Modul 8

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM
EKOSISTEM

DISUSUN OLEH

NAMA : KHAIRUNISA

STAMBUK : P21121119

KELAS : I (SATU)

ASISTEN : ADRIANUS TOMBI

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
NOVEMBER, 2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang diperoleh dari adanya interaksi timbal balik antara
makhluk hidup (biotik) dengan lingkungannya (abiotik). Ilmu yang mempelajari tentang
ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu aikos yang artinya rumah
dan logos yang artinya ilmu. Jadi, ekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang interaksi
antar makhluk hidup dan interaksi antar makhluk hidup dengan lingkungannya. (Puspita, 2009)

Ruang lingkup kajian ekologi yang utama, yaitu perubahan populasi atau spesies pada waktu yang
berbeda-beda, perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu dengan makhluk
hidup yang lain, serta faktor yang mempengaruhinya dan terjadinya hubungan timbal balik antar
makhluk hidup (hewan, tumbuhan dan mikroorganisme) dan lingkungannya. (Campbell, 2003)

Tidak ada makhluk hidup di bumi yang bisa hidup sendiri, terpisah dan terasing dari makhluk lain,
termasuk manusia. Antar makhluk hidup terjadi saling ketergantungan dan juga antar makhluk
hidup dengan lingkungannya. Hubungan saling mempengaruhi yang terjadi antar makhluk hidup
dengan lingkungannya akan membentuk suatu sistem yang disebut ekosistem. (Syamsuri, 2014)

1.2 Tujuan
Untuk mengidentifikasi faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap keanekaragaman hayati
disuatu daerah tertentu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Ekosistem adalah suatu sistem dialam dimana didalamnya terjadi hubungan timbal balik antar
organisme lainnya. Ekosistem sifatnya tidak tergantung pada ukuran, tetapi lebih ditekankan
kepada kelengkapan komponennya. Ekosistem lengkap terdiri atas komponen biotik dan abiotik.
(Waluyo, 2013)

Unit ekologis adalah ekosistem, yang merupakan sebuah kelompok yang terdiri atas beragam
populasi yang berinteraksi dalam suatu daerah tertentu. Daerah tersebut (habitat) bisa jadi hanya
sekecil kolam lokal ataupun seluas gurun sahara. Berbagai populasi yang berinteraksi dalam suatu
ekosistem disebut komunitas, yakni komponen-komponen hidup dari suatu ekosistem. Sejumlah
ahli ekologi memusatkan perhatian secara nyaris eksklusif pada organisme-organisme hdup dari
suatu ekosistem. Sedangkan ahli-ahli ekologi lain mempelajari cara karakteristik-karakteristik
fisik daerah tersebut yang mengatur dan membatasi. (Fried, 2006)

Ekosistem tidak akan tetap selamanya, tetapi selalu mengalami perubahan. Antara faktor biotik
dan abiotik selalu mengadakan interaksi, hal inilah yang merupakan salah satu penyebab
perubahan. Perubahan suatu ekosistem dapat disebabkan oleh proses alamiah atau karena campur
tangan manusia.

Didalam ekosistem, komponen biotik terdiri dari organisme yang saling mengadakan interaksi.
Akibat dari adanya organisasi kehidupan. Organisasi kehidupan yang terkecil sampai yang
terbesar, yaitu (Gunawan susilowarno, 2007):
1. Individu adalah makhluk hidup tunggal yang secara otonom melakukan proses-proses
hidup secara mandiri. Contoh, satu pohon mangga, seekor ikan gurami.
2. Populasi adalah kumpulan dari individu-individu yang terdiri dari satu spesies yang
secara bersama-sama menempati luas wilayah yang sama, mengandalkan sumber daya
yang sama, dan dipengaruhi oleh faktor lingkungannya yang sama serta memiliki
kemungkinan yang tinggi untuk berinteraksi satu sama lain. Contoh, populasi badaka
bercula satu di ujung kulon tahun 1998 berjumlah 34 ekor.
3. Komunitas adalah kumpulan dari beberapa populasi yang saling berinteraksi, menempati
suatu daerah, dan dalam waktu tertentu. Misalnya, komunitas hutan jati, komunitas
padang rumput.
4. Ekosistem adalah kesatuan fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem biasanya dapat dibedakan berdasarkan habitatnya atau fungsinya. Misalnya,
ekosistem air laut, ekosistem waduk.
5. Bioma adalah kesatuan-kesatuan ekosistem dalam skala yang luas yang dibedakan
berdasarkan iklim. Misalnya, bioma hutan hujan tropis, bioma padang gurun, bioma taiga
dan tundra.
6. Biosfer adalah kesatuan ekosistem - ekosistem yang berada di seluruh permukaan bumi.
Biosfer meliputi seluruh organisme dan lingkungan yang berinteraksi untuk
memungkinkan berlangsungnya energi dan siklus materi.

Menurut Syamsuri (2002) komponen-komponen penyususn ekosistem yaitu:


1. Komponen biotik
Komponen biotik adalah segala jenis makhluk hidup yang ada dihabitat ekosistem tersebut.
Komponen biotik dibagi menjadi 4 yaitu:
a. Produsen
Produsen adalah makhluk hidup yang dapat menyebabkan serta membuat makanan atau
energi bagi makhluk hidup lain dan dirinya sendiri. Produsen yang ada didunia hanya ada
satu yaitu tumbuhan yang memiliki klorofil atau tumbuhan yang dapat melakukan
fotosintesis.
b. Konsumen
Konsumen berarti pemakai, yaitu organisme yang tidak dapat menghasilkan zat makanan
sendiri tetapi dapat menggunakan zat makanan yang dibuat oleh organisme lain.
 Herbivora (konsumen tingkat pertama) aalah organisme yang secara langsung
mengambil zat makanan dari tumbuhan hijau contohnya tikus, kelinci, sapi dan
kambing.
 Karnivora (konsumen tingkat kedua) adalah organisme yang secara memakan
organisme herbivora atau memakan daging contohnya ular, harimau, serigala,
dan lain sebagainya.
 Omnivora (konsumen tingkat atas) adalah organisme yang dapat memakan
segalanya (tumbuhan ataupun hewan). Contohnya seperti manusia.

Proses makan dan dimakan didalam ekosistem akan membentuk rantai makanan.
Dalam ekosistem rantai makanan yang banyak terbentuk akan membentuk jarring-
jaring makanan.
c. Dekomposer atau Pengurai
Dekomposer adalah jasad renik yang berperan dengan menguraikan bahan organik
yang berasal dari organisme yang telah mati maupun hasil pembuangan sisa
pencernaan contohnya yaitu jamur dan bakteri.
d. Penghancur atau Detrivor
Detrivor adalah kelompok makhluk hidup yang menghancurkan bahan-bahan
organik dari sisa-sisa tumbuhan makhluk hidup yang telah mati serta menjadi
hancur-hancuran contohnya rayap, semut dan kelabang.
2. Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen yang tidak hidup. Komponen abiotik ada beberapa
yaitu:
 Suhu atau temperatur
Suhu sangat berpengaruh terhadap ekosistem dikarenakan suhu merupakan syarat
yang diperlukan organisme agar tetap hidup serta ada jenis-jenis organisme yang
hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
 Sinar matahari
Sinar matahari memengaruhi ekosistem secara universal (menyeluruh) dikarenakan
matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur utama yang
dibutuhkan oleh tumbuhan seperti produsen untuk berfotosintesis.
 Air
Air jugah berpengaruh terhadapa ekosistem air sangat dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup organisme. Air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup
lain, misalnya tempat hidup bagi ikan.
 Garis lintang
Garis lintang yang berbeda akan menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda
pula. Garis lintang secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi pada
organisme dipermukaan bumi.

Menurut Dharmawan (2005), ada beberapa tipe-tipe ekosistem yaitu:


1. Ekosistem air (Aquatik), yaitu ekosistem yang memiliki habitat utama di air, Ada
beberapa jenis ekosistem air seperti, ekosistem air tawar, air laut, estuary atau muara
sungai, terumbu karang.
2. Ekosistem Darat (terestrial), penentuan zona yang terjadi pada ekosistem darat
ditentukan dengan temperatur dan curah hujan. Ada beberapa jenis ekosistem darat
seperti, hutan hujan tropis, Sabana, Padang rumput, Gurun, Hutan gugur, Taiga.
3. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman laut
atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia dan memiliki keanekaragaman
rendah. Contoh ekosistem buatan yaitu, bendungan, hutan tanaman produksi seperti
jatti dan pinus, aquarium
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1Waktu dan tempat


Praktikum Biologi Umum Kegiatan 8 tentang pengamatan Ekosistem dilaksanakan secara luring
(offline) pada hari Senin, tanggal 29 November 2021 Pukul 15.00-16.40 WITA, bertempat di
Laboratorium Biosistematika Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Tadulako.

3.2Alat dan bahan


Alat yang digunakan pada percobaan ekosistem, yaitu Thermometer, hygrometer, anemometer, tali
rafia, kipas, alat tulis. Kemudian bahan yang digunakan, yaitu Balok kayu bertanda pada ketinggian
30cm, 60cm, 90cm, dan 150cm dan 4 buah patok kayu.

3.3 Prosedur kerja


 Pengamatan dilakukan pada tiga lokasi berbeda. Yakni: daerah teduh (bawah pepohonan), daerah
padang rumput, dan daerah padang tandus.
 Pada masing-masing lokasi melakukan pengukuran faktor lingkungan sebanyak tiga kali, yakni:
ketinggian 30 cm, 60 cm, 90 cm, dan 150 cm. Dengan menggunakan balok kayu yang sudah
ditandai. Dan selang masing-masing pengukuran selama 5 menit.
 Lalu membuat plot ukuran 1 x 1 meter kemudian melakukan inventarisasi flora maupun fauna
yang terdapat di dalamnya.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Kondisi Faktor Abiotik

Ketinggian Suhu Udara (°C) dan Kelembaban Udara (%)


dari
permukaan Daerah Teduh Daerah Padang Rumput Daerah Tandus
tanah
30 cm 28° 83% 28° 79% 28° 83%
90 cm 28° 83% 28° 79% 28° 83%
150 cm 28° 83% 28° 79% 28° 83%

4.1.2 Kondisi Faktor biotik

4.1.2.1 Flora

Jenis Flora yang di temukan Jumlah

 Putri Malu (Mimosa pudica)


25
 Rumput Tapak Burung (Murdannia
15
Daerah Teduh nudiflora)
4
 Gletang (Tridax procumbens)
3
 Rumput Jarji (Digitaria sanguinalis)

 Kate Mas (Euphorbia heterophylla) 596


 Putri Malu (Mimosa pudica) 18
Daerah Padang
 Patikan Kebo (Euphorbia hirta) 11
Rumput
 Rumput Jarji (Digitaria sanguinalis) 65
 Tumbuhan A 67
 Rumput A (Chynodon dactylon) 5
 Rumput B (Acalypha australis) 21
Daerah Padang  Rumput C (Boerhavia diffusa L) 22
Tandus  Rumput D (Commelina communis) 19
 Kaktus (Opuntia cochenillifera) 7
 Putri Malu (Mimosa pudica) 28

4.1.2.1 Fauna

Jenis Fauna yang di temukan Jumlah

 Semut Merah (Solenopsis Invicta) 50


 Semut Hitam Kecil (Monomorium 50
minimum) 2
 Belalang Sentadu (Dissosterira carolina) 2
Daerah Teduh  Kumbang (Epilacha admirabilis) 3
 Laba-Laba (Araneus diadematus) 1
 Kaki Seribu Tahi Bintang (Oxidus 5
Gracilis)
 Jangkrik (Gryllus mitratus)

 Belalang Kukus Hijau (Atractomorpha 3


crenulata)
 Laba-Laba (Oxyopes salticus) 1
Daerah Padang
 Semut Hitam Kecil (Monomorium 10
Rumput
minimum) 10
 Semut Merah (Solenopsis Invicta) 1
 Jangkrik (Gryllus mitratus)

Daerah Padang  Kumbang (Epilacha admirabilis) 1


Tandus
4.2 Pembahasan

Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungan hidupnya yang saling berinteraksi dan
membentuk hubungan timbal balik. Oleh karena itu, ekosistem disebut juga sistem lingkungan.
Misalnya komunitas ikan air tawar selalu berhubungan dengan kolam ikan, air, udara, tanah dan
sinar matahari. Ekosistem mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Ekosistem yang kecil akan
membentuk ekosistem yang lebih besar. Seluruh ekosistem di muka bumi ini akan membentuk satu
ekosistem yang lebih besar yang disebut biosfer. (Indriyanto, 2008)

Daerah teduh merupakan daerah yang rimbun akan pepohonan yang memiliki suhu rendah dan
kelembapan yang tinggi, tanah pada daerah teduh kaya akan zat hara dan air yang membuat banyak
jenis tumbuhan yang dapat hidup didaerah ini. Untuk suhu daerah tersebut mencapai 28°c dan
kelembaban udara daerah tersebut adalah 83%. Hal ini diakibatkan karena pada saat pengamatan,
cuaca di lingkungan tersebut lagi mendung dan tidak terdapat sinar matahari. Setelah dibuat plot
1x1 meter, kita menemukan banyak flora dan fauna di dalam plot tersebut. Dengan flora yang
diperoleh antara lain, putri malu (Mimosa pudica), rumput tapak burung (Murdannia nudiflora),
gletang (Tridax procumbens), rumput jarji (Digitaria sanguinalis). Sedangkan Sedangkan Fauna
yang terdapat dalam plot tersebut antara lain, Semut merah (Solenopsis invicta), semut hitam kecil
(Monomorium minimum), belalang sentadu (Dissosterira carolina), kumbang (Epilacha
admirabilis), laba-laba (Araneus diadematus), kaki seribu tahi bintang (Oxidus gracilis), jangkrik
(Gryllus mitratus).

Daerah padang rumput merupakan salah satu kelompok ekosistem daratan yang terbentuk secara
alami, mempunyai ciri khas seperti ditumbuhi tumbuhan jenis rumput. Ekosistem padang rumput
banyak ditemui didaerah yang beriklim tropis dan subtropis. Untuk suhu daerah tersebut mencapai

28°c dan kelembaban udara daerah tersebut adalah 79%. Hal ini diakibatkan karena pada saat
pengamatan, cuaca di lingkungan tersebut lagi mendung dan tidak terdapat sinar matahari.Setelah
dibuat plot 1x1 meter, kita menemukan banyak flora dan fauna di dalam plot tersebut. Flora yang
terdapat dalam plot tersebut antara lain, kate mas (Euphorbia heterophylla), putri malu (Mimosa
pudica), patikan kebo (Euphorbia hirta), rumput jarji (Digitaria sanguinalis), tumbuhan A.
Sedangkan Fauna yang terdapat dalam plot tersebut antara lain, Semut Merah (Solenopsis Invicta),
Semut Hitam Kecil (Monomorium minimum), belalang sentadu (Dissosterira carolina), kumbang
(Epilacha admirabilis), laba-laba (Araneus diadematus), kaki seribu tahi bintang (Oxidus gracilis),
jangkrik (Gryllus mitratus).

Daerah tandus merupakan suatu daerah yang memiliki suhu tinggi dan kelembapan yang rendah
pada daerah tandus terlihat gersang dan tanahnya kekurangan zat hara dan air sehingga tumbuhan

jarang hidup didaerah tandus. Untuk suhu daerah tersebut mencapai 28°c dan kelembaban udara
daerah tersebut adalah 79%. Hal ini diakibatkan karena pada saat pengamatan, cuaca di lingkungan
tersebut lagi mendung dan tidak terdapat sinar matahari. Setelah dibuat plot 1x1 meter, kita hanya
menemukan banyak flora di dalam plot tersebut. Flora yang terdapat dalam plot tersebut antara lain,
rumput A (Chynodon dactylon), rumput B (Acalypha australis), rumput C (Boerhavia diffusa L),
rumput D (Commelina communis), kaktus (Opuntia cochenillifera), putri malu (Mimosa pudica).
Sedangkan fauna yang terdapat di dalam plot yaitu kumbang (Epilacha admirabilis).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Ekosistem merupakan sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dengan lingkungannya yang saling mempengaruhi. Komponen-komponen dalam ekosistem,
yaitu komponen biotik (komponen makhluk hidup), misalnya binatang, tumbuhan dan mikroba,
sedangkan komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, udara, tanah, dan energy.
Ekosistem terbagi atas 2 jenis yaitu Ekosistem Alami (darat dan air) dan Ekosistem buatan.
Ekosistem darat terdiri atas Hutan hujan tropis, gurun, chaparral, Savana, Padang rumput
temperat, taiga dan hutan gugur temperat. Ekosistem air terdiri atas ekosistem air tawar, ekosistem
laut dan ekosistem pantai. Ekosistem buatan terdiri atas irigasi, sawah, tambak, dan waduk.
5.2 Saran
Dalam percobaan praktikum ekosistem ini diharapkan kepada praktikan agar teliti dalam
praktikum untuk mendapatkan hasil yang baik dan tidak terjadinya kesalahan.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A., Reece, Mitchell. 2003. Biologi Jilid Tiga. Jakarta:Erlangga.

Dharmawan. 2005. Ekologi Hewan. UNM Press: Malang.

Fried. 2006. Schaum’s Outlines of Theory and Problem of BIOLOGY Second


Edition. Erlangga: Jakarta.

Joko Waluyo. 2013. Petunjuk praktikum biokogi umum. University Press.

Jember.

Puspita. 2009. Alam Sekitar Terpadu kelas VIII. Pusat Pembukuan DPN.

Jakarta.

Syamsuri. 2002. Biologi Ekosistem. Erlangga. Jakarta.

Syamsuri. 2014. Biologi Umum. Universitas Jember Press: Jember

LAMPIRAN
LEMBAR ASISTENSI

NAMA : HASRIANI
STAMBUK : P21121045
KELAS : I ( SATU )
ASISTEN : ADRIANUS TOMBI

No Hari/tanggal Koreksi Paraf

1.

2.

3.

Anda mungkin juga menyukai