Lolita Amelia (Intranatal)
Lolita Amelia (Intranatal)
Lolita Amelia (Intranatal)
Di Susun Oleh:
LOLITA AMELIA
NIM : 2019.C.11a.1016
NIM : 2019.C.11a.1016
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Ny. R Dengan Diagnosa
Medis Partus Normal”. Laporan pendahuluan ini disusun guna melengkapi tugas
(PPK II).
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKES Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners STIKES
Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Isnawiranti, S.Kep., Ners selaku pembimbing akademik yang telah banyak
memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian asuhan
keperawatan ini
4. Ibu Rimba Aprianti., S.Kep., Ners, selaku koordinator Praktik Pra Klinik
Keperawatan II Program Studi Sarjana Keperawatan.
5. Ibu Hesti W. L S. Kep., Ners selaku pembimbing lahan dari Puskesmas
Pahandut Palangka Raya yang telah memberikan Izin tempat.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan
ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persalinan merupakan proses alamiah yang dialami dalam siklus reproduksi
wanita, proses tersebut berupa pengalaman yang menyenangkan dan kadang kala tidak
menyenangkan seperti nyeri, proses persalinan identik dengan nyeri yang akan
dijalani. Merupakan rangkaian peristiwa mulai dari kenceng– kenceng teratur sampai
dikeluarkanya produk konsepsi (janin, plasenta, ketuban, dan cairan ketuban) dari
uterus kedunia luar melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau dengan
kekuatan sendiri. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu) lahir spontan melalui vagina dengan letak
belakang kepala/ubun – ubun kecil (presentasi kepala) yang berlangsung 18 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin, tanpa memakai alat bantu serta tidak
melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi) (Anggraeni dkk, 2012).
Persalinan normal menurut WHO (World Health Organization) adalah persalinan
yang dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian
selama proses persalinan, bayi lahir secara spontan dalam presentasi belakang kepala
pada usia kehamilan 37-42 minggu lengkap dan setelah persalinan ibu maupun bayi
berada dalam kondisi sehat (JNPK-KR Depkes RI, 2012). Persalinan dan kelahiran
normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-
42), lahir spontan dengan presentase belakang kepala berlangsung dalam 18-24 jam
tanpa komplikasi baik pada ibu ataupun janin (Prawirohardjo, 2014). Sekitar 25-50%
kematian wanita usia subur di negara miskin disebabkan oleh masalah kehamilan dan
persalinan, dan nifas. Pada tahun 2015, WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap
tahunnya lebih dari 585.000 ibu hamil meninggal saat hamil atau bersalin (Kemenkes
RI, 2015).
Persalinan kala I pada ibu inpartu biasanya mengalami nyeri persalinan yang
durasi, frekuensi dan kekuatannya semakin meningkat setiap waktu sehingga ibu
inpartu kala I membutuhkan kenyamanan untuk mengurangi nyeri persalinan. Oleh
karena itu dalam bidang kedokteran terutama bidang anastesiologi telah
mengembangkan berbagai macam pengobatan untuk mengurangi rasa sakit dan
ketakutan selama proses persalinan. rasa sakit Upaya menghilangkan dapat dilakukan
secara nonfarmakologi dan farmakologi. Dari segi resiko metode nonfarmakologi atau
tanpa obat atau metode pertolongan sendiri adalah bahwa tidak ada efek samping
secara klinis, wanita bisa memilih metode sendiri sesuai keinginannya dan
pasangannya juga memegang peranan penting selain itu metode non farmakologi juga
lebih alami dan bisa digunakan di rumah 3 dan di rumah sakit. Metode ini sangat
berguna untuk mengalihkan pikiran wanita dari nyeri dan ia merasa lebih terkontrol
pada saat partus (Abraham, 2014).
Metode nonfarmakologis merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk
menghilangkan nyeri tanpa menggunakan obat- obatan. Salah satu tindakan non
farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri persalinan antara lain pemberian kompres
hangat, tindakan tersebut adalah untuk distraksi yang dapat menghambat otot untuk
mengeluarkan sensasi nyeri dan dapat meningkatkan kepuasan selama persalinan,
karena ibu dapat mengontrol perasaan dan kekuatannya (Indrawan, dkk, 2013).
Sebagai bahan atau sumber data bagi peneliti berikutnya dan bahan
pertimbangan bagi yang berkepentingan untuk melanjutkan penelitian sejenis dan
untuk publikasi ilmiah baik jurnal nasional maupun internasional.
2.1.2. Etiologi
Sebab terjadinya persalinan merupakan teori-teori yang kompleks. Faktor-
faktor humoral, pengaruh prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh
saraf dan nutrisi. Perubahan – perubahan dalam biokimia dan biofisika telah
banyak mengungkapkan mulai dan berlangsungnya persalinan yaitu :
a. Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron yang dapat
mengakibatkan peregangan dari otot-otot uterus,
b. Meningkatnya kadar prostaglandin,
c. Keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan
iskemika otot-otot uterus,
d. Berkurangnya nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan
segera dikeluarkan,
e. Tekanan pada ganglion servikale yang terletak di belakang serviks yang
tertekan yang merupakan penyebab peningkatan kontraksi uterus.
2.1.3. Klasifikasi
Ada 3 klasifikasi persalinan menurut Asrinah dkk (2010:2) berdasarkan cara dan
usia kehamilan.
1) Persalinan Normal (Spontan) Adalah proses lahirnya bayi pada Letak
Belakang Kepala (LBK) dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat
serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24
jam.
2) Persalinan Buatan Adalah persalinan dengan tenaga dari luar dengan
ekstraksiforceps, ekstraksi vakum dan sectiosesaria.
3) Persalinan Anjuran Adalah bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan
ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan.
Menurut usia (tua kehamilan) :
a. Abortus.
Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 mg atau bayi dengan
berat badan kurang dari 500 g.
b. Partus imaturus.
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 mg - 28 mg atau bayi dengan berat
badan antara 500 - 999 gram.
c. Partus prematurus.
Pengeluaran buah kehamilan antara 28 mg - 36mg atau dengan berat badan
1000 - 2499 gram.
d. Partus maturus / aterm (cukup bulan)
Pengeluaran buah kehamilan antara 37 mg - 40 mg atau bayi dengan BB
2500 gram atau lebih.
e. Partus post maturus / serotinus
Pengeluaran buah kehamilan setelah 42 mg, atau persalinan yang terjadi 2
Minggu atau lebih dari waktu partus yang diperkirakan.
Persalinan dibagi dalam empat kala menurut Prawirohardjo (2006) yaitu:
2.1.5. Patofisiologi
Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang dapat
menyebabkan nyeri.hal ini dipengaruhi oleh adanya keregangan otot rahim,
penurunan progesteron, peningkatan oxytoksin, peningkatan prostaglandin, dan
tekanan kepala bayi. Dengan adanya kontraksi maka terjadi pemendekan SAR dan
penipisan SBR. Penipisan SBR menyebabkan pembukaan servik.
Untuk menentukan pecahnya ketuban ditentukan dengan kertas lakmus.
Pemeriksaan pH dalam ketuban adalah asam, dilihat apakah memang air ketuban
keluar dari kanatis serviks dan adalah bagian yang pecah. Pengaruh terhadap ibu
karena jalan janin terbuka dapat terjadi infeksi intraportal. Peritoritis dan dry
labour. Ibu akan merasa lelah, suhu naik dan tampak gejala infeksi intra uterin
lebih dahulu sebelum gejala pada ibu dirasakan. Jadi akan meninggikan mortalita
dan morbiditas perinatal. Setelah ½ jam ketuban pecah tidak terjadi persalinan
spontan (partus lama) maka persalinan diinduksi.
Persalinan dibagi menjai 4 kala yaitu :
Kala I dimulai dari pada saat persalinan sampai pembukaan lengkap (10 cm).
Proses ini terbagi dalam 2 fase. Fase laten (8 jam) servik membuka sampai 5
cm dan fase aktif (7 jam) servik membuka diri 3 sampai 10 cm kontraksi
lebih kuat dan sering selama fase aktif.
Kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir, proses ini
biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang
berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama pos partum.
(Taber, 1994).
WOC Persalinan Normal Kehamilan 36-40 mg Penurunan kadar Tekanan hidrostatis
Kontaksi pada
progesteron uterus air ketuban &
tekanan intrauterin
naik
Tanda inpartus
Proses Bersalin
Pertukaran 02 pada Pembuluh darah pada Post Persalinan Tonus otot Pelebaran vulva &
sirkulasi kapiler kanalis servikalis Kontraksi Uterus menurun perineum menonjol
uteroplasenter pecah
kurang Kurang terpapar
Perubahan Episiotomi pada
Penekanan pada informasi Dilatasi Serviks eliminasi BAB primipara
Hipoksia jaringan vena inferior & BAK
Bayi lahir
Gangguan Penurunan aliran balik
Nyeri pada perut
Pertukaran Gas ke jantung Kurang pengetahuan
bagian bawah Risiko Infeksi
mengenai cara
Curah jantung dan pemberian asi ekslusif
tekanan darah menurun Nyeri Akut
Perfusi Perifer
Tidak Efektif
2.1.6. Manifestasi Klinis (Tanda dan Gejala)
Lightening merupakan sebutan bahwa kepala janin sudah turun ke pintu
bawah panggul, lightening mulai dirasakan kira-kira 2 minggu menjelang
persalinan, lightening menimbulkan rasa tidak nyaman akibat tekanan bagian
presentasi pada struktur di area pelvis minor. Hal-hal yang spesifik berikut yang
dialami ibu: ibu jadi sering berkemih, karena kandug kemih ditekan sehingga
ruang yang tersisa untuk ekspansi berkurang, perasaan tidak nyaman akibat
tekanan panggul yang menyeluruh, yang membuat ibu merasa tidak enak dan
timbul sensasi terus-menerus bahwa sesuatu perlu dikeluarkan, kram pada tungkai
yang disebabkan oleh tekanan bagian presentasi pada syaraf yang menjalar
melalui foramen ischiadikum mayor dan menuju ke tungkai (Icemi Sukarni K &
Wahyu P, 2013).
Kontraksi Uterus, kontraksi otot uterus pada persalinan akan menyebabkan
rasa nyeri yang hebat ada beberapa kemungkinan penyebab terjadinya nyeri saat
kontraksi seperti hipoksia pada miometrium yang sedang berkontraksi,
peritoneum yang berada diatas fundus mengalami peregangan, peregangan serviks
pada saat dilatasi atau pendataran serviks. setiap kontraksi serabut otot uterus
menegang saat kontraksi berakhir dan uterus istirahat, otot tetap lebih sedikit lebih
pendek dibanding pada awal kontraksi. Kondisi ini disebut retraksi otot, saat
proses ini terus berlangsung sepangjang jam-jam persalinan otot yang memendek
menarik titik resistensi terendah menyebabkan penipisan dan kemudian dilatasi
serviks. Penekanan dari kantung ketuban yang menegang atau bagian presentasi
janin membantu mempertahankan dilatasi serviks. Setiap kontraksi persalinan
memiliki tiga fase :
1. Increment : fase ini, ketika kontraksi berkembang dari fase istirahat menuju
kekuatan penuh, terhitung lebih lama dibanding kombinasi dua fase lain.
2. Acme : fase ini merupakan masa ketika kontraksi berada pada intensitas
maksimum. Fase ini menjadi lebih lama seiring kemajuan persalinan.
3. Decrement : selama fase ini, kontraksi uterus menurun, hingga fase istirahat
dicapai (Caroline Bunker Rosdahl & Mary T. Kowalski, Buku Ajar
Keperawatan Dasar Keperawatan Maternal & Bayi Baru Lahir, Edisi 10,
2012).
Ketuban pecah pada akhir kala 1 persalinan. Apabila terjadi sebelum awitan
persalinan, disebut ketuban pecah dini (KPD). Kurang lebih 80% wanita yang
mendekati usia kehamilan cukup bulan dan mengalami KPD mulai mengalami
persalinan spontan mereka dalam waktu 24 jam.
Bloody show (pengeluaran lendir disertai darah melalui vagina) dengan his
permulaan, terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan pendataran dan
pembukaaan, lendir yang terdapat dikanalis servikalis lepas, kapiler pembuluh
pecah, yang menjadi pendarahan sedikit (Ai Nurasiah & dkk, 2012).Sumbatan
mukus yang menyekat serviks selama kehamilan tepat sebelum persalinan, serviks
membuka secara perlahan dan sumbatan tersebut lepas. Pada saat bersamaan
beberapa kapiler serviks ruptur membuat mukus yanglengket menjadi warna
merah muda. Proses ini disebut show atau bloody show dan mengindikasikan
bahwa persalinan akan segara terjadi (Caroline Bunker Rosdahl & Mary T.
Kowalski, 2014).
2.1.7. Komplikasi
Risiko komplikasi asuhan persalinan normal dapat terjadi pada tiap kala
persalinan. Komplikasi dapat terjadi dipengaruhi oleh kondisi selama kehamilan,
kondisi ibu, dan kondisi janin.
2.1.7.1. Komplikasi Kala I
Komplikasi yang dialami ibu melahirkan kala I adalah:
Partus lama, biasanya terkait kontraksi uterus yang tidak adekuat atau
dilatasi serviks yang tidak sempurna
Ketuban pecah dini (KPD), yaitu pecahnya ketuban sebelum ada tanda
inpartu
Komplikasi kala I juga dapat terjadi pada janin, sehingga penting bagi petugas
kesehatan untuk memastikan keselamatan dan kondisi janin. Komplikasi yang
dapat terjadi adalah:
Asfiksia, yang dapat menyebabkan intrauterine fetal death (IUFD)
Sepsis neonatorum, dapat terjadi karena infeksi akibat KPD
2.1.7.2. Komplikasi Kala II
Komplikasi pada ibu melahirkan kala II adalah distosia atau persalinan
kala II yang memanjang. Di mana waktu persalinan pada primipara lebih dari 2
jam, atau pada multipara lebih dari 1 jam, tanpa anestesi epidural anestesi.
Kondisi ini dapat menyebabkan risiko korioamnionitis, endometritis, infeksi
saluran kemih, dan retensi urin. Distosia dapat terjadi akibat lilitan tali pusat atau
bayi besar/makrosomia. Setelah lahir, kepala bayi perlu diperiksa apakah ada
lilitan tali pusat di leher, karena dapat menyebabkan komplikasi pada janin
seperti hipovolemia, anemia, syok hipoksik-iskemik, bahkan ensefalopati. Janin
makrosomia dapat menyebabkan distosia bahu.
Kala II
Mengajari ibu untuk mengejan
Kala III
a. Pengawasan terhadap perdarahan
b. Memperhatikan tanda plasenta lepas
Kala IV
a. Pemeriksaan fisik, observasi TTV dan KU
b. Kontraksi rahim
c. Letakkan bayi yang telah dibersihkan disebelah ibu
2.2.1 Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan melakukan anamnesis pada pasien. Data-data
yang dikumpulkan atau di kaji meliputi :
2.2.1.1. Identitas Pasien
2.2.1.2 Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Keluhan utama merupakan faktor utama yang mendorong pasien mencari
pertolongan atau berobat ke rumah sakit. Biasanya pada pasien
mengatakan “Perutnya terasa nyeri (kontraksi), keluar cairan bening
berlendir.
2. Riwayat Penyakit Sekaran
Klien mengatakan sebelum di bawa oleh keluarga ke Puskesmas klien
merasakan mual muntah, susah kencing, demam dan sakit pinggang . Apa
tindakan yang telah dilakukan untuk menurunkan atau menghilangkan
keluhan-keluhannya tersebut.
3. Riwayat Kesehatan Lalu
Merupakan riwayat penyakit masa lalu yang mungkin pernah diderita oleh
pasien sebelum mengalami luka bakar. Resiko kematian akan meningkat
jika pasien mengalami riwayat penyakit kardiovaskuler, paru, DM,
neurologis atau penyalahgunaan obat dan alkohol.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Merupakan gambaran keadaan kesehatan keluarga dan penyakit yang
berhubungan dengan kesehatan pasien, meliputi : jumlah anggota
keluarga, kebiasaan keluarga mencari pertolongan, tanggapan keluarga
mengenai masalah kesehatan, serta kemungkinan penyakit turunan.
5. Riwayat Psikososial
Meliputi perasaan pasien terhadap penyakitnya, bagaimana cara
mengatasinya serta bagaimana perilaku pasien terhadap tindakan yang
dilakukan terhadap dirinya.
Intervensi :
1. Kaji skala nyeri
2. Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri
akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan.
3. Mampu mengontrol nyeri dan Teknik nonfarmakologi
4. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri.
5. Anjurkan istirahat yang cukup.
1. Verbalisasai minat dalam belajar tentang asi ekslusif pada ibu hamil
meningkat(5)
2. Kemampuan menjelaskan tentang asi ekslusif meningkat (5)
3. Perilaku membaik sesuai dengan pendidikan(5)
Intervensi :
PENGKAJIAN
Um Masalah
Tgl Jenis Tempat/ Jenis Keada
ur
No partu partu Penolon kelami BB Ha Lahi Nifa an
ham Bayi
s s g n mil r s Anak
il
Hamil
Sekar
ang
Payudara
10. Abdo
men - Promonotorium
- Linea inominata
11. Genital
- Dinding samping
ia Eksterna(tidak dikaji)
- Spina Ischiadika
12. Anus - Sacrum
(tidak dikaji) - CV
13. Ekstre - CD
- Pendataran
- Pembukaan
- Hodge/bagian terendah
- Selaput Ketuban
- Presentasi
- Posisi
I. PENGOBATAN
Medikamentosa: Pct, amox,livron, vit a.
Lolita Amelia
ANALISIS DATA
Ruang Rawat :
1. Verbalisasai minat dalam 4. Berikan kesempatan bertanya 3. Untuk membuat kontrak waktu dengan pasien
belajar tentang asi ekslusif yang terjadwal
pada ibu hamil
4. Untuk memberikan kesempatan pada pasien untuk
meningkat(5)
2. Kemampuan menjelaskan bertanya hal yang belum dipahami
tentang asi ekslusif
meningkat (5)
3. Perilaku membaik sesuai
dengan pendidikan(5)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
P : Melanjutkan Intervensi 2
P : Intervensi dihentikan
BAB 4
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Persalinan merupakan proses alamiah yang dialami dalam siklus reproduksi wanita,
proses tersebut berupa pengalaman yang menyenangkan dan kadang kala tidak
menyenangkan seperti nyeri, proses persalinan identik dengan nyeri yang akan dijalani.
Merupakan rangkaian peristiwa mulai dari kenceng– kenceng teratur sampai dikeluarkanya
produk konsepsi (janin, plasenta, ketuban, dan cairan ketuban) dari uterus kedunia luar
melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau dengan kekuatan sendiri. Persalinan
normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42
minggu) lahir spontan melalui vagina dengan letak belakang kepala/ubun – ubun kecil
(presentasi kepala) yang berlangsung 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin, tanpa memakai alat bantu serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi)
(Anggraeni dkk, 2012).
4.2 Saran
4.2.1 Bagi Mahasiswa
Saran bagi mahasiswa agar laporan studi kasus ini berguna untuk menambah ilmu
pengetahuan bagi mahasiswa dan mampu mempelajari asuhan keperawatan dengan diagnosa
medis Kelahiran Normal dan sebagai acuan atau referensi untuk mahasiswa dalam penulisan
laporan studi kasus selanjutnya.
4.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
Saran bagi institusi pendidikan agar laporan pendahuluan studi kasus ini dapat dijadikan
sebagai salah satu bahan bacaan atau referensi untuk mahasiswa dalam membuat asuhan
keperawatan terkait pasien dengan diagnosa Kleahiran normal pada masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Judha, dkk. (2012). Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. Nuha Medika. Yogyakarta.
T. Heather Herdman, RN, PhD, FNI. NANDA Internasional Inc. Nursing Diagnoses, 10th
edition 2015 – 2017
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Jakarta : Kemenkes RI; 2014.
SDKI. (2017). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2017. Retrieved from
http://sdki.bkkbn.go.id/files/buku/2017IDHS.pdf
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia SDKI, SIKI, SLKI J. Raya
Lenteng Agung No. 64 Jagakarsa, Jakarta Selatan 12610
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
OLEH :
Lolita Amelia
2019.C.11a.1016
Topik
Pendidikan
Sasaran :
Tujuan
Tujuan Instruksional
1. Leaflet
Leaflet yang digunakan dalam media pendidikan kesehatan ini dalam bentuk
selembar mengenai informasi Cara Pemberian ASI Eksklusif.
.3.1 Waktu Pelaksanaan
1. Hari/tanggal : Rabu, 6 Oktober 2021
2. Pukul : 09.00-09.30 s/d
3. Alokasi : 20 Menit
No Kegiatan Waktu Metode
1 Pendahuluan : 3 Menit Menjawab salam
Memberi salam dan memperkenalkan Mendengarkan
diri Menjawab pertanyaan
Menjelaskan maksud dan tujuan
penyuluhan
Melakukan evaluasi vadilasi
2 Penyajian : 7 Menit Mendengarkan dengan
1) Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif. seksama
2) Menjelaskan Cara Pemberian ASI Mengajukan pertanyaan
Eksklusif
3) Menjelaskan Tanda gejala bayi cukup
ASI Eksklusif.
4) Menjelaskan Manfaat ASI Eksklusif.
5) Menjelaskan Bagaimana Cara
menyimpan ASI Eksklusif dengan baik
A. TEMPAT
B. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
1) Peserta dan keluarga hadir di tempat penyuluhan
2) Penyelenggaraan di ruang RS
3) Pengorganisasian penyelenggaraan di lakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
1) Peserta antusiasi terhadap materi penyuluhan tentang “Cara Pemberian
Asi Ekslusif”.
2) Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan
3) Peserta menjawab pertanyaan secara benar tentang materi penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
1. Peserta sudah mengerti dan memahami tentang “Definisi Asi Ekslusif
”.
2. Peserta sudah mengerti dan memahami tentang “Manfaat dan Tujuan
Asi Ekslusif”.
3. Peserta sudah mengerti dan memahami tentang “Pemberian Asi
Ekslusif”.
MATERI PENYULUHAN
1. ASI Eksklusif
a. Pengertian ASI Ekslusif
ASI (Air Susu Ibu) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,lactose
dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu,
sebagai makanan utama bagi bayi (Haryono dan Setianingsih, 2014). Pada usia 6
bulan pertama, bayi hanya perlu diberikan ASI saja atau dikenal dengan sebutan
ASI eksklusif (Maryunani, 2010). ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada
bayi 0-6 bulan tanpa pemberian tambahan cairan lain seperti susu formula, air
jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,
papaya, bubur susu, biskuit, dan nasi tim (Haryono dan Setianingsih, 2014).
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat