Konsep Inkremental Dalam Analisis Ekonomi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Konsep inkremental dalam analisis ekonomi

Dalam pelaksanaan operasional bisnis sehari-hari, manajemen sering dihadapkan pada berbagai
pilihan dan harus mengambil keputusan terkait pilihan-pilihan tersebut. Seringkali, manajemen
menggunakan pendekatan kalkulatif yang membutuhkan informasi finansial untuk membantu proses
pengambilan keputusan. Ada beberapa jenis sarana atau alat analisa yang dapat membantu manajemen
dalam proses pengambilan keputusan, salah satunya adalah incremental analysis.

Istilah incremental analysis mungkin cukup asing bagi orang awam di luar dunia akuntansi,
namun analisa ini sebenarnya secara sadar maupun tidak sering dilakukan oleh manajemen. Incremental
analysis, atau juga dikenal dengan differential atau marginal analysis, merupakan teknik pengambilan
keputusan yang digunakan untuk menentukan perbedaan pendapatan dan biaya di antara berbagai
alternatif keputusan. Analisa ini menggunakan konsep perilaku biaya untuk menganalisa bagaimana
setiap biaya, baik variabel maupun tetap, akan mempengaruhi alternatif yang berbeda di masa depan.
Incremental analysis banyak digunakan untuk pengambilan keputusan-keputusan jangka pendek dan
memungkinkan manajemen untuk melakukan analisa secara lebih akurat dalam waktu yang singkat.

Aspek utama dari incremental analysis adalah mengidentifikasi secara tepat pendapatan dan
biaya yang relevan di antara berbagai alternatif. Ada tiga komponen biaya yang akan muncul dan harus
dipisahkan mana yang relevan dan yang tidak dalam melakukan proses analisa, yaitu:

1. Sunk Cost

Sunk cost merupakan biaya yang sudah terjadi atau sudah dikeluarkan perusahaan dan tidak
memiliki dampak terhadap proses pengambilan keputusan. Biaya ini tidak relevan untuk proses
pengambilan keputusan karena uang yang sudah dikeluarkan tersebut tidak dapat ditarik kembali.
Namun demikian, manajemen masih sering memperhitungkan biaya ini dalam pengambilan keputusan
atau biasa disebut sunk cost phenomenon. Contoh dari sunk cost antara lain biaya penelitian dan
pengembangan (R&D), biaya investasi atas aset yang ternyata tingkat pengembaliannya kurang bagus.

2. Opportunity Cost

Opportunity cost adalah kesempatan yang hilang karena perusahaan memilih suatu alternatif
tertentu dibandingkan alternatif lainnya. Kesempatan yang hilang tersebut dapat berupa pendapatan
yang hilang, marjin kontribusi yang hilang, dan lain sebagainya. Contoh dari opportunity cost, yaitu Anda
memilih menggunakan uang Anda untuk membangun kantor cabang di kota lain padahal uang tersebut
sebenarnya bisa diinvestasikan pada instrumen investasi tertentu. Atas pilihan tersebut, muncul
opportunity cost berupa pendapatan dari investasi. Opportunity cost harus diperhitungkan dalam proses
pengambilan keputusan, terutama jika perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas, misalnya
kapasitas produksi terbatas, jumlah kas yang terbatas, dan lain-lain.

3. Relevant Cost (Biaya Relevan)

Relevant cost merupakan biaya yang dapat dipakai sebagai informasi untuk pengambilan keputusan.
Ada dua syarat dari relevant cost, yaitu:

1) Biaya tersebut belum terjadi dan biaya tersebut baru akan terjadi apabila keputusan yang dipilih
perusahaan dilaksanakan.
2) Biaya tersebut berbeda untuk setiap alternatif yang berbeda. Meskipun biaya tersebut belum
dikeluarkan, namun jika untuk setiap alternatif yang ada biayanya adalah sama, maka biaya
tersebut juga tidak relevan dalam pengambilan keputusan. Salah satu contoh dari biaya yang
sama untuk setiap alternatif yang berbeda adalah biaya tetap.

Penerapan incremental analysis dalam proses pengambilan keputusan biasanya dilakukan dalam kasus-
kasus berikut:

a) Pesanan khusus (special order)


Situasi ini muncul saat perusahaan memproduksi dalam kapasitas di bawah kapasits yang
dimiliki perusahaan (idle capacity) dan terdapat calon pembeli yang ingin melakukan pesanan
khusus pada perusahaan dengan harga jual di bawah harga regular perusahaan. Perusahaan
harus memutuskan akan menerima atau menolak pesanan khusus ini dengan tujuan
memperoleh keuntungan jangka pendek.

b) Membuat sendiri atau membeli dari luar (make or buy)


Dalam kasus ini, perusahaan biasanya memproduksi komponen yang dipakai pada produknya
dalam perusahaannya sendiri. Namun terdapat penawaran yang lebih murah dari produsen di
luar perusahaan. Manajemen harus memutuskan apakah akan memproduksi sendiri komponen
tersebut atau membeli dari produsen di luar.
c) Mempertahankan atau menghentikan (keep or drop)
Situasi ini muncul saat perusahaan memiliki beberapa jenis produk atau unit bisnis atau cabang
atau pelanggan yang tidak menguntungkan. Perusahaan harus mengambil keputusan apakah
akan tetap mempertahankan produk tersebut atau menghentikan penjualan atau produksi.

d) Langsung dijual atau diproses lebih lanjut (sell or process further)


Situasi ini biasanya timbul pada perusahaan yang memproduksi joint product. Joint product
adalah beberapa jenis produk yang dihasilkan dari satu proses produksi tertentu. Contoh joint
product ini adalah peternakan ayam yang menjual telur dan daging ayam. Perusahaan harus
memutuskan apakah akan menjual telur ayam tersebut atau menetaskan dan memelihara
hingga dewasa sehingga dapat dijual dagingnya.

e) Penentuan bauran produk (product mix) dengan kendala


Kondisi ini terjadi bila perusahaan memproduksi atau menjual beberapa jenis produk namun
memiliki kapasitas terbatas sehingga perusahaan harus menentukan kombinasi antar produk,
atau mungkin produk tunggal, yang akan dijual atau diproduksi sehingga menghasilkan
keuntungan maksimal.

Langkah-langkah melakukan incremental analysis adalah sebagai berikut:

1) Bandingkan pendapatan yang relevan di antara berbagai alternatif yang ada. Tentukan
pendapatan inkremental yang muncul.
2) Bandingkan biaya yang relevan di antara berbagai alternatif yang ada. Tentukan biaya
inkremental.
3) Bedakan biaya yang relevan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Dari tahap ini akan muncul
penghematan biaya inkremental (incremental cost saving).
4) Dari pendapatan inkremental, biaya inkremental, dan penghematan biaya inkremental,
bandingkan alternatif yang paling menguntungkan. Jika pendapatan inkremental lebih besar
daripada biaya inkremental, maka keuntungan yang diperoleh perusahaan akan meningkat.

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa incremental analysis merupakan suatu sarana
atau alat yang simpel namun sangat bermanfaat bagi manajemen untuk membandingkan manfaat dari
setiap alternatif-alternatif yang ada dengan waktu yang relatif singkat dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai