Makalah Askeb Komunitas Ibu Wati-Sdidtk
Makalah Askeb Komunitas Ibu Wati-Sdidtk
Makalah Askeb Komunitas Ibu Wati-Sdidtk
OLEH:
NIM : PO530324019504
KELAS/TINGKAT : 2C
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa telah melimpahkan rahmat dan
karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata
kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas dengan judul “Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (Sdidtk”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan segala bentuk saran, serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keberhasilan anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangannya yang
optimal adalah masa depan suatu bangsa tergantung pada. Tahun-tahun pertama
kehidupan, terutama periode sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun
merupakan periode yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
.Periode ini merupakan kesempatan emas sekaligus masa- masa yang rentan terhadap
pengaruh negatif. Nutrisi yang baik dan cukup, status kesehatan yang baik, pengasuhan
yang benar dan stimulasi yang tepat pada periode ini akan membantu anak untuk tumbuh
sehat dan mampu mencapai kemampuan optimalnya sehingga dapat berkontribusi lebih
baik dalam masyarakat. Stimulasi yang tepat akan merangsang otak balita sehingga
perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada
balita berlangsung normal dan optimal sesuai dengan umur anak.
Deteksi dini penyimpangan ptumbuh kembang anak perlu dilakukan untuk dapat
mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk
menindaklanjuti setiap keluhan orang tua terhadap tumbuh kembang anaknya Individu
yang normal akan mengalami tahapan/fase perkembangan. Yang berarti dalam menjalani
hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase-fase
perkembangan dari bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, dan masa tua. Perkembangan itu
mengikuti pola atau arah tertentu. Yang merupakan hasil dari perkembangan dari tahap
sebelumnya yang dipengaruhi oleh faktor genetic, gizi dan penyakit, dan lingkungan
Kegiatan stimulasi, deteksi, dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang balita
yang menyeluruh dan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara
keluarga, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dengan tenaga professional, akan
meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia dini dan kesiapan memasuki jenjang
pendidikan normal.
Ketetapan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 66 Tahun 2014
tentang Pemantauan Pertumbuhan, Perkembangan, dan gangguan Tumbuh Kembang
Anak bahwa pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan gangguan tumbuh kembang
anak merupakan acuan bagi tenaga kesehatan yang bekerja pada fasilitas pelayanan
kesehatan dasar/primer, kelompok profesi, tenaga pendidik, petugas lapangan Keluarga
Berencana, petugas sosial yang terkait dengan pembinaan tumbuh kembang anak,
organisasi profesi dan pemangku kepentingan terkait pertumbuhan, perkembangan, dan
gangguan tumbuh kembang anak. Selain itu, berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. HK.02.02 /MENKES /52/2015 dijelaskan tentang Sasaran
pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025 adalah meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat yang ditunjukkan oleh meningkatnya umur harapan hidup,
menurunnya angka kematian bayi, menurunnya angka kematian ibu, menurunnya
prevalensi gizi kurang pada balita dengan indikator meningkatnya status kesehatan dan
gizi masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK) ?
2. Apa saja sasaran yang dituju ?
3. Apa saja tujuan yang akan dituju ?
4. Apa saja Landasan Hukum yang akan dituju ?
5. Apa saja Jenis Kegiatan SDIDTK ?
6. Apa saja Intervensi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak ?
7. Apa saja Rujukan Dini Penyimpangan Perkembangan Anak ?
C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK) !
2. Untuk Mengetahui sasaran yang dituju !
3. Untuk Mengetahui tujuan yang akan dituju !
4. Untuk Mengetahui Landasan Hukum yang akan dituju !
5. Untuk Mengetahui Jenis Kegiatan SDIDTK !
6. Untuk Mengetahui Intervensi Dini Penyimpangan Perkembangan Anak !
7. Untuk Mengetahui Rujukan Dini Penyimpangan Perkembangan Anak !
BAB II
PEMBAHASAN
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun
agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.Setiap anak perlu mendapat stimulasi
rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh
kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah - yang merupakan orang terdekat dengan
anak, pengganti ibu/pengasuh anak, anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di
lingkungan rumah tangga masingmasing dan dalam kehidupan sehari-hari.
Kurangnyastimulasi dapatmenyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan
gangguan yang menetap.
B. SASARAN
a. Sasaran langsung
Semua anak umur 0 sampai 6 tahun yang ada di wilayah kerja Puskesmas
b. Sasaran tidak langsung
1) Tenaga kesehatan yang bekerja di lini terdepan (dokter, bidan perawat, ahli gizi,
penyuluh kesehatan masyarakat, dan sebagainya).
2) Tenaga pendidik, petugas lapangan KB, petugas sosial yang terkait dengan
pembinaan tumbuh kembang anak.
3) Petugas sector swasta dan profesi lainnya.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Agar semua balita umur 0 5 tahun dan anak pra sekolah umur 5-6 tahun tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensi genetiknya sehingga berguna
bagi nusa dan bangsa serta mampu bersaing di era global melalui kegiatan stimulasi,
deteksi dan intervensi dini.
b. Tujuan Khusus
1. Terselenggaranya kegiatan stimulasi tumbuh kembang pada semua balita dan
anak pra sekolah di wilayah kerja Puskesmas.
2. Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang pada
semua balita dan anak pra sekolah di wilayah kerja Puskesmas.
3. Terselenggaranya intervensi dini pada semua balita dan anak pra sekolah dengan
penyimpangan tumbuh kembang.
4. Terselenggaranya rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak bisa ditangani di
Puskesmas.
D. LANDASAN HUKUM
a. Undang – undang No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan UU No. 35
TAhun 2014 tentang perubahan UU No.23 Tahun 2003.
b. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
c. Peraturan Menteri Kesehatan No. 25 TAhun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak.
d. Peraturan menteri Kesehatan No. 66 Tahun 2014 tentang Pemantauan
Pertumbuhan, Perkembangan dan Gangguan Tumbuh Kembang Anak.
e. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tentang Puskesmas
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan No. 146 Tahun 2014 tentang
Kurikulum PAUD.
Perkembangan Deteksi ini dilakukan di semua tingkat pelayanan. Pelaksana dan alat yang
digunakan dapat dilihat pada table di bawah
Keterangan :
TK : Taman Kanak-kanak
Tujuan intervensi dan rujukan dini perkembangan anak adalah untuk mengoreksi,
memperbaiki dan mengatasi masalah atau penyimpangan perkembangan sehingga anak
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya. Waktu yang
paling tepat untuk melakukan intervensi dan rujukan dini penyimpangan perkembangan
anak adalah sesegera mungkin ketika usia anak masih di bawah lima tahun.1,27
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Program SDIDTK merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak secara
komprehensif dan berkualitas melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh kembang pada masa lima tahun pertama kehidupan,
diselenggarakan dalam bentuk kemitraan antara keluarga (orang tua, pengasuh anak dan
anggota keluarga lainnya), masyarakat (kader, tokoh masyarakat, organisasi profesi,
lembaga swadaya masyarakat) dengan tenaga professional (kesehatan, pendidikan dan
sosial).
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun
agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi
rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan.
Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah adalah
kemampuan gerak kasar,kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa serta
kemampuan sosialisasi dan kemandirian.
B. SARAN
Bagi para pemcaba terkhususkan mahasiswa kebidanan diharapkan mampu mengerti dan
memahami Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (Sdidtk).
Demikian makalah ini penulis buat, sebagaimana pepatah mengatakan “tiada gading yang
tak retak”. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Maritalia, Dewi. 2009. Analisis Pelaksanaan Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi
Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Balita dan Anak Pra Sekolah di Puskesmas Kota
Semarang. Tesis.Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang. 126 hal
AH Siburan. 2018. Laporan Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (Sdidtk).
http://repository.helvetia.ac.id/285/2/BAB%20I-III.pdf. Diakses Pada tanggal 25 Maret 2021
Pukul 20.00 WITA