Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi Mantap
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Kelas:
AJ 1 / B24
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
Kontrasepsi mantap adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam
jangka waktu yang tidak terbatas, yang dilakukan terhadap salah seorang dari
pasangan suami istri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan sukarela.
Kontap dapat diikuti baik wanita maupun pria. Tindakan kontap pada wanita di sebut
kontap wanita atau MOW (metode operasi wanita) atau Tubektomi, sedangkan pada
pria MOP atau Vasektomi.
4) Tepat di linea mediana diatas vas deferens, kulit skrotum diberi anastesi
(Prokain atau Lidokain atau Novokain atau Xilokain 1-2%) 0,5 ml, lalu
jarum diteruskan masuk dan di daerah distal serta proksimal vas
deferens di deponir lagi masing-masing 0,5 ml.
5) Kulit skrotum diiris longitudinal 1 sampai 2 cm, tepat diatas vas deferens
yang telah ditonjolkan ke permukaan kulit.
7) Jepitkan vas deferens dengan klem pada dua tempat dengan jarak 1-2 cm
dan ikat dengan benang kedua ujungnya. Tariklah benang yang
mengkilat kedua ujung vas deferen tersebut untuk melihat kalau ada
perdarahan yang tersembunyi. Jepitan hanya pada titik perdarahan,
jangan terlalu banyak karena dapat menjepit pembuluh darah lain
seperti arteri testikularis atau defernsialis yang berakibat kematian
testis.
8) Potonglah diantara dua ikatan tersebut sepanjang 1 cm. Ikatan tidak
boleh terlalu longgar tetapi juga jangan terlalu keras karena dapat
memotong vas deferens.
10) Lakukanlah tindakan langkah 6-9 untuk vas deferens kanan dan kiri,
dan setelah selesai, tutuplah kulit dengan 1-2 jahitan kemudian rawat
luka operasi sebagaimana mestinya, tutup dengan kasa steril dan
diplester.
f. Komplikasi
Meski jarang terjadi, vasektomi dapat menimbulkan beberapa komplikasi,
seperti
1) Infeksi pada luka bekas sayatan
2) Pengumpulan darah (hematoma) di dalam skrotum
3) Granuloma sperma
4) Testis terasa penuh
5) Nyeri pada testis
g. Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Kontrasepsi MOP
Setiap calon akseptor berhak mendapatkan informasi tentang MOP,
selain itu juga harus memenuhi beberapa syarat agar tidak menyesal setelah
dilakukan tindakan MOP. Menurut BKKBN (2010), ada beberapa faktor
yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi MOP antara lain:
1) Faktor budaya
Faktor budaya disini menyangkut dengan nilai agama, bahwa MOP
dilarang karena penggunaan metode ini dipersepsikan menolak anugerah
dari Tuhan.
2) Faktor pengetahuan Minimnya pengetahuan tentang MOP menyebabkan
jumlah akseptor MOP menempati urutan paling rendah.
3) Faktor kecemasan
Kecemasan disini dipicu oleh kekhawatiran menjadi mandul secara
permanen dan hilangnya kemampuan seksual untuk memenuhi
kebutuhan istri.
4) Faktor biaya
Kekhawatiran membutuhkan biaya yang besar karena kontrasepsi MOP
harus melalui tindakan operasi.
5) Faktor usia
Orang yang usianya lebih dari 50 tahun merasa sudah tua dan jarang
melakukan hubungan seksual dengan istrinya, sehingga mereka merasa
tidak perlu menggunakan kontrasepsi MOP.