Laporan Evaluasi Program Kerja Ponek

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

TIM PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL


EMERGENCY KOMPREHENSIF
( PONEK)

RSUD dr.RASIDIN PADANG


2018
i
DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN....................................................................................... 1

II. LATAR BELAKANG................................................................................... 1

III. TUJUAN ..UMUM DAN KHUSUS.......................................................... 3

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN .......................................... 3

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN ......................................................... 4

VI. HASIL KEGIATAN.................................................................................... 4

VII. EVALUASI ,TINDAK LANJUT DAN REKOMENDASI................................. 5

VIII. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI........................................... 6

i
PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIP

RSUD dr RASIDIN PADANG TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya
penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu
dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
( PONEK ) di rumah sakit. Rumah sakit PONEK 24 jam merupakan
bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan kedaruratan dalam
maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan
angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK
adalah ketersediaan tenaga yang sesuai kompetensi, prasarana,
sarana dan manajemen yang handal.
Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga
kesehatan memerlukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan perubahan prilaku dalam pelayanan
kepada pasien. Kematian bayi baru lahir, umumnya dapat dihindari
penyebabnya seperti berat badan lahir rendah, aspixia dan infeksi.
Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan
pengambilan keputusan, merujuk dan mengobati. Sedangkan
kematian ibu umumnya disebabkan perdarahan, infeksi, pre-
eklamsia / eklamsia, persalinan macet dan abortus. Mengingat
kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan
ibu, maka proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan
dalam sistem terpadu tingkat nasional maupun regional.

II. LATAR BELAKANG


Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia masih tinggi yaitu AKI
359/100.000 kelahiran hidup (KH) dan AKB 32/1000 kelahiran
hidup (SDKI 2012), keadaan tersebut diakibatkan oleh penyebab
utama kematian yang sebenarnya dapat dicegah melalui pendekatan
deteksi dini dan penatalaksanaan yang tepat untuk ibu dan bayi. Di
Indonesia penyebab kematian ibu adalah perdarahan, infeksi dan
eklamsia, partus lama dan komplikasi abortus. Penyebab kematian
utama adalah perdarahan yang sebagian besar disebabkan oleh
retensi plasenta. Hal ini menunjukan adanya manajement persalinan

i
kala III yang kurang adekuat. Sedangkan kematian ibu akibat infeksi
merupakan indikator kurang baiknya upaya pencegahan dan
manajement infeksi.
Kematian ibu yang disebabkan karena komplikasi aborsi adalah
akibat dari kehamilan yang tidak dikehendaki (KHD). Program
menurunkan angka kematian ibu dan bayi (maternal neonatal ) dan
meningkatkan pelayanan ibu dan bayi yang mempunyai masalah
komplikasi persalinan dan kelahiran kurang bulan sangat diperlukan.
Sehubungan hal tersebut perlu diperoleh dukungan faktor
keterampilan tenaga kesehatan khusus PONEK serta pelayanan
kesehatan ibu dan bayi yang berkualitas di rumah sakit. Pada
konfrensi tingkat tinggi perserikatan bangsa-bangsa bangsa-bangsa
pada tahun 2015 disepakati bahwa terdapat 4 Goal, 19 taeget, dan
31 indikator SDGs (sustainable development goals) pada tahun
2030. Dua diantara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan
indikator yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi dan anak yaitu :
1. Tahun 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga 70 per
100.000 kelahiran hidup
2. Pada 2030, menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya
hingga 12 per 1.000 KH
, meskipun tampaknya trget tersebut cukup tinggi, namun tetap
dapat dicapai apabila dilakukan upaya terobosan yang inovatif untuk
mengatasi penyebab utama kematian tersebut yang didukung
kebijakan dan sistem yang efektif dalam mengatasi berbagai kendala
yang timbul selama ini. Kematian bayi baru lahir umumnya dapat
dihindari penyebabnya seperti Berat Badan Lahir Rendah (40,4%),
asfiksia (24,6 %) dan infeksi sekitar (10%). Hal tersebut disebabkan
oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan mengobati.
Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan oleh perdarahan
(25%), infeksi (15%), pre-eklamsia / eklamsia (15%), persalinan macet
dan abortus. Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat
dengan mutu penanganan ibu, maka proses persalinan dan
perawatan bayi harus dilakukan dalam sistem terpadu ditingkat
nasional dan regional. Pelayanan obstetri dan neinatal regional
merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir
secara terpadu.

upaya RSUD dr Rasidin Padang untuk menurunkan AKI dan AKB


adalah mengoptimalkan Rumah Sakit PONEK yang sudah ada di

i
RSUD dr Rasidin Padang. Pelayanan obstetri dan Neonatal Regional
merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir
secara terpadu dalam Bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) Di Rumah Sakit Dan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emengersi Dasar ( PONED) DI tingkat puskesmas. Rumah
sakit PONEK 24 jam merupakan dari sistem rujukan dalam
pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat
berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga yang sesuai
kompetensi, prasarana, sarana, dan manajemen yang handal. Untuk
mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan
memerlukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan perubahan perilaku dalam pelayanan kepada
pasien.

III. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


a. Umum
Meningkatkan pelayanan maternal dan perinatal yang bermutu
dalam upaya penurunan AKI di RSUD dr Rasidin Padang
b. Khusus
1. Adanya kebijakan Rumah Sakit dan dukungan penuh
Manajemen dalam pelayanan PONEK
2. Terbentuknya Tim PONEK Rumah Sakit
3. Tercapainya kemampuan teknis Tim PONEK sesuai
standar PONEK
4. Adanya koordinasi dan sinkronisasi antara pengelola dan
penanggung jawab program pada tingkat kabupaten /
kota, propinsi, dan pusat dalam manajemen program
PONEK Rumah Sakit.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pembentukan tim PONEK RSUD dr Rasidin Padang
2. Merencanakan pelayanan PONEK sesuai standar meliputi :
 Menyiapkan tenaga PONEK terlatih dan terampil
dibidangnya sesuai standar PONEK
 Menyiapkan anggaran yang diperlukan sesuai kebutuhan
yang diperlukan dalam pelayanan PONEK
 Menyiapkan obat-obatan sesuai standar PONEK Rumah
sakit

i
 Menyiapkan peralatan dan fasilitas sesuai standar PONEK
 Membuat panduan sesuai pedoman PONEK nasional

3. Melaksanakan kegiatan PONEK dalam bentuk :


 Melaksanakan rapat PONEK sesuai kebutuhan ditingkat
rumah sakit
 Melaksanakan Koordinasi dalam pelayanan PONEK dengan
unit terkait untuk memaksimalkan pelayanan
 Mengikuti audit maternal perinatal bila ada kasus kematian
ibu atau bayi dilingkungan internal maupun luar Rumah
sakit
 Mengikuti pelatihan PONEK baik didalam maupun diluar
Rumah sakit untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku dalam pelayanan pasien
terutama tim PONEK rumah sakit yang ada di RSUD dr
Rasidin Padang
 Melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam bentuk
laporan harian, bulanan, maupun setipa tahun sekali.
4. Monitoring dan evaluasi program sesuai jadwal yang telah
ditentukan
5. Melakukan koordinasi dengan tentang monev program PONEK
rumah sakit

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan Tim PONEK RSUD dr Rasidin Padang adalah :
 Membentuk Tim PONEK
 Melakukan rapat tim setiap tiga bulan sekali
 Melaksanakan kegiatan PONEK di rumah sakit
 Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

VI. HASIL KEGIATAN


1. Laporan kegiatan PONEK ( juli – Desember 2018 )
a. Jumlah Pasien IGD Ponek : 542 orang
b. Jumlah Persalinan normal : 72 orang
c. Jumlah persalinan dengan Vacum ekstaksi : 2 orang
d. Jumlah persalinan SC :139 orang
e. Jumlah kasus Kegawadaruratan obstetrik :
a) Preeklamsia : 37 orang

i
b) Perdarahan : 20 0rang
f. Jumlah kematian bayi : 6 orang
g. Jumlahbayi baru lahir hidup :207 orang
h. Jumlah bayi baru lahir mati : 5 orang
i. Jumlah bayi yang dilakukan IMD: 39 orang
j. Jumlah bayi rawat gabung :182 orang
k. Jumlah bayi PMK : 10 orang
l. Jumlah bayi dirujuk : 2 0rang
m. Jumlah bayi yang mendapat ASI Ekslusif :193 0rang
n. Jumlah kematian Ibu : 0 orang

2. Daftar nama petugas yang mendapat pelatihan yang berkaitan


dengan PONEK
a. Pelatihan luar rumah sakit

N NAMA PELATIHAN YANG DIIKUTI


O
Jenis Tanggal tempat

1 Suma Safitri S Ter keb PONEK 29-april 2018 sd 3 Mei Padang


2018

10-19 desember 2018


APN Padang
2 Gus Ismawati Ningsih, PONEK 3 Mei 2018 Padang
Amd. Keb
10-19 desember 2018

3 PONEK 29--april 4-2018sd 3 Mei Padang


Dr. Rita Zahara 2018

4 PONEK 29-april 2018 sd 3 Mei Padang


Dr. Dian Zilfira SPOG 2018

6 PONEK 29-april -2018sd 3 Mei Padang


Nurmadani Amk 2018

7 Dr. Tri Desvianti, Sp. A PONEK 29-april -2018 sd 3 Mei Padang


M. Biomed 2018

8 Dr. Dewi Arita Sp. OG PONEK 29-april -2018 sd 3 Mei Padang


2018

9 Nilawarni, Amd. Keb PONEK 29-april 2018 sd 3 Mei Padang


2018
CTU
16-19 desember 2019 Padang
10 Yeni Rasyid ,S Ter keb APN 10-19 desember 2018 Padang
11 Yuli Anggraini ,STr Keb APN 10-19 desember 2018 Padang

i
12 Nita Aty , Amd keb CTU 16-19 desember 2018 Padang

b. Pelatihan dalam rumah sakit ( Inhouse Training ) direncanakan


tahun 2019

VII EVALUASI,TINDAK LANJUT DAN REKOMENDASI

a. Evaluasi
Dari hasil laporan kegiatan pelayanan PONEK Jumlah Pasien
IGD Ponek : 542 orang, Jumlah Persalinan normal : 72 orang,
Jumlah persalinan dengan Vacum ekstaksi : 2 orang. Jumlah
persalinan SC : 139 orang. Jumlah kematian bayi : 6 orang
Jumlah bayi baru lahir hidup 207 orang. Jumlah bayi yang
dilakukan IMD: 39 orang Jumlah bayi rawat gabung : 182
orang. Jumlah bayi PMK : 10 orang, Jumlah bayi dirujuk 2
orang Jumlah bayi yang mendapat ASI Ekslusif :139 orang,
Jumlah kematian Ibu : 0 orang

b. Tinda Lanjut
Pencapaian program kerja pada tahun 2018 sudah cukup
tercapai , namun perlu peningkatan mutu pelayanan dan SDM
PONEK Harus diperhatikan demi terwujudnya SDGs
(sustainable development goals) pada tahun 2030
Laporan evaluasi ini dibuat sebagai upaya penilaian kinerja program
keja yang ditetapkan pada tahun sebelumnya dan sebagai acuan untuk
penetapan dan penyusunan program kerja 2019

Padang, Mei 2018


DIREKTUR,

Dr, Hj.Herlin Sridiani, M.Kes


Pembina TK I, Nip 19710118 2002122 002

i
i
i

Anda mungkin juga menyukai