Kelompok - 3 2222

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Pendahuluan

Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman banyak sekali persaingan-

persaingan yang terjadi dalam dunia ekonomi tidak terkecuali dunia industri.

Perkembangan ekonomi yang pesat sangat berpengaruh terhadap kinerja sebuah

perusahaan. Perusahaan-perusahaan sering kali melakukan persaingan dengan

perusahaan lain guna untuk memajukan dan meningkatkan mutu serta tujuan

dari perusahaan tersebut. Sebuah perusahaan akan meningkatkan mutu serta

tujuan tersebut dengan berbagai cara seperti meningkatkan kualitas produk serta

pelayanan terhadap konsumen.

Sebelum perusahaan melakukan proses produksi dan penjualan biasanya

perusahaan akan menyusun berbagai anggaran seperti ramalan penjualan,

menyusun anggaran penjualan, menyusun anggaran produksi, menyusun

anggaran bahan baku serta menyusun anggaran biaya konversi dan anggaran

biaya beban usaha. Anggaran-anggaran tersebut disusun oleh perusahaan agar

produk yang diproduksi maupun dijual sesuai dengan target

perusahaan.Anggaran-anggaran yang disusun oleh perusahaan tersebut sangat

berpengaruh terhadap hasil produksi. Jika anggaran yang ditentukan sesuai maka

hasil produksi maupun penjualan juga akan sesuai tetapi jika anggaran yang

ditentukan tidak sesuai maka hasil produksi maupun penjualan juga tidak akan

sesuai.
Pembahasan

Penyusunan anggaran biaya konversi dan anggaran beban usaha

disusun oleh sebuah perusahaan setelah perusahaan menyusun ramalan

penjualan,menyusun anggaran penjualan,menyusun anggaran produksi dam

menyusun anggaran bahan baku.Ada beberapa komponen yang diperlukan

untuk menyusun anggaran biaya konversi dan anggaran beban usaha yaitu:

1. Penyusunan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung standar per unit produk terdiri dari

jamtenaga kerja langsung dan tarif upah standar tenaga kerja lansung. Jam

standar tenaga kerja langsung (JSTKL) adalah taksiran sejumlah jam tenaga kerja

langsung yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk tertentu. Jam

standar tenaga kerja langsung dapat ditentukan denga cara:

 Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu

pekerjaan dari kartu harga pokok periode yang lalu

 Mencoba jalan operasi produksi di bawah keadaan normal yang

diharapkan

 Mengadakan peyilidikan gerak dan waktu

 Mengadakan taksiran yang wajar

 Memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat,penundaan

kerja yang tidak bisa dihindari dan faktor kelelahan


Tarif upah standar tenaga kerja langsung (TUSt) adalah taksiran tarif

upah per jam tenaga kerja langsung dan tarif upah tenaga kerja langsung dapat

ditentukan atas dasar:

 Perjanjian atas organisasi karyawan

 Data upah masa lalu yang dihitung secara rata-rata

 Perhitungan tarif upah dalam operasi normal

Data anggaran produk dan jam standar tenaga kerja langsung (JSTKL)

digunakan untuk menyusun jam kerja standar tenaga kerja terpakai (JKSt) misal:

Anggaran Produk Jadi

Perusahaan Kecap Asli Tahun 2016

Triwulan Kecap Sedang Kecap Manis Kecap Asin Total


I 22 botol 13 botol 9 botol 44 botol
II 23 botol 13 botol 10 botol 46 botol
III 24 botol 14 botol 9 botol 47 botol
IV 26 botol 14 botol 10 botol 50 botol
Setahun 95 botol 54 botol 38 botol 187 botol

Jam standar tenaga kerja langsung (JSTKL) untuk membuat 1 botol

kecap diperlukan waktu 0,1 jam.Jadi rumus yang digunakan untuk menyusun jam

kerja standar tenaga kerja langsung terpakai (JKSt) adalah:

JKSt=P x JSTKL

Keterangan:

JKSt =Jam kerja standar tenaga kerja langsung terpakai

P =Unit ekuivalen produk


JSTKL =Jam standar tenaga kerja langsung

Bila tidak terdapat produk dalam proses maka unit ekuivalen produk

sama dengan produk jadi dihasilkan periode tersebut. Anggaran produk yang

digunakan sebagai contoh diatas tidak terdapat sediaan produk dalam proses

sehingga unit ekuivalen produk sama dengan produk jadi. Dari data tabel diatas

dapat disusun jam kerja standar tenaga kerja langsung terpakai (JKSt) sebagai

berikut:

Perusahaan Kecap Asli

Jam Kerja Standar Tenaga Kerja Langsung Terpakai

Tiap Triwulan pada Tahun 2016

Triwulan Kecap Sedang Kecap Manis Kecap Asin Total


I 2,2 jam 1,3 jam 0,9 jam 4,4 jam
II 2,3 jam 1,3 jam 1,0 jam 4,6 jam
III 2,4 jam 1,4 jam 0,9 jam 4,7 jam
IV 2,6 jam 1,4 jam 1,0 jam 5,0 jam
Setahun 9,5 jam 5,4 jam 3,8 jam 18,7 jam

Setelah menyusun jam kerja standar tenaga kerja langsung terpakai

maka perusahaan akan menyusun anggaran biaya tenaga kerja langsung (BTKL)

dengan rumus:

Anggarang BTKL= JKSt x TUSt atau P x BTKLSP

Keterangan:

JKSt = Jam kerja standar tenaga kerja langsung

TUSt =Tarif upah standar

P =Unit ekuivalen
BTKLSP =Biaya TKL standar per unit produk

Misalkan JKSt yang digunakan adalah JKSt dari tabel diatas dan tarif

upah standar tenaga kerja langsung (TUSt) adalah Rp 500 per jam. Maka dapt

disusun anggaran biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing triwulan

dan masing-masing jenis produk sebagai berikut:

Anggaran biaya tenaga kerja langsung setahun untuk:

Kecap Sedang = 9,5 jam x Rp 500 = Rp 4.750

Kecap Manis = 5,4 jam x Rp 500 =Rp 2.700

Kecap Asin = 3,8 jam x Rp 500 =Rp 1.900

Total =Rp 9.350

Perusahaan Kecap Asli

Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Tiap Triwulan pada Tahun 2016

Triwulan Kecap Sedang Kecap Manis Kecap Asin Total


I Rp 1.100 Rp 650 Rp 450 Rp2.200
II Rp 1.150 Rp 650 Rp 500 Rp 2.300
III Rp 1.200 Rp 700 Rp 450 Rp 2.350
IV Rp 1.300 Rp 700 Rp 500 Rp 2.500
Setahun Rp 4.750 Rp 2.700 Rp 1.900 Rp 9.350

2. Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik


Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya pabrik selain biaya bahan

baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya pabrik adalah biaya yang terjadi di

pabrik periode ini yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung

dan biaya overhead pabrik. Dalam biaya overhead pabrik terdapat biaya variabel

dan biaya tetap.

Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang

dipengaruhi oleh besar kecilnya volume kegiatan produksi sedangkan biaya

overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang tidak dipengaruhi oleh

besar kecilnya volume kegiatan produksi. Contoh penyusunan anggaran biaya

overhead pabrik adala sebagai berikut:

Perusahaan kecap asli pada tahun 2016 menyusun anggaran biaya

overhead pabrik pada kapasitas produksi normal setahun 200 botol denagn

waktu 20 jam kerja langsung. Atas dasar unit produk dan atas dasar jam kerja

langsung dapat dibuat pembebanan biaya overhead pabrik yang dianggarkan

yaitu:

Perusahaan Kecap Asli


Anggaran Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Atas Dasar Kapasitas Normal 200 botol atau 20 Jam Kerja Langsung
dapat Tahun Berakhir 31 Desember 2016

(dalam rupiah)

Unsur Biaya Overhead Total BOP BOP BOP Variabel BOP Tetap
Per Per Per Per
Pabrik (BOP) BOP Tetap Variabel
Unit Jam Unit Jam
Bahan pembantu 4.000 - 4.000 20 200 - -
Pernik pabrik 1.000 - 1.000 5 50 - -
Tenaga kerja tak lansung 7.000 1.000 6.000 30 300 5 50
Pemeliharaan pabrik 1.000 200 800 4 40 1 10
Listrik pabrik 3.000 2.000 1.000 5 50 10 100
Depresiasi pabrik 2.000 2.000 - - - 10 100
Asuransi pabrik 1.000 600 400 2 20 3 30
Lain-lain pabrik 1.000 600 400 2 20 3 30
Jumlah 20.000 6.400 13.600 68 680 32 320

Berdasarkan perhitungan tabel diatas dapat dilihat jumlah BOP variabel

per unit (botol) sebesar Rp 68 sedangkan jumlah BOP variabel per jam sebesar Rp

680. Untuk jumlah BOP tetap standar per unit sebesar Rp 32 dan jumlah BOP

tetap per jam sebesar Rp 320. Dengan demikian BOP variabel standar per botol

dan BOP tetap per botol memerlukan waktu:

 BOP variabel standar per botol kecap = Rp 68/Rp 680= 0,1 jam

 BOP tetap per botol kecap = Rp 32/Rp 320= 0,1 jam

Selain itu perhitungan diatas juga dapat dibuat biaya overhead pabrik

standar per unit botol kecap adalah sebagai berikut:

BOP variabel 0,1 jam @ Rp 680 = Rp 68

BOP tetap 0,1 jam @ Rp 320 = Rp 32

BOP per botol kecap =Rp 100

3. Penyusunan Anggaran Beban Usaha

Beban usaha adalah beban kegiatan pokok perusahaan yang tidak

terjadi di pabrik selain harga poko penjualan (HPP). Beban usaha terdiri dari

beban penjualan serta beban administrasi dan umum. Beban penjualan adalah
beban yang terjadi untuk kepentingan penjualan produk utama dan beban

penjualan ada yang bersifat tetap tetapi ada juga yang bersifat variabel.

 Beban penjualan tetap contohya yaitu beban depresiasi alat

penjualan, beban penghapusan piutang, beban gaji peagawai tetap

bagian penjualan dan lain-lain.

 Beban penjualan variabel contohnya yaitu beban komisi penjualan,

beban penghapusan piutang dan beban pernik penjualan. Beban

penjulan variabel besar kecilnya dipengaruhi oleh kegiata penjualan.

Semakin banyak barang yang dijual semakin besar beban penjualan

varibelnya dan sebaliknya semakin sedikit barang yang dijual semakin

kecil beban penjualan variabel.

Beban administrasi dan umum adalah beban yang umunya terjadi pada

bagian personalia, bagian keuangan dan bagian umum seperti: beban gaji

pemimpin dan staf, beban depresiasi peralatan kantor, beban pernik kantor,

beban pemeliharaan kantor dan beban umum lainnya. Beban administrasi dan

umum biasanya bersifat tetap. Berikut adalah contoh penyusunan anggaran

beban usaha.

Contoh: Perusahaan kecap asli akan menyusun anggaran beban usaha selama

tahun 2016 dengan data sebagai berikut:

a. Mempunyai aset tetap yang terdiri atas: Bagian penjualan senilai Rp

100.000 dan bagian umum senilai Rp 50.000. Aset tetap disusutkan

dengan metode garis lurus 12% setahun atau 3% tiap triwulan


b. Jualan direncanakan triwulan: I Rp 24.400, II Rp 25.500, III 26.750 dan

IV Rp Rp 26.950

c. Komisi penjualan 5% dari penjualan dan pengahapusan piutang

ditaksir 2% dari penjualan

d. Gaji penjualan dan pemeliharaan alat penjualan tiap triwulan masing-

masing Rp 1.000 dan Rp 700

e. Pernik (supplies) penjualan ditaksir triwulan: I Rp 200, II Rp 210, III Rp

250 dan IV Rp 250

f. Beban turun harga triwulan I dan II masing-masing 1% dari jualan,

triwulan III dan IV masing-masing 2% dari jualan

g. Beban penjualan lainnya pada triwulan I dan II masing-masing Rp

150, triwulan III dan IV masing-masing Rp 200

h. Beban administrasi ditaksir tiap triwulan terdiri atas: gaji pemimpin

dan staf kantor Rp 300, asuransi alat kantor Rp 100, pernik kantor Rp

50, pemeliharaan kantor Rp 125 dan lainnya Rp 75

Kemudian berdasarkan datas diatas dapat disusun anggaran beban

usaha perusahaan kecap asli sebagai berikut:

Perusahaan Kecap Asli


Anggaran Beban Usaha

Tiap Triwulan pada Tahun 2016


(dalam RP)

Triwulan
Unsur Beban Usaha
I II III IV Setahun
1. Beban Penjualan
Komisi penjualan 1.220 1.275 1.338 1.338 5.171
Penghapusan piutang 488 510 535 539 2.072
Gaji penjualan 1.000 1.000 1.000 1.000 4.000
Pemeliharaan alat 700 700 700 700 2.800
Depresiasi alat 3.000 3.000 3.000 3.000 12.000
Turun harga 244 255 535 539 1.573
Pernik penjualan 200 210 250 250 910
Lainnya 150 150 200 200 700
Jumlah I 7.002 7.100 7.558 7.566 29.226
2. Beban administrasi
Gaji pemimpin/staf 300 300 300 300 1.200
Depresiasi alat 1.500 1.500 1.500 1.500 6.000
Asuransi alat 100 100 100 100 400
Pernik kantor 50 50 50 50 200
Pemeliharaan alat 125 125 125 125 500
Lainnya 75 75 75 75 300
Jumlah II 2.150 2.150 2.150 2.150 8.600
3. Beban usaha (I + II) 9.152 9.250 9.708 9.716 37.826

Daftar Pustaka

M. Nafarin, 2007, edisi 3, penerbit Selemba Empat, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai