Pertemuan 8

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Pertemuan 8

Tes perbuatan, dapat diperiksa dari hasil pekerjaan)lembar jawaban ujian praktikum diatas kertas
karena ada mikroskop misal pertanyaan amati objek yang ada di dalam mikrokoskop ada berapa
jenis jaringan

Perbuatannya memasang preparat lensa okuler dan objektif

Kalau sempurna jawaban berarti sempurna perbuatannya tetap mengacu pada bobot misal ada 4
jenis dan benar semua.

Jawaban dapat ditemukan manakala perbuatan diperjawab benar Karena kalau tidak benar
kurang atau tidak menemukan apa apa tetap mengacu pada bobot.

Setiap soa menggunakan bobot 10

Bagaimana kalau jawaban 2 kaolau ada 2 yang tidak dilhat berarti perbuatan tidak sempurna dan
skor hanya 5.

Dapat diamati langsung tetapi 1 per 1 orang misal bvagaiman mengamati soal perbuatahn dan
diperiksa langsung.

Dihadapan ada beberapa preparat jadi, silahkan ambil preparat untuk mengamati irisan batang
dikotil : amati cara pengmatan yang benar

Pemeriksaan sal erbuatan ada yabng diamati melalui hasil pekerjaan dan langsung tetap mengacu
pada tiap bobot soal.

Kapan digunkan soal perbatan ? dilakukan pada mata pelajaran yang ada praktikummnya supaya
jelas bahwa didalam pembelajaran yang terintegritasi dapat diketahui ada manfaatnya.

Soal multiple choice(tertulis) harus diamati ada beberapa soal kalau pilihan ganda biasa dan
seragam maka bobot soal 1 skore tes 1 dan skore nilai 100. Benar = 1

Salah = 0

50 soal pilihan ganda biasa = skor tes = 50

Skor nilai = 100

Soal beragam dari 50 soal - 25 pilihan ganda biasa (pilih salah satu jawwaban yang benar)

- 25 soal pilihan ganda kompelks(pilihlah A bilamana 1 2 3 benar)

Bobot kompleks lebih besar dari biasa (1,5-1)


Kenapa beda bobot ? cara m,enjawab tidak sama waktu pikiran tidak sama. Pilihan ganda biasa
hanya 1 benar begitu dapat benar yang lain diabaikna sedsngkan pilihan ganda kompleks tidak
begitu sehingga pada saat pemeriksaan kita lebih onjektif pada siswa

Skor tes

25 pilihan ganda biasa = 25

25 pilihan gabnda kompleks = 37,5 +

= 62,5

62,5 = 100

25 = X

2.500 = 62,5 X

X = 25.000
62,5
= 40

3 gabungan = 20 biasa (1)

20 kompleks 1,5

10 sebab akibat 2 lebih rumit karena dibaca dulu pernyataan

Yang sibuk harusnya pembuat soal karena pembuat soal mengetahui jawabannya. Pembuatan
soal harusnya bervariasi sesuai materi ajar. Kalau materi ajar menghendaki sebab akibat maka
buat. Harus sesuai cakuoan materi yang dapat dibuatkan sesuai jenis piilihan ganda yang ada

Tes lisan

Cara memberi skor, pad dasarnya sama dengan sial isian hanya tidak ditulis tapi disebut pada
prinsipnya serupa dengan soal isian hanya berhadapan dengan yang bersangkutan

Pemberian bobot angka kecil 10

Misal sebutkan 4 jenis tumbuhan monokotil yang dimakan kotiledonnya ?

Jawabannya kelapa, lontar, kemiri dan pala. Maka siswa dapat 10

Apakah soal lisan hanya sekian soal ? tergantung pengujinya sebaiknya harus seragam misal dari
30 siswa tiap siswa harus dapat 5 soal dan total soal mendapat bobot 10.
Mengapa perlu ada acuan sesuai tes tertulis, jawabannya supaya tidak ada pengaruh dari luar
kalau tidak harus tertib member batasan supaya tidak terlalu besar skornya supaya orang yang
memeriksa soal tidak telalu skornya karena tidak ada pembatasan dulu tidak ada pembatasan
kunci siapa yang membuat kriteria pembuat soal karena dia akan mengetahui jawabannya seperti
apa jawaban yang dianggap sempurna setengah benar, setengah salah, ¾ benar, ¾ salah, yang
paling tepat mebuat kriteria kunci jawaban adalah pembuat soal.

Harus ada deskripsi kunci jawaban dalam pemberian skor pemeriksaan soal tes tertulis harus
objektif paling tidak mendekati objektifitas soal multi pemilihan ganda dalam pemeriksaan

Mengapa penting diketahui ?

Pentingnya soal sebagai tes adalah alat ukur supaya kita tidak salah ukur mengenai hasil belajar
seseorang. Dapat menggunakan angka besar karena dalam pemberian skor ada 2 angka angka
kecil (1-10) dan angka besar (10-100)

Mengisi daftar online

Mengkonfirmasikan kehadiran melalui WA

Teknik pemeriksaan hasil tes tertulis, tes lisan, tes perbuatan. Sebelum memeriksa hasil
pekerjaan siswa terlebih dahulu mencermati soalnya,

Hasil tes tertulis, soal essay uraian kalau bukan kita yang buat cermati soalnya soal uraian =
tertutup atau tidak terbatas, tidak terbatas atau terbuka misal

Tuliskan 5 jenis tumbuhan monokotil (tertutup)

Jelaskan karakteristik tumbuhan monokotil (terbuka).

Bagaimana teknik pemeriksaan soalnya

1 terbatas diberi bobot 10 kalau ada siswa menjawab 5 jenis dan 5 benar berarti skor nilainya 10
karena setiap jawaban dapat poin 2. (menggunakan angka kecil 1-10)

Soal 5 = 50 poin (skor tes – 100 skor nilai)

Soal 10 = 100 poin

Skor tes dan skor nilai

Dari 5 soal - sebut 5 ( 10 poin ) 2/poin

- sebut 4 (10 poin) 2,5/poin


- sebut 5 (10 poin) 5 poin

Kuncinya adalah bobot setiap soal 10 bobot

2 terbuka

- Tetap ada bobot misal setiap bobot soal 10


- Cara pemeriksaanya : buat kunci kriteria jawaban atau rubric penilaian dibagi dikategori
4 misal jawaban sempurnya mengguakan kalimat yang baik dan benar jawaban
mencakup jawaban yang dinyatakan maka hanya 10
- Ada dirubrik penilaian yang dibuat pada prinsipnya memeriksa soal harus ada kunci dan
kriteria

PERTEMUAN 9

Perbedaan antara skor dan nilai

Skor hasil pekerjaan menskor (angka yang diperoleh menjumlahkan angka oleh tes dengan
mempertimbangkan bobot jawaban yang betul)

Tes objektif

Umumnya digunakan rumus koreksi (sejenis denda)

Tes sering dilakukan tes tanpa denda

Penggunaan tes pilihan ganda diberikan tes tanpa denda, tes dengan denda kalau benar =… kalau
salah ada denda sehingga tidak berfikir tebak tebak misal tes benar salahmaksimum =1, salah = 0

Cara pemberian nilai objekti tergantung bentuk soal karena berkaitan dengan wujud jawaban.

Tes uraian pemilihan skor umumnya berdasarkan diri pada bobot yang diberikan tingkat soal,
sebelum diberi penilaian, harus dicermati untuk diberi bobot semakin rumit semakin besar
nilainya, cara member bobot : dari guru pembuat soal tergantung kerumitan soal misal tes
subjektif 5 butir soal

Teknik pembuatan skor hasil tes, hasil belajar menjadi nilai.

Pemberian skor merupakan langkah pertama dari pengelolahan hasil tes menjadi angka misal
tidak mess tindakan kualifikasi terhadap jawaban dari hasil besar

Tes = alat ukur


Testi = yang mengerjakan tes

Tester = pembuat soal atau yang mengawasi

Angka hasil penilaian = nilai nilai yang melalui pross tertentu

PERTEMUAN 10

Nilai = angka mentas yang sudah diolah angka / huruf yang melambangkan seberapa jauh atau
seberapa besar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Nilai melambangkan
penghargaan yang akan diberikan tester dari hasil belajar, kalau nilau bagus dikasih penghargaan
piagam dengan memperhatikan kriteria untuk sampai ke nilai maka skor tes pada hakikatnya
masih skor mentah diolah menjadi skor yang baku atau standar itulah sebagai skor nilai

Cara megasah dwsng mengubah skor mentah menjadi skor nilai yaitu ada dua hal penting
terlebih dahulu dalam pe3ngelolahan yaitu :

1 pengelolahan dan mengacu atau mendasar diri pada kriteria atau patokan istilah kriteria sesuai
evaluasi ( penilaian beracuan patokan)

2 mengacu atau mendasarkan diri pada norma atau kelompo istilahnya normal referensi evaluasi
penilaian beracuan normal

Apa beda antara pengelolahan PAK dan PAN ? dipacu bersaing belajar antar orang perorang
sifatnya merangsang antar peserta didik bersaing karena tidak bisa mendapat kalau tidak berada
dipatokan B sehingga penggunaan PAK ada syaranta yaitu : soal yang dibuat harus mewakili
soal materi ajar secara keseluruhan, karena penilaian yang mengacu pada patokan

PERTEMUAN 11

Teknik penganalisaan item tes hasil belajar/ butir soal tes hasil belajar

Teknik analisis derajat kesukaran

Fungsi distraktor ( pilihan dari 5 pilihan satu diantarnya kunci dan 4 lainyya
distraktor/pengecoh). Salah satu tugas penting yang umumnya dilupakan oleh guru yaitu tugas
melakukan evaluasi terhadap alat ukr yang dimaksud kehasil belajar (soal tes) yang
diselenggarakan yang sebagaimana kita maklumi batang tubuhnya kumpulan butir soal/item soal.

Apabila dala tes hasil belajar dimana semua jatuh artinya nilai nilai hasil belajar sangat rendah
sehingga nilai haasil belajar membentuk kurva asimetris. Setiap soal yang perlu digunakan
dianalisa apakah berfungsi atau tidak belum tentu menurut kita yang bodoh.
Tester perlu melakaukan penulususran terhadap item dari hasil belajar sebagai kualitas. Apakah
sudah dapat menjalankan fungsinya sebagai alat ukur atau belum menghasilkan informasi.

Analisis item

Dianalisis untuk mengetahui soal sukar, sedang, mudah sesuai aturan atau tidak 3:4:3 – 30 %
sukar, 40% sukar, 30% sukar aturan pembuatan tes hasil belajar

Dapat dilakukan 3 segi derajat kesukaran butir soal

Butir hasil belajar dapat dikatakan butir yang apabila tidak terlalu sukar atau mudah dengan kata
lain sedang atau cukup

Mengapa soal yang tingkat kesukarannya tinggi tidak boleh dikatakan baik dan sebaliknya ?
karena kalau sukar tidak dapat dipilah mana siswa pintar dan mudah kalau soal terlalu mudah
sama saja.

Bagaimana cara yang dapat ditembuh untk memiliki derajat kesukaran yang baik ? diketahui dari
besar kecilnya angka yang dapat melambangkan (angka indeks kesukaran butir) yang dalam
dunia evaluasi belajar melambangkan p=proporsi.

Daya pembeda butir sebab salah satu dasar menyusun soal kemampuan tester dengan yang
berbeda

Bagaimana cara menelusuri daya beda soal ? hasil siswa diurut dari yang besar ke yang rendah.
Daya pembeda dapat diketahui melalui melihat angka deskriminan daya beda adalah sebua angka
yang menunjukkan bear kecilnya kelompok atas = pandai, kelompok bawah = bodoh

PERTEMUAN 12

Anda mungkin juga menyukai