Diskusi 1 Ekonomi Manajerial
Diskusi 1 Ekonomi Manajerial
Diskusi 1 Ekonomi Manajerial
Bagaimana konsep dari nilai perusahaan yang telah anda pahami, berikan
contoh dan cara menghitungnya!
Jawaban:
Konsep Nilai Perusahaan
Nilai Perusahaan didfinisikan sebagai nilai sekarang (present value) dari
aliran kas suatu perusahaan yang diharapkan akan diterima pada masa yang
akan datang. Aliran-aliran kas tersebut, untuk saat ini, isa disamakan dengan
laba.. oleh karena itu, nilai perusahaan sekarang ini atau nilai sekarrangnya
adalah nilai dari laba yang diharapkan akan diperoleh pada masa yang akan
datang yang dihitung padamasa sekkarang dengan cara mendiskonntokannya
pada suattu tingkat bunga tertentu. Tingkat bunga ersebut sering juga disebut
sebgai tingkat dikonto yang terbaik (opportunity discount raate). Esensi model
tersebut bisa ditunjukan seperti berikut:
Jadi, konsep dari Nilai Peruahaan adalah Nilai sekarang dari harapan
keuntungan investasi di masa datang sama dengan kekayaan (wealth) pemegang
saham. Pada dasarnya orientasi perusahaan adalah memaksimumkan
keuntungan, maka untuk meningkatkan aliran keuntungan di masa mendatang,
perusahaan dapat menambah modal dengan cara menarik dana dengan
menerbitkan hutang (debt).
Aliran keuntungn perusahaan saat ini menjadi milik pemegang saham dan
pemegang kartu hutang (bond holders). Sehingga dengan adanya surat hutang,
maka nilai perusahaan yang baru kini tterdiri dari nilai saham (equity) dan nilai
hutang (debt). Dengan adanya surat utangmaka nilai perusahaan yang baru
terdiri dari nilai saham dan nilai utang. Yang secara sistematis dituliskan dalam
rumus:
Nilai perusahaan sama dengan nilai ekuiti ditambah dengan nilai bond.
Nilai ekuiti sama dengan nilai sekarang dari harapan aliran kas (cash flows)
di masa datang bagi pemegang ekuiti (saham). Nilai bond sama dengan nilai
sekarang dari aliran harapan kas di masa datang bagi pemegang bond. Nilai
sekarang dari aliran kas bagi pemegang saham dan pemegang bond sama
dengan nilai perusahaan.
Nilai saham ditambah nilai bond disebut nilai kapital (modal). Nilai
sekarang dari perusahaan bagi penyedia kapital sama dengan nilai
perusahaan. Setelah perusahaan membayar biaya operasi perusahaan dan
pajak (net operating profit after tax (NOPAT)), bagian yang tersisa menjadi
hak penyedia kapital. Jadi, nilai sekarang dari NOPAT sama dengan nilai
perusahaan. Nilai perusahaan adalah nilai kapitalisasi dari NOPAT.
Apabila diasumsikan nilai NOPAT dan discount rate sama untuk semua
periode dan diasumsikan bahwa n sama dengan tak terhingga maka nilai
perusahaan menjadi:
Nilai perusahaan menurut para ahli sering dikaitkan dengan harga saham. Jadi
nilai perusahaan diukur berdasarkan penilaian dari para investor yang melihat
bagaimana kondisi perusahaan.
Penilaian ini tentu dipengaruhi oleh kinerja perusahaan. Perusahaan yang baik
akan membawa dampak positif berupa naiknya harga saham, dan akan
menguntungkan bagi para stakholder yang terlibat.
Nilai perusahaan yang baik ditandai dengan banyaknya permintaan saham yang
terjadi di pasar modal. Permintaan dan penawaran yang terjadi antara penjual
dan investor saham akan meningkatkan harga saham perusahaan.
2. Suatu keputusan manajerial harus diselesaikan oleh perusahaan berkaitan
dengan prinsip tata kelola manajerial; mengenai Principal Agent. Jelaskan
Principal Agent Problems terkait dengan moral hazard suatu perusahaan!
Jawaban:
Principal Agent Problems terkait dengan moral hazard suatu perusahaan
Principal-agent problem adalah masalah yang muncul karena perbedaan
informasi (asymmetric information) antara pemegang saham (principal) sebagai
pihak yang memberikan amanat dengan manajemen (agent) sebagai pihak yang
menerima amanat untuk mengelola perusahaan.
Kinerja perusahaan ditentukan oleh seberapa besar usaha (efforts)
manajer dalam mengelola perusahaan. Semakin besar usaha manajer,
semakin tinggi kinerja perusahaan, dan semakin tinggi nilai perusahaan atau
harga saham perusahaan. Oleh karena itu, pemegang saham perlu membuat
struktur upah yang dapat menstimulasi manajer untuk bekerja lebih giat dan
lebih efisien.
Upah tetap artinya upah tidak bergantung pada usaha manajer. Dengan
upah tetap, manajer mempunyai pilihan memberikan usaha banyak atau
sedikit. Manajer cenderung memilih untuk memberikan usaha yang lebih
kecil untuk sejumlah upah tertentu. Perilaku manajer yang tidak dikehendaki
pemegang saham ini disebut moral hazard.
Moral hazard merupakan permasalahan dalam pendelegasian dari
pemegang saham (principal) kepada manajer (agent). Moral hazard ini
biasanya disebut principal agent problem. Dalam hal ini, yang perlu
diperhatikan adalah bahwa perilaku moral hazard adalah perilaku yang
rasional. Namun, perilaku rasional manajer ini tidak sesuai dengan kehendak
pemegang saham. Konflik kepentingan antara principal dan agent ini perlu
dikurangi.
Permasalahan hubungan principal dan agent banyak terjadi dalam
perusahaan. Moral hazard membuat inefisiensi. Moral hazard dalam
perusahaan dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya pegawai santai
selama jam kerja, pegawai bekerja tidak teliti, dan manajer mempunyai
fasilitas berlebihan. Secara umum perilaku moral hazard menggunakan
sumber daya perusahaan secara tidak efisien atau tidak sesuai dengan tujuan
perusahaan.
Moral hazard merupakan permasalahan penggunaan input tenaga kerja.
Oleh karena itu, perusahaan sering mengarahkan operasinya pada teknologi
yang semakin padat modal atau padat mesin. Mesin tidak memunculkan
moral hazard. Moral hazard dapat membuat perusahaan bangkrut, terutama
apabila pegawai tingkat atas yang melakukannya. Bank Baring di Inggris
bangkrut karena perilaku moral hazard Nick Leeson. Oleh karena itu, bank
yang rentan terhadap perilaku moral hazard pegawainya cenderung
meminimalisasi risiko dengan menggunakan transaksi mesin. Transaksi
dengan ATM diyakini mempunyai kesalahan yang relatif amat kecil dan
mesin tidak dapat melakukan “demo.” Mentransfer risiko ke manajer sendiri
artinya, manajer menanggung risiko perusahaan. Misalnya, gaji manajer
hanya bergantung pada kinerja manajer sendiri. Bayangkan pengusaha yang
mengelola perusahaannya sendiri, seperti petani. Hasil yang diperoleh petani
bergantung pada usahanya sendiri, apabila malas tentu hasilnya sedikit.
Sumber Referensi:
o Arsyad, Lincolin. (2020). EKMA4312/Ekonomi Manajerial/. Edisi:2 |
Cetakan: 2. Tangerang Selatan: Univeritas Terbuka.
o Drury, Amy. (2021). Principal-Agent Problem. Investopedia:
https://www.investopedia.com/terms/p/principal-agent-problem.asp
(diakses pada 09 April 2021)