Bab Ii Dapus E-Commerce

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI E-COMMERCE

Perdangangan elektronik atau E-Commerce adalah hasil teknologi informasi yang


saat ini saya sedang berkembang dengan begitu cepat terhadap pertukaran barang, jasa dan
informasi melalui sistem eletronik seperti: internet, televisi dan jaringan komputer lainnya.
Namun berbagai ragam pengertian atau definisi dari E-Commerce, tergantung cara
pandang setiap orang yang memanfaatkannya. Menurut Hartman, Amir, (2000) dalam
bukunya yang berjudul “Net Ready-Strategies for Success in the E-Economy “
memberikan definisi terhadap E-Commerce sebagai suatu jenis dari mekanisme bisnis
secara elektronis yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan
menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah
institusi (B-to-B) maupun antar institusi dan konsumen langsung (B-to-C). Berbagai
definisi dari E-Commerce menurut cara pandang yang berbeda-beda, namun dapat
disimpulkan bahwa E-Commerce memiliki karakteristik yang tidak dapat dihilangkan,
antara lain: Transaksi antara dua belah pihak, yaitu: pembeli dan penjual; Pertukaran
barang, jasa, dan informasi; Sistem eletronik seperti: internet, televisi dan jaringan
komputer lainnya.

Maraknya komunitas bisnis yang menggunakan internet sebagai media


perdagangan secara tidak langsung telah menciptakan dunia baru bagi para pebisnis yang
kerap diistilahkan sebagai “cyberspace” atau dunia maya. Dunia maya memiliki
karakteristik yang unik dibandingkan dengan dunia nyata, dimana seseorang dapat
berinteraksi dengan siapa saja dan dimana saja tanpa harus terhalang dengan batasan waktu
dan tempat, selaku seseorang tersebut terhubungan dengan jaringan komputer atau internet.
Hilangnya batasan dunia yang memungkinkan seseorang berkomunikasi dengan orang lain
secara efisien dan efektif ini secara langsung merubah cara perusahaan dalam melakukan
bisnis dengan perusahaan lain atau konsumen. Menurut Fingar, Peter, Harsha Kumar,
(2000)

pada prinsipnya ECommerce menyediakan infrastruktur bagi perusahaan untuk


melakukan ekspansi proses bisnis internal menuju lingkungan eksternal tanpa harus
menghadapi rintangan waktu dan ruang (time and space) yang selama ini menjadi isu
utama. Peluang untuk membangun jejaring dengan berbagai institusi lain tersebut harus
dimanfaatkan karena dewasa ini persaingan sesungguhnya terletak pada bagaimana sebuah
perusahaan dapat memanfaatkan ECommerce untuk meningkatkan kinerja dalam bisnis
inti yang digelutinya. Jika dilihat secara seksama, pada dasarnya ada 4 (empat) jenis relasi
dalam dunia bisnis yang biasa dijalin oleh sebuah perusahaan :

1. Relasi dengan pemasok (supplier)


2. Relasi dengan distributor
3. Relasi dengan rekanan (partner); dan
4. Relasi dengan konsumen (customer).

Berdasarkan bisnis intinya, masing-masing perusahaan memiliki urutan proses


utamanya sendiri-sendiri (core processes), dimana pada berbagai titik sub-proses, terjadi
interaksi antara perusahaan dengan salah satu entiti relasi di atas. Jika dahulu kebanyakan
relasi hanya dapat terjalin secara “one-to-one relationship” karena alasan efisiensi, maka
dengan adanya E-Commerce, hubungan antar perusahaan dengan entiti eksternal lainnya
dapat dilakukan secara “many-to-many relationship” dengan lebih cepat, lebih baik, dan
lebih murah.

B. Model E-Commerce

Kegiatan bisnis E-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya E-Commerce


dibagi menjadi beberapa tipe, diantaranya: business-to-business (B2B), business-to-
consumer (B2C), business-to-government (B2G), consumer-to-consumer (C2C), dan
mobile commerce (m-commerce). 1. Business-to-Business (B2B) B2B adalah jenis E-
Commerce yang dilakukan antar perusahaan dengan perusahaan. Kebanyakan pedagang
tradisional lebih sering menggunakan jenis ini. Pada jenis ini transaksinya menggunakan
EDI (Electronic Data Interchange) dan email. Sekitar 80% dari E-Commerce merupakan
B2B. Sebagian ahli memperkirakan bahwa B2B ECommerce akan terus berkembang
dengan cepat jika dibandingkan dengan tipe B2C. Berikut beberapa contoh perusahaan
B2B :

Alibaba adalah sebuah layanan e-commerce yang berfokus pada B2B e-commerce yang
menghubungkan berbagai jenis usaha kecil maupun menengah. Banyak pembeli dan
penjual di dunia yang menjadikan alibaba sebagai tempat untuk menjual atau mencari
produk. Berikut data singkat tentang alibaba:

a. 8 Juta anggota internasional di lebih dari 240 negara


b. 90% anggota adalah pembeli
c. Lebih dari 40 kategori industri
d. 1 juta kategori produk
e. Lebih dari 300.000 pengunjung per hari
f. Expo virtual 24 jam per hari sepanjang tahun

Garuda Indonesia telah mengembangkan E-Commerce Business to Business


dengan menyediakan Coperate Online dan Agency Online. Garuda Indonesia menawarkan
program layanan Garuda Online Sale bagi perusahaan yang ingin mendaftar menjadi
partner Garuda Indonesia di bagian penjualan tiket dapat bergabung dalam program
tersebut dengan syarat yang sudah ditentukan oleh pihak Garuda Indonesia
PT Avesta Continental Pack merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
packaging produk industri farmasi yang sukses di pasar B2B. Terdapat sekitar 70-80%
perusahaan farmasi di Indonesia yang berkerja sama dengannya. Peran PT Avesta
Contenental Pack menjadi konsultan packaging pun juga dijalankan. Terdapat juga inovasi
baru yang akan selalu dikomunikasikan kepada pelanggan secara korporat dengan
melakukan gathering, seminar, atau rekreasi bersama para konsumen

PROSES BISNIS DALAM KERANGKA E-COMMERCE

Aktivitas perdagangan konvensional tidak jauh berbeda dengan perdagangan


berbasis elektronik atau e-commerce. Berbagai tahapan-tahapan yang dilalui dalam
aktivitas tertentu menjadikan istilah ini disebut proses bisnis. Dari berbagai jenis proses
bisnis yang ada, aktivitas transaksi perdagangan antara penjual dan pembeli merupakan hal
mendasar yang harus dipahami oleh praktisi bisnis
Pada gambar 1.12 terlihat, bahwa perusahaan, sekelompok orang, atau individu
yang ingin menawarkan produk atau jasanya, dapat memulai rangkaian bisnis dengan
menggunakan internet sebagai media berkomunikasi (Kosiur, 1997). Dengan bermodalkan
sebuah website atau homepage, penjual (seller) dapat memberikan berbagai informasi
sehubungan dengan profil usaha dan produk atau jasa yang ditawarkan. Di sisi konsumen
sebagai calon pembeli (buyers), internet menyediakan akses secara luas dan bebas terhadap
semua perusahaan yang telah “mendaftarkan” diri di dunia maya. Pertukaran informasi
dalam arena ini dapat dilakukan secara satu arah maupun interaktif melalui beragam
produk elektronik, seperti komputer, telepon, faks, dan televisi. Proses bisnis pertama di
dalam sistem E-Commerce ini dinamakan sebagai “information sharing”. Prinsip penjual
di dalam proses ini adalah untuk mencari dan menjaring calon pembeli sebanyak-
banyaknya, sementara prinsip pembeli adalah berusaha sedapat mungkin mencari produk
atau jasa yang diinginkannya, dan mencoba untuk mencari tahu penilaian orang lain
terhadap produk atau jasa tersebut

Setelah aktivitas tukar-menukar informasi dilakukan, proses bisnis selanjutnya


adalah melakukan pemesanan produk atau jasa secara elektronik. Dua pihak yang
bertransaksi sudah selayaknya harus melakukan aktivitas perjanjian tertentu, sehingga
proses pembelian dapat dilakukan dengan sah, benar, dan aman. Pembelian antara dua
entiti bisnis biasanya dilakukan melalui jaringan tertentu seperti EDI (Electronic Data
Interchange) atau ekstranet. Di dalam proses bisnis ini, ada empat aliran entiti yang harus
dikelola dengan baik:

a. Flow of goods (aliran produk)


b. Flow of information (aliran informasi)
c. Flow of money (aliran uang); dan Flow of documents (aliran dokumen).
Fasilitas E-Commerce yang ada harus dapat mensinkronisasikan keempat
aliran tersebut, sehingga proses transaksi dapat dilakukan secara efisien,
efektif, dan terkontrol dengan baik. Setelah transaksi usai dilakukan dan
produk telah didistribusikan ke tangan konsumen, barulah proses terakhir
yaitu aktivitas purna jual dijalankan.

C. PERAN E-COMMERCE DENGAN ENTERPRENEURSHIP

Terdapat lima hal mengapa E-Commerce dan internet dapat membangun


enterpreneurship di suatu negara berkembang:

1. E-Commerce memfasilitasi akses pengrajin dan UKM (Usaha Kecil dan


Menengah) ke pasar dunia.
2. E-Commerce memfasilitasi dalam melakukan promosi dan pengembangan
pariwisata negara-negara berkembang dalam skala global.
3. E-Commerce memfasilitasi pemasaran produk pertanian di pasar global.
4. E-Commerce menyediakan jalan bagi perusahaan-perusahaan di negara-
negara miskin untuk masuk ke dalam rantai suplai B2B dan B2G.
5. E-Commerce membantu menyediakan layanan bagi perusahaan-perusahaan
di negara-negara berkembang agar dapat beroperasi lebih efisien dengan
langsung memberikan layanan khusus untuk pelanggan internasional.

UKM mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi di negara-


negara berkembang. Saat ini, UKM sudah dapat meningkatkan pangsa pasar mereka
dengan melakukan perdagangan secara elektronik. Sehingga transaksi dapat dilakukan
secara online dan pelangggan dapat berasal dari seluruh belahan dunia. ECommerce juga
berlaku untuk UKM yang bergerak di sektor pariwisata. Website menjadi sarana promosi
yang dapat menjangkau konsumen dengan mudah.

D. SEJARAH E-COMMERCE DI INDONESIA

Sejarah e-commerce di Indonesia bermula pada tahun 1994 dengan hadirnya


IndoNet sebagai Internet Service Provider (ISP) komersial pertama 25 tahun silam, dimana
kehadirannya menjadi pembuka kesempatan dan peluang pemanfaatan teknologi
telekomunikasi dan informasi yang sebesar-besarnya dalam segala bidang, termasuk
perdagangan. Walaupun pada awalnya, internet baru semata-mata digunakan sebagai
media komunikasi dan perpanjangan promosi, bukan sebagai platform untuk melakukan
transaksi itu sendiri. Kala itu, pemanfaatan layanan internet hanya sebagai etalase digital
saja, dimana konsumen dapat melihat barang yang diinginkan, tetapi proses negosiasi dan
jual beli tetap dilaksanakan dengan cara-cara konvensional.

Minimal melalui sambungan telepon. Cara ini berlaku umum dan dijalankan oleh
para pemilik toko yang sudah merambah ke jagat maya. Seiring dengan berjalannya waktu,
bermunculannya ide-ide dalam memaksimalkan pemanfaatan layanan internet kian
menjamur, termasuk virus penjualan online menular dalam bentuk perdagangan elektronik
dan komunikasi virtual. Tahap ini ditandai dengan kehadiran Bhinneka.com, yang
merupakan pelopor dan forum Kaskus pada tahun 1999, walaupun rintisannya telah
dilakukan beberapa tahun sebelumnya. Selain itu, kehadiran dari startupberita berupa
portal Detik ditahun yang sama (Anonim, 2017).

E. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN E-COMMERCE

Definisi Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang digunakan untuk
mengolah serta mengorganisasikan data dan informasi yang memiliki manfaat dan berguna
untuk mendukung pelaksanaan tugas atau kinerja dalam suatu organisasi. Pengertian lain
mengatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem yang digunakan
oleh suatu organisasi maupun perusahaan untuk mengelola semua transaksi yang
mendukung fungsi manajemen (Adiwihardja, 2016). Pengelolaan transaksi ini dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Selain itu penjelasan Sistem Informasi
Manajemen juga dapat dijabarkan sebagai sistem informasi yang menghasilkan output
melalui masukan dan berbagai proses lainnya. Hasil dari proses tersebut digunakan untuk
tujuan tertentu dalam kegiatan manajemen organisasi atau perusahaan.

Informasi manajemen biasa disebut dengan istilah SIM adalah sebagai hasil dari proses
Sistem Informasi Manajemen digunakan sebagai bahan pertimbangan sebuah organisasi
dalam pengambilan keputusan. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen dalam setiap
kegiatan ataupun tugas organisasi yang berhubungan dengan analisis manajemen dapat
dikerjakan lebih efisien. Peran teknologi, Sumber Daya Manusia dan komitmen organisasi
sangat penting dalam mendukung keberjalanan Sistem Informasi Manajemen (Bari, Plant
dan Traction, 2017).

Oleh karena itu dapat kita simpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen sangat
berguna bagi keberjalanan fungsi manajemen, operasional dan pengambilan keputusan
dalam organisasi. Sebagai contoh Sistem Informasi Manajemen pada suatu perusahaan
berorientasi bisnis. Proses Sistem Informasi Manajemen dapat mendukung perusahaan
dalam proses produksi hingga pemasaran yang berimplikasi pada keuntunga. Aplikasi
Sistem Informasi Manajemen pada kasus ini dapat berhubungan dengan lini apapun. Mulai
dari komunikasi antar anggota perusahaan, perhitungan pendapatan perusahaan, hingga
database pelanggan.

Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait
atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan informasi adalah
data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi penerimanya
(Ramadhan, Sarkum dan Purnama, 2019). Data belum memiliki nilai sedangkan informasi
sudah memiliki nilai. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding
biaya untuk mendapatkannya. Berarti Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

F. CONTOH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


1. Berbagai contoh sistem informasi manajemen yang dapat kita ketahui adalah
sebagai berikut : Enterprise Resource Planning (ERP) Sistem ERP pada Sistem
Informasi Manajemen sering digunakan oleh perusahaan besar untuk mengelola
manajemen dan melakukan pengawasan yang terintegrasi terhadap unit bidang
keuangan, akuntansi, SDM, pemasaran, operasional dan pengelolaan
persediaan.
2. Supply Chain Management (SCM) SCM menyediakan data yang terintegrasi
terkait manajemen suplai bahan baku dari pemasok, produsen, pengecer hingga
konsumen akhir.
3. Transaction Processing System (TPS) TPS ini berguna untuk proses data dalam
jumlah yang besar dengan transaksi bisnis yang rutin. Program ini biasa
diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris. Contohnya adalah aplikasi
yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur.
4. Office Automation System (OAS) OAS sebagai contoh sistem informasi
manajemen berguna untuk melancarkan komunikasi antar departemen dalam
perusahaan. Proses yang dilakukan dengan cara mengintegrasikan server-server
komputer pada setiap user di perusahaan. Contohnya adalah email.
5. Knowledge Work System (KWS) Sistem KWS mengintegrasikan pengetahuan
baru ke dalam sistem organisasi. Melalui langkah ini diharapkan para ahli di
dalam organisasi dapat menerapkan secara cepat ke dalam pekerjaan mereka.
6. Informatic Management System (IMS) Sistem informasi manajemen
menggunakan sistem IMS berfungsi dalam mendukung spektrum berbagai
tugas dalam organisasi. IMS juga dapat digunakan untuk menganalisa dalam
pembuatan keputusan. Sistem ini dapat menyatukan berbagai fungsi informasi
melalui program komputerisasi seperti e-procurement.
7. Decision Support System (DSS) Sistem ini membantu para manajer dalam
mengambil keputusan dengan cara mengamati lingkungan dalam perusahaan.
Contohnya, Link Elektronik di sekolah Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah
pendapatan atau pendaftaran siswa baru setiap tahun.
8. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.) Konsep dalam sistem
informasi manajemen yang menggunakan kecerdasan buatan untuk
menganalisis dan menemukan pemecahan masalah dengan menggunakan
pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya. Sebagai contoh
adalah sistem pada penjadwalan mekanik.
9. Executive Support System (ESS) Sistem ini membantu manajer dalam
berinteraksi dengan lingkungan perusahaan dengan berpegang pada grafik dan
pendukung komunikasi lainnya.

G. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM E-COMMERCE

Dibawah ini adalah contoh penerapan sistem informasi manajemen dalam bidang ERP
(Enterprise Resource Planning
H. E-COMMERCE UNTUK PEMASARAN PRODUK

Persaingan bisnis yang terjadi dewasa ini sangat ketat terlebih dengan adanyakomitmen
bangsa Indonesia dalam menyepakati sistem dalam AFTA maupun dalam WTO.
Komitmen yang sudah disepakati ini menuntut penyikapan sedini mungkin oleh semua
pihak, termasuk pelaku usaha yang memiliki potensi-potensi terpendam. Dimana
potensi yang dimiliki ini perlu digali dan dikembangkan untuk menghadapi era pasar
bebas. Para pengusaha harus senantiasa didorong dan mengatasi berbagai kelemahan
supaya mampu bersaing dan tidak jatuh tertindas oleh pesaing (competitor). Kemajuan
teknologi yang sangat cepat serta perkembangan globalisasi menuntut masyarakat
untuk mempersiapkan diri untuk menjadi bagian dan berperan serta aktif dari
masyarakat ekonomi informasi (Brigwater, 2018). Internet economy mendorong
globalisasi dan networking dunia usaha. Kondisi ini menjadikan pasar dan perdagangan
makin terbuka tanpa batas, serta peluang yang setara bagi pelaku-pelaku bisnis tidak
mengenal apakah berasal dari perusahaan besar, menengah, ataupun kecil, siapa yang
cepat akan menang atau dikenal dengan time to market atau economic of time (Balan
dan Rege, 2017).

Di era globalisasi informasi bergerak sangat cepat dan menjadi pelaku bisnis untuk
memenangkan persaingan. Internet melalui e-commerce membuka peluang bagi
pengusaha untuk memasarkan dan menumbuhkan jaringan usaha di seluruh belahan
dunia usaha. Untuk itu pelaku usaha dituntut menjadi bagian dari komonitas global
dengan pemanfaatan teknologi informasi melalui e-commerce, jika mereka tidak
mengikuti perkembangan teknologi informasi akan tertinggal jauh dan kalah dalam
persaingan. E-commerce merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pelaku
usaha untuk memasarkan produknya selain dapat memperluas akses pasar. Pengusaha
harus melihat manfaat e-commerce untuk akses pasar secara mudah dan efisien seiring
era globalisasi yang pasti akan dihadapi. Kondisi ini menuntut para pengusaha untuk
memilih yang efektif dan mengenai sasaran. Pemasaran melalui e-commerce membuat
pelaku usaha dapat langsung berkomunikasi dengan pembelinya, sehingga mereka
dapat memproleh keuntungan yang lebih besar (E-commerce, 2009).

I. KEUNTUNGAN BAGI PERUSAHAAN

Memperpendek jarak, Perusahaan dapat lebih mendekatkan diri dengan konsumen.


Dengan hanya meng-klik tautan-tautan yang ada pada situs, konsumen dapat menuju
keperusahaan dimanapun saat mereka berada.

Perluasan pasar, Jangkauan pemasaran menjadi semakin luas dan tidak terbatas
oleh area geografis dimanapun perusahaan berada. Perluasan jaringan mitra bisnis,
Pada perdangan tradisional, sangat sulit bagi suatu perusahaan untuk mengetahui posisi
geografis mitra kerjanya yang berada di negara lain atau benua lain. Bagaimanapun
juga, mitra kerja sangat penting untuk konsultasi dan kerjasama baik teknis maupun
non-teknis. Dengan adanya perdagangan elektronik lewat jaringan internet, hal tersebut
bukan menjadi masalah yang besar lagi. Efisiensi, Seperti disinggung dibagian
sebelumnya, perdagangan elektronik akan sangat memangkas biaya operasional.
Perusahaan yang berdagang secara eletronik tidak membutuhkan kantor dan toko yang
besar, menghemat kertas yang digunakan untuk transaksi, periklanan, serta pencatatan.
Selain itu, perdagangan elektronik juga sangat efisien dari sudut waktu yang
digunakan. Pencarian informasi produk dan transaksi dapat dilakukan lebih cepat dan
akurat.
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahim dan Hakim. M. F. (2011). Implementasi E-Business di Indonesia. Magister


Manajemen Agribisnis, Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis, Institut
Pertanian Bogor

Adiwihardja, C., Studi, P. and Informatika, M. (2016) ‘Ecommerce Sebagai Model Inovasi
Teknologi Strategi Enterpreneur Menurut Preferensi Pengguna Pada’, 3(1), pp.
154–163

Ayu, I. (2015) ‘E-Commerce Muslim Pertama di Indonesia Resmi Diluncurkan’.


Bisnis.com. Available at:
https://lifestyle.bisnis.com/read/20150625/104/447000/ecommerce-muslim-
pertama-di-indonesia-resmi-diluncurkan

Barkatullah, A. H. (2007) “Urgensi Perlindungan Hak-Hak Konsumen Dalam Transaksi


Di E-Commerce,” Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan. Islamic University of
Indonesia, 14(2)

Festa, G. et al. (2016) ‘The (r)evolution of wine marketing mix: From the 4Ps to the 4Es’,
Journal of Business Research, 69(5), pp. 1550– 1555. doi:
https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2015.10.015.

Anda mungkin juga menyukai