Chapter 7 SPM
Chapter 7 SPM
Chapter 7 SPM
Chapter
7
PUSAT INVESTASI :
MENGUKUR DAN MENGENDALIKAN
ASET YANG DIKELOLA
Rony Putra
120620140027
Tujuan Analisis
Tujuan pengukuran penggunaan aset merupakan hal yang sama
dengan tujuan pusat laba, yaitu:
- Untuk memberikan informasi yang berguna dalam membuat
keputusan penting mengenai aset yang digunakan dan untuk
memacu para manajer untuk membuat keputusan yang
menyalurkan kepentingan perusahaan.
- Untuk mengukur kinerja unit usaha sebagai suatu entitas usaha.
• Umumnya, para manajer unit usaha memiliki dua sasaran kinerja.
Pertama, mereka harus menghasilkan laba yang cukup dari sumber
daya yang digunakan. Kedua, mereka dapat menggunakan sumber
daya tambahan hanya jika penggunaan tersebut menghasilkan
return yang memadai.
• Tujuan dari menghubungkan laba dengan investasi adalah untuk memotivasi
para manajer unit usaha untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut di atas.
Seperti yang akan kita lihat nanti, terdapat hambatanhambatan yang signifikan
dalam membuat suatu sistem yang fokus pada aset yang digunakan sebagai
tambahan fokus pada laba.
• Gambar 7-1 merupakan laporan keuangan unit usaha yang sederhana yang
akan kita gunakan dalam analisis ini. Gambar tersebut menunjukkan dua cara
dalam menghubungkan laba dengan aset yang digunakan-yaitu, melalui ROI
dan EVA.
GAMBAR 6-1 Laporan Keuangan Unit Usaha
Dalam memutuskan basis investasi apa yang akan digunakan untuk meng-evaluasi
pusat investasi, kantor-kantor pusat menanyakan dua hal: Pertama, praktik-praktik apa
saja yang akan membuat para manajer unit usaha mengguna-kan aset mereka dengan
efisien dan untuk mendapatkan jumlah dan jenis yang tepat atas aset yang baru?
Mungkin, ketika laba mereka berkaitan dengan aset yang digunakan, para manajer unit
usaha akan mencoba meningkatkan kinerja mereka seperti yang diukur dengan cara ini.
Manajemen senior ingin bahwa tindakan yang mereka lakukan terhadap hal ini menjadi
kepentingan terbaik bagi perusahaan secara keseluruhan. Kedua, praktik-praktik apa
saja yang paling baik dapat mengukur kinerja suatu entitas ekonomi?
Kas
Beberapa perusahaan mengabaikan unsur kas di dasar investasi. Alasannya adalah
bahwa karena jumlah kas tersebut mendekati kewajiban lancar (current liabilities). Jika
demikian halnya jumlah piutang dan perusahaan akan mendekati jumlah modal kerja
(working capital).
Piutang
Memasukan unsur piutang pada harga jual atau pada harga pokok penjualan
merupakan hal yang masih di perdebatkan. Yang biasa dilakukan adalah mengambil
alternatif yang lebih sederhana yaitu memasukan piutang pada nilai buku, yang
merupakan harga jual dikurangi penyisihan atas pitang tak tertagih.
Persediaan
Persediaan biasanya diperlakukan sama seperti piutang-yaitu, biasanya dicatat pada
jumlah akhir periode meskipun rata-rata antarperiode lebih baik secara konseptual.
Jika perusahaan menggunakan LIFO (last in,first out) untuk tujuan akuntansi
keuangan, maka metode penilaian yang lain yang digunakan untuk pelaporan laba
unit usaha, karena saldo persediaan LIFO cenderung sangat rendah bila terjadi
inflasi. Dalam kondisi-kondisi tersebut, persediaan harus dinilai Pada biaya standar
atau rata-rata, dan biaya-biaya ini harus digunakan untuk mengukur biaya penjualan
pada laporan laba rugi dari unit usaha.
Modal Kerja Secara Umum
Perlakuan atas modal kerja sangatlah bervariasi. Pada satu sisi, perusahaan memasukan
aktiva lancar kedalam dasar investasi dengan tidak mengeliminasi kewajiban lancar.
Fluktuasi EVA dan ROI dari tahun ke tahun pada Gambar 7-4 dapat dihindari dengan memasukkan unsur
aset yang dapat terdepresiasi (depreciable asset) ke dalam basis investasi dengan nilai buku kotornya
(gross book value), bukan nilai buku bersih (net book value). Beberapa perusahaan melakukan hal ini.
Jika hal ini dilakukan pada kasus ini, maka investasi setiap tahunnya akan sebesar $100.000 (biaya
orisinalnya), dan pendapatan tambahannya akan sebesar $7.000 (arus masuk kas sebesar $27.000 -
depresiasi sebesar $20.000). Meskipun demikian, EVA-nya akan menurun sebesar $3.000 ($7.000 -
bunga sebesar $10.000), ROI-nya sebesar 7 persen ($7.000: $100.000). Kedua angka tersebut
menandakan bahwa profitabilitas unit usaha tersebut menurun, di mana pada kenyataannya, tidak benar.
ROI yang dihitung berdasarkan nilai buku kotor akan selalu meng-understate return sebenarnya.
Depresiasi Anuitas.
GAMBAR 7-5 Profitabllitas dengan Menggunakan Depresiasi Anultas -Memuluskan EVA (dalam
ribuan $)
GAMBAR 7-6 Profitabllitas dengan Menggunakan
Depresiasi Anultas -Memuluskan EVA (dalam ribuan $)
Gambar 7-5 dan 7-6 menunjukkan perhitungan ketika jumlah arus kas yang masuk sama
setiap tahunnya. Persamaan-persamaan akan menurunkan depresiasi untuk pola arus kas
yang lain, seperti penurunan arus kas ketika biaya perbaikan naik, atau naiknya arus kas
ketika produk baru mulai diterima di pasaran.
EVA vs ROI
Kebanyakan perusahaan yang memiliki pusat investasi mengevaluasi unit-unit usahanya
dengan dasar ROI, lebih banyak dari pada menggunakan EVA. Ada tiga keuntungan dari
ROI.
• ROI mudah dihitung, mudah dipahami, dan sangat berarti dalam arti absolut. Sebagai
contoh, ROI di bawah 5 persen dikatakan rendah dalam skala absolut, dan ROI di atas 25
persen dikatakan tinggi.
• ROI merupakan denominator yang dapat diterapkan pada setiap unit organisasi yang
bertanggung jawab terhadap profitabilitas, di luar besar dan jenis usaha. Kinerja dari unit
yang berbeda dapat saling dibandingkan.
Selain itu, data ROI dapat diketahui oleh pesaing dan dapat dijadikan dasar perbandingan.
EVA tidak memberikan dasar perbandingan semacam ini. Meskipun demikian, pendekatan EVA
juga memiliki beberapa keunggulan. Ada empat alasan yang membuatnya lebih unggul dari
ROI.
• Dengan EVA, seluruh unit usaha memiliki sasaran laba yang sama untuk perbandingan
investasi. Di lain pihak, pendekatan ROI memberikan insentif yang berbeda untuk investasi
di antara unit-unit usaha.
• Keputusan-keputusan yang meningkatkan ROI suatu pusat inves-tasi dapat menurunkan
keseluruhan labanya.
• Dari EVA adalah tingkat suku bunga yang berbeda dapat digunakan untuk jenis aset yang
berbeda pula.
• EVA berlawanan dengan ROI, memiliki korelasi positif yang lebih kuat terhadap
perubahan-perubahan nilai pasar perusahaan.
Ada beberapa alasan mengapa pem-buatan nilai pemegang saham menjadi sangat penting
bagi perusahaan:
(a) Mengurangi risiko pengambilalihan (takeover),
(b) Menciptakan nilai tukar untuk agresivitas dalam merger dan akuisisi, dan
(c) Mengurangi biaya modal, yang memungkinkan investasi yang lebih cepat
untuk pertumbuhan yang akan datang.
EVA sangat disarankan sebagai perangkat pengukuran kinerja.tetapi EVA tidak menyelesaikan
seluruh masalah yang berkaitan dengan penghitungan aktiva tetap,kecuali metode penyusutan
anuitas dipergunakan dan hal ini jarang dilakukan dalam praktis bisnis sehari-hari.Eva
menyelesaikan masalah yang ditimbulkan dalam perbedaan potensi laba.
Mengevaluasi Kinerja Ekonomi Suatu Entitas
Tujuan penting dari sebuah organisasi bisnis adalah untuk mengoptimalkan return on
equity pemegang saham (yaitu, nilai bersih sekarang dari arus kas masa depan). Hal
ini tidak praktis untuk menggunakan ukuran tersebut untuk mengevaluasi kinerja
manajer unit bisnis secara bulanan atau kuartalan. Tingkat Akuntansi pengembalian
adalah yang terbaik ukuran pengganti dari unit bisnis managers'performance. Nilai
tambah ekonomis (EVA) secara konseptual unggul laba atas investasi (ROI) dalam
mengevaluasi manajer unit bisnis.
Ketika menetapkan tujuan keuntungan tahunan, selain item laporan laba rugi biasa,
harus ada beban bunga eksplisit terhadap keseimbangan diproyeksikan item modal
kerja terkendali, terutama piutang dan persediaan. Ada perdebatan tentang
pendekatan yang tepat untuk pengendalian manajemen atas aset tetap. Melaporkan
kinerja ekonomi pusat investasi sangat berbeda dari pelaporan kinerja manajer yang
bertanggung jawab atas pusat itu.
TERIMA KASIH
Studi kasus ( 7.5) Dell Computer Corporation
1. Apakah strategi dari Dell? Hal apa menjadi dasar dimana Dell membangun keunggulan
kompetitfnya?
2. Bagaimana sistem pengendalian Dell dalam membantu implementasi strategi perusahaannya?
Dell merupakan pemimpin industri global yang selalu berusaha meminimalkan biaya dan
meningkatkan efisiensi. Misi dari perusahaannya adalah menjadi perusahaan yang paling
sukses di dunia dalam menyediakan pengalaman konsumen yang terbaik di pasar yang
dilayani.
Strategi yang membuat Dell Computer menjadi ritel nomor satu untuk personal computer
melebihi IBM, HP dan Compaq adalah cost cum differentiation. Dell melakukan strategi yang
membedakan ia dengan kompetitornya sekaligus menawarkan produk bermutu pada harga
yang bersaing. Dell menawarkan nilai lebih dan pengalaman konsumen yang superior pada
harga bersaing.
Adapun keunggulan kompetitif Dell Computer dibangun dengan dasar antara lain sebagai berikut: