Induksi Dan Augmentasi
Induksi Dan Augmentasi
Induksi Dan Augmentasi
Definisi
Suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum
inpartu, baik secara operatif atau medisinal,
untuk merangsang
sehingga timbulnya kontraksi rahim
terjadi persalinan
Induksi persalinan berbeda dengan akselerasi
persalinan
Akselerasi persalinan: tindakan-tindakan yang
dikerjakan pada wanita yang sudah inpartu
Induksi
Augmentasi
Augmentasi atau akselerasi persalinan adalah
meningkatkan frekuensi, lama, dan kekuatan
kontraksi uterus dalam persalinan.
terhadap
tidak adekontraksi
kuat karespontan
na kegagyaan
lagn diadnilgagtaaspi
serviks dan penurunan janin.
listrik
Rangsangan pada putting
susu
Indikasi
Indikasi janin Indikasi Ibu
Kehamilan lewat waktu Kehamilan dengan
Ketuban pecah dini hipertensi
Janin mati Kehamilan dengan
diabetes mellitus
Kontra Indikasi
Malposisi dan malpresentasi janin
Insufisiensi plasenta
Disproporsi sefalopelvik
Cacat rahim, misalnya pernah mengalami seksio sesaria,
enukleasi miom
Grande multipara
Gemelli
Distensi rahim yang berlebihan misalnya pada
hidramnion
Plasenta previa
Prosedur:
Teknik Infus Oksitosin Berencana
Berencana (1/2)
1. Semalam sebelum infus oksitosin, penderita sudah tidur dengan nyenyak
2. Pagi hari penderita diberi pencahar
3. Oksitosin sebaiknya diberikan pagi hari dengan observasi yang baik
4. Dextrose 5% 500 ml yang diisi dengan 5 unit oksitosin dialirkan secara
IV melalui infus dengan jarum 20 G
5. Jarum suntik IV dipasang pada vena bagian volar lengan bawah
6. oksitosin mencapai jumlah 2 mU
Tetesan permulaan dibuat agar kadar oksitosin
permenit
7. Timbulnya kontraksi rahim dinilai tiap 15 menit. Jika dalam 15 menit his
tetap lemah, tetesan dapat dinaikkan. Tetesan maksimal yang diperbolehkan
sampai mencapai kadar oksitosin 30-40 m UI permenit. Jika sudah mencapai
nilai maksimal namun belum ditemukan kontraksi rahim belum ada,
sebaiknya infus oksitosin dihentikan.
8. Penderita dengan infus oksitosin harus diamati dengan cermat untuk
kemungkinan timbulnya tetania uteri, tanda-tanda ruptura uteri berbakat,
maupun tanda-tanda gawat janin
Prosedur:
Teknik Infus Oksitosin Berencana (2/2)
9. Bila kontraksi rahim timbul dengan teratur dan adekuat, maka kadar tetesan
oksitosin dipertahankan. Sebaliknya jika terjadi kontraksi rahim yang sangat
sa ngat
kuat, jumlah tetesan dapat dikurangi atau sementara dihentikan
10. Infus oksitosin hendaknya dipertahankan sampai persalinan selesai yaitu
sampai 1 jam
jam sesudah lahirnya plasenta
11. Evaluasi kemajuan pembukaan serviks dapat dilakukan dengan periksa
dalam bila his telah kuat dan adekuat. Pada waktu pemberian infus
oksitosin bila ternyata kemudian persalinan telah berlangsung,
berlang sung, maka infus
oksitosin dilanjutkan sampai pembukaan lengkap. Segera setelah kala II
dimulai, maka tetesan infus oksitosin dipertahankan dan ibu dipimpin
Prosedur:
Pemberian Prostaglandin
Prostaglandin dapat merangsang otot-otot polos
termasuk otot-otot rahim.
Prostaglandik yang spesifik merangsang otot-otot rahim
adalah PGE2 dan PGF2 alpha.
Untuk induksi persalinan prostaglandin dapat diberikan
IV, oral, vaginal, rektal, dan intra amnion.
Kehamilan aterm
prostaglandin induksi persalinan dengan
cukup efektif
Pengaruh sampingan dari pemberian prostaglandin
adalah mual, muntah, diare.
Prosedur:
Pemberian Cairan Hipertonik Intrauterin
Pemberian cairan hipertonik intraamnion dipakai untuk
merangsang kontraksi rahim pada kehamilan dengan
janin mati. Cairan hipertonik yang dipakai dapat berupa
cairan garam hipertonik 20%, urea, dll. Kadang -kadang
pemakaian urea dicampur dengan prostaglandin untuk
memperkuat rangsangan pada otot-otot rahim.
Cara ini dapat menimbulkan penyakit yang cukup
berbahaya, seperti: hipernatremia, infeksi dan
da n gangguan
pembekuan darah
Prosedur:
Amniotomi (1/2)
(1/2)
Amniotomi artifisialis dapat Beberapa teori menyatakan
dilakukan dengan cara: bahwa:
memecahkan ketuban baik Amniotomi dapat mengurangi
dibagian bawah depan (fore beban rahim sebesar 40%
water) maupun
belakang dibagian
(hind water) dengan tenagakuat
lebih kontraksi rahim dapat
untuk membuka
suatu alat khusus (Drewsmith serviks
catheter Macdonald klem).
–
Amniotomi berkurangnya
aliran darah di dalam rahim
Sampai sekarang belum diketahui +40 menit setelah amniotomi
dengan pasti bagaimana pengaruh
amniotomi dalam merangsang dikerjakan, sehingga
berkurangnya oksigenasi
kontraksi rahim meningkatkan kepekaan otot
rahim
Amniotomi kepala dapat
langsung menekan dinding
serviks kontraksi rahim
Prosedur:
Amniotomi (2/2)
Bila amniotomi Pada amniotomi perlu
dikerjakan 6 jam diingat dapat terjadi
kemudian, belum ada penyulit-penyulit:
tanda-tanda permulaan Infeksi
persalinan, maka harus Prolapsus funikuli
diikuti dengan cara-cara Gawat janin
Prosedur:
Melepaskan Ketuban Dari Bagian Bawah Rahim
his.
Hambatan:
Prosedur:
Pemakaian Rangsangan Listrik
Dengan 2 elektrode, satu diletakkan dalam
serviks, dan yang lain diletakkan di dinding perut
ibu
rahim. diberikan rangsangan listrik kontraksi
Pemakaian alat perlu dijelaskan dan disetujui
pasien.
Prosedur:
Rangsangan Pada Puting Susu
Rangsangan pada puting susu pengaruh pada hipofisis
posterior mengeluarkan oksitosin kontraksi rahim.
Pada salah satu putting susu, atau daerah areola mammae
dilakukan masase
lecet diberi ringan
minyak dengan jari si ibu. Untuk menghindari
pelicin.
Lama masase : ½ - 1 jam, istirahat beberapa jam dan dilakukan
lagi, sehingga dalam 1 hari maksimal dilakukan 3 jam. Tidak
dianjurkan dilakukan pada kedua payudara bersamaan karena
ditakutkan terjadi rangsangan berlebihan.
Cara ini memberikan hasil yang baik
Baik sekali untuk pematangan serviks pada kasus post date
Komplikasi
Penyulit infus Oksitosin:
Tetania uteri, rupture uteri membakat,
membakat, dan ruptura
uteri
Gawat janin