Tugas 1 Pembelajaran Kelas Rangkap Erisa
Tugas 1 Pembelajaran Kelas Rangkap Erisa
Tugas 1 Pembelajaran Kelas Rangkap Erisa
A. Kompetensi Inti
K1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
K2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga, dan negara.
K3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah, dan tempat bermain.
K4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B. Kompetensi Dasar
IPA
Bahasa Indonesia
C. Indikator
IPA
Memahami jenis-jenis sumber daya alam.
Mengetahui jenis sumber daya alam dan pemanfaatannya .
Bahasa Indonesia
D. Tujuan Pembelajaran
IPA
Siswa memahami jenis- jenis sumber daya alam dengan penuh kepedulian. Dengan
berdiskusi, siswa dapat mengetahui tentang pemanfaatan sumber daya alam di
Indonesia dengan penuh percaya diri.
Bahasa Indonesia
Siswa dapat mengomunikasikan isi iklan, pengertian iklan, dan arti kata-kata
dalam iklan dengan percaya diri.
E. Pokok Materi
IPA
Bahasa Indonesia
1. Bacaan tentang Jenis-Jenis Iklan
2. Menganalisis Gambar jenis – jenis iklan
3. Berdiskusi Manfaat iklan di media cetak
kesempatan membaca
Mengetahui,
Kepala SD N 2 Rejosari Mahasiswa
Jawab : Alasan dan penyebab dilakukannya Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) tidak
yaitu karena faktor kekurangan guru. PKR juga sering diterapkan karena alasan letak
geografis yang sulit dijangkau, keterbatasan ruang kelas , kekurangan tenaga guru,
jumlah siswa yang relatif sedikit, guru berhalangan hadir karena sesuatu hal atau karena
tugas , atau mungkin seperti di daerah pengungsi. Untuk mengatasi kekurangan pendidik
dan alasan alasan tadi agar mutu layanan pendidikan dapat tetap terpenuhi secara
optimal maka dilakukan Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR).
Keterampilan dasar yang haus dierhatikan guru dalam mengajar PKR adalah :
a. Membimbing diskusi kelompok kecil;
b. Mengajar kelompok kecil dan perseorangan;
Untuk dapat menciptakan situasi tersebut guru seyogyanya terampil dalam hal-hal
berikut:
1) Menanggapi dengan penuh kepekaan terhadap hal-hal yang mengganggu jalannya
interaksi belajar-mengajar.
2) Memeratakan perhatian terhadap semua kelompok baik secara visual maupun
verbal.
3) Pada kegiatan inti lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang
sesuai untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatiakn adalah jangan sampai pada
saat guru sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan
sehingga murid ribut. Atur kepindahan guru dari ruang ke ruang secara seimbang,
artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat dimana guru harus
berdiri di pintu penghubung.
4) Memberikan penugasan kepada kelompok dengan jelas sehingga siswa-siswa
memahami tugas dan peranan serta tanggung jawab kegiatan belajar mengajar.
5) Memberi teguran dengan arif dan bijaksana bila melihat terjadinya perilaku
menyimpang dari siswa
6) Memberikan penguatan verbal, gestural, kegiatan, kedekatan dan token, sesuai
dengan keperluan dan situasi secara wajar.
Jawab : Model PKR 221 , pada model ini seorang guru mengajar dua kelas, dalam satu
ruangan. Model ini dapat menghemat tenaga guru karena tidak perlu berpindah-pindah
ruangan. Membina persahabatan antar kelas. Guru lebih kreatif dalam merancang
pembelajaran agar tetap tercipta iklim kelas yang menyenangkan. Kegiatan pendahuluan
dan penutupan masing-masing kelas dapat dilakukan secara bersama-sama dalam
ruangan yang akan digunakan untuk pembelajaran. Tidak membuang waktu terlalu
banyak dalam pembelajaran, sebab dua kelas melakukan pembelajaran dalam satu
ruangan bersama-sama. Model ini bisa efektif apabila jumlah siswa yang terdiri dari 2
tingkatan kelas tersebut tidak terlalu banyak (maksimum 25 siswa untuk masing-masing
tingkatan kelas) dengan suatu ruangan yang cukup luas. Dengan pembelajaran terpadu
model terjalan atau tema, guru bisa mengembangkan 2 mata pelajaran dengan topik yang
sama atau berkaitan melalui sebuah tema yang menarik. Dalam hal ini guru harus
optimal dalam pengajaran