Contoh BCM
Contoh BCM
Contoh BCM
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan
perkenanNya, perusahaan kami dapat menyelesaikan penyusunan Dokumen Rencana
Keberlangsungan Bisnis (Business Continuity Plan – BCP). Sebagaimana yang diamanatkan
Undang Undang No. 24 tahun 2006 tentang Penanggulangan Bencana bahwa semua pihak,
baik pemerintah, dunia usaha, media massa, akademisi maupun masyarakat, ikut
bertanggung jawab dalam penanggulangan bencana baik untuk keselamatan dan kesehatan
masyarakat, lembaga usaha maupun pemerintah. Disamping itu perlu juga memperhatikan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 312 tahun 2020 tentang keberlangsungan usaha
ditengah pandemic covid19.
Business Continuity Plan atau yang biasa disebut dengan Perencanaan Kontinuitas
Bisnis adalah salah satu perencanaan yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan karena
setiap organisasi atau perusahaan pasti memiliki risiko maupun ancamannya tersendiri. BCP
dibutuhkan untuk melengkapi dan memperkuat system sehingga dapat menjadi system yang
handal. Beberapa tahapan perancangan BCP yang harus dikerjakan dimulai dari tahap risk
assessment, business impact analysis, mitigations strategy development, BC development,
training, testing, auditing, dan BC maintenance. BCP ini diharapkan berguna untuk
meminimalkan segala dampak dan risiko dari suatu ancaman yang dapat terjadi, untuk
menjaga kelangsungan suatu proses bisnis, terutama pada proses bisnis yang bersangkutan
dengan bidang IT, dan meningkatkan kemampuan usaha untuk pemulihan saat terjadinya
suatu bencana dan gangguan sesegera mungkin pada perusahaan.
Meskipun proses penyusunan dokumen BCP ini telah melibatkan berbagai stakeholder
terkait dari internal dan eksternal perusahaan, namun pada kenyataannya kami masih
menyadari banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan masukan demi perbaikan dokumen BCP ini.
Kami ucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua
pihak khususnya kepada Lembaga Kemanusiaan Internasional - Wahana Visi Indonesia
(WVI), BPBD Kabupaten Tangerang dan Tim Konsultan dari PT. Bhakti Sinar Persada (PT. BSP)
yang telah memfasilitasi dan berkontribusi dalam proses penyusun dokumen ini dalam
kerangka penyelenggaraan Program SinerGi, dan sebagai wujud nyata terbangunnya
kemitraan dari berbagai pihak dalam meningkatkan kapasitas perusahaan kami Menyusun
rencana strategi keberlangsungan dan pemulihan bisnis.
Tangerang/Jakarta, ……………………..2021
Pimpinan Perusahaan …………….…
Ttd
( …………………………………..…… )
Direktur GA & LC
halaman
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
1.1. Latar belakang ...................................................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan .............................................................................................. 1
1.3. Ruang Lingkup Dokumen (Executive Summary) .................................................. 2
1.4. Landasan Hukum dan Referensi ........................................................................... 3
1.5. Daftar Istilah dan Pengertian (Glossary) ............................................................... 4
BAB II. PERENCANAAN MANAJEMEN RISIKO (Risk Management Planning – HIRADC) ....... 6
2.1. Kajian Risiko Multi Bencana Eksternal (Skenario Ancaman).................................. 6
2.2. Penentuan Skala Prioritas Keberlangsungan Bisnis Perusahaan ........................ 9
2.3. Rencana Manajemen Risiko (HIRADC).................................................................. 12
2.4. Data Security and Back Up Strategy ..................................................................... 15
BAB I. Pendahuluan
BAB II. Perencanaan Manajemen Risiko (Risk Management Planning)
BAB III. Analisa Dampak Bisnis (Business Impact Analysis)
b. Intensitas / Tingkatan Bencana / EWS / Zonasi Siaga 4 (Aman/Unsignifikan) Siaga 3 (Waspada/Kecil) Siaga 2 (Siaga/Kritis) Siaga 1 (Awas/Bencana)
c. Luas Wilayah/Kawasan (Radius) Terdampak 1-25% area (Minor) 26-50% area (Moderate) 51-75 % area (Major) 76-100% (Catastrophic)
d. Durasi Masa Tanggap Darurat ke pemulihan (MTPD) 1 – 3 hari 4 – 7 hari 8 – 14 hari Lebih dari 30 hari
2. Kerentanan: Kerusakan/Kerugian
a. Gangguan fungsi bangunan, equipment/machinery 1 – 3 hari 4 – 7 hari 8 – 14 hari Lebih dari 30 hari
c. Gangguan fungsi Produksi (Layanan) 1 – 3 hari 4 – 7 hari 8 – 14 hari Lebih dari 30 hari
e. Gangguan mekanisme rantai pasok dan pemasaran 1 – 3 hari 4 – 7 hari 8 – 14 hari Lebih dari 30 hari
3. Kapasitas (Capacity)
a. Kebijakan, Standar, Prosedur, Panduan, Perencanaan Belum terprogram Ada tapi kurang relevan Ada, kurang optimal Terpenuhi & Up to date
b. Kesiapan logistik, peralatan, & budget tanggap darurat Belum diprioritaskan Ada, kurang memadai Ada, minimalis Terpenuhi & maksimal
c. Eksistensi ERT dan DRT (Disaster Recovery Team) Belum terbentuk Ada, tapi kurang relevan Ada, kurang eksis Terpenuhi & Eksis
d. Karyawan terlatih secara rutin, bertahap & berlanjut Belum terprogram Ada, belum pernah latihan Ada, kurang trampil Terpenuhi & Kompeten
1 BAHAYA (HAZARDS) = H
a. Frekuensi/Peluang 4 1 1 4 4 1 3 2 2 2
b. Intensitas/Tingkatan 2 1 1 1 4 2 3 2 2 2
d. Masa/Durasi (MTPD) 1 1 1 1 4 2 2 1 1 1
2 KERENTANAN (VULNERABLITY) = V
b. Gangguan/Ancaman K3 Karyawan 2 1 1 1 4 2 1 1 2 1
3 KAPASITAS (CAPACITY) = C
d. Kompetensi Karyawan 3 1 1 1 3 2 4 3 2 4
Penilaian Ancaman Eksternal = (H x V/C) 6,5 5,0 5,0 5,8 23,3 8,8 8,8 7,5 3,3 1,9
Sumber: Hasil FGD Kajian Risiko Bencana Perusahaan Anda, Juni 2021
TABEL 2. PENETAPAN KATEGORI DAN SCORE SKALA PRIORITAS KEBERLANGSUNGAN BISNIS PERUSAHAAN
Zona Hijau Zona Biru Zona Kuning Zona Orange Zona Merah
No Variabel Pemeringkatan Keterangan
Kategori Score Kategori Score Kategori Score Kategori Score Kategori Score
Tingkat resiliensi (ketangguhan) dan
kesiap siagaan kompetensi K3 karyawan Sangat Cukup Cukup Sangat
1 5 4 Sedang 3 2 1 PEOPLE
terhadap berbagai ancaman bencana, Tangguh Tangguh Rentan Rentan
gangguan/ insiden?
Tingkat resiliensi (kehandalan) kondisi
bangunan, fasilitas dan peralatan kerja Sangat Cukup Cukup Sangat
2 5 4 Sedang 3 2 1 PREMISES
terhadap ancaman bencana, Handal Handal Rentan Rentan
gangguan/insiden?
Skala prioritas pemenuhan target
produksi barang/ jasa/layanan untuk Sangat Cukup Kurang Tidak
3 5 4 Sedang 3 2 1 PROCESSES
menjaga keberlangsungan bisnis proses Urgent Urgent Urgent Urgent
perusahaan?
Tingkat kelancaran / kesinambungan
rantai pasok/ produksi ditengah pandemi Sangat Cukup Kurang Tidak
4 5 4 Sedang 3 2 1 PROCESSES
Covid19 dan ancaman bencana/gangguan Lancar Lancar Lancar Lancar
lainnya?
Tingkat kesiapsiagaan back-up system IT,
Sangat Cukup Kurang Tidak
5 dokumen penting/ berharga, dan rentang 5 4 Sedang 3 2 1 PROCESSES
Sigap Sigap Sigap Sigap
kendali pola komunikasi risiko.
Skala prioritas pemenuhan kewajiban
dengan mitra bisnis, pelanggan dan pihak Sangat Cukup Kurang Tidak
6 5 4 Sedang 3 2 1 PROVIDERS
ketiga lainnya dalam rangka menjaga Urgent Urgent Urgent Urgent
Reputasi Perusahaan?
Tingkat kesiapsiagaan dan respon
perusahaan dalam menerapkan Sangat Cukup Kurang Tidak
7 5 4 Sedang 3 2 1 PROFILE
kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru Sigap Sigap Sigap Sigap
ditengah pandemi Covid19?
Sumber: Hasil FGD Kajian Risiko Bencana Perusahaan Anda, Juni 2021
FORM 2. PENETAPAN KATEGORI DAN SCORE SKALA PRIORITAS KEBERLANGSUNGAN BISNIS PERUSAHAAN
SCORE / BOBOT - PRODUK BARANG/JASA UTAMA Keterangan
VARIABEL SKALA PRIORITAS Aspek
No Barang/Jasa #1 Barang/Jasa #2 Barang/Jasa #3
JENIS PRODUK BARANG/JASA/LAYANAN PERUSAHAAN Penilaian
Kategori Score Kategori Score Kategori Score
Tingkat ketangguhan dan kesiapsiagaan kompetensi K3 karyawan
1 Sangat Tangguh 5 Sedang 3 Sangat Rentan 1 PEOPLE
terhadap berbagai ancaman bencana, gangguan/insiden?
Tingkat kehandalan kondisi bangunan, fasilitas dan peralatan kerja
2 Sangat Handal 5 Sedang 3 Sangat Rentan 1 PREMISES
terhadap ancaman bencana, gangguan/insiden?
Skala prioritas pemenuhan target produksi barang/ jasa/layanan
3 Sangat Urgent 5 Sedang 3 Tidak Urgent 1 PROCESSES
untuk menjaga keberlangsungan bisnis proses perusahaan?
Tingkat kelancaran / kesinambungan rantai pasok/ produksi ditengah
4 Sangat Lancar 5 Sedang 3 Tidak Lancar 1 PROCESSES
pandemi Covid19 dan ancaman bencana/gangguan lainnya?
Tingkat kesiapsiagaan back-up system IT, dokumen penting/berharga,
5 Sangat Sigap 5 Sedang 3 Tidak Sigap 1 PROCESSES
dan rentang kendali pola komunikasi risiko.
Skala prioritas pemenuhan kewajiban dengan mitra bisnis, pelanggan
6 Sangat Urgent 5 Sedang 3 Tidak Urgent 1 PROVIDERS
dan pihak ketiga lainnya dalam rangka menjaga Reputasi Perusahaan?
Tingkat kesiapan respon perusahaan dalam menerapkan kebijakan
7 Sangat Sigap 5 Sedang 3 Tidak Sigap 1 PROFILE
Adaptasi Kebiasaan Baru ditengah pandemi Covid19?
Total Jumlah Score 35 21 7
Pemeringkatan Core Bisnis I II III
Sumber: Hasil FGD Kajian Risiko Bencana Perusahaan Anda, Juni 2021
Berdasarkan hasil diskusi terfokus di internal perusahaan tersebut diatas, maka dalam rangka penyusunan manajemen keberlangsungan bisnis ini ditetapkan
jenis produk/layanan yang menjadi prioritas pertama adalah …., yang kedua …… dan yang ketiga …..
3 Mungkin terjadi Risiko yang lebih umum, dengan kemungkinan terjadi sekitar 50/50. 6-9 bln (2-3 kali terjadi dalam 1 tahun) 35% - 65% 3
4 Kemungkinan besar Risiko yang sangat mungkin terjadi 3-6 bln (3-4 kali terjadi dalam 1 tahun 65% - 95% 4
5 Hampir pasti terjadi Risiko yang hampir pasti terwujud. Atasi risiko ini terlebih dahulu 0-3 bln (4-12 kali terjadi dalam 1 tahun 95% - 100% 5
Identifikasi Risk
No Identifikasi Potensi Analisa Probability (Likelihood) Analisa Keterparahan / Severity / Consequensi Risk Level
Aset Terdampak Risiko/Dampak Value
. Bahaya (Hazard)
Yang Ditimbulkan Kategori Frequensi Probabilitas Score Kategori Luas Dampak Durasi Score
(3) (4) (13) (14)
(1) (2) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Internal Resources
Bangunan/ Kebakaran, Banjir, Proses Produksi
a Jarang terjadi 1-2 x /th 5 – 35% 2 Kecil 21 – 40% area 4-7 hari 2 4 Low/Rendah
Gedung dan Gempabumi Terganggu
Kebakaran, Banjir, Proses Produksi
b Equipment Jarang terjadi 1-2 x /th 5 – 35% 2 Kecil 21 – 40% area 4-7 hari 2 4 Low/Rendah
dan Gempabumi Terganggu
Kebakaran, Banjir, Proses Produksi
c Stock (Gudang) Jarang terjadi 1-2 x /th 5 – 35% 2 Kecil 21 – 40% area 4-7 hari 2 4 Low/Rendah
dan Gempabumi Terganggu
Pandemi dan K3 Karyawan Kemungkinan
d Karyawan (SDM) 3-4 x /th 65 – 95% 2 Kritis 61 – 80% jiwa 15-28 hari 4 16 High Risk
Gagal Teknologi Terdampak besar
System IT, Kebakaran, Banjir, Kehilangan data
e Jarang terjadi 1-2 x /th 5 – 35% 2 Kecil 21 – 40% area 4-7 hari 2 4 Low/Rendah
Internet dan Gempabumi dan informasi
2 Essential Social Services:
Kebakaran, Banjir, Proses Produksi
a Pasokan Listrik Jarang terjadi 1-2 x /th 5 – 35% 2 Kecil 21 – 40% area 4-7 hari 2 4 Low/Rendah
dan Gempabumi Terganggu
Kebakaran, Banjir, Proses Produksi
b Pasokan Gas/BBM Jarang terjadi 1-2 x /th 5 – 35% 2 Kecil 21 – 40% area 4-7 hari 2 4 Low/Rendah
dan Gempabumi Terganggu
Kebakaran, Banjir, Proses Produksi
c Pasokan Air Jarang terjadi 1-2 x /th 5 – 35% 2 Kecil 21 – 40% area 4-7 hari 2 4 Low/Rendah
dan Gempabumi Terganggu
Jaringan Kebakaran, Banjir, Proses Produksi
d Jarang terjadi 1-2 x /th 5 – 35% 2 Kecil 21 – 40% area 4-7 hari 2 4 Low/Rendah
Komunikasi dan Gempabumi Terganggu
Sarana Kebakaran, Banjir, Proses Produksi
e Jarang terjadi 1-2 x /th 5 – 35% 2 Kecil 21 – 40% area 4-7 hari 2 4 Low/Rendah
Transportasi dan Gempabumi Terganggu
No Aset Terdampak Identifikasi Potensi Identifikasi Analisa Probability (Likelihood) Analisa Risiko Residu Risk Risk Level
1 Internal Resources
Bangunan/ Kebakaran, Banjir, Proses Produksi (1) Eliminasi, (2) Substitusi, (3) Zona Risiko ini secara umum dapat diterima/ditoleransi. Tidak perlu
a tindakan tambahan, pekerjaan dapat dilanjutkan tanpa menangani
Gedung dan Gempabumi Terganggu Rekayasa Engineering risikonya dengan segera (ALARP).
Kebakaran, Banjir, Proses Produksi (1) Eliminasi, (2) Substitusi, (3) Zona Risiko ini secara umum dapat diterima/ditoleransi. Tidak perlu
b Equipment tindakan tambahan, pekerjaan dapat dilanjutkan tanpa menangani
dan Gempabumi Terganggu Rekayasa Engineering risikonya dengan segera (ALARP).
Stock Kebakaran, Banjir, Proses Produksi (1) Eliminasi, (2) Substitusi, (3) Zona Risiko ini secara umum dapat diterima/ditoleransi. Tidak perlu
c tindakan tambahan, pekerjaan dapat dilanjutkan tanpa menangani
(Gudang) dan Gempabumi Terganggu Rekayasa Engineering risikonya dengan segera (ALARP).
Karyawan Pandemi dan Gagal K3 Karyawan (1) Tindakan Administratif, (2) Umumnya tidak dapat diterima. Harus segera ada tindakan, karena
d dapat mengancam keber-langsungan perusahaan. Pekerjaan
(SDM) Teknologi Terdampak Penggunaan APD dan 3M sebaiknya dihentikan sampai tingkat risiko dapat diturunkan.
System IT, Kebakaran, Banjir, Kehilangan data/ (1) Eliminasi, (2) Substitusi, (3) Zona Risiko ini secara umum dapat diterima/ditoleransi. Tidak perlu
e tindakan tambahan, pekerjaan dapat dilanjutkan tanpa menangani
Internet dan Gempabumi informasi Rekayasa Engineering risikonya dengan segera (ALARP).
Pasokan Kebakaran, Banjir, Proses Produksi (1) Eliminasi, (2) Substitusi, (3) Zona Risiko ini secara umum dapat diterima/ditoleransi. Tidak perlu
a tindakan tambahan, pekerjaan dapat dilanjutkan tanpa menangani
Listrik dan Gempabumi Terganggu Rekayasa Engineering risikonya dengan segera (ALARP).
Pasokan Gas/ Kebakaran, Banjir, Proses Produksi (1) Eliminasi, (2) Substitusi, (3) Zona Risiko ini secara umum dapat diterima/ditoleransi. Tidak perlu
b tindakan tambahan, pekerjaan dapat dilanjutkan tanpa menangani
BBM dan Gempabumi Terganggu Rekayasa Engineering risikonya dengan segera (ALARP).
Kebakaran, Banjir, Proses Produksi (1) Eliminasi, (2) Substitusi, (3) Zona Risiko ini secara umum dapat diterima/ditoleransi. Tidak perlu
c Pasokan Air tindakan tambahan, pekerjaan dapat dilanjutkan tanpa menangani
dan Gempabumi Terganggu Rekayasa Engineering risikonya dengan segera (ALARP).
Jaringan Kebakaran, Banjir, Proses Produksi (1) Eliminasi, (2) Substitusi, (3) Zona Risiko ini secara umum dapat diterima/ditoleransi. Tidak perlu
d tindakan tambahan, pekerjaan dapat dilanjutkan tanpa menangani
Komunikasi dan Gempabumi Terganggu Rekayasa Engineering risikonya dengan segera (ALARP).
Sarana Kebakaran, Banjir, Proses Produksi (1) Eliminasi, (2) Substitusi, (3) Zona Risiko ini secara umum dapat diterima/ditoleransi. Tidak perlu
e tindakan tambahan, pekerjaan dapat dilanjutkan tanpa menangani
Transportasi dan Gempabumi Terganggu Rekayasa Engineering risikonya dengan segera (ALARP).
3 Essential Social Services:
Network Pandemi dan Gagal Berkurangnya (1) Tindakan Administratif, (2) Umumnya tidak dapat diterima. Harus segera ada tindakan, karena
a dapat mengancam keber-langsungan perusahaan. Pekerjaan
Pemasok Teknologi Pemasok Utama Penggunaan APD dan 3M sebaiknya dihentikan sampai tingkat risiko dapat diturunkan.
Network Pandemi dan Gagal Berkurangnya (1) Tindakan Administratif, (2) Umumnya tidak dapat diterima. Harus segera ada tindakan, karena
b dapat mengancam keber-langsungan perusahaan. Pekerjaan
Pelanggan Teknologi Pelanggan Penggunaan APD dan 3M sebaiknya dihentikan sampai tingkat risiko dapat diturunkan.
1 Internal Resources
Bangunan/ Proses Produksi Terganggu Low Konsekuensi risikonya kecil, dan kecil kemungkinannya terjadi. Risiko
a 4-7 0-3
Gedung Kebakaran, Banjir, Gempa (Rendah) tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung bagi perusahaan.
Proses Produksi Terganggu Low Konsekuensi risikonya kecil, dan kecil kemungkinannya terjadi. Risiko
b Equipment 4-7 0-3
Kebakaran, Banjir, Gempa (Rendah) tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung bagi perusahaan.
Stock Proses Produksi Terganggu Low Konsekuensi risikonya kecil, dan kecil kemungkinannya terjadi. Risiko
c 4-7 0-3
(Gudang) Kebakaran, Banjir, Gempa (Rendah) tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung bagi perusahaan.
Karyawan K3 Karyawan Terdampak Very High Risiko bencana yang memiliki konsekuensi parah dan sangat mungkin
d 15 - 28 7 - 14
(SDM) Pandemi, Gagal Teknologi (Unacceptable) terjadi. Resiko ekstrim adalah prioritas tertinggi.
System IT, Kehilangan data/info akibat Low Konsekuensi risikonya kecil, dan kecil kemungkinannya terjadi. Risiko
e 4-7 0-3
Internet gempa, kebakaran, banjir (Rendah) tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung bagi perusahaan.
Pasokan Proses Produksi Terganggu Low Konsekuensi risikonya kecil, dan kecil kemungkinannya terjadi. Risiko
a 4-7 0-3
Listrik Kebakaran, Banjir, Gempa (Rendah) tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung bagi perusahaan.
Pasokan Gas/ Proses Produksi Terganggu Low Konsekuensi risikonya kecil, dan kecil kemungkinannya terjadi. Risiko
b 4-7 0-3
BBM Kebakaran, Banjir, Gempa (Rendah) tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung bagi perusahaan.
Proses Produksi Terganggu Low Konsekuensi risikonya kecil, dan kecil kemungkinannya terjadi. Risiko
c Pasokan Air 4-7 0-3
Kebakaran, Banjir, Gempa (Rendah) tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung bagi perusahaan.
Jaringan Proses Produksi Terganggu Low Konsekuensi risikonya kecil, dan kecil kemungkinannya terjadi. Risiko
d 4-7 0-3
Komunikasi Kebakaran, Banjir, Gempa (Rendah) tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung bagi perusahaan.
Sarana Proses Produksi Terganggu Low Konsekuensi risikonya kecil, dan kecil kemungkinannya terjadi. Risiko
e 4-7 0-3
Transportasi Kebakaran, Banjir, Gempa (Rendah) tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung bagi perusahaan.
3 Essential Social Services:
Network Pelanggan berkurang karena Very High Risiko bencana yang memiliki konsekuensi parah dan sangat
a 15 - 28 7 - 14
Pemasok dampak Pandemi, Gagal Tekno (Unacceptable) mungkin terjadi. Resiko ekstrim adalah prioritas tertinggi.
Network Pelanggan berkurang karena Very High Risiko bencana yang memiliki konsekuensi parah dan sangat
b 15 - 28 7 - 14
Pelanggan dampak Pandemi, Gagal Tekno (Unacceptable) mungkin terjadi. Resiko ekstrim adalah prioritas tertinggi.
Aset Critical Business Activity Main Activities - Emergency Response Plan Penanggung Departemen Durasi
No.
Terdampak (Identifikasi Risiko) (Rencana Kegiatan Utama dalam Fase Tanggap Darurat) Jawab (PIC) (Divisi) Masa TD
(4) (5) (6) (7)
(1) (2) (3)
1 Internal Resources
a Bangunan/ Proses Produksi 1. Memastikan terbangunnya jalur dan rambu evakuasi hingga ke area Bidang HSE 4 – 7 hari
Gedung Terganggu Kebakaran, titik kumpul. Operasional Manager
Banjir, Gempa 2. Memastikan terbangunnya ruang/posko pengendalian Penanganan
Darurat Bencana (Emergency Office Center)
3. Memastikan kesiapsiagaan petugas dapat menerapkan SOP tata
kelola Bangunan/Area pada masa tanggap darurat bencana
b Equipment Proses Produksi 1. Memastikan tata letak equipment/machinery tidak menghalangi Bidang HSE 4 – 7 hari
Terganggu Kebakaran, jalur dan rambu-rambu evakuasi. Operasional Manager
Banjir, Gempa 2. Identifikasi daftar aset perusahaan yang perlu dievakuasi atau
diamankan (dilindungi).
3. Memastikan tersedianya peralatan dan fasilitas untuk operasi
penyelamatan dan evakuasi (APAR, APD, dll).
4. Memastikan kesiapsiagaan petugas dapat menerapkan SOP tata
kelola equipment/machinery di saat tanggap darurat bencana.
c Stock Proses Produksi 1. Memastikan tata letak stock tidak menghalangi jalur dan rambu- Bidang HSE 4 – 7 hari
(Gudang) Terganggu Kebakaran, rambu evakuasi. Logistik Manager
Banjir, Gempa 2. Memastikan kesiapsiagaan petugas dapat menerapkan SOP tata
kelola stock pada masa tanggap darurat bencana.
d Karyawan K3 Karyawan Terdampak 1. Memastikan terbentuknya Emergency Response Team dan Bidang HSE 15-28 hari
(SDM) Pandemi, Kegagalan tersusunnya Emergency Response Plan. Perencanaan Manager
Teknologi 2. Memastikan kesiapsiagaan Tim Komunikasi Risiko. dan
3. Memastikan kesiapsiagaan Tim SAR dan Tim Medis. Operasional
4. Membuat daftar kontak untuk personel internal & eksternal.
5. Memastikan kesiapsiagaan petugas dapat menerapkan SOP Aktivasi
tugas/fungsi Tim Tanggap Darurat (ERT).
b Network Pelanggan berkurang karena Memastikan kesiapsiagaan petugas dapat menerapkan SOP Bidang HSE 15-28 hari
Pelanggan dampak Pandemi, Gagal Tekno tata kelola membangun komunikasi dan reputasi perusahaan Operasional Manager
dengan pelanggan pada masa tanggap darurat bencana.
Selain itu perusahaan juga perlu menentukan strategi pemulihan telekomunikasi, melalui;
a. Network redundancy, memiliki kapasitas yang lebih atau ekstra gate gateway.
b. Alternative routing, menggunakan media komunikasi alternatif, mis. kalau sebelumnya
antar cabang menggunakan VSAT, maka dicoba alternatif menggunakan POST (plain old
telephone system), juga jaringan fiber optik yang memiliki 2 jalur routing.
c. Diverse routing, menggunakan kabel duplikat, dan menjamin bahwa kabel kabel
tersebut memiliki jalur/path yang berbeda. Kalau kabel-kabel tersebut berada pada jalur
yang sama persis, maka akan kena jenis ancaman yang sama.
d. Long haul network diversity, sebuah recovery facility (off site alternate facility). Banyak
yang memiliki banyak jalur keluar ke beberapa penyelenggara jasa telekomunikasi. Hal
ini untuk menjamin tersedianya jasa telekomunikasi kalau yang satu crash.
e. Protection of local loop (last mile circuit), menggunakan banyak metode akses
komunikasi keluar, kalau ada bencana di off site facility.
f. Voice recovery, pemulihan sarana telekomunikasi terutama untuk melakukan hubungan
komunikasi suara, lewat telepon.
Pemilihan lokasi alternatif untuk pemulihan bisnis perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. Jarak dari Fasilitas Utama;
b. Potensi Risiko dari Bencana: carilah tempat yang minim potensi ancaman bencana.
c. Ketersediaan staff setempat;
d. Ketersediaan dan kualitas tenaga listrik/baterei;
e. Nearby Fiber Routes: untuk kepentingan jaringan komunikasi data, alangkah lebih baik
kalau tidak jauh dari jalur kabel fiber;
f. Specific IT Criteria; Tehnologi informasi dapat berfungsi pada lokasi tersebut, batasan
jarak harus menjadi perhatian perlengkapan jaringan.
1 Internal Resources
a Bangunan/ Proses Produksi 1. Melengkapi sarana penerapan protokol kesehatan (3M) untuk 1. HSE Ketua 4-7 hari
Gedung Terganggu Kebakaran, beraktivitas di luar dan di dalam bangunan/gedung. Manager Tim DRP
Banjir, Gempa 2. Melengkapi sarana prasarana untuk mendukung penerapan Sistem 2. HSE
Manajemen K3L dan melakukan review secara berkala. Manager
3. Menyiapkan bangunan/space/site alternatif (warm site), untuk 3. Staging Area
menjalankan fungsi produksi/layanan perusahaan, apabila Unit
terdampak gempabumi dan atau kebakaran
b Equipment Proses Produksi 1. Memastikan tata letak (lay out) equipment/machinery dapat 1. Equipment / Ketua 4-7 hari
Terganggu Kebakaran, menyesuaikan dengan penerapan protokol kesehatan. Mov. Unit Tim DRP
Banjir, Gempa 2. Memastikan kondisi equipment/machinery memenuhi standar 2. HSE
minimal SMK3L dan quality control. Manager
3. Menyiapkan equipment/machinery alternatif (warm site), yang 3. Equipment /
dapat dioperasikan di site alternatif jika terdampak gempabumi dan Mov. Unit
atau kebakaran.
c Stock Proses Produksi 1. Memastikan tata letak (lay out) stock (manajemen pergudangan) 1. Stageing Ketua 4-7 hari
(Gudang) Terganggu Kebakaran, dapat menyesuaikan dengan kebijakan protokol kesehatan Area Unit Tim DRP
Banjir, Gempa 2. Memastikan kondisi stock (manajemen pergudangan) memenuhi 2. Source
standar minimal Quality Control. Control Unit
3. Menyiapkan sistem pergudangan (stock), yang dapat dikelola di site 3. Staging
alternatif jika terdampak gempabumi dan atau kebakaran. Area Unit
d Karyawan K3 Karyawan Terdampak 1. Memastikan seluruh karyawan menerapkan protokol kesehatan dan 1. HSE Ketua 15-28
(SDM) Pandemi, Kegagalan 3T (testing, traching, treatment) jika terdampak pandemi. Manager hari
Tim DRP
Teknologi 2. Memastikan kebijakan pemerintah dalam masa pemulihan darurat 2. HSE
bencana dan pemulihan ekonomi dapat diterapkan perusahaan. Manager
3. Evaluasi kemungkinan diterapkan kebijakan Full WFH (estimasi plan 3. HSE
jika pandemic semakin meningkat). Manager
4. Melakukan monitoring dan improvement guna memastikan seluruh 4. HSE
karyawan mematuhi penerapan Sistem Manajemen K3L. Manager
5. Memastikan Disaster Recovery Team (DRT) dapat diaktivasi dan 5. Tactical
tersusun pembagian tugas team berdasarkan rencana operasi. Response
1. Mengembangkan strategi Multiple Center: Proses sistem & data 1. Support Ketua 4-7 hari
e System IT, Kehilangan data/info
tersebar di setiap unit organisasi. Unit
Internet akibat gempa, Tim DRP
2. Multiple Center dilaksanakan secara internal, dan memerlukan 2. Support
kebakaran, banjir
kebijakan yang disepakati dan dipatuhi bersama. Unit
3. Membangun kerjasama dengan perusahaan lain yang memiliki 3. Support
Unit
kapasitas IT System dan Jaringan Internet yang memadai (mutual
aid agreement).
2 Essential Social Services:
1. Memastikan kesiapsiagaan pasokan listrik cadangan, baik dari unsur 1. Source Ketua 4-7 hari
a Pasokan Proses Produksi
Control Unit
Listrik Terganggu Kebakaran, peralatan, petugas, logistik dan SOP aktivasinya. Tim DRP
2. Source
Banjir, Gempa 2. Menyiapkan pasokan listrik dari lokasi kerja yang berbeda agar
Control Unit
fungsi produksi bisa dilakukan dalam waktu yang relatif singkat.
1. Memastikan kesiapsiagaan pasokan Gas/BBM cadangan, baik dari 1. Source Ketua 4-7 hari
b Pasokan Gas/ Proses Produksi
unsur peralatan, petugas, logistik dan SOP aktivasinya. Control Unit
BBM Terganggu Kebakaran, Tim DRP
2. Menyiapkan pasokan BBM dari lokasi kerja yang berbeda agar 2. Source
Banjir, Gempa
fungsi produksi bisa dilakukan dalam waktu yang relatif singkat. Control Unit
1. Memastikan kesiapsiagaan pasokan air dan sanitasi cadangan, baik 1. Source Ketua 4-7 hari
c Pasokan Air Proses Produksi
Control Unit
Terganggu Kebakaran, dari unsur peralatan, petugas, logistik dan SOP aktivasinya. Tim DRP
2. Source
Banjir, Gempa 2. Menyiapkan pasokan air dari lokasi kerja yang berbeda agar fungsi
Control Unit
produksi bisa dilakukan dalam waktu yang relatif singkat.
1. Memastikan kesiapsiagaan jaringan komunikasi cadangan, baik dari 1. Source Ketua 4-7 hari
d Jaringan Proses Produksi
unsur peralatan, petugas, logistik dan SOP aktivasinya. Control Unit
Komunikasi Terganggu Kebakaran, Tim DRP
2. Source
Banjir, Gempa 2. Menyiapkan jaringan komunikasi dari lokasi kerja yang berbeda agar
Control Unit
fungsi produksi dapat dilakukan sesegera mungkin.
1. Memastikan kesiapsiagaan sarana transportasi cadangan, baik dari 1. Source Ketua 4-7 hari
e Sarana Proses Produksi
unsur peralatan, petugas, logistik dan SOP aktivasinya. Control Unit
Transportasi Terganggu Kebakaran, Tim DRP
2. Source
Banjir, Gempa 2. Menyiapkan sarana transportasi dari lokasi kerja yang berbeda agar
Control Unit
fungsi produksi dapat dilakukan sesegera mungkin.
3 Essential Social Services:
1. Memastikan keberlangsungan akses kerjasama dengan menerapkan 1. Support Ketua 15-28
a Network Pelanggan berkurang
protokol kesehatan sesuai kebijakan yang berlaku. Unit hari
Pemasok karena dampak Tim DRP
2. Mereview Sistem Manajemen K3L dalam rangka menerapkan SOP 2. Support
Pandemi, Gagal Tekno
Adaptasi Kebiasaan Baru dalam menjalankan proses kerjasama. Unit
1. Membuka akses pusat informasi (interaktif) kepada pelanggan 1. Support Ketua 15-28
b Network Pelanggan berkurang
untuk mempertahankan reputasi perusahaan ditengah krisis. Unit hari
Pelanggan karena dampak Tim DRP
2. Publikasi hasil review & rebranding perusahaan terhadap produk 2. Support
Pandemi, Gagal Tekno
utama yang terdisrupsi (terdampak) bencana untuk disesuaikan Unit dan
dengan kebutuhan pasar (pelanggan). Marketing
3. Support
3. Mereview Sistem Manajemen K3L dalam rangka menerapkan SOP
Unit
Adaptasi Kebiasaan Baru dalam menjalankan proses kerjasama.