Askep KDS
Askep KDS
Askep KDS
OLEH :
Disusun oleh :
Dwi Wiayanti 2008133
Enni Marlia 2008136
Fitri Ahmawati 2008314
Tri Widyaningsih 2008182
Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 mei 2021 di Ruang PICU Rumah Sakit K.R.M.T
Wongsonegoro Semarang.
A. Identitas Klien
1. Nama : An. A
2. Umur : 1 tahun 3 bulan
3. Alamat : Sambiroto 11, Kedung Mundu
4. Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Jawa
6. Pendidikan : Belum Sekolah
7. Diagnosa Medis : KDS
Penanggung Jawab
1. Nama : ny. A
2. Hubungan Dengan Klien : ibu Kandung
3. Pekerjaan : Swasta
4. Pendidikan : SMA
5. Alamat : Kedung Mundu
B. Keluhan Utama : Kejang 1x saat dirumah
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu pasien mengatakan pasien masuk melalui IGD karena keang 1 kali dirumah
ditambah waktu malam hari pasien demam dan sampai ke ruangan picu pukul 07.00
WIB. Saat dilakukan pengkajian pasien tampak lemah, ibu pasien mengatakan belum
ada kejang berulang saat dibawa ke ruang picu. N: 121 x/menit, S: 37,8oC, RR: 36
x/menit, SpO2 : 99%.
D. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu pasien mengatakan tidak ada riwayat kejang sebelumnya.
E. Riwayat kesehatan keluarga
ibu pasien mengatakan di dalam keluarga tidak ada penyakit keturunan seperti
Diabetes Melitus, Hipertensi, HIV.
F. Persepsi Dan Harapan Keluarga Sehubungan Dengan Sakit Anak
ibu pasien mengatakan pasien dibawa ke rumah sakit karena mengalami kejang 1x
saat dirumah. Harapan orang tua pasien, ketika pasien dibawa ke rumah sakit supaya
sehat. Ibu pasien mengatakan pasien tinggal dengan kedua orang tuanya serta kedua
anaknya. Yang terpenting bagi anak yaitu keluarganya.
I. Keluarga
1. Genogram
Keterangan :
: perempuan
: laki-laki
: pasien laki-laki
: tinggal serumah
2. Kondisi Rumah
ibu pasien mengatakan kondisi rumah pasien sudah layak pakai, ada kamar, dapur,
ruang tamu, dan kamar mandi.
3. Lingkungan tempat tinggal
Bapak pasien mengatakan lingkungan tempat tinggal nyaman dan bersih.
4. Kebiasaan keluarga
Bapak pasien mengatakan di dalam keluarga biasanya kalau ada waktu liburan
sekolah sering kumpul bersama keluarga dan liburan bersama.
J. Pemeriksaan Fisik ( Head To Toe)
1. Antropometri
a. TB : 80 cm
b. BB : 9 kg
c. BB saat sakit : 9 kg
2. Keadaan umum : Lemah
Composmentis = baik
N : 121 x/menit
S: 37,8oC
RR: 36
SpO2 : 99 %
3. Kulit, kuku
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kelembab pan kulit baik, tidak ada
luka atau iritasi, capilary refile 2 detik.
4. Kepala
Rambut tidak rontok berwarna hitam, kulit kepala bersih dan tidak ada benjolan
dibagian kepala, kelopak mata cekung, conjungtive anemis, dan pucat. Hidung
tidak ada flu dan tidak ada pembesaran polip, telinga tidak ada serumen dan tidak
ada gangguan pendengaran. Mulut tidak ada caries gigi dan tidak ada sariawan.
5. Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid dan tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening.
6. Thorax
Bentuk dada simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak terdengar ronkhi.
7. Abdomen
Tidak ada bekas luka operasi, bising usus : 35 x/menit
8. Punggung
Tidak ada kelainan
9. Urogenital
Tidak ada kelainan pada kelamin dan tidak mengalami hemoroid.
10. Ekstremitas
a.Ekstremitas superior (tangan) dextra-sinistra
Tidak ada pembengkakan, akral hangat, capilary refile 2 detik.
b. Ekstermitas inferior (kaki) dextra-sinistra
Tidak ada pembengkakan pada kaki, refleks patela (+), tidak ada varices.
K. Pemeriksaan penunjang
Hari / tanggal : 24 mei 2021
Hasil pemeriksaan laboratorium :
Tanggal
25 mei 26 mei 27 mei
No Nama Obat Dosis Indikasi
2021 2021 2021
Jenis: oral
1 Paracetamol 3x1 Antipiretik 06.00, 06.00, 06.00,
Syrup 14.00, 14.00, 14.00,
18.00 18.00 18.00
2 Stesolid supp 5mg Kejang demam
Jenis injeksi
2 Dexametason ½ amp/12 Peradangan 06.00, 06.00, 06.00,
jam 18.00 18.00 18.00
4 Pct 100 mg Antipiretik 06.00, 06.00, 06.00,
3x1 14.00, 14.00, 14.00,
18.00 18.00 18.00
Jenis: lain-lain
1 RL 500 ml Cairan elektrolit 15.00
30cc/jam
M. Tanda-Tanda Vital
N. Analisa Data
2 Ds; ibu pasien mengatakan anak kejang Perubahan sensasi Risiko cedera
dipagi hari
Do; anak tampak lemah
O. Diagnosa keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit dibuktikan dengan pasien seak
semalem mengalami demam, Suhu badan : 37,8 ˚C, banyak keringat
2. Risiko cedera dibuktikan dengan perubahan sensasi
P. Intervensi Keperawatan
I 15.30 memberikan cairan oral yaitu Ds; ibu pasien mengatakan akan
minuman hangat dan asi memberikan kebutuhan cairan anak
beruba air hangat dan asi.
Do; ibu tampak kooperatif
I 16.00
melakukan pendinginan Ds; ibu pasien sudah melakukan
eksternal kompres kepada anak tetapi pada
saat pagi hari anak mengalami
kejang
Do; ibu tampak kooperatif
R. Evaluasi
S; -
II 21.00 O; belum ada kejang berulang, anak tampak
lemah, ibu selalu memasang side rail
A: masalah risiko cedera belum teratasi
P: lanjutkan intervensi SIKI: Pencegahan cedera
(I.14537) dan Pencegahan kejang (I.14542)
II 21.00
S; ibu mengatakan bersyukur karena tidak ada
kejadian kejang berulang lagi
O;
N 122 x/menit, S 36.7oC, RR 31 x/menit, SpO2
100%
A: masalah risiko cedera teratasi
P: hentikan intervensi SIKI: Pencegahan cedera
(I.14537) dan Pencegahan kejang (I.14542)