Makalah Kelompok V Strategi Belajar Mengajar Biologi
Makalah Kelompok V Strategi Belajar Mengajar Biologi
Makalah Kelompok V Strategi Belajar Mengajar Biologi
NAMA :
1. MARYAM_A22120127
5. RIRIN JONI_A22120130
6. MARIFA ABIDJALA_A22120163
KELAS : E
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah,
serta inayah-nya sehingga makalah berjudul ‘’ PENDEKATAN
PEMBELAJARAN EFEKTIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI ‘’ ini
dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini saya berusaha menyajikan materi dengan bagasa
yang sederhana, singkat, dan mudah dicerna oleh para pembaca. Saya menyadari
makalah yang saya susun jauh dari kata sempurna, masi terdapat kekurangan dan
kekeliruan maka saya mengharapkan kritik dan saran. Harapan saya semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca, terutama pada diri saya
sendiri.
BAB 1 PENDAHULUAN
2. Rumusan Masalah..............................
4. Manfaat.....................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pelaksanaan pembelajaran yang aktif ,inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) baik yang
akan dilaksanakan di dalam maupun di luar kelas diperlukan persiapan yang matang oleh pendidik
semua mata pelajaran.Persiapan yang dimaksud adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
merupakan skenario dalam pembelajaran.Dalam penyusunan RPP seorang pendidik perlu
memperhatikan pendekatan dan metode jenis apa yang akan dipilih dan dipakai dalam Proses Belajar
Mengajar (PBM). Pemilihan suatu pendekatan dan metode tentu harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran dan sifat materi yang akan menjadi pembelajaran.Pada hakikatnya tidak pernah terjadi
satu materi pelajaran disajikan dengan menggunakan hanya satu metode.Pembelajaran dengan
menggunakan banyak metode akan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang lebih
bermakna(Rustaman,2003:107).Hal ini dilakukan agar tujuan pembelajaran yang telah disusun dapat
tercapai dengan baik.
Berbicara tentang pembelajaran Biologi,yang objek belajarnya adalah makhluk hidup dan interaksi
dengan lingkungannya.Agar PBM Biologi dapat terlaksana dengan baik,maka seorang pendidik harus
mengetahui dan mempersiapkan strategi yang akan dipakai saat PBM berlangsung.Seorang pendidik
mata pelajaran Biologi harus dapat memberikan pengalaman belajar yang baik dan bermakna bagi
peserta didiknya untuk tiap sub pokok bahasan materi Biologi yang akan diajarkan.Sehingga pelajaran
Biologi yang selama ini umumnya dikenal dengan “pelajaran yang membosankan dan pelajaran Biologi
tidak beda dengan pelajaran sejarah”,dapat diubah paradigma peserta didik yang demikian menjadi
belajar biologi merupakan belajar tentang makhluk hidup dan fenomenanya yang perlu dikaji dan
dipelajari dengan menyenangkan dan bermakna. Hal ini menjadi tugas utama dan mulia bagi pendidik
Biologi untuk membuat inovasi dalam pembelajaran Biologi dengan memperhatikan metode dan
pendekatan yang akan dipilih dan digunakan setiap akan melaksanakan PBM. Karena ilmu tentang
makhluk hidup telah terdapat di alam sekitar kita dan manusia tinggal mempelajarinya.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
PEMBAHASAN
Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach yang memiliki beberapa arti di antaranya
diartikan dengan “pendekatan”. Di dalam dunia pengajaran, kata approach lebih tepat diartikan a way of
beginning something “cara memulai sesuatu”. Karena itu, istilah pendekatan dapat diartikan cara
memulai pembelajaran. Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu ancangan atau
kebijaksanaan dalam memulai serta melaksanakan pengajaran suatu bidang studi/mata pelajaran yang
memberi arah dan corak kepada metode pengajarannya dan didasarkan pada asumsi yang berkaitan.
Menurut Akhmad Sudrajat dalam pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan,
dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Fungsi pendekatan bagi suatu pengajaran adalah sebagai pedoman umum dan langsung bagi
langkah-Iangkah metode pengajaran yang akan digunakan.
A. Pendekatan Kontekstual
Menurut Corebima (2003) mengemukakan ada 6 elemem utama dalam pendektan kontekstual yaitu:
1. Pembelajaran bermakna
2. Penerapan pengetahuan
6. Anthentic assessment
Menurut Susilo (2001) mengemukakan ada 10 elemen utama pendekatan kontekstual yaitu:
1. Pembelajaran bermakna
2. Penerapan pengetahuan
5. Masyarakat belajar
6. Refleksi
7. Pemodelan
9. Penilaian autentik
10. Kontruktivusme
Selain itu, ditambah 2 elemen utama untuk konsep IPA yaitu:
1. Inkuiri adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencapaian dan penemuan melalui proses
berpikir secara sistematis.
Menurut Nurhadi, Dkk (2003) ada 7 elemen utama pendekatan kontekstual yaitu:
1. Kontruktivisme .adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur
kognitif siswa berdasarkan pengalaman.
2. Inkuiri adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencapaian dan penemuan melalui proses
berpikir secara sistematis.
4. Masyarakat belajar (Lerning comuniti) adalah pembelajaran diperoleh melalui kerja sama dengan
orang lain.
5. Pemodelan (Modeling) adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh
yang dapat ditiru oleh setiap siswa.
6. Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru di pelajari atau berpikir ke belakang tentang apa
yang sudah dilakukan di masa lalu.
7. Penilain yang sebenarnya(authentic assessment) adalah proses yang dilakukan oleh guru untuk
mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan oleh siswa.
3. Pembelajaran berbasisi masalah (Problem-Based Learning) yaitu Suatu pendekatan pengajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis
dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pegetahuan dan konsep yang esensi
dari materi pelajaran.
4. Belajar Berbasis Jasa-Layanan (Service Learning) yaitu Suatu pendekatan pembelajaran yang
mengkombinasikan jasa layanan masyarakat dengan suatu struktur berbasis sekolah untuk
merefleksikan jasa-layanan tersebut, jadi menekankan hubungan antara pengalaman jasa-layanan dan
pembelajaran akademis.
Center of Occupational Research and Development (CORD) menyampaikan ada 5 strategi bagi
pendidikan dalam rangka penerapan pendekatan kontekstual yaitu:
5. Transfering (belajar melalui pemanfaatan pengetahuan di dalam situasi atau konteks baru).
Menurut Nurhadi, dkk (2003) strategi pembelajaran yang berasosiasi dengan pendekatan kontekstual
ada 8 strategi yaitu:
1. CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk aktif terlibat secar fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa
memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun
psikomotor.
2. Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep
tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh.
3. Life skills education (Pendidikan Kecakapan Hidup) adalah kecakapan yang dimiliki oleh seseorang
untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan,
kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu
mengatasinya
5. Inkuiri adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencapaian dan penemuan melalui proses
berpikir secara sistematis.
6. Problem-based learning (Belajar berbasis Masalah) adalah Suatu pendekatan pengajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis
dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pegetahuan dan konsep yang esensi
dari materi pelajaran.
8. Service learning (Belajar Berbasis Jasa-Layanan) adalah Suatu pendekatan pembelajaran yang
mengkombinasikan jasa layanan masyarakat dengan suatu struktu berbasis sekolah untuk merefleksikan
jasa-layanan tersebut, jadi menekankan hubungan antara pengalaman jasa-layanan dan pembelajaran
akademis.
Menurut Nurhadi, dkk (2003) langkah-langkah penerapan pendekatan dalam kelas yaitu:
1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermaknadengan cara bekerja sendiri,
menemukan sendiri, dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
2. Konteks yang banyak (Belajar dalam konteks yang banyak memberikan siswa pengalaman
meggunakan apa yang di pelajari mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan pada konteks-
konteks baru).
3. Kerja sama dan tukar pikiran (Para siswa belajar satu sama lain melalui kerja sama, tukar pikiran,
kerja kelompok, dan refleksi diri).
4. Hubungan dengan dunia nyata (Belajar terkait dengan isu dunian nyata melalui pengalaman di luar
kelas dan simulasi).
5. Pengetahuan terdahulu (Pengalaman terdahulu sisiwa serta pengetahuannya tertentu di hargai dan
di pandang penting untuk pembelajaran).
6. Kegunaan nilai (Pengajaran bersifat fleksibel untuk mengadaptasi kebutuhan dan tujuan dari para
pembelajar yang beragam.
7. Kontribusi kepada masyarakat (Cara bagaimana sisiwa berkontribusi terhadap perbaikan masyarakat
melalui pembelajaran maupun kegiatan merekan perlu ditekankan).
9. Pemecahan masalah (Pemikiran tingkat tinggi yang di butuhkan untuk pemecahan masalah di
tekankan dan bukan ingatan yang kurang bermakna maupun cerita atau deskripsi fakta).
C. pendekatan pembelajaran efektif pada pembelajaran biologi
Pada kurikulum sekarang (2013) menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran,
yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah atau science approach dalam pembelajaran
sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk
semua mata pelajaran.
Dalam mata pelajaran biologi pendekatan yang dapat diterapkan yaitu pendekatan CTL (contextual
teaching and learning). Pembelajaran ini merupakan konsep belajar yang yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sehari-hari. Pendekatan CTL memiliki tujuh komponen utama pembelajaran efektif. Berikut
adalah penjelasannya.
1. Konstruktivisme
Konsep konstruktivisme menuntut siswa untuk menyusun dan membangun makna atas pengalaman
baru yang didasarkan pada pengetahuan tertentu. Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi
sedikit, hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas serta tidak secara tiba-tiba. Strategi
pemerolehan pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan dengan seberapa banyak siswa
mendapatkan atau hanya sekedar mengingat pengetahuan. Selain itu juga pembelajaran harus dikemas
menjadi prose “mengonstruksi” bukan menerima pengetahuan.
2. Menemukan
Konsep menemukan atau biasa dikenal dengan istilah inquiry merupakan siklus proses dalam
membangun pengetahuan/konsep yang bermula dari melakukan observasi, bertanya, investigasi,
analisis, kemudian membangun teori atau konsep. Siklusnya meliputi: observasi, tanya jawab, hipotesis,
pengumpulan data, analisis data, kemudian disimpulkan. Inquiry berarti proses perpindahan dari
pengmatan menjadi sebuah pemahaman, dengan arti lain bahwa siswa belajar menggunakan
keterampilan berpikir kritis.
3. Bertanya
Bertanya atau questioning merupakan konsep dimana siswa melakukan tanya jawab dengan guru.
Pertanyaan guru digunakan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara kritis
dan mengevaluasi cara berpikir siswa, sedangkan pertanyaan siswa merupakan perwujudan dari rasa
keingintahuannya. Tanya jawab dapat diterapkan antara siswa dengan siswa, guru dengan siswa, siswa
dengan guru, atau bahkan tanya jawab antara siswa dengan orang lain. Dalam konsep ini, bertanya
merupakan kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa.
Learning community ialah kelompok belajar atau komunitas yang berfungsi sebagai wadah atau sarana
komunikasi untuk berbagi pengalaman dan gagasan. Penerapannya dapat berwujud dalam
pembentukan kelompok kecil atau kelompok besar serta mendatangkan ahli ke dalam kelas, bekerja
dengan kelas sederajat, bekerja dengan kelas di atasnya, serta bekerja dengan masyarakat. Hal tersebut
bertujuan agar siswa dapat bertukar pengalaman atau berbagi ide untuk menambah wawasannya.
5. Pemodelan
Pemodelan atau modeling adalah kegiatan mendemosntrasikan suatu kinerja agar siswa dapat
mencontoh, belajar atau melakukan sesuatu sesuai dengan model yang diberikan. Guru memberikan
model “cara belajar”. Disini guru bukan satu-satunya model belajar, model belajar ini juga dapat diambil
dari siswa yang berprestasi. Dalam proses ini penampilan suatu contoh diharapkan agar siswa dapat
berpikir, bekerja, dan belajar.
Penilaian sebenarnya atau authentic assesment ialah prosedur penilaian yang menunjukkan
kemampuan siswa secara nyata. Kemampuan ini meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Penekanan penilaian autentik ditekankan pada pembelajaran yang seharusnya membantu siswa agar
mampu mempelajari sesuatu. Kemajuan belajar dinilai tidak hanya hasil, tetapi lebih pada prosesnya
dengan berbagai cara dalam menilainya. Penilaian autentik bisa dilakukan dengan cara pemberian tugas
kepada siswa yang relevan dan kontekstual.
7. Refleksi
Refleksi adalah cara melihat kembali atau merepson suatu kejadian, kegiatan dan pengalaman yang
bertujuan untuk mengidentifikasi hal-hal yang sudah diketahui maupun belum, agar dapat dilakukan
suatu tindakan penyempurnaan. Adapun realisasinya ialah pertanyaan langsung tentang apa-apa yang
diperolehnya hari itu, catatan dan jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran
pada saat itu, diskusi dan hasil karya. Dalam hal ini siswa sangat dituntut untuk mengetahui bagaimana
cara berpikir tentang apa yang telah siswa pelajari.
Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran harus memenuhi tiga (3) prinsip utama, yaitu:
1. Belajar siswa aktif, dalam hal ini termasuk inquiry-based learning atau belajar berbasis penelitian,
cooperative learning atau belajar bekelompok, dan belajar yang berpusat pada siswa (student center).
2. Assesment, yang berarti pengukuran terhadap kemajuan belajar siswa yang dibandingkan dengan
target pencapaian tujuan belajar.
3. Keberagaman mengandung makna bahwa dalam pendekatan ilmiah mengembangkan pendekatan
keberagaman. Pendekatan ini membawa konsekuensi siswa unik, kelompok siswa unik, termasuk juga
keunikan dari kompetensi, materi, instruktur, pendekatan dan metode mengajar, serta konteks.
Berbagai pendekatan tersebut mempunyai konsep, guru dapat menggunakan berbagai objek yang ada di
sekitar siswa sebagai media pembelajaran di kelas.
Metode pembelajaran merupakan upaya atau langkah untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode
mencakup pemilihan dan penentuan bagan ajar, penyusunan serta kemungkinan pengadaan remedi
(perbaikan) dan pengembangan bahan ajar tersebut. Bahan ajar disusun menurut urutan tingkat
kesukaran. Guru juga harus merencanakan pula cara mengevaluasi, mengadakan remedi serta
mengembangkan bahan ajar tersebut.
Adapun metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam mata pelajaran biologi SMA adalah sebagai
berikut.
1. Metode pembelajaran eksperimental. Adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran dimana siswa
melakukan aktivitas percobaan dengan membuktikan serta mengalami sendiri suatu yang dipelajarinya.
2. Metode problem solving. Merupakan metode pemecahan masalah, menuntut siswa untuk berpikir,
memecahkan masalah dengan menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari
data sampai pada menarik kesimpulan.
3. Metode ceramah plus. Apa itu metode ceramah plus? Maksudnya yaitu metode ceramah yang
dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus yang dpat diterapkan
dalam pembelajaran biologi.
4. Metode study tour atau karya wisata. Merupakan metode mengajar dengan mengajak siswa
mengunjungi suatu objek yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan selanjutnya siswa
membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi
oleh guru. Contohnya mengunjungi dinas kesehatan untuk mengetahui teknologi yang digunakan dalam
mengatasi suatu penyakit.
Selain yang telah disebutkan di atas, masih ada metode lain yang dapat dilakukan dalam pembelajaran
biologi. Tentunya disesuaikan dengan kemampuan guru, siswa, serta keadaan sekolah. Dalam hal ini,
guru dituntut untuk selalu belajar, meningkatkan kemampuan, dan berusaha mengembangkan
kreativitasnya dalam menyajikan pembelajaran yang bervariasi agar tujuan yang diharapkan dalam
kegiatan pembelajaran dapat terwujud.
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pendekatan pembelajaran (teaching approach) adalah suatu rancangan atau kebijaksanaan dalam
memulai serta melaksanakan pengajaran suatu bidang studi/mata pelajaran yang memberi arah dan
corak kepada metode pengajarannya dan didasarkan pada asumsi yang berkaitan.
Pendekatan kontekstual atau pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang miliknya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Pendekatan lingkungan adalah strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran
belajar, sumber belajar, dan sarana belajar.
pendekatan tujuan tersebut berarti semuan komponen pembelajaran di tata dan di arahkan demi
tercapainnya suatu tujuan.
Pendekatan konsep didefinisikan sebagai abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah
komunikasi antar manusia dan yang memungkinkan manusia berfikir.
STM adalah sebuah pendekatan yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sains dan
teknologi masuk dan merubah proses-proses sosial di masyarakat, dan bagaimana situasi sosial
mempengaruhi perkembangan sains dan teknologi.
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu
kegiatan pembelajaran.
Pada kurikulum sekarang (2013) menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran,
yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah atau science approach dalam pembelajaran
sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk
semua mata pelajaran.
Dalam mata pelajaran biologi pendekatan yang dapat diterapkan yaitu pendekatan CTL (contextual
teaching and learning). Pembelajaran ini merupakan konsep belajar yang yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
mereka sehari-hari. Pendekatan CTL memiliki tujuh komponen utama pembelajaran efektif. Berikut
adalah penjelasannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://sitiemiyawati.blogspot.com/2016/01/pendekatan-pembelajaran-biologi.html?m=1
https://www.afnanalfaqih.my.id/2020/05/7-komponen-utama-pembelajaran-efektif-
biologi.html?m=1