02 Dir Di Bappenas - Versi3 - WD
02 Dir Di Bappenas - Versi3 - WD
02 Dir Di Bappenas - Versi3 - WD
PP 12/19 ttg
Keuangan
Daerah
Informasi
Pembangunan Daerah
Analisis Investasi
(1) Penyertaan modal Daerah dalam rangka pendirian Pemda & Rencana
BUMD ditujukan untuk memenuhi modal dasar dan Bisnis BUMD
modal disetor.
(2) Penyertaan modal Daerah untuk memenuhi modal
dasar dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Penambahan Modal BUMD
peraturan perundangundangan yang mengatur
mengenai pengelolaan keuangan daerah.
(3) Modal disetor pada perusahaan umum Daerah
dipenuhi paling lambat 2 tahun sejak berdiri.
Dilakukan untuk:
(4) Penyertaan modal Daerah dalam rangka pendirian a. Pengembangan Usaha
perusahaan perseroan Daerah dilaksanakan sesuai b. Penguatan struktur permodalan;
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
yang mengatur mengenai perseroan terbatas. c. Penugasan Pemerintah Daerah
PENGANGGARAN SUBSIDI
Penyiapan dan penyampaian
Penilaian dan seleksi usulan Pengalokasian anggaran
usulan
▪ SKPD yang membidangi urusan pekerjaan ▪ Alokasi anggaran subsidi disepakati dalam
▪ Penyiapan dokumen laporan keuangan umum melakukan penilaian dan seleksi. rancangan KUA dan PPAS (paling lambat
BUMD yang telah diaudit. akhir bulan Juli)
▪ hasil penilaian dan seleksi berupa
▪ Proyeksi penghitungan alokasi rekomendasi disampaikan kepada Kepala ▪ Belanja subsidi kepada BUMD dianggarkan
anggaran subsidi. Daerah melalui TAPD. dalam kelompok belanja tidak langsung, jenis
belanja subsidi, objek dan rincian objek
▪ Disetujui oleh RUPS/RUPM. ▪ Hasil penilaian dan seleksi paling lambat 1 belanja subsidi sesuai kode rekening
(satu) minggu setelah usulan diterima (bulan berkenaan pada PPKD.
▪ Direksi BUMD mengajukan usulan
Juni).
subsidi kepada Pemerintah Daerah, ▪ Dalam rincian objek belanja dicantumkan
setelah disetujui Dewan Pengawas. ▪ TAPD memberikan pertimbangan atas nama BUMD dan besaran subsidi yang
rekomendasi Kepala SKPD diterima.
Permendagri 70/2016 ttg Pedoan Pemberian Subsidi dari Pemda kepada BUMD Penyelenggara SPAM
Strategi Implementasi Permendari 21/2020
(penyesuaian tarif & pemberian subsidi)
1. Menegaskan esensi air minum dalam kebijakan (Urusan
Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar) dalam dokumen
perencanaan daerah
2. Melakukan sosialisasi kepada stakeholder untuk menyamakan
pemahaman esensi air dalam kehidupan dan pelayanan publik.
3. Melakukan kajian, sosialisasi pemenuhan FCR, khususnya bagi
BUMD Air Minum yang pelanggannya kurang dari 30 ribu.
4. Mengarahkan kebijakan politik anggaran di daerah untuk
menempatkan esensi air seperti halnya pendidikan dan
kesehatan.
5. Mencari alternatif sumber pendanaan bagi BUMD Air Minum.
6. Mendorong BUMD agar tidak terlambat mengajukan subsidi.
PMD : BUMD Air Minum
PERMENDAGRI 64/2020 TTG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2021
(K/L) (K/L)
1) Dalam hal Tarif BUMD Air Minum dimiliki olehKab/Kota tidak FCR, Gubernur
merekomendasikan melakukan restrukturisasi internal, mencakup: keuangan,
manajemen, operasional, sistem, dan prosedur.
2) Dalam hal Tarif tidak memenuhi FCR 3 (tiga) tahun berturut-turut, Gubernur
melakukan analisis kelayakan usaha BUMD Air Minum dan hasil Penilaian
Kinerja Gubernur merekomendasikan:
a. kerjasama;
b. penggabungan dengan BUMD Air Minum lainnya dan/ atau BUMD Air
Limbah; atau
c. mengalihkan pelayanan penyediaan Air Minum dengan menerapkan
BLUD atau UPT.
3) Dalam hal memberikan rekomendasi penggabungan dan pembubaran dengan
meminta pertimbangan Menteri.
4) Gubernur menyampaikan penetapan Tarif kabupaten/kota kepada Menteri.
KETENTUAN PERALIHAN Pasal 31A
PERMENDAGRI 21/2020 TTG PENYUSUNAN TARIF AIR MINUM