Anggaran Rumah Tangga BMT Ks
Anggaran Rumah Tangga BMT Ks
Anggaran Rumah Tangga BMT Ks
BAB I
NAMA, TEMPAT, DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
(1). Koperasi ini bernama Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah
( KSPPS ) Keluarga Sakinah dan selanjutnya dalam Anggaran Rumah
Tangga ini disebut KSPPS Keluarga Sakinah.
(2). Kantor Pusat Berkedudukan di : ...........
Desa/ Kelurahan : ................
Kecamatan : ...........
Kabupaten/ Kota : Wonogiri
Provinsi : Jawa Tengah
(3). Dalam hal Kantor Pusat sebagaimana dimaksud ayat (2), melakukan
perpindahan Alamat, maka Pengurus KSPPS Keluarga Sakinah harus
mendapatkan persetujuan dari Pengawas dan wajib memberitahukan
kepada Anggota dan melaporkan kepada Kepala Organisasi Perangkat
Daerah yang membidangi Koperasi Kabupaten Wonogiri
(4). KSPPS Keluarga Sakinah dapat membuka Kantor Cabang, Kantor Cabang
Pembantu dan Kantor Kas di seluruh wilayah Kabupaten Wonogiri atas
persetujuan Rapat Anggota.
(5). Dalam hal pembukaan Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan
Kantor Kas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BAB III
JANGKA WAKTU PENDIRIAN
Pasal 4
BAB IV
NILAI DAN PRINSIP KOPERASI
NILAI DAN PRINSIP
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
(1). Bidang usaha KSPPS Keluarga Sakinah adalah Simpan Pinjam dengan
Pola Syariah.
(2). KSPPS Keluarga Sakinah hanya menghimpun dana simpanan dari
anggota dan menyalurkan kembali kepada anggota dengan berdasarkan
Prinsip Syariah
BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
BAB VI
PERANGKAT ORGANISASI
Bagian Kesatu
Rapat Anggota
Pasal 12
Bagian Kedua
Pengawas
Pasal 13
Bagian Ketiga
Pengurus
Pasal 14
Pasal 15
Rapat Pengurus
(1). Yang dimaksud dengan Rapat Pengurus adalah suatu rapat yang dihadiri
oleh seluruh pengurus.
(2). Rapat Pengurus sekurang-kurangnya diadakan 1 (satu) bulan sekali.
(3). Keputusan Rapat Pengurus diambil berdasarkan musyawarah dan
mufakat, dalam hal tidak tercapai hasil mufakat maka keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak.
(4). Setiap tindakan dan kebijakan yang diambil pengurus berdasarkan Rapat
Pengurus.
(5). Setiap Rapat Pengurus wajib dibuat Risalah Rapat dan hasil keputusan-
keputusannya yang dianggap perlu diterbitkan surat keputusan pengurus
yang selanjutnya disampaikan kepada Rapat Anggota untuk diketahui
serta instansi terkait lainnya.
(6). Rapat Pengurus dapat mengundang Pengawas untuk memberikan
masukan pendapat, pertimbangan dan saran.
(7). Acara Rapat Pengurus ditetapkan dalam rapat pengurus disesuaikan
dengan kebutuhan.
(8). Rapat Pengurus merupakan keputusan tertinggi dalam kepengurusan.
(9). Pimpinan Rapat Pengurus oleh Ketua atau yang ditunjuk oleh Ketua jika
berhalangan.
Bagian Keempat
Dewan Pengawas Syariah
Pasal 16
Pasal 17
BAB VII
PENGELOLA
Pasal 18
(1). Pengelola adalah pelaksana usaha yang dipilih dan atau ditunjuk dan
ditetapkan oleh Pengurus untuk mengelola dan mengembangkan bisnis
dan asset Koperasi.
(2). Pengelola sekurang-kurangnya terdiri dari :
a. Manajer;
b. Bagian Pemasaran;
c. Bagian Pembiayaan;
d. Bagian Pembukuan dan Administrasi;
e. Bagian Kasir.
(3). Dalam hal terdapat keterbatasan anggaran dan biaya dan dengan tujuan
efisiensi, seorang pengelola bisa merangkap jabatan pengelola lain selama
tidak mengganggu kinerja pengelolaan koperasi
(4). Penambahan tenaga pengelola (staff) disesuaikan dengan kebutuhan atas
usul Manajer dan atau pertimbangan pengurus.
(5). Pengelola melaksanakan semua kebijakan pengurus dan
mempertanggungjawabkannya kepada pengurus.
Pasal 20
BAB VIII
PENGELOLAAN USAHA
Pasal 21
KSPPS Keluarga Sakinah harus memperoleh izin usaha simpan pinjam dari
Menteri.
Pasal 22
Kegiatan Usaha
Pasal 23
Modal Usaha
Pasal 24
Sistem Akuntansi
Pasal 25
Sistem Pelayanan
Pasal 26
Kemitraan
(1). KSPPS Keluarga Sakinah dapat bekerja sama dengan individu, lembaga
yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, baik pihak
yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
(2). Kerja sama dengan pihak ke tiga berdasarkan ketentuan Prinsip Syariah.
Pasal 27
Penetapan Kerugian
Pasal 28
BAB IX
MODAL
Bagian Kesatu
UMUM
Pasal 29
(1). KSPPS Keluarga Sakinah terdiri dari Simpanan Pokok dan Simpanan
Wajib sebagai modal awal.
(2). Selain modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) modal KSPPS Keluarga
Sakinah dapat berasal dari:
a. Hibah;
b. Modal Penyertaan;
c. modal pinjaman yang berasal dari:
1) Anggota;
2) Koperasi lainnya dan/atau Anggotanya;
Bagian Kedua
Tata Cara Penetapan Simpanan Pokok
Pasal 30
(1). Jumlah simpanan pokok ditetapkan dalam Rapat Anggota
(2). Besar Setoran Pokok sesuai dengan Anggaran Dasar adalah
Rp .................
(3). Simpanan Pokok dibayarkan oleh Anggota pada saat yang bersangkutan
mengajukan permohonan sebagai Anggota dan merupakan hutang
koperasi, apabila anggota bersangkutan keluar atau diberhentikan dari
daftar keanggotaan.
(4). Simpanan Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus telah disetor
penuh dengan bukti penyetoran yang sah.
(5). Dalam hal Simpanan pokok belum dilunasi, maka status keanggotaan
seseorang akan disebut sebagai calon anggota.
(6). Calon anggota harus membuat surat pernyataan melunasi simpanan
pokok maksimal dalam jangka waktu 3 ( tiga ) bulan.
(7). Dalam hal, calon anggota belum bisa melunasi simpanan pokok dalam
waktu yang ditentukan, maka pengurus wajib mengeluarkan calon
anggota bersangkutan dan mengembalikan segala kewajiban atas calon
anggota tersebut.
(8). Calon anggota yang dikeluarkan dari daftar pemohon anggota KSPPS
Keluarga Sakinah, boleh mengajukan permohonan kembali selama tidak
menyalahi ketentuan yang berlaku.
(9). Ketentuan selanjutnya dalam Simpanan Pokok diatur dalam Peraturan
Khusus.
Bagian Ketiga
Simpanan Wajib
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 33
Bagian ke empat
Surat Utang dan Obligasi
Pasal 34
Bagian ke lima
Hibah
Pasal 35
(1). Hibah yang diberikan oleh pihak ketiga yang berasal dari sumber modal
asing, baik langsung maupun tidak langsung, dapat diterima oleh KSPPS
Keluarga Sakinah dan dilaporkan kepada Menteri.
Bagian Ke enam
Modal Penyertaan
Pasal 36
Bagian ke tujuh
Pinjaman Kepada Pihak Ketiga
Pasal 37
BAB X
SELISIH HASIL USAHA DAN DANA CADANGAN
Bagian Satu
SELISIH HASIL USAHA
Pasal 38
(1). Selisih hasil usaha dapat berbentuk Surplus Hasil Usaha atau Defisit
Hasil Usaha
(2). Surplus hasil Usaha terbentuk bilamana KSPPS Keluarga Sakinah
memperoleh Keuntungan
(3). Defisit hasil usaha terbentuk bilamana KSPPS Keluarga Sakinah
mengalami kerugian
Bagian Dua
Surplus Hasil Usaha
Pasal 39
(1). Mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Anggota,
Surplus Hasil Usaha dialokasikan untuk:
a. Cadangan sebesar ....%;
Cadangan yang dimaksud pada butir (a) adalah ..... % Cadangan
Modal dan ......... % Cadangan Resiko.
b. Pengelola sebesar .... %;
SHU bagian pengelola dibagi berdasarkan kapasitas jasa dan
tanggung jawab masing – masing pengelola. Besarnya persentase
masing – masing pengelola ditetapkan dalam peraturan khusus atau
surat keputusan pengurus dan disampaikan pada rapat anggota.
c. Anggota sebesar .... %;
Bagian ketiga
Defisit Hasil Usaha
Pasal 40
(1). Dalam hal terdapat Defisit Hasil Usaha, KSPPS Keluarga Sakinah dapat
menggunakan Dana Cadangan.
(2). Penggunaan Dana Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan berdasarkan Rapat Anggota.
Pasal 41
Ketentuan lebih lanjut mengenai Selisih Hasil Usaha diatur dalam peraturan
khusus
Bagian keempat
Dana Cadangan
Pasal 42
BAB XI
PENGAWASAN
Bagian ke satu
Umum
Pasal 43
Bagian Kedua
Pengawasan Ekstenal
Pasal 44
Bagian ketiga
Pengawasan Internal
Pasal 45
Pasal 46
Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengawasan Internal diatur dalam Peraturan
Khusus
Bagian Keempat
BAB XII
PEMBUBARAN, PENGGABUNGAN, PELEBURAN DAN PEMISAHAN
KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN PEMBIAYAAN SYARIAH ( KSPPS )
Bagian kesatu
Pembubaran KSPPS
Pasal 48
(1). Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota membentuk
Tim Penyelesaiatau Tim Likuidasi yang terdiri dari unsur Anggota,
Pengurus, dan pihak lain yang dianggap perlu dan diberi kuasa untuk
menyelesaikan pembubaran KSPS;
(2). Pembubaran, penggabungan, peleburan dan pemisahan KSPPS dengan
ketentuan:
a. harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari
jumlah anggota;
b. keputusannya harus disetujui oleh 3/4 (tiga per empat) dari jumlah
anggota yang hadir.
BagianKedua
Penggabungan
Pasal 50
BAB XIII
SANKSI
Pasal 51
Pasal 52
Kriteria Pelanggaran dan Sanksi lebih lanjut diatur dalam Peraturan Khusus
BAB XIV
KEPATUHAN
BAB XV
KETENTUAN LAIN-LAIN
(1). Ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan
diatur dengan peraturan khusus atau peraturan lainnya atas persetujuan
Rapat Anggota;
(2). Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan oleh
Rapat Anggota berdasarkan keputusan Rapat Anggota yang dihadiri
minimal 2/3 jumlah anggota dan disetujui sekurang-kurangnya 50 %
lebih 1(satu) dari anggota yang hadir.
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 54
Pasal 55
Disahkan di :
Tanggal :
Bendahara Sekretaris
( )