Laporan Praktikum Pewarnaan Dan Morfologi Mikroorganisme
Laporan Praktikum Pewarnaan Dan Morfologi Mikroorganisme
Laporan Praktikum Pewarnaan Dan Morfologi Mikroorganisme
Abstrak— Identifikasi mikroorgannisme adalah pewarnaan gram [6]. Structural atau special staining adalah
kegiatan dalam pengamatan mengenai morfologi suatu metode pewarnaan yang dikhususkan untuk mengidentifikasi
koloni, pertumbuhan koloni pada media spesifik dan / mempelajari struktur dari bakteri. Contoh agen pewarnanya
keadaan tertentu, yang umumnya menggunakan dalah malachite green untuk endospore dan Congo red dalam
bantuan alat mikroskopi. Teknik pewarnaan capsule staining [5].
merupakan teknik yang digunakan untuk Tujuan dari praktikum mikrobiologi pewarnaan dan
mengidentifikasi dan menentukan morfologi sel bakteri. untuk mempelajari dasar kimiawi dan teoritis pewarnaan
Tujuan dari praktikum ini adalah praktikan dapat bakteri. Kemudian, untuk mempelajari tata cara pewarnaan
mempelajari dasar kimiawi dan teoritis pewarnaan sederhana dan bertingkat. Serta, untuk mengetahui perbedaan
bakteri, mempelajari tata cara pewarnaan sederhana morfologi bakteri, jamur dan khamir.
dan bertingkat, dan mengetahui perbedaan morfologi
bakteri, jamur, serta khamir Hasil praktikum yang
diperoleh adalah dapat melakukan pewarnaan langsung,
II. METODOLOGI
tidak langsung dan pewarnaan gram. A. Waktu dan Tempat
Praktikum pewarnaan dan morfologi
mikroorganisme dilakukan pada hari Kamis, 28 Oktober 2021
Kata Kunci— Identifikasi, Mikroorganisme, Pewarnaan.
pukul 11.20 WIB. Tempat pewarnaan dan morfologi
mikroorganisme berada di Laboratorium Dasar 1 dan
I. PENDAHULUAN Laboratorium Dasar 2 dan tempat praktikum pewarnaan dan
morfologi mikroorganisme di Laboratorium Mikrobiologi
I dentifikasi mikroorganisme dapat didefinisikan
Departemen Biologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
sebagai karakterisasi mikroba oleh spektrum tes terbatas yang Surabaya. Praktikum via Zoom dilakukan di Bandung, Jawa
telah dipilih sebelumnya dan sesuai dengan masalah yang Barat.
sedang dipelajari [1]. Identifikasi mikroorganisme yang akurat
akan berdampak pada klasifikasi taksonomi dari B. Alat dan Bahan
mikroorganisme serta sistematiknya [2]. Pada praktikum ini terdapat alat dan bahan yang
Identifikasi mikroorganisme terutama bakteri dapat digunakan, alat yang digunakan pada praktikum pewarnaan
dilakukan dengna secara morfologi ataupun fisiologi. dan morfologi mikroorganisme yaitu mikroskop, pembakar
Identifikasi secara morfologi dapat seperti bentuk koloni, bunsen, object glass, jarum ose, plastic wrap, tisu basah, bak
struktur koloni, betuk sel, ukuran sel, dan pewarnaan. pewarna, pipet tetes, dan botol leher angsa. Lalu, untuk bahan
Pengamatan secara morfologi dibagi menjadi pengamatan yang digunakan yaitu kultur murni bakteri Bacillus subtilis,
mikroskopis dan makroskopis. Pengamatan mikrsokopis Escherichia coli, dan Candida sp, zat pewarna (metilen biru,
adalah pengamatan yang dilakukan saat ingin mengamati nigrosin, iodin, safranin, kristal violet), alkohol 96 %, dan
pergerakan, pembelahan biner, bentuk dan sel bakteri saat aquades. Pada praktikum ini terdapat alat dan bahan yang
mengalami fikasi serta selama proses pewarnaan. Pengamatan digunakan, alat yang digunakan pada praktikum pewarnaan
makroskopis adalah pengamatan yang dapat dilakukan dengan dan morfologi mikroorganisme yaitu mikroskop, pembakar
mata telanjang seperti bentuk koloni, elevasi koloni, dan bunsen, object glass, jarum ose, plastic wrap, tisu basah, bak
permukaan koloni [3]. pewarna, pipet tetes, dan botol leher angsa. Lalu, untuk bahan
Teknik pewarnaan merupakan teknik yang yang digunakan yaitu kultur murni bakteri Bacillus subtilis,
digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan morfologi Escherichia coli, dan Candida spp, zat pewarna (metilen biru,
sel bakteri. Selain itu, pewarnaan bakteri dilakukan untuk nigrosin, iodin, safranin, kristal violet), alkohol 96 %, dan
memeriksa bagian-bagian struktur sel untuk mengidentifikasi aquades.
dan membedakan mikroorganisme dengan mikroorganisme
lainnya [4]. Teknik pewarnaan bakteri dapat dibedakan
menjadi : simple staining, differential staining, structural / C. Cara Kerja
special staining. Simple staining adalah Teknik pewarnaan - Pewarnaan langsung
yang hanya menggunakan 1 jenis pewarna. Pewarna yang Cara kerja pada pewarnaan langsung ini dilakukan dengan
digunakan biasanya bermuatan positif atau bermuatan negatif disiapkan kaca objek yang dan tidak berlemak kemudian
[5]. Differential staining adalah pewarnaan yang diteteskan air pada bagian tengahnya. Kemudian, jarum ose
menggunakan lebih dari 1 pewarna. Contohnya adalah dipijarkan dengan menggunakan bunsen. Pada biakan bakteri
PEWARNAAN DAN MORFOLOGI MIKROORGANISME
2
diambil sedikit bakteri dan dicampurkan sedikit dan digeser- III.HASIL DAN PEMBAHASAN
geser pada air di kaca objek dengan diameter kurang lebih 1
cm hingga rata. Lalu, dibiarkan kering di udara atau digoyang-
goyangkan diatas api bunsen hingga kering. Setelah itu, A. Identifikasi Koloni
teteskan zat pewarna (metilen biru, safranin, dan kristal violet)
sebanyak 5 tetes. Kemudian, dibiarkan sesuai waktunya, yaitu
metilen biru 1-2 menit, safranin 3-10 detik, dan kristal violet
2-60 detik. Zat pewarna yang berlebih dicuci lalu dikeringkan
dan diletakkan diatas kertas saring atau tissue. Selanjutnya,
apusan yang telah diwarnai ditetesi minyak imersi lalu diamati
menggunakan mikroskop.
- Pewarnaan tak langsung
Cara kerja pada pewarnaan tak langsung atau negatif Gambar 3.1 Bakteri Escherichia coli [12.1]
dilakukan dengan disiapkan kaca objek yang bersih dan tidak
berlemak kemudian diteteskan nigrosine atau tinta cina. Lalu, Escherichia coli merupakan anggota keluarga
jarum ose dipijarkan dan diambil sedikit bakteri pada biakan Enterobacteriaceae yang merupakan bakteri batang anaerobic
murni. Selanjutnya, dinokulasikan nigrosin atau tinta cina fakultatif gram negatif (memiliki metabolism fermentasi dan
pada kaca objek dengan bakteri. Kemudian, kaca objek bersih pernapasan) dan tidak menghasilkan enzim oksidae[7].
diambil lalu diletakkan ujungnya dengan kedudukan miring Bakteri ini biasanya terdapat di usus manusia atau hewan
dan diteteskan zat pewarna ke bakteri. Kaca objek didorong sebagai flora normal. Bakteri ini bersifat dapat menyebabkan
agar pewarna pada kaca objek merata dan dibiarkan infeksi primer pada usus manusia menyebabkan diare dan
mengering. Diamati dengan menggunakan minyak imersi di infeksi lainnya diluar jaringan usus [8].
bawah mikroskop.
- Pewarnaan gram
Cara kerja pewarnaan gram dilakukan dengan disiapkan kaca
objek yang bersih dan tidak berlemak lalu diteteskan air pada
bagian tengahnya. Kemudian, jarum ose dipijarkan dan
diambil sedikit bakteri pada biakan bakteri. Dicampurkan
sedikit dan digeser-geserkan pada air di kaca objek hingga
merata dan dibiarkan kering di udara terbuka atau di goyang-
goyangkan di atas api bunsen. Lalu, diteteskan pewarna dasar
larutan kristal violet dan dibiarkan terendam selama 1-2 menit
kemudian dibilas dengan air mengalir. Selanjutnya, direndam
dalam alkohol 96% selama 30 detik lalu dibilas kembali
dengan air mengalir. Setelah itu, diwarnai dengan safranin
selama 1 menit sebagai warna pembanding yang kemudian
dibilas kembali dengan air mengalir dan dikeringkan.Lalu, Gambar 3.2 Bakteri Bacillus sp[9]
diamati dibawah mikroskop. Cara kerja pewarnaan gram ini Bacillus sp adalah bakteri gram positif, berbentuk
dilakukan dengan disiapkan kaca objek yang bersih dan tidak batang dan tahan panas. Bakteri ini dinamakan oleh Ferdinand
berlemak lalu diteteskan air pada bagian tengahnya. Cohn pada tahun 1872. Bacillus sp menghasilkan beberapa
Kemudian, jarum ose dipijarkan dan diambil sedikit bakteri produk enzim komersil yang penting, seperti protease dan
pada biakan bakteri. Dicampurkan sedikit dan digeser- amilase [10]. Pada alam bebas Bacillus sp dapat ditemukan
geserkan pada air di kaca objek hingga merata dan dibiarkan pada tanah, akar tanaman, dan lingkungan berair. Walaupun
kering di udara terbuka atau di goyang-goyangkan di atas api Bacillus sp dapat tumbuh dan berkembang pada
bunsen. Lalu, diteteskan pewarna dasar larutan kristal violet gastrointestinal tract dari hewan, pada manusia tidak termasuk
dan dibiarkan terendam selama 1-2 menit kemudian dibilas sebagai bakteri pathogen [11].
dengan air mengalir. Selanjutnya, direndam dalam alkohol
96% selama 30 detik lalu dibilas kembali dengan air mengalir.
Setelah itu, diwarnai dengan safranin selama 1 menit sebagai
warna pembanding yang kemudian dibilas kembali dengan air
mengalir dan dikeringkan.Lalu, diamati dibawah mikroskop.
- Pengamatan morfologi
bakteri sebagai alat yang digunakan untuk meratakan nigrosin digoyangkan diatas api unsen. Ketika kering ditetesi dengan
pada objek. Lalu, kaca objek bersih didorong hingga tetesan Kristal violet dan dibiarkan terendam selama 1-2 menit.
tinta china atau nigrosin tersebar merata dan membentuk Kristal violet merupakan pewarna primer untuk memberi
apusan tipis pada permukaan kaca objek pertama. Perlakuan warna pada mikroorganisme. Kristal violet memiliki sifat basa
tipis tersebut digunakan agar saat proses identifikasi dengan sehingga akan mampu berikatan dengan sel bakteri yang
mikroskop, bakteri dapat terlihat jelas. Setelah itu, kaca objek memiliki sifat asam dan menimbulan warna ungu saat
dikeringkan. Pada bakteri Bacillus sp juga menggunakan berkontraksi [28]. Pewarna yang berlebihan dicuci dengan air
metode sama dengan bakteri Escherichia coli dalam aquades. Apusan ditetesi dengan lugol atau iodine, biarkan
pewarnaan tidak langsung atau negatif strain. Setelah selama 1-2 menit setelah itu reagen dibuang namun dengan
mendapatkan sampel pada kaca objek, maka akan dilakukan tanpa dicuci. Apusan direndam dengan alcohol 96% selama 30
proses mikroskopis [25] detik. Alkohol pada pewarnaan gram digunakan sebagai
Tabel 3.2 Pewarnaan tidak langsung pembilas untuk melunturkan zat pewarna [28]. Kemudian,
Mikroorganisme Hasil Pengamatan apusan tersebut dicuci dengan air mengalir secara hati-hati.
Bacillus sp Setelah itu diwarnai dengan menggunakan safranin selama
1menit sebagai warna pembanding yang berfungsi sebagai
pembeda terhadap zat Kristal violet. Dengan penambahan
safranin menyebabka sel bakteri berwarna merah karena
persenyawaan komplek Kristal violet larut dan mengikat zat
warna keduanya safranin yang berlebih dicuci kedalam air
mengalir lalu dikeringkan. Terakhir amati dibawah mikroskop
[29].
(Dokumen pribadi, 2021) Tabel 3.3 Pewarnaan gram
Escherichia coli Mikroorganisme Hasil Pengamatan
Bacillus sp
E. Pengamatan morfologi
Pengamatan morfologi merupakan pengamatan karakterisasi DAFTAR PUSTAKA
bentuk, tepi, elevasi dan warna koloni dari tiap-tiap koloni. [1] T. Sandle, “Microbial Identification,” Pharmaceutical
Pengamatan makroskopis morfologi koloni meliputi bentuk Microbiology, pp. 103–113, 2016, doi: 10.1016/b978-
koloni (dilihat dari atas), permukaan koloni (dilihat dari 0-08-100022-9.00009-8.
samping), tepi koloni (dilihat dari atas) dan warna koloni [2] R. Franco-Duarte et al., “Advances in Chemical and
bakteri [22]. Biological Methods to Identify Microorganisms—
Langkah pertama pada pengamatan morfologi yaitu From past to Present,” Microorganisms, vol. 7, no. 5,
menyiapkan kaca objek yang tidak berlemak kemudian p. 130, May 2019, doi:
diberikan aliran aquades hingga merata ke seluruh bagian kaca 10.3390/microorganisms7050130.
objek yang diposisikan miring. Perlakuan ini berfungsi untuk [3] J. G. Cappuccino and C. Welsh, Microbiology : a
membersihkan kaca objek sebelum dilakukan inokulasi Laboratory Manual. Harlow: Pearson Education
dengan pewarnaan. Setelah itu dikeringkan menggunakan tisu, Limited, 2018.
diberikan alkohol 70% dan dikeringkan kembali untuk [4] B. Ihsan, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Kota Baru:
mensterilkan kaca objek sebelum dipakai [15]. Kemudian, Penerbit Insan Cendekia Mandiri, 2021.
jarum ose diambil dan dipijarkan diatas pembakar bunsen [5] T. R. Johnson and C. L. Case, Laboratory experiments
hingga berpijar untuk membunuh mikroorganisme yang ada in microbiology. Boston: Pearson, 2013.
[23]. Selanjutnya, ditetesi dengan Lactofenol-cotton blue [6] J. P. Harley and L. M. Prescott, Laboratory Exercises
(LPCB) yang merupakan reagen yang digunakan sebagai to Accompany Microbiology. Mcgraw-Hill
pewarnaan untuk jamur yang mengandung Kristal fenol, Science/Engineering/Math, 2001.
cotton blue, asam laktat, gliserol dan air suling. Cotton blue [7] H. Roginski, J. W. Fuquay, and P. F.
berfungsi sebagai pemberi warna pada jamur. Gliserol Fox, Encyclopedia of dairy sciences. Amsterdam ;
berfungsi sebgaai penjaga fisiologi sel san menjaga sel tidak New York: Academic Press, 2003.
kekeringan saat diamati nanti. asam laktat untuk [8] J. Nur and D. A. Winarsih, "Identifikasi Bakteri
mempertahankan struktur jamur. Setelah ditetes, ditutup Escherichia coli Pada Es Batu di Wilayah Bojong
dengan menggunakan kaca penutup dan diamati dibawah Raya, Cengkareng Jakarta Barat," Jurnal Wiyata, vol.
mikroskop [30]. 4 (2), pp. 151-156., 2017.
Tabel 3.4 Pengamatan morfologi [9] Shen, L, Zang, X, Sun, K, Chen, H, Che, X, Sun, Y,
Mikroorganisme Hasil Pengamatan Wang, G, Zhang, S, & Chen, G. “Complete genome
Candida spp sequencing of Bacillus sp. TK-2, analysis of its cold
evolution adaptability”, Scientific reports, 11(1), 1-11,
2021
[10] Moselio Schaechter, Encyclopedia of microbiology.
S.L.: Elsevier, Cop, 2009.
[11] S. R. Maloy, S. Brenner, and E. Al, Brenner’s
Encyclopedia of Genetics, 2nd ed. San Diego:
(Dokumen pribadi, 2021) Academic Press, 2013.
Candida merupakan genus ragi yang penyebab [12] M. Staniszewska, M. Bondaryk, E. Swoboda-Kopec,
umum penyakit infeksi jamur di seluruh dunia [31]. Candida K. Siennicka, G. Sygitowicz, and W. Kurzatkowski,
spp dapat ditemukan pada permukaan mukosa manusia seperti “Candida Albicans Morphologies Revealed by
saluran pencernaan dan urogenital sebagai kommensal dan Scanning Electron Microscopy Analysis,” Brazilian
sering menyebabkan penyakit invasive yang sebagai akibat Journal of Microbiology, vol. 44, no. 3, pp. 813–821,
dari perubahan flora mikrobiologi normal [32]. Sep. 2013, doi: 10.1590/s1517-83822013005000056.
[13] R. Bidder and et al, Reference Module in Biomedical
Sciences. Elsevier, 2018.
KESIMPULAN [14] Brooks, G,F, Carroll, K,C, Butel, J,S, Morse, and all,
Pewarnaan bakteri terbagi menjadi pewarnaan sederhana Mikrobiologi Kedokteran Jawetz, Melnick, &
yakni pewarnaan langsung dan pewarnaan tak langsung, dan Adelberg, Ed. 25, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
pewarnaan bertingkat yakni pewarnaan gram. Pewarnaan EGC, 2013
sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan satu jenis [15] Prasetya, Y, A, BAKTERIOLOGI I PENUNTUN
zat pewarna. Pada pewarnaan langsung, pewarna yang PRAKTIKUM TEKNOLOGI LABORATORIUM
digunakan yaitu methylene blue. Sementara pada pewarnaan MEDIK, Pasuruan : Penerbit Qiara Media, 2019
tak langsung, pewarna yang digunakan yaitu tinta cina. [16] M, I, Surya and L, Ismaini, "Perbandingan Metode
Pewarnaan bertingkat dapat dilakukan dengan menggunakan Sterilisasi untuk perbanyakan Rubus rosifolius Secara
lebih dari satu jenis zat pewarna. Pada pewarnaan gram, In Vitro", Jurnal Biologi, vol. 14, no. 1, pp. 127-137,
digunakan empat jenis reagen, yaitu kristal violet, iodin, 2021
alkohol, dan safranin. Pengamatan morfologi pada jamur [17] M. E. Sambuaga, S. N. J. Longdong and H. Manoppo,
dilakukan dengan menggunakan pewarna methylene blue "Sensivitas Ekstrak Tanaman Kemangi (Ocimum
yang berfungsi untuk mewarnai dinding sel jamur sehingga sactum) Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila,"
memudahkan proses identifikasi. Perbedaan antara bakteri Budidaya Perairan, vol. 6 (1), pp. 1-7, 2018.
dan jamur terletak dari jenis pewarnaan yang digunakan dan
ukuran sel saat dilihat melalui mikroskop. [18] B, Xu, B, Hu, J, Wang, Y, Lan, Y, Zhu, X, Dai, L,
Huang, Y, Huang, and W, Du, "Virgibacillus indicus
PEWARNAAN DAN MORFOLOGI MIKROORGANISME
6
sp. non. and Virgibacillus profundi sp. nov. Two Sciences. Elsevier, 2018.
Moderately Halophilic Bacteria Isolated From Marine
Sediment by Using Microfluidic Streak Plates",
International Journal of Systematic and Evolutionary
Microbiology, vol. 68, no. 1, pp. 2015-2023, 2018
[19] Y. Jiwintarum, Rohmi and I. D. P. M. Prayuda, "Buah
Naga (Hylocereus polyrhizus) sebagai Pewarna Alami
untuk Pewarnaan Bakteri," Jurnal Kesehatan Prima,
vol. 10 (2), pp. 1726-1734, 2016.
LAMPIRAN
Pewarnaan langsung
No Aktivitas Deskripsi
1 Kaca preparat di tetesi air untuk
melarutkan bakteri yang akan
diwarnai.
Pewarnaan gram
No Aktivitas Deskripsi
1 Kaca preparat di siram aquades
untuk sterilisasi. Kemudian di
keringkan menggunakan tisu.
Pengamatan morfologi
No Aktivitas Deskripsi
1 Kaca preparat di tetesi air untuk
melarutkan bakteri yang akan
diwarnai