TM 3 - Mekanisme Kerja Pasar Valuta Asing
TM 3 - Mekanisme Kerja Pasar Valuta Asing
TM 3 - Mekanisme Kerja Pasar Valuta Asing
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah runtuhnya sistem Bretton Woods dan berkembangnya sistem kurs mengambang, bagi
negara berkembang, seperti Indonesia, peranan kurs valas menjadi sangat penting, terutama
terhadap mata uang keras (hard currencies) seperti dollar AS, dan Yen Jepang. Pentingnya
kurs valas ini, karena sebagai negara yang tengah melakukan pembangunan ekonomi, maka
kurs valas akan berhubungan langsung dengan sektor-sektor perdagangan luar negeri,
investasi, bahkan berkaitan langsung dengan beban utang LN yang merupakan sumber dana
pembangunan. Oleh karena itu, kestabilan dan keterjangkauan kurs mutlak diperlukan(Hadi
Kardoyo dan Mudrajad Kuncoro : 2003).
Kurs Valas yang stabil sangat diperlukan dalam proses pembayaaran internasional yang baik
pula. Akan tetapi fluktuasi kurs yang ada di pasar membuat banyak orang memnfaatkan hal
ini untuk memperoleh keuntungan dari kondisi ini. Hal inilah yang mendasari perdagangan
valuta asing menjadi salah astu investasi yang menarik untuk mendapatkan keuntungan.
Perdagangan valuta asing adalah sebuah kegiatan memperdagangkan mata uang dari negara-
negara yang berbeda. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah harga/nilai yang
berbeda-beda jika diukur dengan nilai mata uang lain. Oleh karena itu dari waktu ke waktu
perdagangan valuta asing terus meningkat.
Peningkatan volume perdagangan valuta asing membuat para pelaku di pasar valas juga
bertambah. Para pelaku seperti bank,institusi,pialang dan lainnya tumbuh subur sejak
terjadinya peningkatan perdagangan valas. Perkembangan lebih lanjut perdagangan valas
telah mendunia dan tidak pernah berhenti berputar. Dengan adanya transaksi diluar bursa
perdagangan sebagai pasar tradisional dari perdagangan valuta asing, banyak sekali pasar
valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya dimana mata uang yang berbeda
diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa “tidak ada kurs tunggal mata
uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana atau pelaku pasar
mana yang bertransaksi”. Namun dalam prakteknya perbedaan tersebut seringkali sangat
tipis.
Pasar valuta asing adalah suatu pasar yang unik sehingga menyebabkan banyak pelaku yang
berada di dalamnya. Hal ini dikarenakan dalam pasar ini mempunyai volume perdagangan
dan likuiditas pasar yang besar. Selain itu banyak variasi dari pedagang di pasar valuta asing
dan geografis penyebarannya. Jangka waktu perdagangannya yang 24 jam sehari membuat
pasar ini terus menghidupkan kegiatan ekonomi di dunia. Factor keanekaragam faktor yang
mempengaruhi nilai tukar mata uang. Ha inilah yang mendorong pasar ini terus berkembang.
Pusat perdagangan utama di London, New York, Tokyo dan Singapura namun bank-bank
diseluruh dunia menjadi pesertanya. Perdagangan valuta asing terjadi sepanjang hari. Apabila
pasar Asia berakhir maka pasar Eropa mulai dibuka dan pada saat pasar Eropa berakhir
maka pasar Amerika dimulai dan kembali lagi ke pasar Asia, terkecuali di akhir pekan.
Berikut ini adalah table mata uang yang sering diperdagangkan dalam bursa valas.
2 Eurozone euro EUR €
3 Japanese yen JPY ¥
Dalam tabel tersebut dollar Amerika mendominasi perdagangan mata uang dunia. Hal ini
dikarenakan sistem ekonomi yang sudah berkembang pesat di Amerika membuat pasar dari
produk-produk dihasilkan dapat tersebar keseluruh dunia. Dengan demikian menyebabkan
banyak negara yang membeli dollar guna melakukan perdagangan dengan Amerika. Dalam
kurun waktu terakhir dollar Amerika telah menjadi mata uang dunia sehingga menyebabkan
nilainya terus bertambah meskipun terkdang berfluktuasi.
Menurut BIS, rata-rata perputaran pasar valuta asing dunia per hari diestimasikan bernilai
$3,21 trilliun, yang terbagi atas: $1005 milliar di transaksi spot, $362 milliar di
pasar kontrak serah(forward contract), $1714 milliar di pasar swap, $129 milliar
diestimasikan sebagai selisih pelaporan. Sebagai tambahan di luar perputaran “tradisional”
ini, sebesar $2,1 trilliun diperdagangkan di pasar derivatif. Berikut ini adalah grafik
perkembangan perdagangan di bursa valas internasional dari tahun 1989 – 2004 / 3tahun.
Perkembangan ini akan membuat para pelaku pasar akan selalu berorintasi pada profit yang
maksimal. Oleh karena itu tanpa adanya kontrol dari pemerintah keadaan ini dapat
menggangu stabilitas ekonomi suatu negara terutama negara berkembang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Kurs
Dalam menentukan suatu kurs yang ada atau berlaku digunakan beberapa pendekatan sebagai
berikut :
Pendekatan Perdagangan atau Pendekatan Elastisitas Terhadap Pembentukan Kurs
Salah satu model kurs tradisional yang sangat penting didasrkan pada kajian terhadap arus
pertukaran barang dan jasa antar Negara. Artinya, model ini melihat bahwa nilai tukar/kurs
antara dua mata uang dari dua Negara ditentukan oleh besar kecilnya perdagangan barang
dan jasa yang berlangsung diantara kedua Negara tersebut. Oleh karena itu pendekatan ini
biasa disebut sebagai pendekatan perdagangan ( trade approach ) atau pendekatan elastisitas
terhadap pembentukan kurs ( elasticity approach to exchange rate determination ). Menurut
pendekatan ini kurs ekuilibrium adalah kurs yang akan menyeimbangkan nilai impor dan
ekspor dari suatu Negara. Jika nilai impor Negara tersebut lebih besar daripada nilai
ekspornya ( artinya Negara yang bersangkutan mengalami deficit perdagangan ), maka kurs
mata uangnya akan mengalami peningkatan ( artinya nilai mata uangnya mengalami
depresiasi atau penurunan nilai tukar ), dan hal itu akan berlangsung secara cepat dalam
system kurs yang mengambang yang berlaku pada saat ini. Peningkatan kurs 9 angka
nominalnya ) atau penurunan nilai tukar mata uang tersebut akan membuat harga dari
berbagai komoditi ekspornya menjadi lebih murah bagi para importer atau pihak asing,
sedangkan berbagai produk dan jasa impor menjadi lebih mahal bagi penduduk domestic.
Akibatnya, lambat laun ekspor Negara tersebut akan mengalami peningkatan sedangkan
impornya akan terus menurun sampai pada akhirnya nilai perdagangan internasionalnya
benar-benar seimbang. ( impor = ekspor ).
Teori Paritas Daya Beli untuk Menjelaskan Proses Pembentukan Kurs ( Purchasing
Power Parity Theory )
Teori ini merumuskan gejala bahwa kurs antara dua mata uang adalah identik dengan rasio
dari tingkat dari harga umum dari kedua negara yang bersangkutan.
Secara garis besar, teori ini menyatakan bahwa pasar valuta asing berada pada kondisi
keseimbangan apabila semua deposito/simpanan dalam berbagai valuta asing menawarkan
tingkat imbalan yang sama. Adapun kondisi dimana perkiraan tingkat imbalan yang
ditawarkan semua simpanan dalam bentuk valuta asing sama ( bila dihitung dengan satu
satuan mata uang yang sama) disebut sebagai kondisi paritas suku bunga ( interest parity ).
Artinya, segenap simpanan valuta asing menawarkan imbalan, risiko kurs, dan kemungkinan
perubahan kurs yang secara keseluruhan setara sehingga prospek keuntungan ataupun daya
tarik atas asset-asset tersebut sama besarnya. Inti dari teori ini yaitu perubahan kurs
senantiasa sebanding atau proporsional dengan perubahan rasio tingkat harga umum yang
berlaku di kedua negara terkait. Pernyataan tersebut yang akhirnya menjurus pada munculnya
hukum satu harga. Pendekatan elastisitas dari teori ini, lebih relevan untuk mengamati kasus-
kasus berjangka panjang. Namun, efektifitasnya tidak begitu menonjol jika pendekatan
tersebut digunakan untuk menangani kasus-kasus berjangka pendek.
Summer Winter
Sumber : Valas.com
Menurut survei BIS (Bank International for Settlement, bank sentral dunia), yang dilakukan
pada akhir tahun 2004, nilai transaksi pasar valuta asing mencapai lebih dari USD$1,4 triliun
per harinya. Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi
tersebut, valuta asing juga telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (return on
investmentatau tingkat pengembalian investasi) serta laba yang akan didapat bisa melebihi
rata-rata perdagangan pada umumnya. Akibat pergerakan yang cepat tersebut, maka pasar
valuta asing juga memiliki risiko yang tinggi. Karena hal inilah wajar ketika tahun 1997
terjadikrisis keungan di Negara di Asia begitpuntahun 1991 diAmerika
Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi diluar bursa
perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan valuta asing,
banyak sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya dimana mata
uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa “tidak ada
kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana
atau pelaku pasar mana yang bertransaksi”. Namun dalam prakteknya perbedaan tersebut
seringkali sangat tipis.
F. Pelaku Pasar Valas
Perdangan valuta asing di dunia merupakan sebuah rangkain sistem yang dilakukan oleh para
pelaku yang ada di dalamnya. Madura (2000:648) menjelaskan para pelaku dari pasar valuta
asing adalah: “Market composed primarily of banks, serving firms and consumers who wish
to buy or sell various currencies.”Definisi tersebut diartikan sebagai pasar yang pelakunya
terdiri dari bank-bank, perusahaan-perusahaan, dan masyarakat yang ingin membeli atau
menjual mata uang berbagai negara.Kuncoro (1996:108-113) menjelaskan pelaku utama
dalam pasar valas amat beragam, tidak hanya dalam skala operasi namun juga tujuan dan
metode memanfaatkan pasar ini. Pelaku ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat
digolongkan menjadi:
1. Individu
Individu-individu yang bermain di pasar valas terdorong oleh kebutuhan bisnis dan
pribadinya. kebutuhan pribadi misalnya seseorang ingin mengirim sejumlah uang kepada
familinya di luar negeri. kebutuhan bisnis muncul apabila seseorang terlibat dalam bisnis
internasional, contohnya importir individu.
2. Institusi
Institusi yang dimaksud disini adalah institusi-institusi keuangan yang mempunyai investasi
internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi, mutual fund, dan bank investasi.
3. Perbankan
Perbankan adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling aktif. Perbankan beroperasi
dalam pasar valas lewat para pedagangnya. Istilah teknis untuk menyebut para pedagang ini
adalah exchange dealer atau exchange trader.
4. Bank Sentral
Bank Sentral memasuki pasar valas dengan tujuan utama bukan untuk memperoleh laba atau
menghindari resiko dari operasi valas yang dilakukannya. Tujuan utama Bank Sentral adalah
mempengaruhi nilai mata uangnya dan nilai mata uang penting lain agar bergerak sesuai
dengan nilai yang menurut Bank Sentral tersebut sesuai dengankepentingan ekonomi
negaranya.
5. Spekulan dan Arbitraser
Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta
Spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar
keuntungan. Mereka justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas.
Dengan kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi bisnis atau komersial yang perlu
dilindungi di pasar valas.
6. Pialang Pasar Valas
Pialang pasar valas adalah perantara yang menghubungkan antara pihak yang membutuhkan
dan menawarkan valas di pasar valas. Untuk jasa perantara, pialang mengenakan biaya yang
telah disepakati, yang disebut brokerage. Salah satu modal dasar dasar pialang adalah
penguasaannya atas informasi pasar. Informasi sempurna karena dapat mempertemukan
berbagai pelaku pasar valas inilah yang membuat pasar valas menjadipasar yang efisien.
G. Jenis-jenis Pasar Valas
Pasar valas dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Pasar Spot (Pasar Tunai)
Menurut Madura (2000:58-66) kurs spot adalah nilai tukar berjalan suatu valuta. Kemudian
yang dimaksud pasar spot adalah pasar yang memfasilitasi transaksi-transaksi nilai tukar
berjalan suatu valuta. Dimana komoditi atau valas dijual secara tunai dengan penyerahan
segera. Disebut juga actual market atau physical market Menurut Kuncoro (1996:106-107)
transaksi spot terdiri dari transaksi valas yang biasanya selesai dalam maksimal dua hari
kerja. Dalam pasar spot, dibedakan atas tiga jenis transaksi:
a) Cash, dimana pembayaran satu mata uang dan pengiriman mata uang lain diselesaikan
dalam hari yang sama
b) Tom (kependekan dari tomorrow/besok), dimana pengiriman dilakukan pada hari
berikutnya
c) Spot, dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 48 jam setelah perjanjian.
Menurut Hamdi (2000:20) contoh transaksi spot yaitu pada tanggal 22 Desember 1996
seorang ayah membutuhkan US$ 10.000 untuk uang saku anaknya yang akan sekolah diluar
negeri. maka seorang ayah tersebut dapat menghubungi bank-bank devisa atau money
changer untuk dapat mengetahui dan membuat kesepakatan selling price pada
tanggaltersebut. Apabila telah tercapai kesepakatan selling price pada tanggal 22 Desember
1996 adalah US$1 = Rp 5.500 maka perhitungannya: Jumlah Rupiah yang dibutuhkan = US$
yang dibutuhkan x selling price= US$ 10.000 x Rp 5.5000
= Rp 55.000.000,-maka untuk mendapatkan US$ 10.000 diperlukan Rp 55.000.000,- yang
harus diserahkan paling lambat tanggal 24 Desember 2004 (2 x 24 jam atau t +2).
2. Pasar Forward
Menurut Madura (2000:58-66) Kurs forward adalah nilai tukar suatu valuta dengan valuta
lain pada suatu waktu di masa depan yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian yang
dimaksud Pasar Forward adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak forward mata
uang. Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi forward merupakan transaksi valas dimana
pengiriman mata uang dilakukan pada suatu tanggal tertentu di masa datang. Kurs dimana
transaksi forward akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui
kontrak untuk membeli dan menjual. Waktu antara ditetapkannya kontrak dan pertukaran
mata uang yang sebenarnya terjadi dapat bervariasi dari dua minggu hingga satu tahun. Jatuh
tempo kontrak forward biasanya satu, dua, tiga atau enam bulan. Transaksi forward biasanya
terjadi bila eksportir, importir, atau pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valas harus
membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa
mendatang.
Menurut Madura (2000:63) contoh transaksi forward yaitu apabila suatu perusahaan akan
membutuhkan 1 juta Mark Jerman, 90 hari dari sekarang untuk mengimpor barang dari
Jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli Mark Jerman untuk
pengiriman langsung (yaitu, dari pasar spot) dengan kurs spot $0,50 per Mark. Berdasarkan
kurs spot ini maka perusahaan membutuhkan $500.000 ($0,50 per Mark x 1.000.000). namun
perusahaan belum memiliki dana saat ini juga untuk membeli Mark. Perusahaan dapat
menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan US Dolar dengan Mark menurut kurs yang
berlaku saat itu. Tetapi perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot 90 hari dari sekarang.
Jika naik menjadi $0,60 per Mark, perusahaan akan membutuhkan $600.000 ($0,60 per Mark
x 1.000.000 Mark). Dengan danya ini maka perusahaan akan merugi sebesar $100.000. akan
lebih baik perusahaan mengunci kurs untuk 90 hari dari sekarang. Dimana kurs forward 90
hari sekarang adalah $0,51 per mark, maka perusahaan dapat melakukan perjanjian kontrak
forward dengan menggunakan kurs forward 90 hari dari sekarang. Sehingga dana yang
dibutuhkan perusahaan sebesar
$510.000 ($0,51 per Mark x 1.000.000 Mark). Maka dengan mengunci kurs, perusahaan tidak
perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari ke depan.
Keterangan:
Nilai : Besarnya nilai per poin yang berbeda dari setiap mata uang
ILUSTRASI PROFIT
Contoh transaksi perdagangan mata uang EURO.
Pada tanggal 3 Jan 2005, FOMC (Federal Open Market Committee) mengumumkan bahwa
tingkat suku bunga di Amerika Serikat akan dinaikkan dari 2.25% menjadi 3.5% pada tahun
2005. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi tingkat inflasi yang disebabkan
karena pertumbuhan ekonomi yang terlalu cepat.
Pada tanggal 3 Jan 2005 tersebut, nilai Euro sebesar 1.3580 terhadap US$. Artinya untuk
membeli satu Euro diperlukan 1.3580 US$.
Setelah FOMC mengumumkan akan menaikkan tingkat suku bunganya menjadi 3.5%, pasar
memberikan respon yang positif terhadap berita tersebut sehingga terjadi penguatan US$
terhadap Euro. Berita ini menyebabkan nilai Euro bergerak turun dari 1.3580 menjadi 1.3380
(Euro melemah 200 poin).
Berdasarkan informasi diatas dan didukung oleh analisa teknikal maka diputuskan untuk
masuk pasar dengan mengambil posisi JUAL (Open Sell) Euro sebanyak 1 lot pada
harga 1.3530 pada jam 14.00 wib. Hari itu juga Euro terus mengalami pelemahan sampai
1.3450 pada jam 17.00 wib, maka diputuskan untuk melikuidasi/ menutup posisi (keluar
pasar) dengan mengambil posisi BELI (Buy Liquid) sebanyak 1 lot pada harga 1.3480.
Berapa keuntungan yang diperoleh?
Rumus Perhitungan Laba/Rugi
(Sell-Buy) x Nilai/ poin x Jumlah Lot – (Komisi x Jumlah Lot)
= (1.3530-1.3480) x $10 x 1 lot – ( $50 x 1 lot)
= 50 poin x $10 x 1 lot – $50
= $450
Kurs Rupiah terhadap US$ (IDR) = Rp. 9.300,-
Keuntungan transaksi pada tanggal 3 Jan 2005 adalah $450 atau setara dengan Rp.
4.185.000,-
ILUSTRASI LOSS
Apabila terjadi kesalahan dalam melakukan analisa dari contoh diatas, dimana diputuskan
oleh investor dan trader untuk masuk pasar dengan mengambil posisi awal BELI (OPEN
BUY) Euro sebanyak 1 lot pada harga 1.3530 pada jam 14.00 wib dengan rencana transaksi
adalah: target profit pada harga 1.3580 dan target loss pada harga 1.3500.
Dan ternyata Euro terus melemah sampai dengan level 1.3480. Sesuai dengan rencana
transaksi, maka dilakukan aksi keluar dari pasar dan menghentikan transaksi, dengan
mengambil posisi tutup Jual (SELL LIQUID) Euro sebanyak 1 lot pada harga 1.3500.
Berapa Kerugian/ Loss yang terjadi?
Rumus Perhitungan Laba/ Rugi
(Sell-Buy) x Nilai/poin x Jumlah Lot – (Komisi x Jumlah Lot)
= (1.3530-1.3530) x $10 x 1 lot – ( $50 x 1 lot)
= -30 poin x $10 x 1 lot – $50
= -$350
Kurs Rupiah terhadap US$ (IDR) = Rp. 9.300,- Kerugian transaksi pada tanggal 2 Jan 2005
adalah $350 atau setara dengan Rp. 3.255.000
I. Fungsi Pasar Valuta Asing
Pasar valuta asing mempunyai beberapa fungsi pokok dalam membantu kelancaran lalu lintas
pembayaran internasional.( Nopirin (1987:165-166))
Mempermudah penukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu negara ke
negara lain. Proses penukaran atau pemindahan ini dapat dilakukan dengan sistem
clearing seperti halnya yang dilakukan oleh bank-bank serta para pedagang.
Memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli
dengan kredit, hal ini karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu
diselesaikan pembayaran dan atau penyerahan barangnya.
Memungkinkan dilakukannya hedging. Hedging terjadi apabila pada saat yang sama
seorang pedagang melakukan transaksi jual dan beli valuta asing di pasar yang
berbeda, untuk menghilangkan/mengurangi resiko kerugian akibat perubahan kurs.
Hedging dilakukan pada pasar jangka (forward market). Pasar jangka adalah pasar
dimana transaksi jual beli terjadi dengan harga yang disetujui pada saat transaksi
dilakukan, tetapi penyerahan barang dilakukan kemudian hari. Ini berbeda dengan
spot market dimana transaksi dan penyerahan barang terjadi pada saat yang
bersamaan.
J. Efisiensi Pasar Valas
Sebuah pasar baru dikatakan efisien apabila harga-harga yang berlaku sepenuhnya
menciptakan informasi yang tersedia. Sedangkan pasar valuta asing dikatakan efisien apabila
kurs berjangka yang tengah berlaku secara akurat dapat memprediksikan kurs spot yang akan
berlaku di masa-masa selanjutnya. Artinya, jika kurs berjangka dapat mencerminkan semua
informasi yang ada secara cepat menyesuaikan diri terhadap setiap informasi baru, maka para
investor tidak akan dapat memperoleh keuntungan secara terus menerus dengan mendasarkan
diri pada informasi yang mereka miliki, dan dalam situasi seperti itulah pasar valuta asing
dikatakan efisien.
Berbagai persoalan yang berkenaan dengan efisiensi pasar valuta asing ini perlu kita pahami
karena hanya jika pasar itu efisien, maka harga-harga yang ada dapat mencerminkan nilai
kelangkaan dari berbagai sumber daya yang ada, yang selanjutnya akan menjurus pada
alokasi segenap sumber daya tersebut secara efisien. Sebagai contoh, jika karena alasan
apapun harga suatu komoditi lebih tinggi dari nilai kelangkaannya bagi para konsumen, maka
sumber daya yang dialokasikan untuk mendapatkan komoditi itu menjadi lebih banyak
daripada yang seharusnya. Sehingga secara keseluruhan alokasi sumber daya yang
berlangsung pun tidak dapat dikatakan efisien.
DAFTAR PUSTAKA