5.MD 6x
5.MD 6x
5.MD 6x
(MD-01)
Fungsi : Memisahkan Benzil Sianida (C6H5CH2CN) dari bahan lain yang keluar dari
dekanter sebagai produk bawah menara distilasi dengan kemurnian 99%
Jenis : Vertical Coloumn With Torispherical Head
H2O
C6H5CH2Cl
H2O
C6H5CH2Cl C6H5CH2CN
C6H5CH2CN
C6H5CH2Cl
C6H5CH2CN
(Yaws, 1999)
Keterangan :
D = Laju alir mol pada hasil atas
F = Laju alir mol pada umpan
XjD = Fraksi mol komponen j pada hasil atas
XLK,D = Fraksi mol komponen kunci ringan pada hasil atas
XHK,D = Fraksi mol komponen kunci berat pada hasil atas
XjFF = Fraksi mol komponen j pada umpan
XLK,F = Fraksi mol komponen kunci ringan pada umpan
XHK,F = Fraksi mol komponen kunci berat pada umpan
αj = Volatilitas relatif komponen j
αLK = Volatilitas relatif komponen kunci ringan
Syarat :
a. -0,01 ≤ XjDD ≤ 1,01 maka komponen j tersebut terdistribusi sebagai hasil atas dan hasil bawah.
XjFF
b. XjDD > 1,01 maka komponen j tersebut hanya terdistribusi sebagai hasil atas.
XjFF
c. XjDD < -0,01 maka komponen j tersebut hanya terdistribusi sebagai hasil bawah.
XjFF
Data-data yang digunakan untuk mencari light key component dan heavy key component dapat
dilihat dari tabel 4.
Tabel 4. Volatilitas relative rata-rata
Komponen α distilat α bottom α avg xjDD/xjFF
H2O 56.0388 40.7547 48.3968 4.6984
C6H5CH2Cl 5.9170 4.5803 5.2487 0.4507
C6H5CH2CN 1.0000 1.0000 1.0000 0.0324
Untuk H2O
xjDD
=
xjFF
= 4.6984
Maka, H2O hanya terdistribusi ke atas.
Untuk C6H5CH2Cl
xjDD
=
xjFF
= 0.4507
Maka, C6H5CH2Cl terdistribusi ke atas dan ke bawah.
Untuk C6H5CH2CN
xjDD
=
xjFF
= 0.0324
Maka, C6H5CH2CN terdistribusi ke atas dan ke bawah.
Asumsi :
- Menara distilasi bekerja pada keadaan tunak.
- Pada setiap plate terjadi kesetimbangan fase.
- Aliran dalam konstan molal.
- Koefisien kesetimbangan uap fase cair mengikuti persamaan Ki = Pi/Pt.
Dengan :
Pi = Tekanan uap masing-masing komponen
Pt = Tekanan operasi
Kondisi Operasi
1. Kondisi Operasi Umpan
a. Komponen umpan :
- Umpan masuk dalam kondisi cair jenuh.
- Komponen kunci ringan (lk) adalah C6H5CH2Cl.
- Komponen kunci berat (hk) adalah C6H5CH2CN.
b. Suhu umpan
Dihitung dengan cara iterasi pada keadaan titik didih dinyatakan dengan persamaan ∑yi = ∑Ki xi = 1
Keterangan :
Ki = Pi/Pt
Pi = Tekanan uap komponen i (mmHg)
Pt = Tekanan operasi (mmHg)
xi = Fraksi mol komponen i dalam fasa cair
yi = Fraksi mol komponen i dalam fasa uap
Tabel 5. Hasil iterasi kondisi umpan pada 1 atm dan suhu 514 K
Laju αj = Ki/Khk
Komponen Fraksi mol (xi) Po (mmHg) Ki = Po/P yi = Ki.xi
(kmol/jam)
H2O 0.19 0.0028 25449.8750 33.4867 0.0952 43.5396
C6H5CH2Cl 3.37 0.0494 2825.9179 3.7183 0.1836 4.8346
C6H5CH2CN 64.67 0.9478 584.5228 0.7691 0.7289 1.0000
Total 68.23 1 1.0077
xH2O = yi
Ki
= 0.0537
17.2817
= 0.0031
αi = Ki
Khk
= 17.28170
0.3084
= 56.0388
Tabel 7. Hasil iterasi kondisi atas setelah keluar kondensor (bubble point)
pada 1 atm dan suhu 445 K
Laju
Komponen Fraksi mol (xi) Po (mmHg) Ki = Po/P yi = Ki.xi αj = Ki/Khk
(kmol/jam)
H2O 0.19 0.0537 6198.7738 8.1563 0.4379 77.3682
C6H5CH2Cl 2.77 0.7673 611.3711 0.8044 0.6172 7.6307
C6H5CH2CN 0.65 0.1791 80.1204 0.1054 0.0189 1
Total 3.61 1 1.0740
3. Kondisi Operasi Bottom
a. Komponen bottom :
- Bottom dalam kondisi cair jenuh.
- Komponen kunci ringan (lk) adalah C6H5CH2Cl.
- Komponen kunci berat (hk) adalah C6H5CH2CN.
b. Suhu bottom
Dihitung dengan cara iterasi pada keadaan titik didih dinyatakan dengan persamaan ∑yi = ∑Ki xi = 1
Keterangan :
Ki = Pi/Pt
Pi = Tekanan uap komponen i (mmHg)
Pt = Tekanan operasi (mmHg)
xi = Fraksi mol komponen i dalam fasa cair
yi = Fraksi mol komponen i dalam fasa uap
= 0.97
29.17
= 0.0333
log P = A + B + C log T + D T + E T2
T
log P = 12.1503 + -2913.9 + -0.3712 log 525 + -5.2889E-03 . 525 +
525
2.6296E-06 . 275625
log P = 3.5384
Psat = 3454.6349 mmHg
Ki =Psat
P
= 3454.6349
760
= 4.5456
yC6H5CH2Cl = Ki.xi
= 4.5456 x 0.0333
= 0.1514
αi = Ki
Khk
= 4.54557
0.9924
= 4.5803
Dengan cara yang sama diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 8. Hasil iterasi kondisi bawah pada 1 atm dan suhu 525 K
Laju αj = Ki/Khk
Komponen Fraksi mol (xi) Po (mmHg) Ki = Po/P yi = Ki.xi
(kmol/jam)
H2O 0 0 30738.9421 40.4460 0 40.7547
C6H5CH2Cl 0.60 0.0093 3454.6349 4.5456 0.0421 4.5803
C6H5CH2CN 64.02 0.9907 754.2423 0.9924 0.9832 1
Total 64.62 1 1.0253
Persamaan Fenske :
Nmin + 1 =
Nmin + 1 =
Nmin + 1 = 3.7142
Nmin = 2.7142
Jadi, jumlah plate minimum adalah 3
Dengan :
Rmin = Refluks minimum
αi = Volatilitas relative rata-rata komponen i
q = Menggambarkan kondisi fase umpan
= 1 (cair jenuh)
= 0 (uap jenuh)
xiD = Fraksi mol komponen i pada hasil atas
xiF = Fraksi mol komponen i pada umpan
θ = Parameter underwood
Nilai = 0.0521
θ = 3.2
Komponen
Komponen
Sehingga,
Rmin + 1 = 1.0044
Rmin = 0.0044
Sehingga,
Untuk refluks operasi dipilih berkisar 1,2 Rmin (Towler, G., Ray Sinnot, Chemical Engineering
Design, Elvesier, San Diego, (2008), page 181)
Refluks operasi = 1.2 Rmin
= 1.2 x 0.0044
= 0.0053
Maka,
Eo = 51 - 32.5 log ( 0.2198 x 5.2059 )
= 49.0975 %
Dimana :
B = Laju alir mol bottom (kmol/jam)
D = Laju alir mol distilat (kmol/jam)
Nr = Jumlah stage pada seksi rectifying
Ns = Jumlah stage pada seksi stripping
b = Bottom
d = Distilat
f = Feed
HK = Heavy key
LK = Light key
Nr = 0.6052
Ns
Nr = 0.6052 Ns
Nr + Ns = 25
0.6052 Ns + Ns = 25
1.6052 Ns = 25
Ns = 15.573966463 ≈ 16
Nr = 9.4260335371 ≈ 9
Maka, diperoleh jumlah plate teoritis :
Seksi rectifying = 16
Seksi stripping = 9
Menentukan diameter dan tinggi menara distilasi
Diameter dan tinggi menara dihitung berdasarkan kecepatan flooding, kondisi dievaluasi pada puncak
dan dasar menara.
a. Puncak menara
Neraca massa :
V1 = L0 + D
V2 = L1 + D
V3 = L2 + D
Vn = Ln-1 + D
Vn+1 = Ln + D
V = L0 + D
L0/D = Rop
V = (Rop + 1) D
= ( 0.0053 + 1 ) 3.61 kmol/jam
= 3.630572 kmol/jam
Komposisi uap
Fraksi mol uap = fraksi mol distilat karena digunakan kondensor total, maka komposisi uap dapat
dihitung berdasarkan persamaan Vi = yi V
Keterangan :
V = Laju alir mol uap (kmol/jam)
Vi = Laju alir mol uap komponen i (kmol/jam)
yi = Fraksi mol uap komponen i pada uap
V = 3.630572 kmol/jam
Sehingga diperoleh :
Komposisi cair
Dihitung menggunakan persamaan :
Li = Vi - Di
Dimana :
Li = Laju alir mol masing-masing komponen cair (kmol/jam)
Vi Li BM Fraksi
Komponen Di (kmol/jam) Li (kg/jam) Fraksi mol
(kmol/jam) (kmol/jam) (kg/kmol) massa
H2O 0.1949 0.19 0.0010 18 0.0183 0.0537 0.0081
C6H5CH2Cl 2.7856 2.77 0.0146 126.58 1.8437 0.7673 0.8157
C6H5CH2CN 0.6501 0.65 0.0034 117.15 0.3982 0.1791 0.1762
Total 3.6306 3.61 0.0190 2.2603 1.0000 1.0000
(Yaws,1999)
Komponen A B n Tc
H2O 0.3471 0.274 0.28571 647.13
C6H5CH2Cl 0.34198 0.25374 0.2857 686
C6H5CH2CN 0.35762 0.26985 0.28396 656
ρL = 2.2603 kg/jam
2.2794 L/jam
= 0.9916 kg/L
= 991.6275 kg/m3
= 61.90532 lb/ft3
QL = 2.2794 L/jam
= 6.3316E-07 m3/s
Tegangan muka
Dimana :
σ = Tegangan muka (dyne/cm)
xmassi = Fraksi massa masing-masing komponen cair
σi = Tegangan muka masing-masing komponen cair (dyne/cm)
Keterangan :
Pch = Sudgen's parachor
ρL = Densitas cairan (kg/m3)
ρG = Densitas uap (kg/m3)
M = Berat molekul (kg/kmol)
Untuk menentukan tegangan muka pada puncak menara digunakan data pada Li
Komponen Fraksi massa BM (kg/kmol) Pch σ (dyne/cm) x σ (dyne/cm)
H2O 0.0081 18 54.2 78.5211 0.6374
C6H5CH2Cl 0.8157 126.58 207.6 6.9108 5.6372
C6H5CH2CN 0.1762 117.15 170.6 4.2956 0.7568
Total 1.0000 7.0313
Parameter flooding
Dihitung menggunakan persamaan :
(Towler, G. Ray Sinnot, 2008, Chemical Engineering Design, Elsevier, San Diego, hal. 720)
Dimana :
FLV = Parameter flooding
Lw = Kecepatan massa fase cair (kg/jam)
Vw = Kecepatan massa fase uap (kg/jam)
ρG = Rapat massa fase uap (kg/m3)
ρL = Rapat massa fase cair (kg/m 3)
Maka,
FLV = 2.2603 3.0294
( )0,5
432.26 991.6275
= 0.000289
Dipilih plate spacing = 0.3 m
Parameter kecepatan flooding diperoleh dari fig. 17.34, Towler dan Sinnott, hal, 866 :
Luasan yang ditempati oleh downcomer berkisar antara 10% sampai 20% dari luas menara.
Dirancang :
Downcomer menempati 20% dari luas total.
Diameter menara
Dt =
= 0.3280 m
b. Dasar menara
Sketsa permasalahan :
Suhu residu (keluar reboiler), Tdidih = 525 K
Tekanan, PT = 1 atm
Vi Li BM Fraksi
Komponen Bi (kmol/jam) Li (kg/jam) Fraksi mol
(kmol/jam) (kmol/jam) (kg/kmol) massa
H2O 0.0000 0.00 0.0000 18 0.0000 0.0000 0.0000
C6H5CH2Cl 0.1528 0.60 0.7513 126.58 95.1052 0.0110 0.0119
C6H5CH2CN 3.5697 64.02 67.5902 117.15 7918.1874 0.9890 0.9881
Total 3.7226 64.62 68.3415 8013.2926 1.0000 1.0000
= 0.1703 lb/ft3
Tinjauan fase cair
Tekanan = 1 atm
Suhu operasi = 525 K
(Yaws,1999)
Komponen A B n Tc
H2O 0.3471 0.274 0.28571 647.13
C6H5CH2Cl 0.34198 0.25374 0.2857 686
C6H5CH2CN 0.35762 0.26985 0.28396 656
ρL = ### kg/jam
9547.25 L/jam
= 0.8393 kg/L
= 839.3302 kg/m3
= 52.3977 lb/ft3
QL = 9547.2474 L/jam
= 0.0027 m3/s
Tegangan muka
Dimana :
σ = Tegangan muka (dyne/cm)
xmassi = Fraksi massa masing-masing komponen cair
σi = Tegangan muka masing-masing komponen cair (dyne/cm)
Untuk menentukan tegangan muka pada puncak menara digunakan data pada Li
Komponen Fraksi massa BM (kg/kmol) Pch σ (dyne/cm) x σ (dyne/cm)
H2O 0.0000 18 54.2 40.2700 0.0000
C6H5CH2Cl 0.0093 126.58 207.6 3.5442 0.0328
C6H5CH2CN 0.9907 117.15 170.6 2.2030 2.1826
Total 0.0093 2.2155
Parameter flooding
Dihitung menggunakan persamaan :
(Towler, G. Ray Sinnot, 2008, Chemical Engineering Design, Elsevier, San Diego, hal. 720)
Dimana :
FLV = Parameter flooding
Lw = Kecepatan massa fase cair (kg/jam)
Vw = Kecepatan massa fase uap (kg/jam)
ρG = Rapat massa fase uap (kg/m3)
ρL = Rapat massa fase cair (kg/m 3)
Maka,
FLV = 8013.293 2.7286
( )0,5
437.54 839.3302
= 1.0442
Dipilih plate spacing = 0.3 m
Parameter kecepatan flooding diperoleh dari fig. 17.34, Towler dan Sinnott, hal, 866 :
Luasan yang ditempati oleh downcomer berkisar antara 10% sampai 20% dari luas menara.
Dirancang :
Downcomer menempati 20% dari luas total.
= 0.8819 m
a = ID
2
= 35.625 in
2
= 17.8125 in
AB = a - icr
= 17.8125 in - 2.25 in
= 15.5625 in
BC = r - icr
= 36 in - 2.25 in
= 33.75 in
AC =
=
= 29.94781 in
b = r - AC
= 36 in - 29.9478061592 in
= 6.0522 in
OA = b + sf + th
= 6.0522 in + 2 in + 0.1875 in
= 8.2397 in
Sehingga diperoleh tinggi head = 8.2397 in = 0.2093 m
Ad = Downcomer area
= 10-20% Ac
An = Net area available for vapor-liquid disagement
Aa = Active of bubbling area
Ah = Hole area
Ap = Perforated area (including blanket areas)
Aap = The clearence area under the downcomer apron
hw = Weir height (mm)
= 6-12 mm untuk operasi vakum
= 40-90 untuk operasi pada tekanan diatas atmosferik
dh = Hole diameter (mm)
= 2,5-19 mm
Tebal tray = 5 mm for carbon steel
= 3 mm for stainless steel
Ip = Pitch (Diameter between the hole centers)
= 2,5-4 dh
(Towler and Sinnot, "Chemical Engineering Design Principles", Mc Graw Hill, New York, 2008, hal.
726-727)
Dimana :
Ac = 22 x Dc2
7 4
= 3.142857 x 0.8188 m2
4
= 0.643342 m2
Ad = 20% x Ac
= 20% x 0.6433418873 m2
= 0.1287 m2
An = Ac - Ad (for single pass plate)
= 0.643342 m2 - 0.1287 m2
= 0.5147 m2
Aa = Ac - 2Ad (for single pass plate)
= 0.643342 m2 - 2x 0.1287 m2
= 0.386005 m2
1. Seksi Enriching
Trial Ah
Ah = 1.50% x Aa
= 1.50% x 0.38600513237 m2
= 0.00579 m2
Menentukan panjang weir (lw)
Ad = 0.1287 = 20%
Ac 0.643342
Berdasarkan figure 17.39 hal. 872 (Towler & Sinnot, 2008)
Diperoleh :
lw = 0.85
Dc
lw = 0.85 x 0.9049 m
= 0.7691 m
Dipilih :
hw = 40 mm
dh = 3 mm
lp = 4 x dh = 12 mm
Tebal tray = 3 mm
Cek weeping
Lw max (maximum liquid rate)
Lw max = 2.2603 kg/jam
= 0.0006 kg/s
Lw min (minimum liquid rate)
Lw min = 0.8 x Lw max
= 0.8 x 0.0006 kg/s
= 0.0005 kg/s
ρL = 991.6275 kg/m3
lw = 0.7691 m
hw = 40 mm
how = 0.75 Lw
( )2/3
( ρL x lw
)2/3
how max = 0.75 0.0006
( 991.6275 x 0.7691
)2/3
= 6.59E-05 m
= 0.0659 mm
how min = 0.75 0.0005
( 991.6275 x 0.7691
)2/3
= 5.68E-05 m
= 0.0568 mm
Pada kecepatan minimum :
hw + how = 40 + 0.0568
= 40.0568 mm
Berdasarkan figure 17.37 page 870, Towler G., Ray Sinnot, 2008, Chemical Engineering Design,
Elsevier, San Diego diperoleh K2 sebesar 29.5
Vh min = K2 - 0,9 (25,4 - dh)
ρv0,5
= 29.5 - 0.9 ( 25.4 - 3 )
( 3.0294 ) 0,5
= 5.3662 m/s
Qv max (kecepatan volume maksimum uap)
Qv max = 0.0396 m3/s
Qv min (kecepatan volume minimum uap)
Qv min = 0.8 x Qv max
= 0.8 x 0.0396 m3/s
= 0.031709 m3/s
Aktual minimum vapor velocity = Qv min
Ah
= 0.031709 m3/s
0.00579 m2
= 5.4764 m/s
Karena aktual minimum vapor velocity > Uh min maka tidak terjadi weeping.
2. Seksi Stripping
Trial Ah
Ah = 1.5% x Aa
= 1.5% x 0.38600513237 m2
= 0.00579 m2
Menentukan panjang weir (lw)
Ad = 0.1287 = 20%
Ac 0.643342
Diperoleh :
lw = 0.87
Dc
lw = 0.87 x 0.9049 m
= 0.7872 m
Dipilih :
hw = 40 mm
dh = 3 mm
lp = 4 x dh = 12 mm
Tebal tray = 3 mm
Cek weeping
Lw max (maximum liquid rate)
Lw max = 8013.2926 kg/jam
= 2.2259 kg/s
Lw min (minimum liquid rate)
Lw min = 0.8 x Lw max
= 0.8 x 2.2259 kg/s
= 1.7807 kg/s
ρL = 839.3302 kg/m3
lw = 0.7872 m
hw = 40 mm
how = 0.75 Lw
( ρL x lw )2/3
how max = 0.75 2.2259
( 839.3302 x 0.7872
)2/3
= 0.016854 m
= 16.8541 mm
how min = 0.75 1.7807
( 839.3302 x 0.7872
)2/3
= 0.014524 m
= 14.5245 mm
Pada kecepatan minimum :
hw + how = 40 + 14.5245
= 54.5245 mm
Berdasarkan figure 17.37 page 870, Towler G., Ray Sinnot, 2008, Chemical Engineering Design,
Elsevier, San Diego diperoleh K2 sebesar 30.2
Vh min = K2 - 0,9 (25,4 - dh)
ρv0,5
= 30.2 - 0.9 ( 25.4 - 3 )
( 2.7286 )0,5
= 6.0781 m/s
Qv max (kecepatan volume maksimum uap)
Qv max = 0.0445 m3/s
Qv min (kecepatan volume minimum uap)
Qv min = 0.8 x Qv max
= 0.8 x 0.0445 m3/s
= 0.035634 m3/s
Aktual minimum vapor velocity = Qv min
Ah
= 0.035634 m3/s
0.00579 m2
= 6.1543 m/s
Karena aktual minimum vapor velocity > Uh min maka tidak terjadi weeping.
Dimana :
Co = Koefisien uap lewat lubang perforated
Uh = Kecepatan linear uap melewati lubang perforated m/s
ρv = Rapat massa gas (kg/m3)
ρl = Rapat massa cairan (kg/m3)
Dengan nilai :
Pitch (lp) berkisar 2dh-4dh (Coulson)
dh = 3 mm = 0.1181102 in
pitch = 4x 3 mm
= 12 mm = 0.4724409 in
Atotal = 0.643342 m2
Aa = 0.8 x 0.64334188728 m2
= 0.514674 m2
Luas lubang perforated total :
Ah = 0.514674 m2 0.003 m
( 0.012 m
)2
= 0.0322 m2
Uh = Qv
Ah
= 0.0396 m3/s
0.0322 m2
= 1.2322 m/s
= 4.0426 ft/s
Koefisien perforated (Co) didapat dari figure 11.36 hal. 729, Towler dan Sinnot.
Ah = 0.0322 m2 = 6.25%
Aa 0.514674 m2
Tebal plate = 0.003 m
do = 0.003 m
Tebal plate = 0.003 m = 1.0000
do 0.003 m
Faktor aerasi
Uv = Qv
Atotal
= 0.0396 m3/s
0.643342 m2
= 0.0616 m/s
= 0.20213 ft/s
Uv x (ρv)0,5 = 0.2021296 ( 0.1891 )0,5
= 0.0879
Berdasarkan grafik didapatkan nilai β = 0.8
b. Seksi Stripping
1. Dry plate drop (h0)
Dihitung menggunakan persamaan :
Dimana :
Co = Koefisien uap lewat lubang perforated
Uh = Kecepatan linear uap melewati lubang perforated m/s
ρv = Rapat massa gas (kg/m3)
ρl = Rapat massa cairan (kg/m3)
Dengan nilai :
Pitch (lp) berkisar 2dh-4dh (Coulson)
dh = 3 mm = 0.1181102 in
pitch = 4x 3 mm
= 12 mm = 0.4724409 in
Atotal = 0.643342 m2
Aa = 0.8 x 0.64334188728 m2
= 0.514674 m2
Luas lubang perforated total :
Ah = 0.514674 m2 0.003 m
( 0.012 m
)2
= 0.0322 m2
Uh = Qv
Ah
= 0.0445 m3/s
0.0322 m2
= 1.3847 m/s
= 4.5431 ft/s
Koefisien perforated (Co) didapat dari figure 11.36 hal. 729, Towler dan Sinnot.
Ah = 0.0322 m2 = 6.25%
Aa 0.514674 m 2
Faktor aerasi
Uv = Qv
Atotal
= 0.0445 m3/s
0.643342 m2
= 0.0692 m/s
= 0.227153 ft/s
Uv x (ρv)0,5 = 0.2271534 ( 0.1703 )0,5
= 0.0938
Berdasarkan grafik didapatkan nilai β = 0.8
Koreksi tekanan
Tekanan pada puncak menara = 1 atm
Nr = 16
Ns = 9
Tekanan pada arus umpan = Tekanan pada puncak menara + Nr x ∆Pr
= 1 atm + 16 x 0.0032 atm
= 1.0499 atm
Tekanan pada dasar menara = Tekanan pada arus umpan + Ns x ∆Ps
= 1.0499 atm + 9 x 0.0038 atm
= 1.0853 atm
Koreksi kondisi operasi
a. Umpan
Fasa = Cair jenuh
Tekanan = 1.0499 atm
= 797.9056 mmHg
Laju αj = Ki/Khk
Komponen Fraksi mol (xi) Po (mmHg) Ki = Po/P yi = Ki.xi
(kmol/jam)
H2O 0.19 0.0028 26585.1764 33.3187 0.0947 42.8690
C6H5CH2Cl 3.37 0.0494 2960.5297 3.7104 0.1832 4.7739
C6H5CH2CN 64.67 0.9478 620.1486 0.7772 0.7366 1.0000
Total 68.23 1 1.01456
b. Puncak menara
Uap menuju kondensor total
Fasa = Uap jenuh
Tekanan = 1 atm
= 760 mmHg
Laju αj = Ki/Khk
Komponen Fraksi mol (yi) Po (mmHg) Ki = Po/P xi = yi/Ki
(kmol/jam)
H2O 0.19 0.0537 13134.0940 17.2817 0.0031 56.0388
C6H5CH2Cl 2.77 0.7673 1386.8065 1.8247 0.4205 5.9170
C6H5CH2CN 0.65 0.1791 234.3751 0.3084 0.5806 1.0000
Total 3.61 1 1.00419
Laju αj = Ki/Khk
Komponen Fraksi mol (xi) Po (mmHg) Ki = Po/P yi = Ki.xi
(kmol/jam)
H2O 0.19 0.0537 6198.7738 8.1563 0.4379 77.3682
C6H5CH2Cl 2.77 0.7673 611.3711 0.8044 0.6172 7.6307
C6H5CH2CN 0.65 0.1791 80.1204 0.1054 0.0189 1.0000
Total 3.61 1 1.07401
c. Dasar menara
Cairan produk bawah MD
Fasa = Cair jenuh
Tekanan = 1.0853 atm
= 824.8488 mmHg
Laju αj = Ki/Khk
Komponen Fraksi mol (xi) Po (mmHg) Ki = Po/P yi = Ki.xi
(kmol/jam)
H2O 0 0 32857.9368 39.8351 0 39.8409
C6H5CH2Cl 0.60 0.0093 3707.4685 4.4947 0.0416 4.4954
C6H5CH2CN 64.02 0.9907 824.7282 0.9999 0.9906 1
Total 64.62 1 1.03222
Tinggi penyangga
Dirancang : tinggi penyangga (H1) = 2m
Tinggi ruang kosong bawah (H2)
Sketsa :
Untuk menghitung tinggi ruang kosong bawah, perlu dihitung
tinggi cairan, dan diameter pipa.
Tinggi cairan
Dihitung dengan menggunakan persamaan :
Hl = Vl
At
Vl = Ll . Θ
ρl
Dimana :
Hl = Tinggi cairan (m)
Vl = Volume cairan (m3)
At = Luas penampang menara (m2)
Ll = Kecepatan volume cairan (m3/s)
θ = Waktu tinggal cairan (s)
ρl = Rapat massa cairan (kg/m3)
Dimana :
Dnozzle = Diameter pipa nozzle (m)
Ap = Luas penampang nozzle (m2)
Dimana :
vlin = Kecepatan linear fluida masuk dalam nozzle (ft/s)
ρm = Rapat massa campuran (lb/ft3)
Dimana :
ρm = Rapat massa campuran (lb/ft3)
ρg = Rapat massa uap (lb/ft3)
ρl = Rapat massa cairan (lb/ft3)
Karena fluida yang mengalir dalam nozzle merupakan uap yang berasal dari reboiler maka %cair =
0 dan %uap = 100
ρg = 0.1703 lb/ft3
ρm = 100%
100%
0.1703 lb/ft3
= 0.1703 lb/ft3
vlin =
= 153.2398 ft/s
= 46.70749 m/s
Ap = 0.0445 m3/s
46.70749 m/s
= 0.0010 m2
Dnozzle =
= 0.0349 m
= 1.3722 in
Pipa nozzle standar :
Dipilih berdasarkan tabel design property of pipe, Brownell and Young, hal. 387
NPS = 2 in
Sch. number = 40
Diameter luar pipa (OD) = 1.9 in = 0.04826 m
Diameter dalam pipa (ID) = 1.61 in = 0.040894 m
Tinggi total
Ht = 2 m + 1.3049 m + 7.2 m + 1m
= 11.5049 m
Maka,
Cp H2O = 92.053 + -0.039953 x T + -0.00021103 x T2 + 5.3469E-07 T3
Cp C6H5CH2Cl= 82.217 + 0.70948 x T + 0.0017551 x T2 + 1.8744E-06 T3
Cp C6H5CH2C= 87.722 + 0.76976 x T + -0.0016778 x T2 + 1.5257E-06 T3
∆Hvap = A T
( 1 -
Tc
)n
(Yaws, 1999)
Neraca Panas pada Menara Distilasi 1 (MD-01)
1. Panas Masuk MD-01 (QF)
Suhu umpan masuk MD = 516.5000 K
Suhu referensi (Tref) = 298 K
Dengan cara yang sama diperoleh panas masuk menara destilasi sebagai berikut :
Tabel 14. Panas Masuk Menara Destilasi
Komponen n (kmol/jam) ∫Cp dT (kJ/kmol) ∆Hreaktan
H2O 0.19 17186.4445 3332.6890182818
C6H5CH2Cl 3.37 175878.8925 592623.62795232
C6H5CH2CN 64.67 49540.7841 3203660.6331332
Total 68.23 242606.1211 3799616.9501
Panas sensibel
Suhu masuk kondensor = 479.0000 K
Suhu keluar kondesor = 445.0000 K
∆H Hasil Atas
Komponen Laju (kmol/jam) ∫Cp dT (kJ/kmol)
(kJ/jam)
H2O 0.19 2765.1885 536.2082
C6H5CH2Cl 2.77 32975.5244 91375.2728
C6H5CH2CN 0.65 8014.7471 5182.9045
Total 3.61 43755.4599 97094.3856
∆H distilat =
∆H distilat
Komponen Laju (kmol/jam) ∫Cp dT (kJ/kmol)
(kJ/jam)
H2O 0.19 11200.4000 2171.9123
C6H5CH2Cl 2.77 101582.8523 281486.3759
C6H5CH2CN 0.65 32398.2966 20951.0389
Total 3.61 304609.3271
Fungsi : Memisahkan Benzil Sianida (C6H5CH2CN) dari bahan lain yang keluar dari
dekanter sebagai produk bawah menara distilasi dengan kemurnian 99%
Jenis : Vertical Coloumn With Torispherical Head
1. Kondisi operasi
Umpan
Tekanan = 1.0499 atm
Suhu = 243.5 o
C
Puncak menara
Uap masuk kondesor
Tekanan = 1 atm
Suhu = 206 o
C
Produk atas MD
Tekanan = 1 atm
Suhu = 172 o
C
Dasar menara
Produk bawah MD
Tekanan = 1.0853 atm
Suhu = 256 o
C
2. Jumlah plate
Seksi rectifying = 16 plate
Seksi stripping = 9 plate
3. Dimensi menara distilasi
Tinggi = 11.5049 m
Diameter = 0.9144 m
4. Tebal menara distilasi
Shell = 0.1875 in
Head = 0.1875 in
5. Perancangan plate
Seksi enriching
Panjang weir = 0.7691 m
Tinggi weir = 40 mm
Diameter lubang = 3 mm
Tebal tray = 3 mm
Seksi stripping
Panjang weir = 0.7691 m
Tinggi weir = 40 mm
Diameter lubang = 3.00 mm
Tebal plate = 3 mm
6. Ukuran (diameter) pipa
Pemasukan umpan = 4.026 in
Pemasukan refluks = 1.6 in
Pemasukan uap reboiler = 10.02 in
Pengeluaran uap puncak = 10.02 in
Pengeluaran bottom MD = 4.026 in