Bab I - 5

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sawi hijau atau Caisin (Brassica rapa var parachinensis L)merupakan tanaman

semusim yang berdaun lonjong, halus, tidak berbulu dan tidak berkrop. Tanaman ini

mempunyai akar tunggal dengan banyak akar yang dangkal. Kuntum bunganya lebih

kecil, dengan warna kuning pucat. Bijinya berukuran kecil dan berwarna hitam

kecoklatan. Tanaman sawi dapat hidup di berbagai tempat, baik di dataran tinggi

maupun dataran rendah. Sawi termasuk tanaman yang tahan terhadap cuaca dan

terhadap terpaan air hujan, sehingga dapat di tanamsepanjang tahun. Sedangkan yang

perlu diperhatikan pada musim kemarau adalah penyiraman secara teratur,karena dalam

perkembangannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk.

http://www.tipsberkebun.com/tanaman-sawi.html

Dalam proses perkembangannya tanaman sawi,memerlukan nutrisi yakni

pupuk.Ada dua jenis pupuk yang digunakan yaitu pupuk organik dan pupuk

anorganik.Pupuk organik berupa kotoran babi yang diolah melalui proses pembusukan

(dekomposisi) oleh bakteri pengurai.Karena kotoran babi mengandung unsur kalium

dan fosfor. Sedangakan pupuk anorganik berupa urea yang diolah pabrik dengan cara

meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki presentase

kandungan unsur hara yang cukup tinggi.Pupuk urea (CO(NH2)) merupakan pupuk

buatan berbentuk butir-butir kristal putih hasil persenyawaan NH4 (ammonia) dengan

CO2.

(Emil Salim, 2013:88)


2

Dalam melakukan percobaan ini pupuk yang diberikan membantu proses

perkembangan tanaman sawi. Maka peneliti berusaha untuk meneliti dan membagikan

tips maupun cara yang dapat mendukung proses perkembangan sayur sawi dalam

kehidupan sehari-hari.Hal tersebut mudah tetapi memerlukan perhatian khusus dan

tingkat ketelitian yang cukup.

1.2 Pembatasan masalah

Dalam penelitian ini penulis ingin meneliti tentang pengaruh pupuk

organik(kotoran babi) dan pupuk anorganik (pupuk urea) terhadap proses

perkembangan tanaman sawi.

1.3 Rumusan masalah

Adakah pengaruh pemberian pupuk organik (kotoran babi) dan pupuk anorganik

(pupuk urea) pada tanaman sawi.

1.4. Tujuan penelitian

1.4.1 Tujuan umum

Mengetahui proses perkembangan dan kualitas tanaman sawi yang

menggunakan pupuk organik (kotoran babi) dan anorganik (pupuk urea).

1.4.2 Tujuan khusus

1. Mengetahui kualitas tanaman sawi yang menggunakan pupuk

organik(kotoran babi) dan anorganik (pupuk urea).


3

2. Sebagai salah satu syarat kenaikan kelas XI ke kelas XII pada

program jurusan IPA.

1.5 Manfaat penelitian

1.5.1 Bagi peserta Didik

1. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan peserta didik tentang

pengaruh pupuk organik dan anorganik terhadap proses

perkembangan tanaman sawi.

2. Memperoleh pengalaman dalam melakukan eksperimen terhadap

perkembangan tanaman sawi.

1.5.2 Bagi Pendidik

1. Berani menciptakan hal baru dalam penelitian yang dapat menambah

wawasan.

2. Mendukung peserta didik dalam menggali informasi dalam penelitian

sehingga menambah pengetahuan dan wawasan.

1.5.3 Bagimasyarakat

Memberitahukan kepada masyarakat tentang pengaruh pupuk organik dan

anorganik terhadap proses perkembangan tanaman sawi agar tanaman

yang dihasilkan berkualitas baik dan dapat memberi keuntungan.


4

1.6 Hipotesis

Hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah pengaruh dalam proses

perkembangan tanaman sawi yang di beri pupuk organik berupa kotoran babi

dan pupuk anorganik berupa pupuk urea.


5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tanaman Sawi

2.1.1 Pengertian Tanaman Sawi (Brassica rapa var parachinensis L.)

Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

dimanfaatkan daun atau bungannya sebagai bahan pangan (sayuran ) untuk

diolah . Sawi dapat ditanam di dataran tinggi atau dataran rendah. Akan tetapi

umumnya sawi ditanam di dataran rendah yaitu pekarangan , ladang, polibek

atau sawah.

http://duniabiologianda.blogspot.co.id/2012/08/sawi-hijau-brassica-rapa-

var.html

2.1.2 Klasifikasi Tanaman Sawi ( Brassica rapa var parachinensis

L.)

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta

Super divisio : Spermatophyta

Divisio : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub kelas : Dilleniidae

Ordo : Capparales
6

Familia : Brassicaceae

Genus : Brassica

Spesies : Brassica rapa var parachinensis L.

http://duniabiologianda.blogspot.co.id/2012/08/sawi-hijau-brassica-rapa-

var.html

2.1.3 Jenis-jenis sawi

1. Sawi Hijau ( Sawi bunga )

Sawi hijau ( Brassica rapa var parachinensis L. ). Tanaman sawi hijau ini

memiliki batang yang pendek ,daun berwarna keputih- putihan , dan juga

tidak memiliki rasa pahit.

2. Sawi putih ( pak choy)

Sawi putih ( Brassica juncea L.) Tanaman sawi ini memiliki bentuk bunga

berwarna kuning cerah,daun berwarna hijau mudah hingga tua,memiliki

batang yang pendek dan tidak memiliki rata.

3. Sawi jepun ( siow pak choi)

Sawi jepun ( Brassica camprestis sp) merupakan jenis sayuran sawi yang

banyak dibudidayakan diwilayah tertentu. Tanaman ini memiliki batang

yang pendek berwarna putih, pangkal daun bergaris atau mengkerut

kebawah berwarna hijau mudah dan tua.

4. Sawi pahit ( Bitter ustard )

Sawi pahit ( Brassica juncea var rugosa ) merupakan salah satu jenis

tanaman sawi yang paling populer di indonesia. Tanman ini memiliki daun

berwarna hijau mudah hingga tua , memiliki batang pendek berwarna putih,
7

bunganya berwarna kuning cerah ,memilki biji mengkilap berwarna hitam

dan juga memiliki rasa khas pahit.

2.1.4 Manfaat tanaman sawi

1. Mengurangi resiko diabetes tipe 2 dan meningkatkan kesehatan jantung

2. Membantu mengurangi peradangan dan mencegah pembentukan plak di

arteri

3. Cocok untuk makanan diet

4. Menghilangkan rasa gatal di ternggorokan pada penderita batuk

5. Memperbaiki fungsi ginjal

6. Menjaga kesehatan selaput lendir dan kulit

7. Penyembuh penyakit kepala.

2.2 Pengertian Perkembangan

Perkembangan merupakan suatu proses pertumbuhan yang di sertai dengan

diferensiasi, organogenesis , dan diakhiri dengan terbentuknya individu baru yang

lengkap baik secara morfologis, anatomis maupun fisiologis .perkembangan

mencangkup perubahan zigot menjadi bayi, kemudian menjadi dewasa.

( Oman Karmana,2007: 6)

2.3. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Perkembangan

2.3.1. Faktor Eksternal ( Luar )

a. Air

Fungsi air antara lain :

1. Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim


8

2. Menjaga kelembapan

3. Untuk transpirasi

b. Suhu

Setiap tumbuhan mempunyai suhu minimum,optimum, dan

maksimum yang berbeda-beda. Keberadaan suhu ini erat

hubungannya dengan kerja enzim. Jika suhu terlalu tinggi atau terlalu

rendah, enzim akan rusak.

c. Kelembaban

Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan,dimana

tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya

penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih

cepat.

d. Cahaya matahari

Sinarmatahari sangat dibutuhkan oleh tanamn untuk dapat melakukan

fotosintesis( khususnya tanaman sawi) .Jika tanaman kekurangan

cahaya matahari maka tanaman itu akan tampak pucat dan

menghambat proses perkembangan.

2.3.2 Faktor Internal ( Dalam )

a. Gen

Setiap jenis tumbuhan memiliki gen untuk sifat tertentu seperti

berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan mengandung gen

didukung dari lingkungan.


9

b. Hormon

Hormon pada tumbuhan memegang peranan penting dalam proses

perkembangan.

1. Auksin : Untuk membantu perpanjangan sel

2. Giberelin : Untuk pemanjangan dan pembelahan sel

3. Sitokinin : Untuk menggiatkan pembelahan sel

4. Asam traumalin :

Merangsang pembentukan organ tumbuhan sebagai berikut :

1. Rizokalin : Untuk pembentukan akar

2. Kaulokalin : Untuk pembentukan batang

3. Filokalin : Untuk pembentukan daun

4. Antokalin : Untuk pembentukan bunga

( D.A Pratiwi,2016: 14-17)

2.4 Dasar Teknologi Pupuk Organik

2.4.1. Pengertian pupuk organik

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi mahkluk hidup

seperti pelapukan sisa tanaman, hewan dan manusia. Pupuk organik

berbentuk padat dan cair. Pupuk organik mengandung bahan organik.

Sumber bahan organik dapat berupa kompos , pupuk hijau , pupuk

kandang,sisa panen limbah ternak, limbah industri yang menggunakan

bahan pertanian dan limbah kota (sampah).

2.4.2. Kelebihan Pupuk Organik

1. Pupuk organik harganya murah dan mudah dibuat sendiri.


10

2. Pupuk organik mengandung unsur mikro.

3. Pupuk organik memberi kehidupan mikroorganisme tanah.

4. Pupuk organik mampu membentuk partikel ion yang mudah diserap

oleh akar tanaman.

5. Pupuk organik membantu menjaga kelembapan tanah dan

mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah.

6. Pupuk organik dapat meningkatkan struktur tanah.

7. Pupuk organik sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan

atas tanah.

http://www.gerbangpertanian.com/2012/03/kelebihan-pupuk-organik-

dibanding-kimia.html

2.4.3 Jenis-Jenis Pupuk Organik

1. Pupuk hijau

Berasal dari pelapukan tanaman baik tanaman sisa panen maupun

tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil hijaunya

2. Pupuk kandang

Berasal dari kotoran hewan seperti unggas, sapi ,kerbau,kambing,

dan babi.

Pupuk kotoran babi ini memunyai tekstur yang lembek dan banyak

mengandung urine. Peternak babi biasanya mendiamkan kotoran

babi hingga mengering sehingga siap dipakai . Kotoran babi

mengandung unsur kalium dan fosfor. Unsur hara sangat


11

dipengaruhi oleh umur babi . Di cina , produksi pupuk kotoran babi

telah dibedakan menurut usianya.

3. Pupuk kompos

Pelapukan bahan organik melalui proses biologi dengan bantuan

organisme pengurai,berupa miikroorganismedekomposer

(bakteri,jamur atau kapang dan cacing tanah).

2.5 Dasar Teknologi Pupuk Anorganik

2.5.1 Pengertian Pupuk Anorganik

Pupuk yang dibuat di pabrik-pabrik pupuk ,terdiri atas berbagai macam

campuran bahan- bahan kimia. Pupuk anorganik tidak natural atau tidak

berasal dari alam dan seringkali disebut sebagai pupuk buatan.

2.5.2 Kelebihan Pupuk Anorganik

1. Mengandung unsur hara tertentu misalnya Nitrogen,NPK atau

mengandung semua unsur sehingga penggunanya dapat disesuaikan

dengan kebutuhan tanaman

2. Pupuk anorganik biasanya mudah larut sehingga lebih cepat

dimanfaatkan tanaman

3. Pemakaian dan pengangkutannya lebih praktis

2.5.3 Jenis- jenis Pupuk Anorganik

1. Pupuk NPK

Merupakan pupuk majemuk yamg mengandung unsur hara utama

Nitrogen, Phospate,Kalium
12

2. Pupuk TSP ( Triple Super Phospate)

Merupakan nutrien anorganik yang digunakan untuk memperbaiki

unsur hara tanah pertanian

3. Urea

Merupakan pupuk buatan berbentuk butir-butir kristal putih hasil

persenyawahan NH4 (ammonia) dengan CO2

4. Pupuk SP 36

Merupakan pupuk fosfat yaang berasal dari batuan fosfat

5. Pupuk KCl

Merupakan salah satu jenis pupuk kalium yang juga termasuk pupuk

tunggal

6. Pupuk Dolomik

Memiliki fungsi untuk menaikan PH tanah agar tanah tidak terlalu

asam,serta untuk menambah unsur-unsur Ca dan Mg.

( Emil Salim,2003:8898)

BAB III

LAPORAN PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi di mana penulis melakukan penelitian tentang Pengaruh Pupuk Organik

dan Anorganik terhadap Proses Perkembangan Tanaman Sawi ini di Jalan Du’a

Toru , Kel. Nangameting tepatnya di Asrama St. Hildegardis yang letaknya


13

berhadapan dengan TK Panti Rini. Karena tempat ini sangat strategis dan

memudahkan penulis dalam melakukan eksperimen.

3.2 Populasi Dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi yang digunakan penulis dalam penelitian adalah jenis tanaman

sawi-sawian.

3.2.2 Sampel

Sampel yang digunakan penulis dalam penelitian adalah tanaman sawi

hijau.

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Metode Eksperimen

Cara penyajian di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami

dan membuktikan sendiri seusatu yang dipelajari. Siswa dituntut untuk

mengalami sendiri, mencari kebenaran dan mencoba mencari suatu hukum

atau dalil serta menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya.

3.3.2 Metode Kajian Pustaka

Pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-

buku, literatur-lteratur,catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada

hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.

3.4 Persiapan Penelitian


14

3.4.1 Alat dan Bahan

3.4.1.1 Alat

 Kamera

 Ember

 Tofa

 Polibeg

 Pulpen

 Buku tulis

 Mistar/Meteran

 Penggayung

3.4.1.2 Bahan

 Bibit Sawi

 Air

 Pupuk organik (kotoran babi)

 Pupuk anorganik (urea)

 Tanah

3.5 Metode Analisis Data

Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif yaitu

suatu nilai yang didasarkan pada pertimbangan mutu dan tidak didasarkan pada

angka-angka hasil perhitungan, penimbangan atau pengukuran.

3.6 Pelaksanaan Penelitian


15

3.6.1 Tahap I

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk penelitian.

2. Menyiapkan pupuk organik (kotoran babi) dan pupuk anorganik

(urea ) yang akan digunakan sebagai pupuk.

3.6.2. Tahap II

a. Menyiapkan kotoran babi

1. Mengumpulkan kotoran babi secukupnya

2. Membuat lubang dengan ukuran tertentu dalam tanah

3. Memasukan kotoran babi kedalam lubang yang sudah disediakan

4. Lubang ditutup dan didiamkan selama seminggu untuk

menghilangkan konsentrasi tinggi, yang terdapat dalam kotoran

babi tersebut.

5. Kotoran diambil dan dicampurkan dengan tanah di dalam polibek

yang siap ditanami tanaman sawi.

b. Penyemaian bibit sawi di dalam sebuah polibek selama 3 minggu.

3.6.3 Tahap III

1. Melakukan penanaman tanaman sawi yang akan diuji ke dalam

polibeg

2. Melakukan penyiraman 2 kali sehari

3.6.4 Tahap IV

Prosedur kerja sebagai berikut :

1. Siapkan dua polibeg dengan ukuran yang sama

2. Siapkan tanah yang sama


16

3. Isi polibeg pertama dengan tanah yang sudah dicampurkan kotoran

babi secukupnya dan polibek kedua yang sudah di campurkan satu

sendok teh atau 25 gram pupuk urea.

4. Masukan 1 benih sawi ke dalam masing-masing polibeg

5. Pada masing-masing polibeg diberi label

6. Kedua tanaman diberi pupuk organik dan anorganik dengan jumlah

dan waktu yang sama, yakni 2 kali seminggu. (Pupuk urea dilarutkan

dalam air, barulah disiram pada tanah tanaman).

7. Sirami tanaman sawi yang sudah ditanam

8. Simpan ditempat yang terkena matahari

9. Setelah satu minggu amati perubahan perkembangan tanaman sawi

10. Catatlah perubahan dan perbedaan pada tanaman sawi tersebut.

BAB IV

ANALISIS DATA

4 .1 Tabel Hasil Pengamatan

Dari hasil pengamatan selama IV minggu, setelah ditanam diperoleh data

mengenai perkembangan tinggi batang dan jumlah daun tanaman sawi menggunakan

pupuk organik ( kotoran babi) dan pupuk anorganik ( pupuk urea ).

Hasil dari penelitian diuraikan dalam tabel berikut:


17

Keterangan
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Kete-
Pupuk (Minggu,12 (Minggu,19 (Minggu,26 (Minggu,5 rangan
Yang Februari2017) ) februari 2017) februari 2017) maret 2017)
Digunakan
Tinggi Jmlh Tinggi Jmlh Tinggi Jmlh Tinggi Jmlh
batang daun batang daun batang daun batang daun

Menggunakan
4 5 12,4 7 8 Sangat
pupuk organik 4,6 cm 9,2 cm
helai helai Cm helai 116,2 helai Subur
(kotoran babi)
cm

Menggunakan
pupuk 3 5 11,6 6 15,3 7 Agak
4,1cm 8,6 cm
anorganik helai helai cm helai cm helai Subur
(pupuk urea)

4 .2 Analisis Data Dan Pembahasan

Dari tabel hasil penelitian di atas menunjukan hasil pertumbuhan tanaman sawi

berbeda. Hasil pertumbuhan dan perkembangan tanaman sawi dari minggu ke minggu

mengalami perbedaan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan jenis pupuk yang

digunakan dalam masing-masing polibeg. Kedua tanaman pada masing-masing polibeg

mengalami perubahan tinggi, bertambahnya jumlah daun, serta kesuburan tanaman.Pada

minggu pertama tanaman sawi memiliki ukuran serta jumlah daun dan tingkat

kesuburan yang berbeda. Pada polibeg yang berisi kotoran babi memiliki tinggi 4,6 cm

serta jumlah helai daun 4 helai,pada polibeg berisi pupuk urea tinggi tanaman sawi 4,1

cm serta jumlah daun 3 helai.

Pada minggu kedua ukuran tanaman sawi tiap polibeg sudah mengalami

perubahan baik tinggi batang, jumlah daun maupun kesuburannya.Pada polibeg yang
18

berisi kotoran babi, tinggi tanaman 9,2 cm serta jumlah daunnya 5 helai,pada polibeg

yang berisi pupuk urea tinggi tanaman 8,6 serta jumlah daunnya 5 helai.

Pada minggu ketiga kedua ukuran tanaman sawi masing-masing polibeg

mengalami perubahan serta tingkat kesuburan yang dialami.Pada polibeg yang berisi

kotoran babi,tinggi tanaman 12,4 cm serta jumlah daunnya 7 helai, pada polibeg yang

berisi pupuk urea tinggi tanaman 11,6 serta jumlah daunnya 6 helai.

Pada pengamatan terakhir tepatnya pada minggu keempat sudah terlihat

perbedaan kesuburan tanaman sawi pada setiap polibeg pada setiap polibeg.pada poibeg

yang berisi kotoran babi tinggi tanaman sawi 16,2 cm serta jumlah daunnya 8 helai,pada

polibeg berisi pupuk urea tinggi tanaman 15,3 serta jumlah daunnya 7 helai.

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk organik (kotoran

babi) pada tanaman sawi sangat baik dan tanaman yang dihasilkan mangalami

pertumbuhan dan perkembangan yang sangat subur dan berkualitas,pemberian pupuk

anorganik (pupuk urea) pada tanaman sawi juga sangat baik tetapi tanaman yang

dihasilkan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang kurang subur.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian penulis menyimpulkan bahwa dalam pemberian pupuk

terhadap tanaman sawi sebaiknya menggunakan pupuk kandang (kotoran babi )

yang hasilnya lebih berkualitas.Tanaman sawi yang dihasilkan batangnya


19

besar,daunnya lebar dan sangat hijau serta subur.Tentunya penggunaan pupuk ini

tanpa campuran bahan kimia.

5.2 Saran

5.2.1 Kepada Para Petani

Sebaiknya para petani meningkatkan pemanfaatan pupuk organik

seperti kotoran babi dari pada pupuk anorganik. Hal ini di sebabkan

karena penggunaan pupuk anorganik (pupuk urea) yang berlebihan

berdampak buruk terhadap ekosistem tanah, yang dapat menyebabkan

rendahnya produktifitas petani dan semakin bertambahnya lahan kritis

pertanian.Sedangkan penggunaan pupuk organik (kotoran babi) dapat

memperbaiki ekosistem tanah yang rusak, dapat meyuburkan tanah,

mudah di peroleh, dan masih banyak keunggulan lain dari pupuk

organik seperti kotoran babi ini.


20

5.2.2 Kepada Masyarakat

Memanfaatkan pupuk organik (kotoran babi) dari pada pupuk

anorganik (pupuk urea) karena pupuk organik (kotoran babi) sangat

mudah di peroleh, pemupukannya hanya satu kali pada awal

tanam,kandungan pupuk organik bertahan hingga 8 bulan,kualitasnya

baik,dan mudah di jangkau. Kotoran babi juga digunakan untuk

mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman salah satunya

adalah tanaman sawi.

5.2.3 Kepada Pembaca

1. Menjadi inspirasi bagi para pembaca dalam memilih pupuk yang di

gunakan untuk menyuburkan tanamannya.

2. Dapat menjadi sumber referensi bagi para pembaca khususnya teman-

teman di jurusan IPA.


21

DAFTAR PUSTAKA

Karmana,Oman .2007 .Biologi Kelas XII .Bandung :Grafindo


Pratiwi D.A.2016.Biologi Kelas XII.Jakarta :Erlangga
Salim, Emil. 2013. Meraup Untung Bertanam Cabe Hibrida Unggul di Lahan dan
Polybag. Yogyakarta: Lily Publisher.
http://www.tipsberkebun.com/tanaman-sawi.html
http://duniabiologianda.blogspot.co.id/2012/08/sawi-hijau-brassica-rapa-var.html
http://www.gerbangpertanian.com/2012/03/kelebihan-pupuk-organik-dibanding-
kimia.html

Anda mungkin juga menyukai