Makalah Atletik
Makalah Atletik
Makalah Atletik
Awalan atau ancang-ancang (approach-run) adalah gerakan permulaan dalam bentuk lari untuk
mendapatkan kecepatan pada waktu akan melakukan tolakan (lompatan). Kecepatan yang diperoleh
dari hasil awalan itu disebut dengan kecepatan horizontal berguna untuk membantu kekuatan pada
waktu melakukan tolakan ke atas-depan. Guna awalan adalah untuk mendapatkan kecepatan yang
setinggitingginya sebelum mencapai balok tolakan. Panjang awalan untuk melaksanakan awalan
lompat jauh tidak kurang dari 45 meter. Untuk memperoleh hasil lompatan yang maksimal, setiap
melakukan awalan harus selalu dapat bertumpu pada balok.
Cara melakukan awalan atau ancang-ancang lompat jauh adalah sebagai berikut.
Mengayunkan cakram
Ayunkan cakram dengan ring ke depan dan ke belakang di samping tubuh. Pada saat
mengayunkan cakram, tangan yang memegang cakram direntangkan sampai lurus. Jangan
sampai lepas.
Persiapan
o Berdiri dengan kedua telapak tangan dibuka lebar.
o Pegang cakram dengan tangan kanan. Ayunkan sampai di atas pinggul sambil
memutar badan ke kiri, kemudian ke kanan secara berulang-ulang. Saat cakram diayun ke kiri,
bantu kaki kiri dengan cara mengangkang.
Pelaksanaan
o Ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang.
o Pada saat cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-
atas (membentuk sudut 40 derajat) .
o Lepaskan cakram pada saat berada di depan muka.
Penutup
o Bantu lemparan dengan kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah
sehingga badan melonjak ke depan-atas.
o Langkahkan kaki kanan ke depan untuk menumpu, sedangkan kaki kiri diangkat
rileks untuk menjaga keseimbangan badan.
Gaya tolak peluru yang sering digunakan pada tolak peluru, yaitu gaya lama atau gaya ortodoks dan
gaya baru atau gaya O`Brian. Kalau ada gaya lain hanyalah merupakan variasi dari kedua gaya
tersebut. Tujuan tolak peluru adalah menolak sejauh-jauhnya untuk memperoleh prestasi yang optimal.
Untuk mencapai tolakan yang jauh, seorang atlet harus memahami dan menguasai teknik tolak peluru.
Teknik tolak peluru ada empat macam, yaitu: Cara memegang peluru, sikap badan saat akan
menolakkan peluru, cara menolakkan peluru, dan sikap badan setelah menolakkan peluru. Keempat
teknik tolak peluru tersebut akan diuraikan satu-persatu sebagai berikut.
Peluru dipegang dengan jari-jari tangan dan terletak pada telapak tangan bagian atas. Cara melakukan
memegang peluru adalah sebagai berikut.
1) Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan yang dekat
dengan jari-jari tangan.
2) Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka (jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk) dipergunakan
untuk menahan dan memegang peluru bagian belakang.
3) Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk memegang/menahan peluru bagian samping, yaitu
agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar.
4) Setelah peluru tersebut dapat dipegang dengan baik, kemudian letakkan pada bahu dan menempel
(melekat) di leher. Siku diangkat ke samping sedikit agak serong ke depan.
5) Pada waktu memegang dan meletakkan peluru pada bahu, usahakan agar keadaan seluruh badan
dan tangan jangan sampai kaku, tetapi harus dalam keadaan lemas (rileks). Tangan dan lengan yang
lain membantu menjaga keseimbangan.
Cara melakukan sikap badan saat akan menolak peluru adalah sebagai berikut.
1) Berdiri tegak menyamping ke arah tolakan, kedua kaki dibuka lebar (kangkang).
2) Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sedikit agak serong ke
samping kanan.
3) Berat badan berada pada kaki kanan, badan agak condong ke samping kanan. Tangan kanan
memegang peluru pada bahu (pundak), tangan kiri dengan sikut dibengkokkan berada di depan sedikit
agak serong ke atas lemas.
4) Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan. Pandangan tertuju ke arah
tolakan.
C. Pembelajaran cara menolak peluru
1) Bersamaan dengan memutar badan ke arah tolakan, siku ditarik serong ke atas ke belakang (ke arah
samping kiri), pinggul dan pinggang serta perut di dorong ke depan agak ke atas hingga dada terbuka
menghadap ke depan serong ke atas ke arah tolakan. Dagu diangkat atau agak ditengadahkan,
pandangan tertuju ke arah tolakan.
2) Saat seluruh badan (dada) menghadap ke arah tolakan, secepatnya peluru tersebut ditolakkan
sekuat-kuatnya ke atas ke depan ke arah tolakan (parabola) bersamaan dengan bantuan menolakkan
kaki kanan dan melonjakkan seluruh badan ke atas serong ke depan.
D. Pembelajaran sikap badan setelah menolakkan peluru
Sikap badan setelah menolakkan peluru, yaitu suatu bentuk gerakan setelah peluru ditolakkan lepas
dari tangan, dengan maksud untuk menjaga keseimbangan badan, agar badan tidak terjatuh ke depan
atau ke luar dari lapangan tempat untuk melakukan tolakan.
Cara melakukan gerakan dan sikap badan setelah menolakkan peluru adalah sebagai berikut.
1) Setelah peluru yang ditolakkan atau didorong tersebut lepas dari tangan, secepatnya kaki yang
dipergunakan untuk menolak itu diturunkan atau mendarat (kaki kanan) kira-kira menempati tempat
bekas kaki kiri (kaki depan), dengan lutut agak dibengkokkan.
2) Kaki kiri (kaki depan) diangkat ke belakang lurus dan lemas untuk membantu menjaga
keseimbangan.
3) Badan condong ke depan, dagu diangkat, badan agak miring ke samping kiri, pandangan ke arah
jatuhnya peluru.tangan kanan dengan sikut agak dibengkokkan berada di depan sedikit agak di bawah
badan, tangan/lengan kiri lemas lurus ke belakang untuk membantu menjaga keseimbangan.
E. Pembelajaran keseluruhan gerakan
Gerakan tolak peluru secara keseluruhan dari awalan/ancangancang sampai dengan sikap badan setelah
menolakkan peluru (gaya menyamping/Ortodok).
Untuk melempar lembing membutuhkan suatu teknik yang perlu anda ketahui. Berikut ini
adalah cara melempar lembing dari awalan sampai akhiran.
Pada awalan teknik ini anda harus berlari membawa sebuah lembing, pada posisi ini lembing
diletakkan diatas kepala & posisi lengan anda ditekuk
Kemudian siku lengan mengarah kedepan & telapak tangan mengarah arah keatas.
Sementara posisi lembing harus sejajar diatas garis paralel & tanah.
Sedangkan bagian terakhir dalam teknik awalan adalah langkah silang atau juga disebut
dengan cross step.
Di bagian akhir anda bisa menggunakan cara & langkah, seperti dibawah ini:
1. Menggunakan Hot Step atau Jingkat.
2. Menggunakan langkah silang dibagian arah depan atau disebut sebagai cross step
3. Menggunakan langkah silang di pada bagian belakang atau disebut sebagai rear cross step.
Ketika peralihan atau disebut dengan (cross step), dilakukan ketika kaki diturunkan.
Lalu dibagian kedua bahu diputar secara perlahan menuju kearah kanan, selanjutnya lengan
kanan mulai bergerak serta diluruskan menuju ke arah belakang.
Dan tubuh pada bagian atas condong ke arah belakang, bahkan pandangan juga harus tetap
berada lurus ke arah depan.
Dan posisi badan bergerak melalui kaki depan, setelah itu lemparkan lembingnya sekuat
tenaga.