Jurnal Koreksi

JURNAL
KOREKSI DAN PENYESUAIAN

Jurnal koreksi dilakukan karena adanya kesalahan catat atau kesalahan jurnal dan
diketahui pada periode berjalan
Jurnal penyesuaian : bukan karena kesalahan catat, tapi karena ada saldo yang
belum sesuai di akhir periode pelaporan (bulanan atau tahunan)

CARA MENGOREKSI KESALAHAN :
1) Dibuatkan jurnal koreksi senilai kesalahannya
2) Dengan cara membuat jurnal balik atas pencatatan yang salah, kemudian
membuat jurnal yang seharusnya

CONTOH:
JURNAL YANG SALAH JURNAL KOREKSI
1. Dibeli perlengkapan sebesar Rp 5.300 tunai
Jurnal yang salah Koreksi dengan cara 1.
Perlengkapan 3.500 Perlengkapan 1.800
Kas 3.500 kas 1.800

Koreksi dengan cara 2
Jurnal balik
Kas 3.500
Perlengkapan 3.500

Jurnal yang benar
Perlengkapan 5.300
Kas 5.300
2. Dibeli perlengkapan kantor Rp 6.000 secara kredit
Peralatan 6.000 Perlengkapan 6.000
Hutang usaha 6.000 peralatan 6.000

Koreksi dengan cara 2
Jurnal balik
Hutang usaha 6.000
Peralatan 6.000

Jurnal yang benar
Perlengkapan 6.000
Hutang usaha 6.000

3. Dibeli perlengkapan kantor Rp 5.000 secara tunai
Perlengkapan 500 perlengkapan 4.500
Hutang usaha 500 Hutang usaha 500
kas 5.000

4. Dibeli perlengkapan kantor Rp 5.000 secara KREDIT
Perlengkapan 500 Perlengkapan 4.500
Hutang usaha 500 Hutang usaha 4.500

JURNAL PENYESUAIAN (ADJUSTING ENTRIES)

Pada akhir periode pada saat akan menyusun laporan keuangan, belum semua akun
dalam neraca saldo menunjukkan saldo yang benar. Misalnya akun pendapatan dan
akun beban belum menunjukkan jumlah pendapatan dan beban selama periode
yang bersangkutan. Hal ini disebabkan selama satu periode akuntansi terjadi
perubahan yang mungkin belum dicatat. Oleh karena itu, perusahaan perlu
menyesuaikan perubahan akun dengan akun yang berada pada neraca saldo agar
menunjukkan kondisi sebenarnya.

1. Pengertian Jurnal Penyesuaian

Pada akhir periode perusahaan perlu melakukan penyesuaian terhadap akun-‐akun
yang saldonya belum sesuai. Jurnal penyesuaian adalah proses pencatatan
perubahan saldo akun agar menunjukkan saldo sebenarnya pada akhir periode
tertentu.

2. Pencatatan Jurnal Penyesuaian

Akun – akun yang tercatat pada neraca saldo perlu disesuaikan agar menunjukkan
saldo sebenarnya. Akun – akun yang disesuaikan dicatat dalam jurnal penyesuaian.
Jurnal penyesuaian tersebut di posting ke buku besar sehingga asldo buku besar
menunjukan saldo setelah penyesuaian.
Beberapa contoh penyesuaian dapat dilihat pada contoh berikut:

a. Perlengkapan
Perlengkapan adalah barang yang digunakan perusahaan untuk kegiatan operasional
yang habis dipakai selama satu tahun. Perlengkapan yang sudah terpakai akan
menjadi beban pada akhir periode akuntansi.

Contoh 1 :
Pembelian perlengkapan bulan Januari 2018 sebesar 8.000 tunai.
Jurnal
Perlengkapan 8.000
Kas 8.000
Dengan jurnal ini, saldo perlengkapan di buku besar dan neraca saldo pada akhir
bulan Januari Rp 8.000

Berdasarkan hasil perhitungan fisik, pada akhir bulan Januari sisa perlengkapan yg
belum terpakai 5.000.
Berarti, pada bulan Januari jumlah perlengkapan yang terpakai adalah Rp 3.000.
perlengkapan yang terpakai ini akan dicatat sebagai beban perlengkapan oleh
perusahaan.
Jurnal penyesuaian pada akhir bulan Januari sbb :
Beban Perlengkapan 3.000
Perlengkapan 3.000

Dalam Bahasa Inggris

Supplies Expense 300.000
Supplies 300.000

Contoh 2
Pada tanggal 5 Agustus 2018 membeli tunai perlengkapan sebesar 1.000.000. Pada
tanggal 31 Agustus 2018, perlengkapan yang tersisa sebesar 700.000, Artinya
perlengkpan yang habis dipakai sebesar 300.000. Jurnal penyesuaian untuk
mencatatanya adalah sebagai berikut :
Jurnal awal
Perlengkapan 1.000.000
Kas 1.000.000

Penyesuaian
Beban perlengkapan 300.000
Perlengkapan 300.000

b. Penyusutan Aktiva Tetap

ASet tetap adalah aset yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan
digunakan/dipakai dan umum ekonomisnya lebih dari satu tahun. Taksiran umur
pakai aset tetap disebut Umur Ekonomis. Masing-‐masing jenis aset tetap memiliki
umum ekonomis yang berbeda. Umur ekonomis suatu aset tetap biasanya
menggunakan satuan tahun dan lama umur ekonomis tergantung kebijakan dari
perusahaan. Contoh Aset tetap adalah peralatan, kendaraan, mesin, dan gedung.
Aset tetap selain tanah, akan berkurang nilainya karena dipakai atau karena
belalunya waktu. Penurunan nilai aset tatap tersebut disebut Penyusutan.
Penyusutan merupakan beban/biaya bagi perusahaan yang akan mengurangi
keuntungan mereka. Besarnya penyusutan yang terjadi akan dicatat pada akun
“Beban Penyusutan” dan lawan akunnya adalah “Akumulasi Penyusutan”

Contoh: Pada tanggal 31 Desember 2018 terdapat saldo PERALATAN sebesar
6.500.000. Perusahaan menetapkan penyusutan peralatan sebesar 10% per tahun.
Jadi penyusutan peralatan tahun ini sebesar 650.000 (10% x 6.500.000)
Jurnal penyesuaian 31 Desember 2018 sbb :
Beban penyusutan peralatan 650.000
Akumulasi penyusutan peralatan 650.000

Dalam bahasa inggris

Depreciation Expense of Equipment 650.000
Accumulated Depreciation of Equipment 650.000

c. Beban dibayar dimuka

Beban dibayar dimuka adalah Biaya yang sudah dibayarkan, namun manfaat atas
biaya tersebut belum diterima. Beban dibayar dimuka merupakan harta perusahaan
yang memberikan manfaat pada masa depan. Contoh akun beban dibayar dimuka
adalah sewa dibayar dimuka, asuransi dibayar dimuka, iklan dibayar dimuka.
Pencatatan jurnal penyesuaian akun beban dibayar dimuka dilakukan dengan dua
cara sebagai berikut :

Contoh 1
Tgl 2 Mei 2018, perusahaan membayar sewa toko untuk 1 tahun Rp 24.000
Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut dapat menggunakan 2 pendekatan:

1. Pendekatan neraca 2. pendekatan rugi laba
Sewa dibayar dimuka 24.000 Beban sewa 24.000
Kas 24.000 kas 24.000

Penyesuaian 31 Desember 2018
Sewa yg sudah digunakan pada tahun 2018 adalah 8 bulan.
Yang menjadi bebas sewa tahun 2018 adalah 8 bulan = 16.000
Yang menjadi sewa dibayar dimuka dalah 4 bulan = 8.000
Jumlah Sewa yang sudah digunakan akan dicatat sebagai “beban sewa”, sedangkan
sewa yang belum digunakan akan tercatat dalam akun “Sewa dibayar dimuka”

Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2018:
Beban sewa 16.000 Sewa dibayar dimuka 8.000
Sewa dibayar dimuka 16.000 Beban sewa 8.000

Contoh 2: Dicatat sebagai aset (Pendekatan neraca)
Pada tanggal 1 Agustus 2018 Ananta Salon membayar sewa dimuka 6.000.000
selama satu tahun. Pada saat transaksi pembayaran sewa, pencatatan dilakukan
dengan cara mendebit sewa dibayar dimuka dan mengkredit kas.
Jurnal :
Sewa dibayar dimuka 6.000.000
Kas 6.000.000

Buatlah Penyesuaian pada akhir tahun 2018.transaksi tersebut dilakukan dengan
cara mendebit akun beban sewa dan mengkredit akun sewa dibayar dimuka.
Sewa yang telah menjadi beban adalah lima bulan (Agustus-‐ Desember).
Jumlah beban sewa sebesar 5/12 x 6.000.000 = 2.500.000.

Penyesuaian 31 Desember 2018:
Beban sewa 2.500.000


Rent Expense 2.500.000
Prepaid Rent 2.500.000

Contoh 3: Dicatat sebagai beban
Pada tanggal 1 Agustus 2018, Ananata Salon membayar sewa dimuka 6.000.000
selama satu tahun. Transaksi tersebut dicatat dengan cara mendebit akun beban
sewa dan mengkredit akun kas.
Jurnal
Kas 6.000.000

Bagaiamana penyesuaian 31 Desember 2018?
− Beban sewa tahun ini adalah 5 bulan Rp 2.500.000 (5/12 x 6.000.000)
− Sewa dibayar dimuka th ini 7 bulan Rp 3.500.000 (7/12 x 6.000.000)

Jurnal penyesuaian beban sewa sebagai berikut.



Prepaid Rent 3.500.000
Rent Expense 3.500.000

d. Pendapatan diterima dimuka (Deffered Income)

Pendapatan diterima dimuka atau utang pendapatan adalah transaksi yang sejak
awal dicatat sebagai utang, tetapi akan menjadi pendapatan pada masa depan.
Pendapatan ini muncul karena perusahaan telah menerima pembayaran atas suatu
pekerjaan, tetapi belum menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Contoh pendapatan diterima dimuka adalah sewa diterima dimuka, asuransi
diterima dimuka bagi perusahaan asuransi, dan pendaptan jasa diterima dimuka.
Penyesuaian akun pendapatan diterima dimuka dilakukan dengan dua cara sebagai
berikut.

Contoh 1
Tgl 2 Agustus 2018, perusahaan menyewakan Ruko untuk 1 tahun Rp 6.000
Jurnal untuk mencatat transakdi tersebut dapat menggunakan 2 pendekatan:
Kas 6.000 Kas 6.000
Pend. Dit. Dimuka 6.000 Pendapatan 6.000

Pneyesiaian 31 Des 2018?
Pendapatan tahun ini hanya 5 bulan (5/12 x 6.000 = 2.500)
Pendapatan diterima dimuka 7 bulan (7/12x6.000 = 3.500)

Pend. Dit. Dimuka 2.500 pendapatan 3.500
Pendapatan 2.500 pend. Dit. Dimuka 3.500

Contoh 2 : Dicatat sebagai utang (kewajiban)
Pada tanggal 1 Oktober 2018 salon beautiful menerima pendapatan sewa alat salon
untuk masa satu tahun sebesar 12.000.000.
Jurnal awal 1 Okt 2018 sbb:
Kas 12.000.000
Sewa diterima dimuka 12.000.000

Penyesuaian:
Pendapatan sewa tahun ini 3 bulan = 3.000.000
Pendapatan diterima dimuka 9 bulan = 9.000.000

Jurnal penyesuaian 31 Des 2018
Pendapatan sewa 3.000.000

Deffered Rent 3.000.000
Rent Revenue 3.000.000

Contoh 3 : Dicatat sebagai pendapatan
Jika dicatat sebagai pendapatan, transaksi dicata dengan cara mendebit akun kas
dan mengkredit akun akun pendapatan. Pencatatan jurnal penyesuaian dilakukan
dengan cara mendebit akun pendapatan sewa dan mengkredit akun sewa diterima
dimuka.

Misalnya, Pada tanggal 1 Oktober 2018 salon beautiful menerima pendapatan sewa
alat salon untuk masa satu tahun sebesar 12.000.000
Jurnal 1 Okt 2018
Kas 12.000.000
Pendapatan sewa 12.000.000

Penyesuaian:
Pendapatan sewa tahun ini 3 bulan = 3.000.000
Pendapatan diterima dimuka 9 bulan = 9.000.000

Jurnal penyesiaian 31 Des 2018
Pendapatn Sewa 9.000.000

Rent Revenue 9.000.000
Deffered Rent 9.000.000

e. Beban yang masih harus dibayar

Beban yang maih harus dibayar atau utang beban adalah beban yang sudah menjadi
kewajiban ditinjau dari segi waktu, tetapi belum dicatat atau dilakukan
pembayarannya. Contoh beban yang masih harus dibayar adalah gaji yang masih
harus dibayar dan bunga yang masih harus dibayar.

Misalnya suatu perusahaan menetapkan pembayaran gaji karyawan pada tanggal 5
desember 2018 sebesar 8.000.000 selama bulan Desember, ada seorang karyawan
yang belum mengambil gaji sebesar 2.000.000 hal ini berati perusahaan memiliki
utang gaji kepada karyawan yang bersangkutan.
Jurnal penyesuaian utang gaji sebegai berikut.

Beban gaji 2.000.000
Utang gaji 2.000.000


Salaries Expense 2.000.000
Salaries Payable 2.000.000

f. Piutang yang masih harus diterima

Piutang yang masih harus diterimaa atau biasa disebut piutang pendapatan adalah
pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi belum dicatat atau belum
diterima pembayarannya hingga akhir periode. Meskipun belum menerima uang,
perusahaan akan mencatat pendapatan tersebut sebagai penghasilan pada akhir
periode karana perusahaan telah memberikan jasanya.

Contoh pendapatan yang masih harus diterima adalah piutang bunga dan piutang
sewa. Misalnya pada tanggal 13 Desember 2018 suatu perusahaan jasa
menyewakan mobil untuk masa satu minggu senilai 1.000.000. Akan tetapi, hingga
tanggal 31 Desember 2018 perusahaan tersebut belum menerima pelunasan. Jurnal
penyesuaian piutang pendapatan sebagai berikut.

Piutang Sewa 1.000.000
Pendapatan Sewa 1.000.000

g. Piutang tak tertagih
Piutang tak tertagih adalah resiko yang diterima perusahaan akibat tidak tertagihnya
piutang usaha karena pelanggan tidak melakukan pembayaran. Jumlah piutang tidak
tertagih ditentukan berdasarkan taksiran perusahaan. Nilai taksiran piutang tak
tertagih diperlakukan sebagai beban pada periode berjalan.

Misalnya salon beautiful menetapkan 3% piutang tak tertagih atas piutang usaha
sebesar 1.500.000.
Penghtungan piutang tak tertagih adalah 3% x 1.500.000 = 45.000.
Jurnal penyesuain piutang tak tertagih sebagai berikut.

Beban kerugian piutang 45.000
Cadangan kerugian piutang 45.000


Bad debt expense 45.000
Allowance for bad debt expense 45.000

Jurnal Koreksi

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Jurnal Koreksi

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Jurnal Koreksi

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

JURNAL

KOREKSI DAN PENYESUAIAN

Anda mungkin juga menyukai