TATA CARA WUDHU Dan TAYAMUM
TATA CARA WUDHU Dan TAYAMUM
TATA CARA WUDHU Dan TAYAMUM
1. WUDHU,
WHUDU’ merupakan salah satu syarat sahnya sholat. Ini menjadi satu di antara bentuk
bersuci yang disyariatkan dalam Islam.
Allah mewajibkan umat Islam untuk berwudhu sebagai salah satu rukun sholat seorang
Muslim.
Secara garis besar, Allah memerintahkan tata cara wudhu dalam Surat Al-Maaidah ayat 6
yang artinya sebagai berikut:
" Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak melakukan sholat, maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai
dengan kedua mata kaki."
Maka sudah jelas bahwa seorang Muslim wajib tahu tata cara wudhu yang benar sesuai
sunnah, beserta doa dan bacaannya.
Selain Alquran yang menyebutkan tentang tata cara wudhu yang benar, beberapa hadis juga
mengatakan bahwa wudhu adalah penghapus dosa-dosa.
Sedangkan dalam As Sunnah lainnya, sabda Rasulullah SAW mengatakan, “ Allah tidak
menerima sholat salah seorang di antara kamu sampai ia berwudhu.” (HR. Bukhari, Muslim,
Abu Dawud dan Tirmidzi)
a. Rukun wudhu
Sebelum melangkah ke cara wudhu yang benar, kita perlu tahu rukunnya terlebih
dahulu. Rukun wudhu ini merupakan syarat sah kita bersuci dengan cara wudhu.
Rukun wudhu ada 6 perkara, yakni niat, membasuh muka, membasuh tangan,
mengusap sebagian kepala, membasuh kaki, dan tertib atau menurut susunan yang
disebut dalam Alquran.
Keenam perkara itu semuanya harus dilaksanakan dengan berurutan dan tenang,
tanpa boleh meninggalkan salah satunya jika ingin sholat kita sah.
b. Sunnah Wudhu’
Selain rukun wudhu, ada pula beberapa sunnah yang bisa dilakukan agar mendapatkan
pahala lebih. Berikut ini beberapa sunnah wudhu yang telah dicontohkan Rasulullah
SAW ketika bersuci dengan cara wudhu.
Beragama Islam.
Dapat membedakan yang baik dan yang buruk.
Suci dari menstruasi dan persalinan.
Tidak ada apa pun di dalam tubuh yang dapat mengubah sifat air, seperti lipstik
dan riasan.
Tidak ada yang dapat mencegah air menyentuh kulit, seperti cat kuku, lipstik
dan lain-lain.
Mengetahui mana yang sunah dan mana yang wajib.
Air yang diambil untuk wudhu adalah air bersih dan suci (tidak bau, tidak kotor,
atau tercampur bahan lain)
Keluar segala sesuatu dari dua jalan kemaluan, seperti buang air kecil maupu besar
atau keluar angin. Jika keluar air mani maka harus mandi wajib.
Hilang akal disebabkan gila, tidur (tertidur), mabuk, pingsan.
Tersentuh kulit antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram dengan tidak
memakai tutup.
Tersentuh kemaluan (kubul atau dubur) dengan tapak tangan atau jari-jarinya yang
tidak memakai tutup (walaupun kemaluannya sendiri).
Lafal Arab-Latin: Nawaitul wudhuu-a liraf'll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta'aalaa
Artinya :"Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil fardu karena Allah".
2. Membaca basmalah
Membaca basmalah dengan bacaan BISMILLAAHIR-RAH-MAANIR-RAHIIM sambil
mencuci kedua belah tangan sampai pergelangan tangan hingga bersih.
3. Berkumur
Berkumur sebanyak 3 kali dan membersihkan gigi hingga bersih agar tidak ada bekas
makanan yang ada di gigi. Disunnahkan untuk membersihkan hidung dengan menghirup air
dengan sekali hirup dan mengeluarkannya dengan cara memencet hidung dengan tangan
kiri, juga sebanyak tiga kali.
6. Mengusap kepala
Cara wudhu selanjutnya adalah mengusap kepala hingga ke belakang. Mengusap kepala
harus dibedakan dengan mengusap dahi atau sebagian kepala. Hal itu sesuai perintah
Allah SWT dalam Al-Maaidah ayat 6, yang artinya, " ..dan usaplah kepala kalian.."
Rasulullah SAW mencontohkan tentang caranya mengusap kepala, yaitu dengan kedua
telapak tangannya yang telah dibasahi dengan air, lalu ia menjalankan kedua tangannya
mulai dari bagian depan kepala sampai ke belakang tengkuknya. (HSR. Bukhari, Muslim,
no. 235 dan Tirmidzi no. 28 lih. Fathul Baari, I/251).
" Asyhadu Alla Ila Haillallaah Wahdahu Laa Syariika Lahu Wa Asyhadu Anna
Muhammadan Abduhu Wa Rasuuluhu, Alloohummaj'alni Minattawwaabiina' Waj'alni
Minal Mu Tathahhiriina Waj'alni Min Ibadi Kash Shaalihiina"
Artinya : " Aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukan
bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan-Nya. Ya Allah
jadikanlah aku orang yang ahli taubat, dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah
aku dari golongan orang-orang yang shaleh"
Demikianlah tata cara wudhu yang benar sesuai sunnah yang bisa dijadikan bahan rujukan
untuk belajar wudhu. Semoga Allah SWT menambah ilmu dan pengetahuan kita tentang
bersuci. Amin.
2. TAYAMUM
a. Pengertian tayamum
Mengutip KBBI, tayamum adalah cara dalam Islam untuk bersuci dari hadas kecil atau besar
dengan debu yang suci, dengan cara tertentu karena tidak ada air atau karena halangan
memakai air.
Dalil yang menyebutkan kemudahan bersuci dengan cara tayamum disampaikan Allah dalam
Alquran surat al-Nisa' ayat 43, yang artinya: “ Dan jika kamu sakit atau sedang dalam
musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan,
kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (suci);
sapulah mukamu dan tanganmu.”
Dari ayat di atas, setidaknya ada dua sebab dibolehkannya bersuci dengan cara tayamum.
Pertama karena kita dalam kondisi sakit dan ketiadaan air. Kedua kita dalam keadaan
bepergian, sepulang dari buang air, atau junub.
a. Niat
Adapun niat tayamum sebagai berikut:
Nawaitut tayammuma lisstibaahatish shalaati fardlol lillaahi taaalaa
Artinya: "Aku niat bertayammum untuk dapat mengerjakan salat, karena Allah
ta’ala".
b. Mula mula meletakkan dua belah tangan di atas debu untuk diusapkan ke muka.
d. Mengusap dua belah tangan hingga siku siku dengan debu tanah dua kali.
f. Tertib (berturut-turut).
Mengusap di atas bukan sebagaimana menggunakan air dalam berwudlu, tetapi cukup
menyapukan saja'dan bukan mengoles-oles sehingga rata seperti menggunakan air.
c. Ketentuan Tayamum
seorang muslim diperbolehkan tayamum apabila:
1. Tidak ada air; sudah berusaha mencari air, tetapi tidak mendapatkannya sedang
waktu salat sudah masuk.
2. Sedang sakit; apabila terkena air bagian anggota wudhu-nya akan bertambah
sakitnya menurut keterangan dokter.
3. Dalam perjalanan/musafir dan sangat sulit mendapatkan air.
Tayammum dilakukan dengan menggunakan sarana debu yang suci. Debu ini digunakan
sebagai pengganti air.
Apabila berada di dalam pesawat atau kendaraan, debu yang digunakan untuk
tayammum cukup mengusap debu yang ada di dinding pesawat atau kendaraan.