5.MD 6x

Unduh sebagai xlsx, pdf, atau txt
Unduh sebagai xlsx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 53

MENARA DISTILASI

(MD-01)

Fungsi : Memisahkan Benzil Sianida (C6H5CH2CN) dari bahan lain yang keluar dari
dekanter sebagai produk bawah menara distilasi dengan kemurnian 99%
Jenis : Vertical Coloumn With Torispherical Head

H2O
C6H5CH2Cl
H2O
C6H5CH2Cl C6H5CH2CN
C6H5CH2CN

C6H5CH2Cl
C6H5CH2CN

Tabel 1. Laju Umpan Masuk


Titik Didih Masuk
Komponen (oC) BM (kg/kmol) kmol/jam Fraksi mol kg/jam Fraksi massa
H2O 100 18 0.19 0.0028 3.49 0.0004
C6H5CH2Cl 179.4 126.58 3.37 0.0494 426.51 0.0533
C6H5CH2CN 271 117.15 64.67 0.9478 7575.76 0.9463
Total 68.23 1 8005.76 1

Tekanan uap murni komponen ditentukan dengan persamaan Antoine.


log P = A + B + C log T + D T + E T2 (P = mmHg, T = K)
T
Tabel 2. Tekanan uap murni
Komponen A B C D E
H2O 29.8605 -3152.2 -7.3037 2.4247E-09 1.809E-06
C6H5CH2Cl 12.1503 -2913.9 -0.3712 -0.0052889 2.6296E-06
C6H5CH2CN 94.1625 -6943.1 -30.613 0.009928 1.7461E-13

(Yaws, 1999)

Menentukan light key component dan heavy key component


Syarat light key component dan heavy key component yang telah dipilih adalah dapat terdistribusi
sebagai hasil atas dan hasil bawah menara distilasi. Untuk menentukan kedua komponen kunci ter-
sebut, digunakan persamaan 9, 164 Treybal key component (1981).

Keterangan :
D = Laju alir mol pada hasil atas
F = Laju alir mol pada umpan
XjD = Fraksi mol komponen j pada hasil atas
XLK,D = Fraksi mol komponen kunci ringan pada hasil atas
XHK,D = Fraksi mol komponen kunci berat pada hasil atas
XjFF = Fraksi mol komponen j pada umpan
XLK,F = Fraksi mol komponen kunci ringan pada umpan
XHK,F = Fraksi mol komponen kunci berat pada umpan
αj = Volatilitas relatif komponen j
αLK = Volatilitas relatif komponen kunci ringan

Syarat :
a. -0,01 ≤ XjDD ≤ 1,01 maka komponen j tersebut terdistribusi sebagai hasil atas dan hasil bawah.
XjFF
b. XjDD > 1,01 maka komponen j tersebut hanya terdistribusi sebagai hasil atas.
XjFF
c. XjDD < -0,01 maka komponen j tersebut hanya terdistribusi sebagai hasil bawah.
XjFF

( α C6H5CH2Cl Distilat x α C6H5CH2Cl Bottom )


0,5
α LK =
= ( 5.9170 x 4.5803 )0,5
= 5.2059

α HK = ( α C6H5CH2CN Distilat x α C6H5CH2CN Bottom )0,5


= ( 1 x 1 )0,5
= 1

Data-data yang digunakan untuk mencari light key component dan heavy key component dapat
dilihat dari tabel 4.
Tabel 4. Volatilitas relative rata-rata
Komponen α distilat α bottom α avg xjDD/xjFF
H2O 56.0388 40.7547 48.3968 4.6984
C6H5CH2Cl 5.9170 4.5803 5.2487 0.4507
C6H5CH2CN 1.0000 1.0000 1.0000 0.0324
Untuk H2O

xjDD
=
xjFF
= 4.6984
Maka, H2O hanya terdistribusi ke atas.

Untuk C6H5CH2Cl

xjDD
=
xjFF
= 0.4507
Maka, C6H5CH2Cl terdistribusi ke atas dan ke bawah.

Untuk C6H5CH2CN

xjDD
=
xjFF
= 0.0324
Maka, C6H5CH2CN terdistribusi ke atas dan ke bawah.

Asumsi :
- Menara distilasi bekerja pada keadaan tunak.
- Pada setiap plate terjadi kesetimbangan fase.
- Aliran dalam konstan molal.
- Koefisien kesetimbangan uap fase cair mengikuti persamaan Ki = Pi/Pt.
Dengan :
Pi = Tekanan uap masing-masing komponen
Pt = Tekanan operasi

Kondisi Operasi
1. Kondisi Operasi Umpan
a. Komponen umpan :
- Umpan masuk dalam kondisi cair jenuh.
- Komponen kunci ringan (lk) adalah C6H5CH2Cl.
- Komponen kunci berat (hk) adalah C6H5CH2CN.
b. Suhu umpan
Dihitung dengan cara iterasi pada keadaan titik didih dinyatakan dengan persamaan ∑yi = ∑Ki xi = 1
Keterangan :
Ki = Pi/Pt
Pi = Tekanan uap komponen i (mmHg)
Pt = Tekanan operasi (mmHg)
xi = Fraksi mol komponen i dalam fasa cair
yi = Fraksi mol komponen i dalam fasa uap

Untuk komponen H2O


Misal trial T = 514 K
xH2O = mol H2O
mol total
= 0.19
68.23
= 0.0028
log P = A + B + C log T + D T + E T2
T
log P = 29.8605 + -3152.2 + -7.3037 log 514 + 2.4247E-09 . 514 +
514
1.809E-06 . 264196
log P = 4.4057
Psat = 25449.8750 mmHg
Ki = Psat
P
= 25449.8750
760
= 33.4867
yH2O = Ki.xi
= 33.4867 x 0.0028
= 0.0952
αi = Ki
Khk
= 33.48668
0.7691
= 43.5396

Dengan cara yang sama diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 5. Hasil iterasi kondisi umpan pada 1 atm dan suhu 514 K
Laju αj = Ki/Khk
Komponen Fraksi mol (xi) Po (mmHg) Ki = Po/P yi = Ki.xi
(kmol/jam)
H2O 0.19 0.0028 25449.8750 33.4867 0.0952 43.5396
C6H5CH2Cl 3.37 0.0494 2825.9179 3.7183 0.1836 4.8346
C6H5CH2CN 64.67 0.9478 584.5228 0.7691 0.7289 1.0000
Total 68.23 1 1.0077

2. Kondisi Operasi Distilat Dew Point dan Bubble Point


a. Komponen distilat :
- Distilat sebelum masuk kondesor dalam kondisi uap jenuh, dan keluar kondesor dalam kondisi cair
jenuh.
- Komponen kunci ringan (lk) adalah C6H5CH2Cl .
- Komponen kunci berat (hk) adalah C6H5CH2CN.
b. Suhu distilat
Untuk kondisi sebelum masuk kondensor dihitung dengan cara iterasi pada keadaan titik didih di-
nyatakan dengan persamaan : ∑xi = ∑yi/Ki = 1.
Untuk kondisi distilat keluar kondensor dihitung dengan cara iterasi pada keadaan titik didih di-
nyatakan dengan persamaan : ∑yi = ∑Ki.xi = 1.
Keterangan :
Ki = Pi/Pt
Pi = Tekanan uap komponen i (mmHg)
Pt = Tekanan operasi (mmHg)
xi = Fraksi mol komponen i dalam fasa cair
yi = Fraksi mol komponen i dalam fasa uap

Untuk komponen H2O


Misal trial T sebelum masuk kondensor = 479.0000 K
trial T keluar kondensor = 445.0000 K
yH2O = mol H2
O
mol total
= 0.19
3.61
= 0.0537
log P = A + B + C log T + D T + E T2
T
log P = 29.8605 + -3152.2 + -7.3037 log 479.0000 + 2.4247E-09 . 479.0000 +
479.0000
1.809E-06 . 229441
log P = 4.1184
Psat = 13134.0940 mmHg
Ki = Psat
P
= 13134.0940
760
= 17.2817

xH2O = yi
Ki
= 0.0537
17.2817
= 0.0031

αi = Ki
Khk
= 17.28170
0.3084
= 56.0388

Dengan cara yang sama diperoleh hasil sebagai berikut :


Tabel 6. Hasil iterasi kondisi atas sebelum masuk kondensor (dew point)
pada 1 atm dan suhu 479K
Laju αj = Ki/Khk
Komponen Fraksi mol (yi) Po (mmHg) Ki = Po/P xi = yi/Ki
(kmol/jam)
H2O 0.19 0.0537 13134.0940 17.2817 0.0031 56.0388
C6H5CH2Cl 2.77 0.7673 1386.8065 1.8247 0.4205 5.9170
C6H5CH2CN 0.65 0.1791 234.3751 0.3084 0.5806 1
Total 3.61 1 1.0042

Tabel 7. Hasil iterasi kondisi atas setelah keluar kondensor (bubble point)
pada 1 atm dan suhu 445 K
Laju
Komponen Fraksi mol (xi) Po (mmHg) Ki = Po/P yi = Ki.xi αj = Ki/Khk
(kmol/jam)
H2O 0.19 0.0537 6198.7738 8.1563 0.4379 77.3682
C6H5CH2Cl 2.77 0.7673 611.3711 0.8044 0.6172 7.6307
C6H5CH2CN 0.65 0.1791 80.1204 0.1054 0.0189 1
Total 3.61 1 1.0740
3. Kondisi Operasi Bottom
a. Komponen bottom :
- Bottom dalam kondisi cair jenuh.
- Komponen kunci ringan (lk) adalah C6H5CH2Cl.
- Komponen kunci berat (hk) adalah C6H5CH2CN.
b. Suhu bottom
Dihitung dengan cara iterasi pada keadaan titik didih dinyatakan dengan persamaan ∑yi = ∑Ki xi = 1
Keterangan :
Ki = Pi/Pt
Pi = Tekanan uap komponen i (mmHg)
Pt = Tekanan operasi (mmHg)
xi = Fraksi mol komponen i dalam fasa cair
yi = Fraksi mol komponen i dalam fasa uap

Untuk komponen C6H5CH2Cl


Misal trial T = 525 K

xC6H5CH2Cl = mol C6H5CH2Cl


mol total

= 0.97
29.17
= 0.0333
log P = A + B + C log T + D T + E T2
T
log P = 12.1503 + -2913.9 + -0.3712 log 525 + -5.2889E-03 . 525 +
525
2.6296E-06 . 275625
log P = 3.5384
Psat = 3454.6349 mmHg
Ki =Psat
P
= 3454.6349
760
= 4.5456
yC6H5CH2Cl = Ki.xi
= 4.5456 x 0.0333
= 0.1514
αi = Ki
Khk
= 4.54557
0.9924
= 4.5803
Dengan cara yang sama diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 8. Hasil iterasi kondisi bawah pada 1 atm dan suhu 525 K
Laju αj = Ki/Khk
Komponen Fraksi mol (xi) Po (mmHg) Ki = Po/P yi = Ki.xi
(kmol/jam)
H2O 0 0 30738.9421 40.4460 0 40.7547
C6H5CH2Cl 0.60 0.0093 3454.6349 4.5456 0.0421 4.5803
C6H5CH2CN 64.02 0.9907 754.2423 0.9924 0.9832 1
Total 64.62 1 1.0253

Menentukan jumlah plate minimum


Volatilitas rata-rata
αavg,LK =
= ( 5.9170 x 4.5803 )0,5
= 5.2059

Persamaan Fenske :

Nmin + 1 =

Nmin + 1 =

Nmin + 1 = 3.7142
Nmin = 2.7142
Jadi, jumlah plate minimum adalah 3

Menentukan refluks minimum


Persamaan underwood (Coulson, pers 11,61)

Dengan :
Rmin = Refluks minimum
αi = Volatilitas relative rata-rata komponen i
q = Menggambarkan kondisi fase umpan
= 1 (cair jenuh)
= 0 (uap jenuh)
xiD = Fraksi mol komponen i pada hasil atas
xiF = Fraksi mol komponen i pada umpan
θ = Parameter underwood

Nilai = 0.0521

Nilai αavg = 5.2059


Dengan menggabungkan nilai dan nilai αavg pada grafik diatas didapatkan nilai

θ = 3.2

Tabel 9. Data komponen feed dan distilat


Feed Distilat
Komponen
αi xi αi xi
H2O 43.5396 0.0028 56.0388 0.0031
C6H5CH2Cl 4.8346 0.0494 5.9170 0.4205
C6H5CH2CN 1.0000 0.9478 1.0000 0.5806

Komponen
Komponen

H2O 0.0031 0.0033


C6H5CH2Cl 0.1461 0.4205
C6H5CH2CN -0.4308 0.5806
Total -0.2817 1.0044

Sehingga,

Rmin + 1 = 1.0044
Rmin = 0.0044

Sehingga,

kondisi umpan cair jenuh, maka q = 1

Untuk refluks operasi dipilih berkisar 1,2 Rmin (Towler, G., Ray Sinnot, Chemical Engineering
Design, Elvesier, San Diego, (2008), page 181)
Refluks operasi = 1.2 Rmin
= 1.2 x 0.0044
= 0.0053

Menentukan jumlah plate ideal


Untuk menentukan jumlah plate ideal digunakan korelasi Gilliland
R - Rmin = 0.0053 - 0.0044
R+1 0.0053 + 1
= 0.0009
Dengan menggunakan grafik korelasi Gilliland pada Ernest E. Ludwig, Applied Process Design for
Chemical and Petrochemical Plants, Vol. 2-Elsevier (1997) hal. 72
Dari garfik didapatkan N - Nmin = 0.7 dengan Nmin = 3
N+1
Diperoleh :
N - Nmin = 0.7
N+1
N - Nmin = 0.7 N + 0.7
N - 3 = 0.7 N + 0.7
Nideal = 12
Sehingga, didapat jumlah plate ideal (N) = 12

Menentukan effisiensi plate


Didekati dengan cara O'Connnel menggunakan persamaan 11.67 pada Towler , G., Ray Sinnot,
Chemical Engineering Design, Elsevier, San Diego, 2008, halaman 701.
Eo = 51 - 32.5 log (μa . αa)
Keterangan :
Eo = Effisiensi plate (%)
αa = Volatilitas relatif komponen LK dalam umpan (mNs/m 2)
μa = Viskositas rerata dalam umpan (cP)

Diketahui data untuk perhitungan viskositas komponen


log (μ) = A + B + C . T + D . T2
T

Tabel 10. Data untuk perhitungan viskositas


Komponen A B C D
H2O -10.2158 1792.5 0.01773 -1.2631E-05
C6H5CH2Cl -6.4178 1121.81 0.011724 -9.5598E-06
C6H5CH2CN -14.884 3032 0.0234 -1.399E-05

Tabel 11. Data viskositas rerata pada umpan menara


Komponen xf μf (cP) xf.μf
H2O 0.0028 0.1116 0.0003
C6H5CH2Cl 0.0494 0.1842 0.0091
C6H5CH2CN 0.9478 0.2220 0.2104
Total 0.2198

Maka,
Eo = 51 - 32.5 log ( 0.2198 x 5.2059 )
= 49.0975 %

Menentukan jumlah plate aktual (Naktual)


Naktual = Nideal + 1
effisiensi
= 12 + 1
49.0975 %
= 26.12008 ≈ 26
Naktual dalam menara tanpa reboiler = 25

Menentukan letak umpan


Dihitung menggunakan persamaan Kirkbide (Coulson, pers 11.62)

Dimana :
B = Laju alir mol bottom (kmol/jam)
D = Laju alir mol distilat (kmol/jam)
Nr = Jumlah stage pada seksi rectifying
Ns = Jumlah stage pada seksi stripping
b = Bottom
d = Distilat
f = Feed
HK = Heavy key
LK = Light key

Nr = 0.6052
Ns
Nr = 0.6052 Ns

Nr + Ns = 25
0.6052 Ns + Ns = 25
1.6052 Ns = 25
Ns = 15.573966463 ≈ 16
Nr = 9.4260335371 ≈ 9
Maka, diperoleh jumlah plate teoritis :
Seksi rectifying = 16
Seksi stripping = 9
Menentukan diameter dan tinggi menara distilasi
Diameter dan tinggi menara dihitung berdasarkan kecepatan flooding, kondisi dievaluasi pada puncak
dan dasar menara.
a. Puncak menara

Neraca massa :
V1 = L0 + D
V2 = L1 + D
V3 = L2 + D
Vn = Ln-1 + D
Vn+1 = Ln + D

Untuk aliran konstan molal :


V1 = V2 = V3 = Vn+1 = V
L0 = L1 = L2 = L3 = Ln = L

Neraca komponen pada puncak menara :


V . y1,i = L . x0,i + D . Xd,i
Keterangan :
V = Laju alir mol uap (kmol/jam)
L = Laju alir mol cairan (kmol/jam)
D = Laju alir mol distilat (kmol/jam)
y1,i = Fraksi mol komponen i pada uap
x0,i = Fraksi mol komponen i pada cairan refluks
xd,i = Fraksi mol komponen i pada cairan distilat

V = L0 + D
L0/D = Rop
V = (Rop + 1) D
= ( 0.0053 + 1 ) 3.61 kmol/jam
= 3.630572 kmol/jam

Komposisi uap
Fraksi mol uap = fraksi mol distilat karena digunakan kondensor total, maka komposisi uap dapat
dihitung berdasarkan persamaan Vi = yi V
Keterangan :
V = Laju alir mol uap (kmol/jam)
Vi = Laju alir mol uap komponen i (kmol/jam)
yi = Fraksi mol uap komponen i pada uap
V = 3.630572 kmol/jam

Sehingga diperoleh :

Komponen yi Vi = yi V BM Laju massa Fraksi


(kmol/jam) (kg/kmol) (kg/jam) massa
H2O 0.0537 0.1949 18 3.51 0.0081
C6H5CH2Cl 0.7673 2.7856 126.58 352.60 0.8157
C6H5CH2CN 0.1791 0.6501 117.15 76.16 0.1762
Total 1.0000 3.6306 432.26 1.0000

Komposisi cair
Dihitung menggunakan persamaan :
Li = Vi - Di
Dimana :
Li = Laju alir mol masing-masing komponen cair (kmol/jam)

Vi Li BM Fraksi
Komponen Di (kmol/jam) Li (kg/jam) Fraksi mol
(kmol/jam) (kmol/jam) (kg/kmol) massa
H2O 0.1949 0.19 0.0010 18 0.0183 0.0537 0.0081
C6H5CH2Cl 2.7856 2.77 0.0146 126.58 1.8437 0.7673 0.8157
C6H5CH2CN 0.6501 0.65 0.0034 117.15 0.3982 0.1791 0.1762
Total 3.6306 3.61 0.0190 2.2603 1.0000 1.0000

Tinjauan fase uap


Tekanan = 1 atm
Suhu operasi = 479 K
= 205.85 o
C

BMcamp = Laju alir massa uap total


Laju alir mol uap total
= 432.26 kg/jam
3.6306 kmol/jam
= 119.06163 kg/kmol

Rapat massa uap (ρg)


Dihitung dengan menggunakan persamaan gas ideal :
ρg = BMcamp . PT
Rg . T
Dimana :
ρg = Rapat massa uap (kg/m3)
BMcamp = Berat molekul uap (kg/kmol)
PT = Tekanan total (atm)
Rg = Konstanta gas ideal = 0.08205 m3.atm/kmol.K
T = Suhu operasi (K)

ρg = 119.0616 kg/kmol x 1 atm


0.08205 m .atm/kmol.K
3
x 479 K
= 3.0294 kg/m3
= 0.18912 lb/ft3
Tinjauan fase cair
Tekanan = 1 atm
Suhu operasi = 445 K
Rapat massa fase cair (ρL) dapat dihitung menggunakan persamaan :
ρL = Laju alir massa total
Kecepatan volume total

Mencari densitas tiap komponen


ρ = A*B^(-(1-T/Tc)^n) (ρ = kg/L; T = K)

(Yaws,1999)

Komponen A B n Tc
H2O 0.3471 0.274 0.28571 647.13
C6H5CH2Cl 0.34198 0.25374 0.2857 686
C6H5CH2CN 0.35762 0.26985 0.28396 656

Komponen Li (kg/jam) ρL (kg/L) Q = m/ρ (L/jam)

H2O 0.0183 0.908484305 0.0202


C6H5CH2Cl 1.8437 0.9995769703 1.8445
C6H5CH2CN 0.3982 0.9603169805 0.4147
Total 2.2603 2.2794

ρL = 2.2603 kg/jam
2.2794 L/jam
= 0.9916 kg/L
= 991.6275 kg/m3
= 61.90532 lb/ft3
QL = 2.2794 L/jam
= 6.3316E-07 m3/s

Tegangan muka
Dimana :
σ = Tegangan muka (dyne/cm)
xmassi = Fraksi massa masing-masing komponen cair
σi = Tegangan muka masing-masing komponen cair (dyne/cm)

Dimana σ dapat dihitung dengan persamaan sudgen :

Keterangan :
Pch = Sudgen's parachor
ρL = Densitas cairan (kg/m3)
ρG = Densitas uap (kg/m3)
M = Berat molekul (kg/kmol)

Data untuk menentukan Pch (Coulson, 1983)


Atom, group or bond Kontribusi
C 4.8
H 17.1
H dalam OH 11.3
O 20
N 12.5
Cl 54.3
Single bond 0
Double bond 23.2
6-membered ring 6.1

Untuk menentukan tegangan muka pada puncak menara digunakan data pada Li
Komponen Fraksi massa BM (kg/kmol) Pch σ (dyne/cm) x σ (dyne/cm)
H2O 0.0081 18 54.2 78.5211 0.6374
C6H5CH2Cl 0.8157 126.58 207.6 6.9108 5.6372
C6H5CH2CN 0.1762 117.15 170.6 4.2956 0.7568
Total 1.0000 7.0313

Sehingga, diperoleh tegangan muka campuran sebesar 7.0313 dyne/cm

Parameter flooding
Dihitung menggunakan persamaan :
(Towler, G. Ray Sinnot, 2008, Chemical Engineering Design, Elsevier, San Diego, hal. 720)

Dimana :
FLV = Parameter flooding
Lw = Kecepatan massa fase cair (kg/jam)
Vw = Kecepatan massa fase uap (kg/jam)
ρG = Rapat massa fase uap (kg/m3)
ρL = Rapat massa fase cair (kg/m 3)

Maka,
FLV = 2.2603 3.0294
( )0,5
432.26 991.6275
= 0.000289
Dipilih plate spacing = 0.3 m

Parameter kecepatan flooding diperoleh dari fig. 17.34, Towler dan Sinnott, hal, 866 :

Diperoleh K1 = 0.05 m/s

Kecepatan uap maksimum


Dihitung dengan menggunakan persamaan :
uf = ρ -ρ ꚍ
K1 ( L G )0,5 ( )0,2
K1 ( ρG )0,5 (20 dyne/cm
)0,2
Merupakan adaptasi dari persamaan 11.81 Towler dan Sinnot, hal. 720.
Dimana :
K1 = Parameter kecepatan flooding (m/s)
uf = Kecepatan uap maksimum (m/s)
ρL = Rapat massa fasa cair (kg/m 3)
ρG = Rapat massa fasa uap (kg/m3)
Ꚍ = Tegangan muka (dyne/cm)

uf = 0.05 991.6275 - 3.0294 7.0313


( 3.0294
)0,5 ( 20
)0,2
= 0.732829 m/s

Kecepatan Volume Uap


Quap = kecepatan massa uap
rapat massa uap
= 432.26 kg/jam
3.0294 kg/m3
= 142.6886 m3/jam
= 0.0396 m3/s

Luas penampang menara

Luasan yang ditempati oleh downcomer berkisar antara 10% sampai 20% dari luas menara.
Dirancang :
Downcomer menempati 20% dari luas total.

Kecepatan operasi uap


Berkisar antara 80%-85% kecepatan linear maksimum. (Towler, G., 2008)
Dirancang :
Kecepatan operasi 80% kecepatan maksimum.
uop = 80% uf
= 80% x 0.7328290045 m/s
= 0.5863 m/s

Luas penampang tray


At = Quap
80% uop
= 0.0396 m3/s
80% 0.5863 m.s
= 0.084509 m 2

Diameter menara
Dt =

= 0.3280 m

b. Dasar menara
Sketsa permasalahan :
Suhu residu (keluar reboiler), Tdidih = 525 K
Tekanan, PT = 1 atm

yi = Fraksi mol fase uap


xB = Fraksi mol masing-masing komponen pada residu
Komposisi hasil bawah :
Laju massa
Komponen Laju mol (kmol/jam) BM (kg/kmol)
(kg/jam)
H2O 0.00 18 0.00
C6H5CH2Cl 0.60 126.58 75.76
C6H5CH2CN 64.02 117.15 7500.00
Total 64.62 7575.75

Menentukan jumlah cairan masuk reboiler (LR)


LR = F + L0
= 68.23 kmol/jam + 0.0190 kmol/jam
= 68.2495 kmol/jam

Menentukan jumlah uap keluar reboiler (V)


V = LR - B
= 68.2495 kmol/jam - 64.62 kmol/jam
= 3.6306 kmol/jam

Menentukan komposisi uap yang keluar dari reboiler (V0)


Kecepatan mol V0 = kecepatan mol V1 (karena aliran konstan molal). Maka, komposisi uap dapat
dihitung berdasarkan persamaan :
Vi = yi . V
V = V0 = 3.6306 kmol/jam
Komposisi uap terdiri atas :
BM Fraksi
Komponen yi Vi (kmol/jam) Vi (kg/jam)
(kg/kmol) massa
H2O 0.0000 0.0000 18 0.0000 0.0000
C6H5CH2Cl 0.0421 0.1528 126.58 19.3477 0.0442
C6H5CH2CN 0.9832 3.5697 117.15 418.1905 0.9558
Total 1.0253 3.7226 437.5382 1.0000

Menentukan komposisi fase cair masuk reboiler (Li)


Dihitung dari neraca massa : Li = Vi + Bi
Dimana :
Li = Kecepatan massa fase cair masuk reboiler (kmol/jam)
Vi = Kecepatan massa fase uap keluar reboiler (kmol/jam)
Bi = Kecepatan massa residu reboiler (kmol/jam)

Vi Li BM Fraksi
Komponen Bi (kmol/jam) Li (kg/jam) Fraksi mol
(kmol/jam) (kmol/jam) (kg/kmol) massa
H2O 0.0000 0.00 0.0000 18 0.0000 0.0000 0.0000
C6H5CH2Cl 0.1528 0.60 0.7513 126.58 95.1052 0.0110 0.0119
C6H5CH2CN 3.5697 64.02 67.5902 117.15 7918.1874 0.9890 0.9881
Total 3.7226 64.62 68.3415 8013.2926 1.0000 1.0000

Suhu keluar reboiler


Dihitung secara iterasi hingga diperoleh ∑xi = ∑yi/Ki = 1
P = 1 atm = 760 mmHg

Komponen Laju (kmol/jam) yi Po (mmHg) Ki = Po/P xi


H2O 0.0000 0.0000 30738.9421 40.4460 0.0000
C6H5CH2Cl 0.1528 0.0421 3454.6349 4.5456 0.0093
C6H5CH2CN 3.5697 0.9832 754.2423 0.9924 0.9907
Total 3.7226 1.0253 1.0000

Diperoleh Tembun = 525 K

Tinjauan fase uap


Tekanan = 1 atm
Suhu operasi = 525 K
= 251.85 o
C

BMcamp = Laju alir massa uap total


Laju alir mol uap total
= 437.54 kg/jam
3.7226 kmol/jam
= 117.5372 kg/kmol

Rapat massa uap (ρg)


Dihitung dengan menggunakan persamaan gas ideal :
ρg = BMcamp . PT
Rg . T
Dimana :
ρg = Rapat massa uap (kg/m3)
BMcamp = Berat molekul uap (kg/kmol)
PT = Tekanan total (atm)
Rg = Konstanta gas ideal = 0.08205 m3.atm/kmol.K
T = Suhu operasi (K)

ρg = 117.5372 kg/kmol x 1 atm


0.08205 m3.atm/kmol.K x 525 K
= 2.7286 kg/m 3

= 0.1703 lb/ft3
Tinjauan fase cair
Tekanan = 1 atm
Suhu operasi = 525 K

Rapat massa fase cair (ρL) dapat dihitung menggunakan persamaan :


ρL = Laju alir massa total
Kecepatan volume total

Mencari densitas tiap komponen


ρ = A*B^(-(1-T/Tc)^n) (ρ = kg/L; T = K)

(Yaws,1999)
Komponen A B n Tc
H2O 0.3471 0.274 0.28571 647.13
C6H5CH2Cl 0.34198 0.25374 0.2857 686
C6H5CH2CN 0.35762 0.26985 0.28396 656

Komponen Li (kg/jam) ρL (kg/L) Q = m/ρ (L/jam)

H2O 0.0000 0.7866864601 0.0000


C6H5CH2Cl 95.1052 0.8907670121 106.7678
C6H5CH2CN 7918.1874 0.8387484282 9440.4796
Total 8013.2926 9547.2474

ρL = ### kg/jam
9547.25 L/jam
= 0.8393 kg/L
= 839.3302 kg/m3
= 52.3977 lb/ft3
QL = 9547.2474 L/jam
= 0.0027 m3/s

Tegangan muka

Dimana :
σ = Tegangan muka (dyne/cm)
xmassi = Fraksi massa masing-masing komponen cair
σi = Tegangan muka masing-masing komponen cair (dyne/cm)

Dimana σ dapat dihitung dengan persamaan sudgen :


Keterangan :
Pch = Sudgen's parachor
ρL = Densitas cairan (kg/m3)
ρG = Densitas uap (kg/m3)
M = Berat molekul (kg/kmol)

Data untuk menentukan Pch (Coulson, 1983)


Atom, group or bond Kontribusi
C 4.8
H 17.1
H dalam OH 11.3
O 20
N 12.5
Cl 54.3
Single bond 0
Double bond 23.2
6-membered ring 6.1

Untuk menentukan tegangan muka pada puncak menara digunakan data pada Li
Komponen Fraksi massa BM (kg/kmol) Pch σ (dyne/cm) x σ (dyne/cm)
H2O 0.0000 18 54.2 40.2700 0.0000
C6H5CH2Cl 0.0093 126.58 207.6 3.5442 0.0328
C6H5CH2CN 0.9907 117.15 170.6 2.2030 2.1826
Total 0.0093 2.2155

Sehingga, diperoleh tegangan muka campuran sebesar 2.2155 dyne/cm

Parameter flooding
Dihitung menggunakan persamaan :

(Towler, G. Ray Sinnot, 2008, Chemical Engineering Design, Elsevier, San Diego, hal. 720)

Dimana :
FLV = Parameter flooding
Lw = Kecepatan massa fase cair (kg/jam)
Vw = Kecepatan massa fase uap (kg/jam)
ρG = Rapat massa fase uap (kg/m3)
ρL = Rapat massa fase cair (kg/m 3)
Maka,
FLV = 8013.293 2.7286
( )0,5
437.54 839.3302
= 1.0442
Dipilih plate spacing = 0.3 m

Parameter kecepatan flooding diperoleh dari fig. 17.34, Towler dan Sinnott, hal, 866 :

Diperoleh K1 = 0.0101 m/s

Kecepatan uap maksimum


Dihitung dengan menggunakan persamaan :
uf = ρ -ρ ꚍ
K1 ( L G )0,5
( )0,2
ρG 20 dyne/cm
Merupakan adaptasi dari persamaan 11.81 Towler dan Sinnot, hal. 720.
Dimana :
K1 = Parameter kecepatan flooding (m/s)
uf = Kecepatan uap maksimum (m/s)
ρL = Rapat massa fasa cair (kg/m 3)
ρG = Rapat massa fasa uap (kg/m3)
Ꚍ = Tegangan muka (dyne/cm)

uf = 0.0101 839.3302 - 2.7286 2.2155


( 2.7286
)0,5 ( 20
)0,2
= 0.1139 m/s
Kecepatan Volume Uap
Quap = kecepatan massa uap
rapat massa uap
= 437.54 kg/jam
2.7286 kg/m3
= 160.3535 m3/jam
= 0.0445 m3/s

Luas penampang menara

Luasan yang ditempati oleh downcomer berkisar antara 10% sampai 20% dari luas menara.
Dirancang :
Downcomer menempati 20% dari luas total.

Kecepatan operasi uap


Berkisar antara 80%-85% kecepatan linear maksimum. (Towler, G., 2008)
Dirancang :
Kecepatan operasi 80% kecepatan maksimum.
uop = 80% uf
= 80% x 0.1138934388 m/s
= 0.0911 m/s

Luas penampang tray


At = Quap
80% uop
= 0.0445 m3/s
80% 0.0911 m.s
= 0.611079 m2
Diameter menara
Dt =

= 0.8819 m

Menentukan diameter menara distilasi


Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh :
Diameter puncak menara = 0.3280 m
Diameter dasar menara = 0.8819 m
Maka, diameter menara yang dipilih sebesar 0.8819 m

Menentukan diameter menara distilasi berdasarkan dimensi standar


Bahan konstruksi = Stainless Steel SA 167 Type 316
Allowable Stress (f) = 18750 psi
Efisiensi sambungan (E) = 0.8 (Double weldel butt joint)
Corrosion Allowable (C) = 0.125 in
(Brownell&Young, hal. 254 dan 355)
Tekanan operasi = 1 atm
Faktor keamanan = 20%
Tekanan design = 120% x 1 atm
= 1.2 atm
= 17.635 psi
Diameter dalam tangki (Di) = 0.8819 m
Jari-jari dalam tangki (ri) = 0.44095 m
= 17.3601 in

Menentukan tebal dinding (shell)


Menurut Brownell & Young pada halaman 254 untuk menentukan tebal shell digunakan persamaan
berikut :
t shell = P . ri + C
f . E - 0,6 . P
= 17.635 x 17.36012 + 0.125
18750 x 0.8 - 0.6 x 17.635
= 0.1454 in
Dipakai tebal standar untuk shell (ts) = 3/16 in = 0.1875 in = 0.00476 m
Diameter luar menara (OD)
OD = Di + 2 x ts
= 0.8819 m + 2 x 0.004763 m
= 0.8914 m
= 35.09523 in
Dari tabel 5.7 hal. 90 Brownell & Young, OD standar yang mendekati perhitungan adalah
36 in

Menentukan tebal head


Digunakan bahan konstruksi yang sama seperti shell, jenis head berupa torispherical head.
Menurut Brownell & Young pada halaman 258 untuk menentukan tebal head digunakaan
persamaan berikut :
t head = 0,885 . P . rc + C
f . E - 0,1 . P
Pada OD 36 in : (Tabel 5.7 halaman 90, Brownell & Young)
icr = 2.25 in
rc = 36 in
t head = 0.885 x 17.635 x 36 + 0.125
18750 x 0.8 - 0.1 x 17.635
= 0.1625 in
Digunakan tebal standar untuk head (th) = 3/16 in = 0.1875 in

Koreksi tebal shell dan head


t shell = t head = 0.1875 in

Koreksi diameter dalam menara


OD = ID + 2 x t shell
ID = OD - 2 x t shell
= 36 in - 2x 0.1875 in
= 35.625 in
= 0.9049 m

Menentukan tinggi head


Dari tabel 5.6 Brownell & Young hal. 88, straight flange antara 1,5 - 2,5 in. Dipilih straight flange (sf)
= 2 in.
Keterangan :
t = Head thickness, inch
icr = Inside-corner radius, inch
sf = Straight flange, inch
r = Radius of dish, inch
OD = Outside diameter, inch
ID = Inside diameter, inch
b = Depth of dish (inside), inch
a = Inside radius, inch
OA = Overall dimension, inch

a = ID
2
= 35.625 in
2
= 17.8125 in
AB = a - icr
= 17.8125 in - 2.25 in
= 15.5625 in
BC = r - icr
= 36 in - 2.25 in
= 33.75 in
AC =
=
= 29.94781 in
b = r - AC
= 36 in - 29.9478061592 in
= 6.0522 in
OA = b + sf + th
= 6.0522 in + 2 in + 0.1875 in
= 8.2397 in
Sehingga diperoleh tinggi head = 8.2397 in = 0.2093 m

Menentukan liquid flow pattern


Maximum liquid flow rate top column (QL top)
Maximum liquid flow rate bottom column (QL bottom)
QL top = 6.3316E-07 m3/s
QL bottom = 0.0027 m3/s
Dc = 0.9049 m
Nilai QL yang digunakan untuk menentukan flow pattern adalah QL bottom karena QL bottom >
QL top column.
Berdasarkan Towler, G., Ray Sinnot, 2008, Chemical Engineering Design, Elsevier, San Diego, maka
jenis flow pattern yang dipilih adalah cross flow.

Menentukan design plate


Properti plate :
Column diameter (Dc) = 0.9049 m
Ac = Column area (m ) 2

Ad = Downcomer area
= 10-20% Ac
An = Net area available for vapor-liquid disagement
Aa = Active of bubbling area
Ah = Hole area
Ap = Perforated area (including blanket areas)
Aap = The clearence area under the downcomer apron
hw = Weir height (mm)
= 6-12 mm untuk operasi vakum
= 40-90 untuk operasi pada tekanan diatas atmosferik
dh = Hole diameter (mm)
= 2,5-19 mm
Tebal tray = 5 mm for carbon steel
= 3 mm for stainless steel
Ip = Pitch (Diameter between the hole centers)
= 2,5-4 dh
(Towler and Sinnot, "Chemical Engineering Design Principles", Mc Graw Hill, New York, 2008, hal.
726-727)
Dimana :
Ac = 22 x Dc2
7 4
= 3.142857 x 0.8188 m2
4
= 0.643342 m2
Ad = 20% x Ac
= 20% x 0.6433418873 m2
= 0.1287 m2
An = Ac - Ad (for single pass plate)
= 0.643342 m2 - 0.1287 m2
= 0.5147 m2
Aa = Ac - 2Ad (for single pass plate)
= 0.643342 m2 - 2x 0.1287 m2
= 0.386005 m2

1. Seksi Enriching
Trial Ah
Ah = 1.50% x Aa
= 1.50% x 0.38600513237 m2
= 0.00579 m2
Menentukan panjang weir (lw)
Ad = 0.1287 = 20%
Ac 0.643342
Berdasarkan figure 17.39 hal. 872 (Towler & Sinnot, 2008)

Diperoleh :
lw = 0.85
Dc
lw = 0.85 x 0.9049 m
= 0.7691 m
Dipilih :
hw = 40 mm
dh = 3 mm
lp = 4 x dh = 12 mm
Tebal tray = 3 mm

Cek weeping
Lw max (maximum liquid rate)
Lw max = 2.2603 kg/jam
= 0.0006 kg/s
Lw min (minimum liquid rate)
Lw min = 0.8 x Lw max
= 0.8 x 0.0006 kg/s
= 0.0005 kg/s
ρL = 991.6275 kg/m3
lw = 0.7691 m
hw = 40 mm
how = 0.75 Lw
( )2/3
( ρL x lw
)2/3
how max = 0.75 0.0006
( 991.6275 x 0.7691
)2/3
= 6.59E-05 m
= 0.0659 mm
how min = 0.75 0.0005
( 991.6275 x 0.7691
)2/3
= 5.68E-05 m
= 0.0568 mm
Pada kecepatan minimum :
hw + how = 40 + 0.0568
= 40.0568 mm

Berdasarkan figure 17.37 page 870, Towler G., Ray Sinnot, 2008, Chemical Engineering Design,
Elsevier, San Diego diperoleh K2 sebesar 29.5
Vh min = K2 - 0,9 (25,4 - dh)
ρv0,5
= 29.5 - 0.9 ( 25.4 - 3 )
( 3.0294 ) 0,5

= 5.3662 m/s
Qv max (kecepatan volume maksimum uap)
Qv max = 0.0396 m3/s
Qv min (kecepatan volume minimum uap)
Qv min = 0.8 x Qv max
= 0.8 x 0.0396 m3/s
= 0.031709 m3/s
Aktual minimum vapor velocity = Qv min
Ah
= 0.031709 m3/s
0.00579 m2
= 5.4764 m/s
Karena aktual minimum vapor velocity > Uh min maka tidak terjadi weeping.

2. Seksi Stripping
Trial Ah
Ah = 1.5% x Aa
= 1.5% x 0.38600513237 m2
= 0.00579 m2
Menentukan panjang weir (lw)
Ad = 0.1287 = 20%
Ac 0.643342

Berdasarkan figure 17.39 hal. 872 (Towler & Sinnot, 2008)

Diperoleh :
lw = 0.87
Dc
lw = 0.87 x 0.9049 m
= 0.7872 m
Dipilih :
hw = 40 mm
dh = 3 mm
lp = 4 x dh = 12 mm
Tebal tray = 3 mm

Cek weeping
Lw max (maximum liquid rate)
Lw max = 8013.2926 kg/jam
= 2.2259 kg/s
Lw min (minimum liquid rate)
Lw min = 0.8 x Lw max
= 0.8 x 2.2259 kg/s
= 1.7807 kg/s
ρL = 839.3302 kg/m3
lw = 0.7872 m
hw = 40 mm
how = 0.75 Lw
( ρL x lw )2/3
how max = 0.75 2.2259
( 839.3302 x 0.7872
)2/3
= 0.016854 m
= 16.8541 mm
how min = 0.75 1.7807
( 839.3302 x 0.7872
)2/3
= 0.014524 m
= 14.5245 mm
Pada kecepatan minimum :
hw + how = 40 + 14.5245
= 54.5245 mm

Berdasarkan figure 17.37 page 870, Towler G., Ray Sinnot, 2008, Chemical Engineering Design,
Elsevier, San Diego diperoleh K2 sebesar 30.2
Vh min = K2 - 0,9 (25,4 - dh)
ρv0,5
= 30.2 - 0.9 ( 25.4 - 3 )
( 2.7286 )0,5
= 6.0781 m/s
Qv max (kecepatan volume maksimum uap)
Qv max = 0.0445 m3/s
Qv min (kecepatan volume minimum uap)
Qv min = 0.8 x Qv max
= 0.8 x 0.0445 m3/s
= 0.035634 m3/s
Aktual minimum vapor velocity = Qv min
Ah
= 0.035634 m3/s
0.00579 m2
= 6.1543 m/s
Karena aktual minimum vapor velocity > Uh min maka tidak terjadi weeping.

Menentukan pressure drop


Dihitung menggunakan persamaan :

∆HT = Pressure drop total (mm liquid)


h0 = Dry plate drop (mm liquid)
hw = Tinggi weir (mm liquid)
how = Tinggi cairan diatas weir (mm liquid)
hꚍ = Residual head (mm liquid)
Perhitungan pressure drop pada seksi enriching dievaluasi pada umpan menara, sedangkan untuk
seksi stripping dievaluasi pada dasar menara.
a. Seksi Enriching (Rectifying)
1. Dry plate drop (h0)
Dihitung menggunakan persamaan :

Dimana :
Co = Koefisien uap lewat lubang perforated
Uh = Kecepatan linear uap melewati lubang perforated m/s
ρv = Rapat massa gas (kg/m3)
ρl = Rapat massa cairan (kg/m3)
Dengan nilai :
Pitch (lp) berkisar 2dh-4dh (Coulson)
dh = 3 mm = 0.1181102 in
pitch = 4x 3 mm
= 12 mm = 0.4724409 in
Atotal = 0.643342 m2
Aa = 0.8 x 0.64334188728 m2
= 0.514674 m2
Luas lubang perforated total :

Ah = 0.514674 m2 0.003 m
( 0.012 m
)2
= 0.0322 m2
Uh = Qv
Ah
= 0.0396 m3/s
0.0322 m2
= 1.2322 m/s
= 4.0426 ft/s

Koefisien perforated (Co) didapat dari figure 11.36 hal. 729, Towler dan Sinnot.
Ah = 0.0322 m2 = 6.25%
Aa 0.514674 m2
Tebal plate = 0.003 m
do = 0.003 m
Tebal plate = 0.003 m = 1.0000
do 0.003 m

Diperoleh Co = 0.81 ft/s

Sehingga, didapat nilai h0 :


h0 = 4.0426 3.0294
0.186 ( )2
0.186 ( 0.81
)2 991.6275
= 0.014154 in
= 0.00036 m

2. Residual Head (hꚍ)


Digunakan persamaan 11.89 Towler, G., Ray Sinnot, 2008, Chemical Engineering Design, Elsevier,
San Diego, hal. 730.
hꚍ = 0,04 σ
ρL x do
= 0.04 x 7.0313
61.9053 x 0.1181102362
= 0.038466 in liquid
= 0.000977 m liquid

3. Weir Height (hw)


hw = 40 mm liquid
= 0.04 m liquid

4. Weir Liquid Crest (how)


how = 0.75 L
( ρl x lw
)2/3
= 0.75 0.0006
(991.6275 x 0.7691
)2/3
= 6.588E-05 m liquid

Faktor aerasi
Uv = Qv
Atotal
= 0.0396 m3/s
0.643342 m2
= 0.0616 m/s
= 0.20213 ft/s
Uv x (ρv)0,5 = 0.2021296 ( 0.1891 )0,5
= 0.0879
Berdasarkan grafik didapatkan nilai β = 0.8

Pressure drop total

∆HT = 0.00036 + 0.8 ( 0.04 + 6.59E-05 + 0 ) + 0.00098


= 0.0334 m liquid

Konversi pressure drop


∆Pt = ∆HT x ρl x g
Dimana :
∆Pt = Total pressure drop (Pa)
∆HT = Total pressure drop m liquid
ρl = Densitas cairan (kg/m3)
g = Perceparan gravitasi (m/s2)
∆Pt = 0.0334 x 991.6275 x 9.8
= 324.4751 Pa
= 0.0032 atm

b. Seksi Stripping
1. Dry plate drop (h0)
Dihitung menggunakan persamaan :

Dimana :
Co = Koefisien uap lewat lubang perforated
Uh = Kecepatan linear uap melewati lubang perforated m/s
ρv = Rapat massa gas (kg/m3)
ρl = Rapat massa cairan (kg/m3)
Dengan nilai :
Pitch (lp) berkisar 2dh-4dh (Coulson)
dh = 3 mm = 0.1181102 in
pitch = 4x 3 mm
= 12 mm = 0.4724409 in
Atotal = 0.643342 m2
Aa = 0.8 x 0.64334188728 m2
= 0.514674 m2
Luas lubang perforated total :

Ah = 0.514674 m2 0.003 m
( 0.012 m
)2
= 0.0322 m2
Uh = Qv
Ah
= 0.0445 m3/s
0.0322 m2
= 1.3847 m/s
= 4.5431 ft/s

Koefisien perforated (Co) didapat dari figure 11.36 hal. 729, Towler dan Sinnot.
Ah = 0.0322 m2 = 6.25%
Aa 0.514674 m 2

Tebal plate = 0.003 m


do = 0.003 m
Tebal plate = 0.003 m = 1.0000
do 0.003 m

Diperoleh Co = 0.81 ft/s

Sehingga, didapat nilai h0 :


h0 = 4.5431 2.7286
0.186 ( 0.81
)2 839.3302
= 0.019022 in
= 0.000483 m

2. Residual Head (hꚍ)


Digunakan persamaan 11.89 Towler, G., Ray Sinnot, 2008, Chemical Engineering Design, Elsevier,
San Diego, hal. 730.
hꚍ = 0,04 σ
ρL x do
= 0.04 x 2.2155
52.3977 x 0.1181102362
= 0.014319 in liquid
= 0.000364 m liquid

3. Weir Height (hw)


hw = 40 mm liquid
= 0.04 m liquid

4. Weir Liquid Crest (how)


how = 0.75 L
( ρl x lw
)2/3
= 0.75 2.2259
(
839.3302 x 0.7872
)2/3
= 0.016854 m liquid

Faktor aerasi
Uv = Qv
Atotal
= 0.0445 m3/s
0.643342 m2
= 0.0692 m/s
= 0.227153 ft/s
Uv x (ρv)0,5 = 0.2271534 ( 0.1703 )0,5
= 0.0938
Berdasarkan grafik didapatkan nilai β = 0.8

Pressure drop total

∆HT = 0.000483 + 0.8 ( 0.04 + 0.016854 + 0 ) + 0.00036


= 0.0463 m liquid

Konversi pressure drop


∆Pt = ∆HT x ρl x g
Dimana :
∆Pt = Total pressure drop (Pa)
∆HT = Total pressure drop m liquid
ρl = Densitas cairan (kg/m3)
g = Perceparan gravitasi (m/s2)
∆Pt = 0.0463 x 839.3302 x 9.8
= 381.0858 Pa
= 0.0038 atm

Kesimpulan perhitungan pressure drop


Pressure drop pada seksi :
Rectifying (∆Pr) = 0.0032 atm per tray
= 2.4338 mmHg per tray
Stripping (∆Ps) = 0.0038 atm per tray
= 2.85838653755 mmHg per tray

Koreksi tekanan
Tekanan pada puncak menara = 1 atm
Nr = 16
Ns = 9
Tekanan pada arus umpan = Tekanan pada puncak menara + Nr x ∆Pr
= 1 atm + 16 x 0.0032 atm
= 1.0499 atm
Tekanan pada dasar menara = Tekanan pada arus umpan + Ns x ∆Ps
= 1.0499 atm + 9 x 0.0038 atm
= 1.0853 atm
Koreksi kondisi operasi
a. Umpan
Fasa = Cair jenuh
Tekanan = 1.0499 atm
= 797.9056 mmHg
Laju αj = Ki/Khk
Komponen Fraksi mol (xi) Po (mmHg) Ki = Po/P yi = Ki.xi
(kmol/jam)
H2O 0.19 0.0028 26585.1764 33.3187 0.0947 42.8690
C6H5CH2Cl 3.37 0.0494 2960.5297 3.7104 0.1832 4.7739
C6H5CH2CN 64.67 0.9478 620.1486 0.7772 0.7366 1.0000
Total 68.23 1 1.01456

Dengan komposisi tersebut diperoleh pada suhu 243.5000 o


C = 516.5000 K

b. Puncak menara
Uap menuju kondensor total
Fasa = Uap jenuh
Tekanan = 1 atm
= 760 mmHg

Laju αj = Ki/Khk
Komponen Fraksi mol (yi) Po (mmHg) Ki = Po/P xi = yi/Ki
(kmol/jam)
H2O 0.19 0.0537 13134.0940 17.2817 0.0031 56.0388
C6H5CH2Cl 2.77 0.7673 1386.8065 1.8247 0.4205 5.9170
C6H5CH2CN 0.65 0.1791 234.3751 0.3084 0.5806 1.0000
Total 3.61 1 1.00419

Dengan komposisi tersebut diperoleh pada suhu = 206.0000 oC = 479.0000 K

Cairan yang keluar kondesor (produk atas MD)


Fasa = Cair jenuh
Tekanan = 1 atm
= 760 mmHg

Laju αj = Ki/Khk
Komponen Fraksi mol (xi) Po (mmHg) Ki = Po/P yi = Ki.xi
(kmol/jam)
H2O 0.19 0.0537 6198.7738 8.1563 0.4379 77.3682
C6H5CH2Cl 2.77 0.7673 611.3711 0.8044 0.6172 7.6307
C6H5CH2CN 0.65 0.1791 80.1204 0.1054 0.0189 1.0000
Total 3.61 1 1.07401

Dengan komposisi tersebut diperoleh pada suhu = 172.0000 oC = 445.0000 K

c. Dasar menara
Cairan produk bawah MD
Fasa = Cair jenuh
Tekanan = 1.0853 atm
= 824.8488 mmHg
Laju αj = Ki/Khk
Komponen Fraksi mol (xi) Po (mmHg) Ki = Po/P yi = Ki.xi
(kmol/jam)
H2O 0 0 32857.9368 39.8351 0 39.8409
C6H5CH2Cl 0.60 0.0093 3707.4685 4.4947 0.0416 4.4954
C6H5CH2CN 64.02 0.9907 824.7282 0.9999 0.9906 1
Total 64.62 1 1.03222

Dengan komposisi tersebut diperoleh pada suhu = 256.0000 o


C = 529.0000 K

Menentkan tinggi menara distilasi


Dihitung dengan menggunakan persamaan :
Ht = H1 + H2 + H3 + H4
Dimana :
Ht = Tinggi total (m)
H1 = Tinggi penyangga (m)
H2 = Tinggi ruang kosong bawah (m)
H3 = Tinggi tray (m)
H4 = Tinggi ruang kosong atas (m)

Tinggi penyangga
Dirancang : tinggi penyangga (H1) = 2m
Tinggi ruang kosong bawah (H2)

Dihitung berdasarkan Kister , H. Z., Distillation Operation, Mc


Graw Hill, New York, 1991, hal. 84.

Sketsa :
Untuk menghitung tinggi ruang kosong bawah, perlu dihitung
tinggi cairan, dan diameter pipa.

Tinggi cairan
Dihitung dengan menggunakan persamaan :
Hl = Vl
At
Vl = Ll . Θ
ρl
Dimana :
Hl = Tinggi cairan (m)
Vl = Volume cairan (m3)
At = Luas penampang menara (m2)
Ll = Kecepatan volume cairan (m3/s)
θ = Waktu tinggal cairan (s)
ρl = Rapat massa cairan (kg/m3)

Waktu tinggal cairan :


Diprediksi berdasarkan Kister, H. Z., 1991, Distillation Operations, Mc Graw Hill, New York, hal.
93.
Diperoleh waktu tinggal, θ = 2 menit = 120 detik
Ll = 8013.2926 kg/jam
= 2.2259 kg/s
At = 0.64334 m2
Vl = 2.2259 kg/s x 120 s
839.3302 kg/m3
= 0.3182 m3
Hl = 0.3182 m3
0.64334 m2
= 0.4947 m

Diameter nozzle untuk uap


Dihitung menggunkana persamaan :
Dnozzle =

Dimana :
Dnozzle = Diameter pipa nozzle (m)
Ap = Luas penampang nozzle (m2)

Luas penampang nozzle


Dihitung menggunakan persamaan :
Ap = Qv
vlin
Dimana :
Qv = Kecepatan uap (m3/s)
vlin = Kecepatan linear fluida masuk dalam nozzle (m/s)

Kecepatan linear fluida


Dihitung dengan menggunakan persamaan :
(Kister, H. Z., Distillation Operations, 1991, hal. 86)
vlin =

Dimana :
vlin = Kecepatan linear fluida masuk dalam nozzle (ft/s)
ρm = Rapat massa campuran (lb/ft3)

Rapat massa campuran


Dihitung menggunakan persamaan :
ρm =

Dimana :
ρm = Rapat massa campuran (lb/ft3)
ρg = Rapat massa uap (lb/ft3)
ρl = Rapat massa cairan (lb/ft3)
Karena fluida yang mengalir dalam nozzle merupakan uap yang berasal dari reboiler maka %cair =
0 dan %uap = 100
ρg = 0.1703 lb/ft3
ρm = 100%
100%
0.1703 lb/ft3
= 0.1703 lb/ft3

vlin =

= 153.2398 ft/s
= 46.70749 m/s

Ap = 0.0445 m3/s
46.70749 m/s
= 0.0010 m2

Dnozzle =

= 0.0349 m
= 1.3722 in
Pipa nozzle standar :
Dipilih berdasarkan tabel design property of pipe, Brownell and Young, hal. 387
NPS = 2 in
Sch. number = 40
Diameter luar pipa (OD) = 1.9 in = 0.04826 m
Diameter dalam pipa (ID) = 1.61 in = 0.040894 m

Maka, tinggi ruang kosong bawah :


H2 = OD nozzle + (12+18) in + Hl
= 0.04826 m + (( 12 + 18 ) in x 0.0254 m/in) + 0.4947 m
= 1.3049 m

Tinggi tray (H3)


Dihitung dengan persamaan :
H3 = (ntray - 1) x jarak antar tray
= ( 25 - 1 ) x 0.3 m
= 7.2 m

Tinggi ruang kosong atas (H4)


Tinggi ruang kosong atas dirancang :
H4 = 1 m

Tinggi total
Ht = 2 m + 1.3049 m + 7.2 m + 1m
= 11.5049 m

Menentukan ukuran pipa


Untuk menghitung diameter optimum masuk menara distilasi (Towler, hal 269)
Dopt = 0.534G0,45ρ-0,30
Dimana :
Diopt = Diameter optimum masuk menara distilasi (mm)
G = Kecepatan massa (kg/s)
ρ = Densitas fluida masuk menara distilasi (kg/m 3)

1. Pipa pemasukan umpan menara distilasi


Kecepatan massa umpan (G) = 8005.76 kg/jam
= 2.2238 kg/s
Densitas umpan (ρ) = 898.1300 kg/m3
Dopt = 0.543 x 2.2238 0,45
x 898.1300 -0,30
= 0.101156 m
= 3.9825 in
Dipilih ukuran pipa dengan spesifikasi sebagai berikut (Tabel 11, Halaman 844, Kern, 1965) :
NPS = 4 in
Sc No. = 40
OD = 4.5 in
ID = 4.026 in
2. Pipa pemasukan refluks distilasi
Kecepatan refluks (G) = 2.26 kg/jam
= 0.0006 kg/s
Densitas refluks (ρ) = 991.6275 kg/m3
Dopt = 0.534 x 0.0006 0,40
x 991.6275 -0,30
= 0.002442 mm
= 0.0961 in
Dipilih ukuran pipa dengan spesifikasi sebagai berikut (Tabel 11, Halaman 844, Kern, 1965) :
NPS = 1.500 in
Sc No. = 40
OD = 1.9 in
ID = 1.6 in

3. Pipa pemasukan uap dari reboiler


Kecepatan uap (G) = 437.54 kg/jam
= 0.1215 kg/s
Densitas uap (ρ) = 2.7286 kg/m3
Dopt = 0.534 x 0.1215 0,40
x 2.7286 -0,30
= 0.170077 m
= 6.6959 in
Dipilih ukuran pipa dengan spesifikasi sebagai berikut (Tabel 11, Halaman 844, Kern, 1965) :
NPS = 10 in
Sc No. = 40
OD = 10.75 in
ID = 10.02 in

4. Pipa pengeluaran uap puncak menara distilasi


Kecepatan uap (G) = 432.26 kg/jam
= 0.1201 kg/s
Densitas uap (ρ) = 3.0294 kg/m3
Dopt = 0.534 x 0.1201 0,45
x 3.0294 -0,30
= 0.147531 m
= 5.8083 in
Dipilih ukuran pipa dengan spesifikasi sebagai berikut (Tabel 11, Halaman 844, Kern, 1965) :
NPS = 10 in
Sc No. = 40
OD = 10.75 in
ID = 10.02 in

5. Pipa pengeluaran cairan dasar menara distilasi


Kecepatan cairan (G) = 8013.29 kg/jam
= 2.2259 kg/s
Densitas uap (ρ) = 991.6275 kg/m3
Dopt = 0.534 x 2.2259 0,45
x 991.6275 -0,30
= 0.096609 mm
= 3.8035 in
Dipilih ukuran pipa dengan spesifikasi sebagai berikut (Tabel 11, Halaman 844, Kern, 1965) :
NPS = 4 in
Sc No. = 40
OD = 4.5 in
ID = 4.026 in

Neraca Panas Menara Distilasi-01


Tabel 10. Data Kapasitas Panas (Cp) dari setiap komponen (kJ/kmol.K)
Komponen A B C D
H2O 92.053 -0.039953 -0.000211 5.3469E-07
C6H5CH2Cl 82.217 0.70948 0.0017551 1.8744E-06
C6H5CH2CN 87.722 0.76976 -0.0016778 1.5257E-06

Cpliq (kJ/kmol.K) = A + B . T + C . T2 + D . T3 (T,K)


(Yaws, 1999)

Maka,
Cp H2O = 92.053 + -0.039953 x T + -0.00021103 x T2 + 5.3469E-07 T3
Cp C6H5CH2Cl= 82.217 + 0.70948 x T + 0.0017551 x T2 + 1.8744E-06 T3
Cp C6H5CH2C= 87.722 + 0.76976 x T + -0.0016778 x T2 + 1.5257E-06 T3

Tabel 12. Data Panas Penguapan dari Setiap Komponen (kJ/mol)


Komponen A Tc (K) n
H2O 52.053 647.13 0.321
C6H5CH2Cl 61.12 686 0.36
C6H5CH2CN 58.531 699 0.344

∆Hvap = A T
( 1 -
Tc
)n
(Yaws, 1999)
Neraca Panas pada Menara Distilasi 1 (MD-01)
1. Panas Masuk MD-01 (QF)
Suhu umpan masuk MD = 516.5000 K
Suhu referensi (Tref) = 298 K
Dengan cara yang sama diperoleh panas masuk menara destilasi sebagai berikut :
Tabel 14. Panas Masuk Menara Destilasi
Komponen n (kmol/jam) ∫Cp dT (kJ/kmol) ∆Hreaktan
H2O 0.19 17186.4445 3332.6890182818
C6H5CH2Cl 3.37 175878.8925 592623.62795232
C6H5CH2CN 64.67 49540.7841 3203660.6331332
Total 68.23 242606.1211 3799616.9501

2. Panas Pengembunan (QCD)


Panas laten pengembunan
Suhu distilat MD = 479.0000 K
Suhu referensi = 298 K
Komponen n (mol/jam) λ (kJ/mol) n.λ (kJ/jam)
H2O 193.91 33.7714 6548.749016345
C6H5CH2Cl 2771.00 39.7060 110025.40216051
C6H5CH2CN 646.67 39.3259 25430.949955671
Total 3611.59 142005.10113252

Panas sensibel
Suhu masuk kondensor = 479.0000 K
Suhu keluar kondesor = 445.0000 K

∆H Hasil Atas
Komponen Laju (kmol/jam) ∫Cp dT (kJ/kmol)
(kJ/jam)
H2O 0.19 2765.1885 536.2082
C6H5CH2Cl 2.77 32975.5244 91375.2728
C6H5CH2CN 0.65 8014.7471 5182.9045
Total 3.61 43755.4599 97094.3856

Panas sensibel = 97094.3856 kJ/jam


QCD = ∆H laten + ∆H sensibel
= 142005.1011 kJ/jam + 97094.3856 kJ/jam
= 239099.4867 kJ/jam
3. Panas Distilat (QD)
Suhu distilat = 445.0000 K
Suhu referensi = 298 K

∆H distilat =

∆H distilat
Komponen Laju (kmol/jam) ∫Cp dT (kJ/kmol)
(kJ/jam)
H2O 0.19 11200.4000 2171.9123
C6H5CH2Cl 2.77 101582.8523 281486.3759
C6H5CH2CN 0.65 32398.2966 20951.0389
Total 3.61 304609.3271

Panas distilat (QD) = 304609.3271 kJ/jam

4. Panas Bottom (QB)


Suhu bottom = 529.0000 K
Suhu referensi = 298 K
∆H Bottom =

Komponen Laju (kmol/jam) ∫Cp dT (kJ/kmol) ∆H bottom (kJ/jam)

C6H5CH2Cl 0.60 91614.7198 54830.9517


C6H5CH2CN 64.02 52660.5619 3371353.3965
Total 64.62 3426184.3482

Panas bottom (QB) = 3426184.3482 kJ/jam

5. Panas Reboiler (QRB)


Neraca panas disekitar MD-01
QF + QRB = QCD + QD + QB
QRB = QCD + QD + QB - QF
= 239099.4867 kJ/jam + ### kJ/jam + 3426184.3482 kJ/jam
3799616.9501 kJ/jam
= 24944,66 kj/jam
170276.2118

Rafi Theda Prabawa (121150069)


KESIMPULAN

Fungsi : Memisahkan Benzil Sianida (C6H5CH2CN) dari bahan lain yang keluar dari
dekanter sebagai produk bawah menara distilasi dengan kemurnian 99%
Jenis : Vertical Coloumn With Torispherical Head

1. Kondisi operasi
Umpan
Tekanan = 1.0499 atm
Suhu = 243.5 o
C
Puncak menara
Uap masuk kondesor
Tekanan = 1 atm
Suhu = 206 o
C
Produk atas MD
Tekanan = 1 atm
Suhu = 172 o
C
Dasar menara
Produk bawah MD
Tekanan = 1.0853 atm
Suhu = 256 o
C
2. Jumlah plate
Seksi rectifying = 16 plate
Seksi stripping = 9 plate
3. Dimensi menara distilasi
Tinggi = 11.5049 m
Diameter = 0.9144 m
4. Tebal menara distilasi
Shell = 0.1875 in
Head = 0.1875 in
5. Perancangan plate
Seksi enriching
Panjang weir = 0.7691 m
Tinggi weir = 40 mm
Diameter lubang = 3 mm
Tebal tray = 3 mm
Seksi stripping
Panjang weir = 0.7691 m
Tinggi weir = 40 mm
Diameter lubang = 3.00 mm
Tebal plate = 3 mm
6. Ukuran (diameter) pipa
Pemasukan umpan = 4.026 in
Pemasukan refluks = 1.6 in
Pemasukan uap reboiler = 10.02 in
Pengeluaran uap puncak = 10.02 in
Pengeluaran bottom MD = 4.026 in

Anda mungkin juga menyukai