Pedoman Pengorganisasian Icu Terbaru Compressed

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

Yang dimaksud dengan Intensive Care Unit (ICU) menurut


Keputusan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan No.
HK.02.04/I/1996/11 tentang petunjuk teknis penyelenggaraan
pelayanan intensive care unit (ICU-PICU) adalah suatu bagian dari
rumah sakit yang terpisah, dengan staf yang khusus dan perlengkapan
yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi
pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit
yang mengancam jiwa atau potensial mengancam jiwa dengan prognosis
dubia yang diharapkan masih reversibel.
Intensive Care Unit (ICU-PICU) adalah suatu bagian dari rumah
sakit yang terpisah, dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang
khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-
pasien yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang
mengancam jiwa atau potensial mengancam jiwa dengan prognosis
dubia yang diharapkan masih reversibel. Kep.Dirjen BUK. No.
HK.02.04/I/1996/11 tentang petunjuk teknis penyelenggaraan
pelayanan intensive care unit (ICU-PICU). Dengan demikian ICU-PICU
menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta peralatan
khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan
keterampilan staf medik, perawat dan staf lain yang berpengalaman
dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut.
Pelayanan keperawatan ICU-PICU adalah pelayanan keperawatan
yang diberikan kepada pasien dalam kondisi kritis di ruang perawatan
intensif, dilaksanakan secara terintegrasi oleh tim yang terlatih dan
berpengalaman dibidang critical care. Sedangkan menurut Teoh,
Intensive Care manual edisi 4, 1997 “An Intensive Care Unit (ICU) is a
specially staffed and equipped hospital ward dedicated to management of
patients with lefe-threatening illnesses, injuries or complications”

1
TUJUAN UMUM
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RSUD Hj.
Anna Lasmanah Banjarnegara.

TUJUAN KHUSUS
a. Memudahkan bagi pemberi jasa intensive care unit dalam
memberikan pelayanan critical care yang bermutu dan profesional.
b. Setiap pemberi jasa pelayanan intensive care unit dapat bekerja
berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan intensive care unit
(ICU-PICU) RSUD Hj. Anna Lasmanah Banajarnegara.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM

SEJARAH RUMAH SAKIT UMUM RSUD HJ. ANNA LASMANAH


BANJARNEGARA

Pada tahun 1937-an sarana pelayanan kesehatan masyarakat


yang ada di Banjarnegara hanya sebuah poliklinik swasta yang dikelola
dan dilayani hanya oleh seorang dokter part timer yang datang seminggu
sekali. Dokter tersebut dibantu oleh beberapa orang petugas. Poliklinik
swasta yang terletak di Kampung Pungkuran (sekarang Kantor DKK)
inipun hanya menyediakan pelayanan rawat jalan.

Adanya keterbatasan sarana pelayanan kesehatan tersebut telah


menggugah kesadaran seorang wanita pribumi bernama RAA
Lasmidjah (istri Soemitro Kolopaking Poerbonegoro Bupati Banjarnegara
yang menjabat pada waktu itu) untuk mengupayakan berdirinya sebuah
sarana pelayanan kesehatan yang lebih representatif dalam bentuk
rumah sakit.

Dana pembangunan rumah sakit dihimpun dari iuran masyarakat


Banjarnegara yaitu dari setiap kepala keluarga masing-masing sebesar
satu sen. Kegiatan penggalangan dana pembangunan rumah sakit
tersebut lalu dikenal dengan nama “Gerakan Satoe Sen“. Dari gerakan
tersebut berhasil dihimpun dana pembangunan sebesar 40.000 Gulden.
Untuk menutup kekurangannya Bupati Banjarnegara yang menjabat
pada waktu itu menyumbang sebesar 40.000 Gulden. Sebidang lahan
seluas 0,53 Ha yang merupakan tanah pekarangan milik H. Noor di
Desa Kutabanjarnegara (lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Banjarnegara sekarang) akhirnya didapatkan dan dipilih sebagai lokasi
pembangunan dan dibeli seharga 3,5 Gulden per ubin.

3
Pada tahun 1940 pembangunan fisik gedung rumah sakit yang
meliputi satu lokal gedung untuk poliklinik (pendaftaran, kamar
periksa, kamar obat, dan laboratorium), ruang bersalin, dapur, gudang,
kamar jenazah, serta dua lokal gedung untuk bangsal akhirnya selesai.
Pada tanggal 31 Agustus 1940 rumah sakit kecil yang merupakan cikal
bakal Badan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Banjarnegara
sekarang ini kemudian resmi didirikan dengan nama Hulpziekenhuis
“Boedi Rahajoe“ sampai dengan tahun 1948 dipimpin oleh dr. Soepardji.

Rumah Sakit Umum Boedi Rahajoe tersebut beroperasi dan


berkembang . Direktur yang memimpin sejak berdiri sampai sekarang
adalah :

No Nama Tahun

1. Dr Soepardji Tahun 1940 – 1948

2. Dr. Brotoseno Tahun 1948 – 1955

3. Dr. Housler Art Tahun 1955 – 1958

4. Dr. M.D. Erich Horsten Tahun 1958 – 1959

5. Dr. Sumasdi Tahun 1960 – 1963

6. Dr. K.W. Brosmit Tahun 1963 – 1964

7. Dr. Lauw Kok Tjwan Tahun 1964 – 1966

8. Dr. Kwa Kong Hoen Tahun 1967 – 1968

9. Dr. Salman Tahun 1968 – 1968

10. Dr. Sedijono Ismakun Tahun 1968 – 1969

4
11. Dr. Arief Haliman, MPH Tahun 1969 – 1971

12. Dr. Setyoko Moendanoe Tahun 1971 – 1979

13. Dr. Wahyu Rahadi Tahun 1979 – 1988

14. Dr. Marbaniati, DCHT Tahun 1988 – 1990

15. Dr. Kuntjoro Adi Purjanto, MMR Tahun 1991 – 1999

Dr. H. Untung Sungkowo, DTM&H,


16. Tahun 1999 – 2001
MMR

Tahun 2001 –
17. Dr. H. Sri Handono, MPPM
2006

Tahun 2006 –
18. Dr. Nugroho Kurnianto, Sp.B
2008

19. drg. Puji Astuti, M.Kes Tahun 2009 – 2012

20. dr. Junita Prasetyaningsih Tahun 2012 – 2014

Tahun 2014-
21. Dr. Agung Budianto, M.Kes.
sekarang

Sejalan dengan perkembangan jaman dan tehnologi, RSUD Hj.


Anna Lasmanah Banjarnegarasudah dilengkapi fasilitas dan SDM yang
mendukung, hingga saat ini rumah sakit tetap konsisten menjalankan
misi yang diemban untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
menyeluruh dengan mengutamakan mutu. Berbagai peningkatan telah
dilakukan rumah sakit ini karena tidak lepas dari Visi, Misi dan Motto
yang dijadikan landasan gerak dan langkah kerja dalam memberikan
pelayanan yang komprehensif.
5
PELAYANAN YANG DISEDIAKAN :
1. Pelayanan Rawat Inap :
 Ruang Wijayakusuma ( VVIP A )
 Ruang bougenvil ( VVIP B dan Kelas 1 )
 Ruang Mawar ( Kelas 1 dan kelas 2 )
 Ruang Kenanga (Kelas I, II ,III, Bedah )
 Ruang Dahlia ( Kelas I, II, III, Dalam )
 Ruang Teratai ( Kelas I, II, III, Kebidanan )
 Ruang NICU dan Perinatal
 Ruang Menur ( Ruang Persalinan )
 Ruang Soka ( Kelas I, II, III, Anak )
 Ruang Anyelir ( Kelas III Dalam )
 Ruang ICU-PICU
 Ruang HD

2. Pelayanan Rawat Jalan, yang terdiri dari :


 Unit Gawat Darurat 24 jam
 Poliklinik THT
 Poliklinik Syaraf
 Poliklinik Psikologi
 Poliklinik Gigi
 Poliklinik Kebidanan
 Poliklinik Penyakit Dalam
 Poliklinik Mata
 Poliklinik Paru
 Poliklinik Orthopedi
 Poliklinik Umum/KIR
 Poliklinik Kulit dan Kelamin
 Poliklinik Anak
 Poliklinik Bedah
 Konseling Terpadu

6
 Poli Rehabilitasi Medis
3. Kamar Bedah
4. Pelayanan Penunjang dengan berbagai peralatan penunjang dan buka 24
jam
a. Laboratorium.
b. Radiologi.
c. Farmasi.
5. Medical Check Up.
6. Penunjang lain, seperti : Ambulance, Ruang Jenazah.

7
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT UMUM Hj.ANNA LASMANAH BANJARNEGARA

VISI : Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat Banjarnegara


dan sekitarnya.

MISI :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan.
2. Mendukung program prioritas bidang kesehatan.
3. Mmewujudkan pelayanan Rumah Sakit yang terakreditasi.
4. Mengembangkan pelayanan unggulan.
5. Mengembangkan manajemen yang efektif dan dinamis.

FILOSOFI :
1. Rumah Sakit adalah wahana bekerja dan beribadah
2. Pasien adalah orang penting yang harus dilayani dengan tulus,
sabar dan ramah.

NILAI-NILAI DASAR :

Pegawai RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara senantiasa bekerja


dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab,
kedisiplinan dan semangat kebersamaan.

MOTTO :

Motto RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara adalah “ Mantap


Melayani “ yang mempunyai makna bahwa, setiap karyawan RSUD
Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara selalu berusaha memberikan
pelayanan yang mudah, aman, nyaman, tepat adil dan profesional
bagi setiap pasien. Secara rinci makna dari pelayanan yang
„Mantap” adalah :

8
1. M-udah (mudahkan urusan, prosedur jangan berbelit-belit)
2. A-man (utamakan keselamatan)
3. N-yaman (ciptakan lingkungan bersih dan rapih)
4. T-epat (tindakan sesuai kebutuhan pasien)
5. A-dil (tidak mendahulukan kelompok, golongan tertentu
6. P-rofesional (bekerja sesuai profesi, prosedur dan menunjukan
kemampuan terbaik).

TUJUAN :

1. Tujuan Umum Menyediakan pelayanan kesehatan rujukan


perorangan paripurna, melalui upaya penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara seimbang dengan upaya
pencegahan dan peningkatan kesehatan.
2. Tujuan Khusus :
a. Meyelenggarkan pelayanan kesehatan yang sesuai standar
dan mengutamakan keselamatan pasien.
b. Meningkatkan minat masyarkat secara umum untuk
memanfaatkan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.
c. Meningkatkan dan memantapkan mekanisme rujukan
berjenjang dari sarana kesehatan dasar milik pemerintah
maupun swasta.

9
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA

10
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI RUANG ICU-PICU

11
BAB VI
URAIAN JABATAN DI UNIT RUANG ICU-PICU

1. Nama Jabatan Kepala Instalasi ICU-PICU

2. Persyaratan

 Pendidikan : Dokter Spesialis Anastesi


 Pengalamam Kerja : Minimal 5 tahun dalam jabatan manajerial
 Keahlian :
- Manajemen Waktu
- Mengoprasikan Komputer
- Manajemen Leadership
 Ketrampilan :
- Memahami fungsi pelayanan Intensif
- Memiliki kemampuan komunikasi dan negoisasi dengan baik.

3. Uraian Tugas :
a. Merencanakan kegiatan asuhan medis dan asuhan keperawatan
pelayanan rawat intensif
b. Merencanakan kebutuhan tenaga, peralatan, obat-obatan dan sarana
lainnya untuk pelayanan rawat intensif
c. Mengatur penempatan tenaga, pembagian peralatan dan obat-
obatanyang dibutuhkan untuk pelayanan asuhan medis dan
keperawatan rawat intensif;
d. Melaksanakan pembinaan untuk pengembangan mutu pelayanan
rawat intensif;
e. Memimpin, mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan asuhan
medik dan asuhan keperawatan pelayanan rawat intensif;
f. Menyelenggarakan pelaksanakan kegiatan pelayanan medik,
keperawatan untuk diagnostik, pengobatan, asuhan perawatan pasien
rawat intensif, termasuk di dalamnya:
- Membuat prosedur tetap rawat intensif

12
- Menilai, mengevaluasi dan memperbaiki pelaksanaan pelaksanaan
pelayanan asuhan medis dan keperawatan rawat intensif;
- Memeriksa obat-obatan dan sarana yang ada di instalasi rawat
intensif.
g. Memberikan pembinaan dan bimbingan semua staf rawat intensif;
h. Melaksanakan upaya rujukan;
i. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan kegiatan rawat
intensif, termasuk didalamnya diagnosis, pengobatan, perawatan
pasien rawat insentif dengan menentukan prosedur perawatan,
memberikan petunjuk teknis kepada kepala ruang rawat intensif,
upaya pencegahan dan memberikan penyuluhan dengan memberikan
penyuluhan kepada penderita serta melakukan upaya pencegahan
terhadap infeksi noksokomial;
j. Melaksanakan tugas administrasi dan tata kerja ;
k. Membuat laporan kegiatan instalasi rawat intensif
l. Melakukan evaluasi menyeluruh , mengambil kesimpulan, memberi
instruksi terapi dan tindakan;
m. Melaksanakan penilaian kinerja pegawai yang ada dibawahnya.
n. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi;

13
1. Nama Jabatan Koordinator perawat/Kepala Bangsal

2. Persyaratan 1. Pendidikan :
 Sarjana keperawatan / Ners diutamakan.
 Ahlimadya keperawatan atau D III/ D IV
keperawatan.
2. Pelatihan dan kursus :
 Sertifikat Managemen Bangsal.
 Sertifikat Pelatihan Icu
3. Pengalaman kerja :
 Sebagai perawat pelaksana minimal 5 tahun.
 Perawat Klinik III.
3. Tugas Pokok Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan
dibangsal rawat inap yang berada dibawah tanggung
jawabnya.
4. Uraian Tugas 1. Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi :
 Merencanakan jumlah kebutuhan tenaga sesuai
dengan persyaratan yang berlaku
 Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan
asuhan keperawatan yang diselenggarakan sesuai
kebutuhan
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan
meliputi :
 Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan di bangsal rawat inap
 Membantu kepala rawat inap
 Memberikan pengarahan dan motivasi kepada
tenaga perawat untuk melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai standar
 Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada
dengan cara bekerja sama dengan berbagai pihak

14
yang terlibat dalam pelayanan rawat inap
 Mengadakan pertemuan berkala dengan staf
bangsal rawat inap yang menjadi tanggung
jawabnya
 Menghadiri pertemuan dengan direktur dan
jajarannya.
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian, dan
penilaian meliputi :
 Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan yang telah ditentukan
 Melaksanakan penilaian terhadap upaya
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan
dibidang keperawatan
 Mengawasi peserta didik dari institusi pendidikan
untuk memperoleh pengalaman belajar, sesuai
tujuan program pendidikan yang telah ditentukan
oleh institusi pendidikan
 Melaksanakan penilaian dan mencantumkannya ke
dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan
pegawai (DP3) bagi pelaksanaan perawatan dan
tenaga kain diruang rawat yang berada dibawah
tanggung jawabnya, untuk berbagai kepentingan
(kenaikan pangkat/golongan dan melanjutkan
sekolah)

15
1. Nama Jabatan Kertua Tim

2. Persyaratan 1. Pendidikan :
Ners/D III keperawatan.
2. Kondisi Fisik :
3. Sehat jasmani dan rohani

3. Tugas Pokok Mengatur pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan


dibawah tanggungjawabnya.

4. Uraian Tugas 1. Minimal Perawat Klinis I (PK I) dan pengalaman kerja


minimal 3 tahun serta bertugas pada pagi hari.
2. Bersama anggota tim menerima operan tugas jaga
dari anggota tim yang tugas malam.
3. Bersama anggota tim melakukan konfirmasi /
supervisi tentang kondisi pasien segera setelah
selesai operan tugas jaga setiap pasien.
4. Bersama anggota tim melakukan do‟a bersama
sebagai awal dan akhir tugas, dilakukan setelah
selesai operan tugas jaga malam.
5. Melakukan pre conference dengan semua anggota tim
yang ada dalam grupnya pada setiap awal dinas pagi.
6. Membagi tugas / pasien kepada anggota tim sesuai
kemampuan dan beban kerja.
7. Melakukan pengkajian, menetapkan masalah /
diagnose dan perencanaan kep. kepada semua pasien
yang menjadi tanggung-jawabnya dan ada bukti di
rekam kep.
8. Memonitor dan membimbing tugas anggota tim.
9. Membantu tugas anggota tim untuk kelancanaran
pelaksanaan asuhan pasien.
10. Mengoreksi, merevisi dan melengkapi catatan askep
yang dilakukan oleh anggota tim yang ada di bawah

16
tanggung-jawabnya.
11. Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai
tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan kep. dan
ada bukti dalam rekam kep.
12. Melaksanakan post conference pada setiap akhir
dinas dan menerima laporan akhir tugas jaga pada
anggota tim untuk persiapan operan tugas jaga
berikutnya.
13. Mendampingi anggota tim dalam operan tugas jaga
kepada anggota tim yang tugas jaga berikutnya.
14. Memperkenalkan anggota tim yang ada dalam satu
grup / yang akan merawat selama pasien dirawat
kepada pasien / kel. baru.
15. Mendelegasikan tugas kepada anggota tim pada
S/M/HL.
16. Melaksanakan pendelegasian tugas kepada anggota
tim. ruangan bila tidak bertugas.
17. Menyelenggarakan diskusi kasus / conference
dengan dokter / tim kes. Lain setiap minggu sekali.
18. Menyelenggarakan diskusi kasus / conference dalam
pertemuan rutin kep. diruangan minimal sebulan
sekali.
19. Menyelenggarakan diskusi kasus / conference sesuai
prosedur.
20. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

17
1. Nama abatan Perawat Pelaksana

2. Persyaratan 1. Pendidikan :
Ners/D III keperawatan.
2. Kondisi Fisik :
3. Sehat jasmani dan rohani

3. Tugas Pokok Melaksanaan pelayanan asuhan keperawatan kepada


pasien dan keluarga.

4. Uraian Tugas 1. Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir


jaga dari dan kepada ketua tim yang ada dalam satu
grup.
2. Melakukan konfirmasi / supervisi tentang kondisi
pasien segera setelah selesai operan setiap pasien.
3. Melakukan do‟a bersama setiap awal dan akhir tugas
yang dilakukan setelah selesai serah terima operan
tugas jaga.
4. Mengikuti pre conference yang dilakukan ketua tim
setiap tugas pagi.
5. Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien
yang menjadi tanggung-jawabnya dan ada bukti di
rekam kep.
6. Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti
rekan kep.
7. Melakukan konsultasi tentang masalah pasien / kel
kepada ketua tim.
8. Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan
kepada pasien yang menjadi tanggung-jawabnya dan
ada bukti di rekam kep.
9. Menerima keluhan pasien / keluarga dan berusaha

18
untuk mengatasinya.
10. Melengkapi catatan asuhan kep pada semua pasien
yang menjadi tanggung-jawabnya.
11. Melakukan evaluasi asuhan kep setiap akhir tugas
pada semua pasien yang menjadi tanggung-jawabnya
dan ada bukti di rekan kep.
12. Mengikuti post conference yang diadakan oleh ketua
tim pada setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi
/ perkembangan semua pasien yang menjadi
tanggung-jawabnya kepada ketua tim.
13. Bila ketua timtidak ada, wajib mengenalkan anggota
tim yang ada dalam satu grup yang akan
memberikan asuhan kep. pada jaga berikutnya
kepada pasien / kel. baru.
14. Melaksanakan pendelegasian tugas ketua tim pada
S/H/HL.
15. Berkoordinasi dengan penanggung jawab shif jaga /
dokter / tim kes lain bila ada masalah pasien pada
S/M/HL.
16. Mengikuti diskusi kasus / conference dengan dokter
/ tim kes lain setiap minggu sekali.
17. Mengikuti diskusi kasus / conference dalam
pertemuan rutin kep. di ruangan.
18. Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas
anggota tim.
Perawat pelaksana instalasi perawatan intensif ( IPI )
1. Melakukan operan jaga : dinas pagi, sore, malam
2. Memeriksa keadaan umum dan tanda vital pasien
meliputi : tingkat kesadaran, GCS, pupil, reflek
motori, air way (EET, MT, dll), tekanan darah, nadi,
suhu, respirasi, saturasi O2, alat bantu pernafasan
(jika menggunakan), konsentrasi O2 yang digunakan

19
3. Memeriksa balance cairan
4. Memeriksa alat invasive yang terpasang pada pasien
5. Memeriksa program keperawatan yang sudah ditulis
flowsheet dan catatan medic
6. Melaksanakan program tindakan yang telah
direncanakan dan mendokumentasikan dalam
lembar monitoring harian dan catatan medik pasien
7. Membantu memenuhi kebutuhan kebersihan diri
pasien
8. Memeriksa persediaan obat – obatan pasien dan
melakukan pemesanan dan pengambilan obat sesuai
resep dokter
9. Memeriksa dan melengkapi hasil pemeriksaan
penunjang
10. Mengikuti visite dokter kemudian melaksanakan
instruksi tersebut
11. Membuat laporan di buku laporan dinas

20
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

KAMAR IGD KASIR RAWAT INAP


OPERASI

REKAM RAWAT JALAN


MEDIK

GIZI ICU RADIOLOGI

FARMASI LABORATOTIUM

SOPIR LOGISTIK OPERATOR Umum/Tehni


UMUM si

21
Keterkaitan Hubungan Kerja ICU-PICU RSUD Hj. Anna Lasmanah dengan
unit lain.

1. FARMASI
Kebutuhan obat dan alat medis di ICU-PICU, diperoleh dari bagian
logistik farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO.

2. LOGISTIK UMUM
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di ICU-PICU,
diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan
SPO.

3. KAMAR OPERASI
Pasien kamar bedah yang memperlukan perawatan ICU-PICU,
menghubungi ICU-PICU untuk menyiapkan peralatan dan pasien icu
yang akan melaksanakan operasi menghubungi kamar bedah.

4. LABORATORIUM
Pasien ICU-PICU yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan
dibuatkan formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir
diserahkan kepada petugas laboratorium oleh perawat ICU-PICU.

5. UMUM/TEHNISI
Kerusakan alat medis dan non medis di ICU-PICU akan dilaporkan dan
diajukan perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan
perbaikan sesuai dengan SPO yang berlaku.

6. REKAM MEDIS
Pasien yang dirawat di ICU-PICU RSUD Hj. Anna Lasmanah, status
medis pasien, dan yang sudah selesai/meninggal/APS status medis
pasien diminta kembali ke bagian rekam medis oleh petugas admission.

22
7. RADIOLOGI
Pasien ICU-PICU yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan
dibuatkan formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan
formulir diserahkan ke petugas radiologi oleh perawat IGD, (prosedur
pemeriksaan radiologi pasien ICU-PICU sesuai SPO terlampir).

8. OPERATOR
Apabila ICU-PICU membutuhkan sambungan telphone RS lain, kita
menghubungi operator untuk disambungkan.

9. KASIR
Pasien yang APS/meninggal akan diantar ke bagian kasir untuk
menyelesaikan administrasi.

10. IRNA
Pasien ICU-PICU yang pindah dirawat, dibuatkan tranfer pasien internal,
dan kita menelpon ruangan sesua dengaan jaminan pasien.

11. GIZI
Pasien ICU-PICU yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan
dimintakan langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan
memberitahukan nama pasien dan makanan/minuman (teh manis) yang
diperlukan.

12. IGD
Apabila ada pasien dari IGD yang memerlukan perawatan intensif, maka
pasien akan dibuatkan surat pengantar/admisi rawat ICU-PICU oleh
dokter, penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian TPPRI
/admission untuk memilih kamar, setelah penanggung jawab/keluaraga
pasien menandatangani surat persetujuan rawat ICU-PICU, maka pasien
diantar oleh perawat IGD ke ruang ICU-PICU.

23
13. INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ)
Pasien IRJA yang memerlukan tindakan lanjut/rawat intensif perawat
akan menghubungai dokter konsulen dan bila kondisi pasien
memungkinkan untuk tindak lanjut ke ICU-PICU, maka pasien diantar
oleh perawat IRJA ke Ruang ICU-PICU.

14. UMUM/SUPIR
Pasien ICU-PICU yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat
menggunakan ambulance RSUD Hj. Anna Lasmanah, bila keadaan
memungkinkan.

24
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Kualifikasi
No Nama Jabatan Jml
Formal Kompetensi

- Memahami Manajemen
Instalasi Perawatan Intensif,
- Memiliki pengalaman
Kepala Dokter pengelolaan dan
Instalasi Intensivis: pengembangan layanan IPI,
1 1
Perawatan dokter Spesialis - Mempunyai jiwa leadership,
Intensif Anestesi bisa bekerja sama,
- mempunyai kemampuan
komunikasi yang balk,
- mempunyai SIR
- Dokter jaga 24 jam dengan

Dokter jaga ketriampilan ACLS.


2 Dokter Umum - Latihan kegawat daruratan, 0
ICU-PICU
resusitasi jantung paru
(RJP), A,B.C
- Sebagai perawat pelaksana
minimal 5 tahun.
- Perawat Klinik III

Ners - Memahami managemen


Koordinator pelayanan ICU-PICU,
diutamakan,
3 Ruang ICU- - memiliki STR, 1
DIV/DIII
PICU - mampu melakukan
Keperawatan,
Pengalaman penanganan ABC,

kerja minimal 5 - mampu melakukan


tahun tindakan Cardio Pulmonal
Resusitasi,

25
- mampu melakukan
tindakan resusitasi dan
emergency,
- mampu mengoperasikan
alat-alat yang ada di ICU-
PICU (Monitor, syringe
pump, infus pump,
ventilator, DC Shock),
- tersertikasi Pelatihan
intensif komprehensife, BLS,
PPGD,
- Mengenal dan mengetahui
alat- alat emergency.

- Minimal Perawat Klinis I (PK


I) dan pengalaman kerja
minimal 3 tahun
- Merniliki STR,
- Marnpu melakukan
penanganan ABC,
- mampu rnelakukan
tindakan Cardio Pulmonal
D3
Resusitasi, marnpu 4
Keperawatan/
4 Ketua TIM melakukan tindakan
Sarjana
resusitasi dan emergency,
Keperawatan
- mampu mengoperasikan
alat-alat yang ada di ICU-
PICU (Monitor, syringe
pump, (infus pump,
ventilator, DC Shock),
- tersertifikat pelatihan
intensife komprehensife,

26
BLS, PPGD
- Mengenal dan mengetahui
alat-alat emergency
- Merniliki STR,
- Marnpu melakukan
penanganan ABC,
- mampu rnelakukan
tindakan Cardio Pulmonal
Resusitasi, marnpu
melakukan tindakan
D3 resusitasi dan emergency,
Perawat Keperawatan/ - mampu mengoperasikan
5 12
pelaksana Sarjana alat-alat yang ada di ICU-
Keperawatan PICU (Monitor, syringe
pump, (infus pump,
ventilator, DC Shock),
- tersertifikat pelatihan
intensife komprehensife,
BLS, PPGD
- Mengenal dan mengetahui
alat-alat emergency

JUMLAH KETENAGAAN KEPERAWATAN


Jumlah ketenagaan keperawatan sampai November 2016
 Pendidikan S1/Ners = 3 orang
 Pendidikan D-IV = 1 Orang
 Pendidikan DIII = 13 orang

STATUS KEPEGAWAIAN
 PNS = 10 orang
 Pegawai BLUD Non PNS = 7 orang

27
KEBUTUHAN SDM (SUMBER DAYA MANUSIA)
Tenaga yang terlibat di Ruang Intensive Care Unit RSUD Hj. Anna Lasmanah
Banajarnegara yang menyelnggarakan ICU-PICU sesuai kompetensi dan
kewenenangan yang diatur oleh Rumah Sakit sesuai klasifikasi pelayanan
ICU-PICU yang dimiliki yaitu Intensive Care Unit Primer , mengacu pada
buku Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit Kemenkes No
1778/MenKes/SK/XII/ 2010 yaitu :
Jumlah perawat pada ICU dtentukan berdasarkan jumlah tempat tidur dan
ketersediaan ventilasi mekanik. Perbandingan perawat : pasien yang
menggunakan ventilasi mekanik adalah 1:1, sedangkan perbandingan
perawat : pasien yang tidak menggunakan ventilasi mekanik adalah 1:2 „‟
ICU RSUD Hj. Anna Lasmanah menggunakan rasio perbandingan perawat :
pasien 1:2 dengan kapasitas 8 tempat tidur, sehingga membutuhkan 4
perawat untuk setiap shif jaga dengan rincian
Shif pagi : 4 perawat
Shif sore : 4 perawat
Shif malam : 4 perawat
 Kepala ICU.
 Dokter Spesialis Anesthesiologi
 Dokter Spesialis lain yang telah mengikuti pelatihan ICU ( jika belum
ada spesialis anesthesiology )
 Tim Medis.
 Dokter spesialis sebagai konsultan ( yang dapat dihunbungi setiap
diperlukan )
 Dokter jaga 24 jam dengan kemampuan resusitasi jantung paru yang
bersertifikat bantuan hidup dasar dan bantuan hidup lanjut.
 Perawat
Perawat terlatih yang bersertifikat ICU (Pelatihan intensife komprehensife).
 Tenaga non medis
 Tenaga pekarya
 Tenaga kebersihan

28
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Dalam upaya menyediakan sumber daya manusia yang kompeten


salah satu upaya adalah dengan menyelenggarakan program orientasi
pegawai baru. Orientasi pegawai baru merupakan kegiatan penting dalam
proses penempatan pegawai pada unit kerja di lingkungan RSUD Hj. Anna
Lasmanah Banjarnegara.
Pada masa orientasi inilah peserta orientasi akan dapat memahami
hal-hal yang ada dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit seperti
visi dan misi, budaya kerja, kebijakan dan prosedur kerja, deskripsi
produk dan jasa yang dihasilkan, struktur, wewenang dan tanggung jawab
serta hal-hal lain yang berhubungan dengan penyelenggaraan pelayanan.
Program orientasi pegawai baru di ICU-PICU merupakan bagian
integral dan tahapan dari program orientasi pegawai baru RSUD Hj. Anna
Lasmanah Banjarnegara, sehingga dalam pelaksanaannya membutuhkan
koordinasi dan sinkronisasi dengan unit kerja terkait agar tujuan program
orientasi dapat tercapai dengan baik.

TUJUAN :

1. Memberikan kesempatan bagi pegawai baru dan atau peserta didik


dalam usaha mengenal dan penyesuaian terhadap organisasi rumah
sakit dan menumbuhkan perasaan positif dan menyenangkan dalam
pekerjaan baru.
2. Memberikan pemahaman dan pengetahuan yang cukup berkaitan
dengan organisasi ICU-PICU
3. Memberikan pemahaman berkaitan dengan peraturan yang berlaku di
ICU-PICU
4. Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan
wewenang
5. Mengetahui, memahami dan mampu berhubungan dengan bagian atau
unit lain yang terkait

29
6. Membantu pegawai baru menjadi pegawai yang profesional dalam
bidang pekerjaannya

TANGGUNG JAWAB

Penanggung jawab kegiatan orientasi adalah Kepala Instalasi ICU-PICU


Dan Koordinator ICU-PICU yang dalam pelaksanaan kegiatannya
berkoordinasi dengan petugas lainnya yang terkait

SASARAN

Sasaran program orientasi adalah :

1. Calon Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai BLUD RSUD Hj.Anna
Lasmanah Banjarnegara
2. Pegawai pindahan dari luar RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara
3. Pegawai pindahan rotasi internal RSUD Hj.Anna Lasmanah
Banjarnegara
4. Peserta didik yang menggunakan RSUD Hj.Anna Lasmanah
Banjarnegara sebagai lahan praktek

METODE

1. Paparan materi
2. Tanya jawab
3. Bimbingan
4. Observasi lapangan
5. Praktek di lokasi kerja

WAKTU

1. Materi bimbingan , observasi lapangan dan On The Job Training bagi


pegawai baru (CPNS, dan Calon Pegawai BLUD selain dokter)
ditetapkan selama 3 (tiga) bulan
2. Materi bimbingan, observasi lapangan dan On The Job Training bagi
pegawai pindahan dari luar RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara

30
dan rotasi internal RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara ditetapkan
selama 1(satu) bulan
3. Materi bimbingan , observasi lapangan dan On The Job Training bagi
pegawai baru Dokter / Dokter Spesialis ditetapkan selama 2 ( dua)
minggu
4. Materi Bimbingan, observasi lapangan bagi peserta didik yang
melaksanakan praktek di RSUD Hj.Anna Lasmanah Banjarnegara
diberikan selama 1(satu) hari

MATERI ORIENTASI

1. Materi Orientasi pegawai baru :


a. Pedoman Pelayanan ICU-PICU
b. Pedoman Pengorganisasian ICU-PICU
c. Program PMKP ICU-PICU
d. Kebijakan dan SPO ICU-PICU
e. Observasi lapangan dan praktek kerja
2. Materi Orientasi peserta didik yang melaksanakan praktek :
a. Struktur Organisasi ICU-PICU
b. SDM Unit Kerja
c. Sarana dan prasarana
d. Kebijakan dan SPO yang berkaitan dengan keg praktik
e. Observasi Lapangan

PENILAIAN

Penilaian kepada peserta orientasi pegawai baru dilaksanakan oleh Kepala


Instalasi ICU-PICU Dan Koordinator ICU-PICU setiap bulan dan atau pada
akhir pelaksanaan orientasi

31
DOKUMENTASI

1. Dokumentasi pelaksanaan orientasi disimpan di unit kerja


2. Dokumentasi Penilaian Orientasi dibuat rangkap dua ( 2 ) ; satu
disimpan di unit kerja dan satu diserahkan kepada Kepala Instalasi
Diklat .
3. Laporan dibuat kolektif untuk satu unit kerja, ditandatangani oleh
peserta orientasi dan disahkan oleh Kepala Instalasi ICU-PICU Dan
Koordinator ICU-PICU, mengetahui Kepala Instalasi Diklat , dibuat
rangkap dua ( 2 ) ; satu disimpan di unit kerja dan satu diserahkan ke
Instalasi Diklat

32
BAB X
RAPAT

RAPAT RUTIN
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap 3 Bulan sekali
Jam : 12.00 s.d selesai
Tempat : Ruang ICU-PICU
Peserta :
 Kasie Keperawatan
 Kepala Instalasi
 Koordinator ruang,
 perawat pelaksana
Materi :
1. Evaluasi kinerja Unit
2. Evaluasi SDM Unit Ruang ICU-PICU
3. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan Asuhan
Keperawatan.
4. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM unit Ruang ICU-
PICU.
5. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan Ruang
ICU-PICU.
Kelengkapan Rapat Meliputi :
1. Undangan
2. Daftar Hadir
3. Notulen Rapat
4. Laporan/Rekomendasi

RAPAT INSIDENTIL
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
yang perlu dibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan

33
Tempat : Ruang ICU-PICU
Peserta : Koordinator Unit – Unit.
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
Kelengkapan rapat :
1. Undangan,
2. Daftar Hadir,
3. Notulen Rapat,
4. Laporan/Rekomendasi

34
BAB XI
PELAPORAN

Catatan ICU-PICU diverifikasi dan ditandatangani oleh dokter yang


melakukan pelayanan di ICU-PICU dan dokter tersebut harus bertaggung
jawab atas semua yang di catat dan dikerjakan. Pencatatan menggunakan
status khusus ICU-PICU yang meliputi diagnose lengkap yang
menyebabkan dirawat di ICU-PICU, data tanda vital, pemantauan fungsi
organ khusus ( jangtung, paru, ginjal, dan sebagainya ) secara berkala,
jenis dan jumlah asupan nutrisi dan cairan, catatan pemberian obat, serta
jumlah cairan tubuh yang keluar dari pasien.
Penctatan nilai – nilai pencatatan tanda – tanda vital secara berkala
dilakukan oleh perawat ICU-PICU minimal 1 jam sekali dengan interval
sesuai dengan kondisi pasien.
Pemantauan secara umum dan khusus setiap pagi hari oleh dokter
jaga dan perawat ICU-PICU dan dikoordinasikan oleh dokter intensivist.
Pemantauan umum meliputi :
a. Pemeriksaan tanda – tanda vital, yang meliputi tekanan darah, suhu,
nadi, respirasi dan saturasi Oksigen.
b. Pemeriksaan fisik meliputi system syaraf, system kardiovaskuler,
system respirasi, system gastrointestinal, sister tractus urinarius dan
lokomotif.
c. Balance cairan dilakukan setiap 7 jam sekali, dan melihat kondisi
pasien Diperhitungkan dengan intake dan out put cairan.
d. Pemeriksaan Laboratorium meliputi :
 Analisa Gas Darah
 Gula Darah
 Darah Rutin
 Elektrolit
 Ureum, Kreatinin
 Keton Darah Sesuai Indikasi

35
 Keton Urine Secara Indikasi
 SGOT / SGPT Sesuai Indikasi
 Pemeriksaan lain jika diperlukan
Pelaporan pelayanan ICU-PICU terdirin dari jenis indikasi pasien
masuk serta jumlahnya, system skor prognosis, penggunaan alat bantu (
ventilasi mekanis, dan sebagainya ), lama rawat dan keluaran ( hidup atau
meninggal ) dari ICU-PICU.
e. Kinerja Mutu Ruangan, Kinerja mutu ruangan meliputi :
 Kelengkapan Askep < 24 jam
 Angka APS
 Insiden Keselamatan Pasien
 Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
- Jatuh dan menyebabkan cacat
- Cacat dan Meninggal bukan karena perjalanan penyakitnya
 Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
- Salah ambil obat
Pemberian obat tertunda
 Kejadian Tidak Cedera (KTD)
 Kejadian Potensial Cedera (KPC)

36

Anda mungkin juga menyukai