Ringkasan:
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur bilas lambung yang meliputi pengertian, tujuan, dasar hukum, prinsip tindakan, indikasi, kontraindikasi, alat-alat yang dibutuhkan, dan cara kerjanya baik untuk kasus keracunan maupun perdarahan lambung. Bilas lambung dilakukan untuk membersihkan dan mengeluarkan racun/darah dari lambung dengan memasukkan dan mengeluarkan air/cairan tertent
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
47 tayangan6 halaman
Ringkasan:
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur bilas lambung yang meliputi pengertian, tujuan, dasar hukum, prinsip tindakan, indikasi, kontraindikasi, alat-alat yang dibutuhkan, dan cara kerjanya baik untuk kasus keracunan maupun perdarahan lambung. Bilas lambung dilakukan untuk membersihkan dan mengeluarkan racun/darah dari lambung dengan memasukkan dan mengeluarkan air/cairan tertent
Ringkasan:
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur bilas lambung yang meliputi pengertian, tujuan, dasar hukum, prinsip tindakan, indikasi, kontraindikasi, alat-alat yang dibutuhkan, dan cara kerjanya baik untuk kasus keracunan maupun perdarahan lambung. Bilas lambung dilakukan untuk membersihkan dan mengeluarkan racun/darah dari lambung dengan memasukkan dan mengeluarkan air/cairan tertent
Ringkasan:
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur bilas lambung yang meliputi pengertian, tujuan, dasar hukum, prinsip tindakan, indikasi, kontraindikasi, alat-alat yang dibutuhkan, dan cara kerjanya baik untuk kasus keracunan maupun perdarahan lambung. Bilas lambung dilakukan untuk membersihkan dan mengeluarkan racun/darah dari lambung dengan memasukkan dan mengeluarkan air/cairan tertent
Pengertian Bilas lambung (gastric lavage) adalah membersihkan lambung dengan
cara memasukan dan mengeluarkan air/cairan tertentu ke dalam lambung dan mengeluarkan kembali dengan menggunakan selang lambung (NGT). Menurut Smelltzer dan Bare, Bilas lambung (gastric lavage) adalah aspirasi isi lambung dan pencucian lambung dengan menggunakan selang lambung. Tujuan 1. Membersihkan dan mengeluarkan racun/darah dari dalam lambung 2. Mendiagnosa perdarahan lambung 3. Membersihkan lambung sebelum prosedur endoscopy 4. Membuang cairan atau partikel dari lambung Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan 4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1239/MENKES/SK/XI/2001 tentang registrasi dan praktik Perawat 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64/Menkes/Per/VIII/2015 tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian Kesehatan - Kebijakan Prinsip Tindakan Bersih dan steril
Indikasi 1. Overdosis obat/narkotik
2. Keracunan zat kimia 3. Terjadi perdarahan lama (hematemesis) pada saluran pencernaan atas. 4. Mengambil contoh asam lambung untuk dianalisis lebih lanjut. 5. Dekompresi lambung 6. Sebelum operasi perut atau biasanya sebelum dilakukan endoskopi 7. Pasien keracunan makanan atau obat kurang dari 1 jam 8. Persiapan tindakan pemeriksaan lambung, persiapan operasi lambung 9. Pasien dalam keadaan sadar 10. Keracunan bukan bahan korosif dan kurang dari enam puluh menit 11. Gagal dengan terapi emesis 12. Tidak ada refleks muntah 13. Perdarahan gastrointestinal Kontraindikasi 1. Keracunan oral lebih dari 1-4 jam Bilas lambung tidak dilakukan secara rutin dalam penatalaksanaan pasien dengan keracunan. Bilas lambung dilakukan ketika pasien menelan substansi toksik yang dapat mengancam nyawa, dan prosedur dilakukan sebelum 4 jam pengosongan lambung 2. Pasien keracunan bahan toksik yang tajam dan terasa membakar (resiko perforasi esophageal) serta keracunan bahan korosif (misalnya: hidrokarbon, pestisida, hidrokarbon aromatic, halogen); 3. Pasien yang menelan benda asing yang tajam; 4. Pasien tanpa gangguan refleks atau pasien dengan pingsan (tidak sadar) membutuhkan intubasi sebelum bilas lambung untuk mencegah inspirasi. 5. Pasien kejang 6. Tumor paru-paru 7. Menelan alkali kuat Alat-alat yang di 1. Selang NGT sesuai ukuran yang diperlukan (Set NGT) perlukan Ukuran NGT : a. no. 14-28 untuk ukuran dewasa b. no. 8-16 untuk anak-anak c. no.5-7 untuk bayi 2. Bengkok besar 3. Spuit NGT 50 cc 4. Perlak dan alasnya 5. Kom besar 6. Air hangat-dingin 1-2 liter/NaCl 0,9 % sesuai kebutuhan 7. Gelas ukur 8. Skort/celemek 9. Gelas berisi air matang 10. Pelicin/jelly 11. Set terapi oksigen lengkap dan siap pakai 12. Pinset anatomi 13. Obat-obatan (sulfat atropine, norit/susu yang diperlukan dalam tempatnya) Cara Kerja 1. Prosedur Bilas Lambung Pada Kasus Keracunan :
a. Jelaskan prosedur kepada pasien
b. Cuci tangan 6 langkah
c. Jaga privasi pasien
d. Atur posisi pasien (semi fowler) saat pemasangan NGT dan miring kiri serta kepala rendah saat bilas lambung tanpa bantal
e. Perawat memakai sarung tangan dan memasang skort
f. Memasang perlak dibawah kepala dan alas di dada pasien
g. Meletakkan bengkok dibawah dagu pasien h. Menentukan panjang selang NGT yang masuk ke dalam lambung i. Memberi jelly pada ujung selang NGT
j. Menutup pangkal selang NGT dengan cara menekuk / diklem
k. Memasukkan selang NGT pelan-pelan ke dalam lambung melalui
hidung. Bagi pasien sadar dianjurkan menelan selang perlahan- lahan sambil menarik nafas dalam l. Setelah yakin selang NGT ke lambung pasien, atur posisi pasien miring tanpa batal dan letak kepala lebih rendah m. Meyakinkan selang NGT masuk ke dalam lambung dengan cara : memasukkan ujung selang NGT sampai terendam dalam kom berisi air dan tidak tampak gelembung udara dan air n. Bila dilakukan pada klien yang tidak sadar / stupor atau jika induksi muntah dengan sirup pekak tidak berhasil. o. Bila klien setengah sadar dan masih ada refleks muntah, maka posisikan klien miring pada satu sisi untuk memudahkan irigasi dan mencegah aspirasi. p. Bila klien tidak sadar dan refleks muntah tidak ada, maka klien harus dilakukan intubasi trachea sebelum dilakukan bilas lambung. q. Gunakan pipa nasogastrik berdiameter besar (>28Fr) untuk memudahkan aliran irigasi cairan. r. Sambungkan ujung NGT dengan Spuit 50 cc atau corong. Lakukan irigasi/bilas lambung dengan menggunakan NaCl. Cairan irigasi/bilas lambung yang digunakan bisa berjumlah ± 200-500 cc pada dewasa dengan posisi lebih tinggi dari kepala, pada anak- anak ± 50-100 cc. Pada anak-anak lebih baik air hangat dengan cara memasukkan sejumlah cairan secara bertahap dan kemudian mengeluarkannya dengan cara mengalirkan atau diaspirasi menggunakan tekanan rendah. s. Membilas lambung dilakukan berulang kali sampai air/cairan yang keluar dari lambung berwarna jernih/tidak berbau racun. Memberikan antidot (sesuai advice dokter) bila perlu. Lalu, selang NGT dicabut secara pelan-pelan dan diletakan dalam bengkok t. Setelah selesai pasien dirapikan,mulut dan sekitarnya dibersihkan dengan kassa/tissue jelaskan pada pasien bahwa prosedur yang dilakukan telah selesai. u. Mengobservasi tekanan darah, nadi, pernapasan, dan respons pasien v. Mencuci tangan
w. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan. Lakukan
pencatatan setelah tindakan yang meliputi jumlah, karakteristik, Bau cairan yang dilakukan irigasi serta reaksi klien
2. Prosedur Bilas Lambung Pada Kasus Perdarahan Lambung :
a. Jelaskan prosedur kepada pasien
b. Cuci tangan 6 langkah
c. Jaga privasi pasien
d. Sebelumnya pasang NGT berukuran besar, jenis yang biasanya
digunakan adalah selang Ewald. Selang dengan diameter kecil tidak cukup efektif untuk mengeluarkan bekuan darah dan dapat menyebabkan kesalahan penegakan diagnosa karena bila ada bekuan darah yang menyumbat selang, akan sulit mendeteksi masih terjadinya perdarahan e. Sambungkan ujung NGT dengan Spuit 50 cc atau corong. Lakukan irigasi/bilas lambung dengan menggunakan NaCl pada anak-anak lebih baik air hangat dengan cara memasukkan sejumlah cairan secara bertahap dan kemudian mengeluarkannya dengan cara mengalirkan atau diaspirasi menggunakan tekanan rendah. f. Alirkan cairan yang dikeluarkan ke bengkok yang diletakkan dengan posisi lebih rendah dari tubuh klien atau tempat tidur klien g. Cairan irigasi/bilas lambung yang digunakan bisa berjumlah ±200-500 cc pada dewasa dengan posisi lebih tinggi dari kepala, pada anak-anak ±50-100 cc h. Pastikan bahwa aliran cairan lancar, begitu juga dengan system drainasenya
i. Waspada terhadap potensial terjadinya sumbatan bekuan darah
pada selang atau perubahan posisi selang
j. Gunakan cairan dengan suhu ruangan, karena akan lebih efektif
dalam tindakan gastric lavage. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penggunaan cairan dengan suhu rendah (dingin) akan menggeser kurva disosiasi hemoglobin kearah kiri dan dapat berakibat langsung seperti : penurunan aliran oksigen ke organ-organ vital serta memperpanjang waktu perdarahan dan protrombin time k. Perawat melaksanakan kebersihan tangan
l. Lakukan pencatatan kegiatan.
Unit Terkait 1. Instalasi rawat inap 2. Instalasi gawat darurat
89) - ( Smith, Jean.2010.Buku Saku Prosedur Klinis Keperawatan Edisi 5.Hal 536 ) - Smeltzer, Suzzane C. dan Bare, Brenda G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.