna menjadi warna oranye.

Kesimpulan
Dapat disimpulkan jika Tabung 2 menghasilkan warna oranye yang
menunjukkan adanya vitamin E didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai