Fix - Laporan Obs. - Ferdi Agus Prastyo - 12204183063 - TMT
Fix - Laporan Obs. - Ferdi Agus Prastyo - 12204183063 - TMT
Fix - Laporan Obs. - Ferdi Agus Prastyo - 12204183063 - TMT
DI SMAN 1 KALIDAWIR
Oleh:
NIM: 12204183063
2021
LAPORAN OBSERVASI
DI SMAN 1 KALIDAWIR
Magang I
Oleh:
NIM: 12204183063
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini Ferdi Agus Prastyo dinyatakan telah melaksanakan program Magang I
dan Laporan Observasi yang ditulis oleh mahasiswa tersebut telah mendapatkan
persetujuan dari Pembimbing Lapangan dan Dosen Pembimbing Magang.
Mengetahui,
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul……………………………...…………………………………….
Halaman Judul…………………………………………………………...………...i
Lembar Pengesahan…………………...…………………………………….…….ii
Daftar Isi………………………………………………………………………….iii
Daftar Lampiran………………………………………………………………… iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1
A. Kesimpulan…..…………………………………………………………..14
B. Saran..……………………………………………………………………15
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………………..
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
program yang dapat menunjang kegiatan mahasiswa sebagai calon tenaga
pendidik, yaitu magang. Di dalam program tersebut, mahasiswa akan
dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mendidik. Program
ini digunakan sebagai sarana pembelajaran untuk menjadi seorang tenaga
pendidik yang memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial , dan
professional.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Tulungagung
telah mengadakan program Magang I dan II secara berurutan untuk
menyiapkan calon tenaga pendidik. Tujuan dilakukannya program Magang
I adalah bertujuan untuk melakukan observasi terhadap sekolah, meliputi
profil sekolah, gambaran sekolah, kultur sekolah, kopetensi pendidik,
perangkat pembelajaran, dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh
salah satu guru pamong. Setelah Magang I, nantinya akan langsung
dilakukan Magang II sebagai kelanjutan dari program sebelumnya.
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN
Tulungagung berkesempatan untuk melakukan kegiatan observasi di salah
satu sekolah yang menjadi mitra IAIN Tulungagung untuk melaksanakan
kegiatan Magang I dan II. Observer berkesempatan untuk melakukan
observasi di SMAN 1 Kalidawir yang terletak di Desa Ngubalan,
Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Kegiatan observasi ini
merupakan tahap awal yang dilakukan oleh mahasiswa untuk mengetahui
budaya dan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di SMAN 1
Kalidawir. Dengan kegiatan observasi ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat, baik untuk observer sendiri maupun orang lain dalam mengatasi
yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah.
B. Tujuan Observasi
Secara umum, observasi yang dilakukan pada program magang I ini
bertujuan untuk membentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap
profesional mahasiswa sebagai calon pendidik. Adapun tujuan secara
khusus yaitu:
1. Untuk memenuhi tugas Magang I sebagai syarat wajib untuk
kelulusan menempuh program studi pada jenjang S-1.
2
2. Untuk mengetahui budaya dan suasana kegiatan pembelajaran di
SMAN 1 Kalidawir.
3. Untuk mengetahui tingkat kemampuan dan keterampilan seorang
tenaga pendidik (guru) dalam melaksanakan proses kegiatan belajar
mengajar (KBM) di SMAN 1 Kalidawir.
4. Untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi
pembelajaran yang disampaikan oleh guru di SMAN 1 Kalidawir.
5. Untuk menambah pengalaman observer di dunia pendidikan
sehingga nantinya ilmu yang diperoleh dapat digunakan di dunia
nyata.
C. Ruang Lingkup Observasi
Ruang lingkup observasi pada kegiatan Magang I yang dilakukan di
SMAN 1 Kalidawir yaitu meliputi budaya di lingkungan sekolah dan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. Namun, situasi yang terjadi
saat ini kurang kondusif karena adanya pandemi Covid-19. Kebijakan yang
diambil oleh sekolah adalah melaksanakan pembelajaran secara daring
dengan sistem Virtual dari Rumah (VDR) rumah dan tatap muka di sekolah
dengan persentase 25% siswa yang masuk secara bergantian sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan oleh pihak sekolah. Observer melaksanakan
observasi dengan bergabung bersama siswa pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung. Metode yang digunakan adalah metode
partisipate observation dan non partisipate observation. Observer tidak
terlibat di dalam pembelajaran secara langsung, tetapi observer masuk
dalam kegiatan pembelajaran untuk memperoleh data dan fakta sebagai
bahan untuk menyusun laporan observasi. Kedudukan observer adalah
sebagai pengamat yang mengamati aktivitas pembelajaran yang dilakukan
oleh guru dan siswa. Observer mencatat hal-hal yang terjadi di dalam proses
pembelajaran dan hal-hal yang berkaitan dengan pengamatan secara
mendetail. Keberadaan observer di dalam ruang kelas dilakukan seminimal
mungkin dengan tujuan agar tidak mengganggu jalannya kegiatan
pembelajaran yang dilakukan.
3
BAB II
4
Kalidawir terletak di desa Ngubalan, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten
Tulungagung, Jawa Timur. Sekolah ini berjarak 4 km dari Kantor
Kecamatan Kalidawir. SMA Negeri 1 Kalidawir terbagi menjadi wilayah,
yaitu wilayah bawah yang terdiri dari dua tingkat dan wilayah atas yang
terdiri dari tujuh tingkat dengan sistem bangunannya menyerupai terasering.
SMA Negeri 1 Kalidawir memiliki semboyan, yaitu “Adhikari Widya
SMAKALITA” yang menunjukkan keyakinan seluruh warga sekolah bahwa
SMAN 1 Kalidawir tidak hanya memiliki posisi tinggi secara geografis,
tetapi juga mampu mewujudkan komitmen untuk menyiapkan generasi
penerus menjadi generasi yang memiliki kualitas dan kompetensi yang
tinggi di bidang keahlian masing-masing, memiliki motivasi yang tinggi
untuk belajar, mengembangkan jiwa kewirausahaan lewat berbagai kegiatan
yang mendukung, dan memperkokoh jati diri sebagai insan yang
berkarakter dan berintegritas dalam wujud pelajar yang memiliki Profil
Pancasila.
1. Visi Sekolah
“Terwujudnya insan yang berkeahlian, berwawasan lingkungan,
berintegritas, berbudaya Indonesia, dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa demi tegak abadi dan bermartabatnya NKRI.”
2. Misi Sekolah
a. Meningkatkan kompetensi, komitmen, dan integritas pendidik dan
tenaga kependidikan.
b. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berdeferensiasi,
berkeahlian, dan holistik.
c. Menyelenggarakan kegiatan pengelolaan sekolah yang berkualitas
berbasis data dan teknologi informasi dalam rangka memenuhi
akuntabilitas publik.
d. Meningkatkan kesempatan berprestasi unggul secara seimbang
berbasis akademik inovatif dan berbasis ekonomi kreatif bagi guru,
tenaga kependidikan, dan peserta didik.
e. Menjadikan sekolah sebagai rumah kedua yang aman, nyaman, dan
menyenangkan serta terbebas dari perundungan.
5
f. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dalam wadah keragaman nusantara.
g. Menyiapkan peserta didik yang berjiwa kewirausahaan, bersikap
antisipatif, berbudi pekerti luhur, berbudaya karakter Indonesia, dan
yang mampu bersaing lintas batas maupun lintas zaman.
h. Mengembangkan dan membudayakan kearifan lokal, kepedulian
konservasi flora, fauna, dan sumber daya alam nusantara.
i. Menyelenggarakan kegiatan dalam rangka menumbuh kembangkan
jiwa nasionalisme dan wawasan nusantara demi tegak abadi
eksistensi dan bermartabatnya NKRI.
6
kebersihan, seluruh warga sekolah juga disiplin dalam menjaga kebersihan
dan kerapian lingkungan sekolah. Siswa wajib menjaga kebersihan
lingkungan sekolah dengan melaksanakan piket kelas, membuang sampah
pada tempatnya, merawat bangunan sekolah, dan lain-lain. Bahkan, guru
pun juga harus menjaga kebersihan ruangan serta lingkungan sekolah untuk
memberikan teladan kepada siswanya.
Peraturan adalah suatu hal yang tidak mudah untuk dijalankan. Perlu
pembiasaan sejak dini agar tidak berat dalam menjalankan sesuau hal yang
sudah disepakati bersama. Sejauh observer mengamati, ketika ada siswa
yang kedapatan melanggar peraturan, maka guru pun langsung menegur,
lalu memberikan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Setelah
menjalani hukuman sesuai sanksi yang diberikan, siswa meminta maaf
kepada guru dan berjanji untuk tidak mengulanginya serta berusaha untuk
memperbaiki diri. Hubungan sosial antara siswa, guru, staff TU, karyawan,
dan warga sekolah lainnya terjalin dengan baik. Jika bertemu, warga
sekolah satu dengan yang lainnya saling menegur sapa, mengingatkan jika
ada kesalahan, serta saling membantu atau gotong royong. Guru juga
bersedia menerima konsultasi di luar jam pembelajaran apabila siswa masih
mengalami kesulitan pada mata pelajaran, maupun hal-hal lainnya seperti
kegiatan ekstrakurikuler, acara-acara yang akan diadakan lingkungan
sekolah, dan lain-lain.
Hubungan yang baik juga terjalin antara pihak sekolah dengan orang
tua/wali murid. Sekolah rutin mengadakan rapat setiap satu semester yang
dihadiri oleh orang tua/wali murid untuk mengadakan penyuluhan
mengenai proses belajar dan kegiatan siswa di sekolah, kebutuhan
administrasi sekolah, serta pembagian rapor siswa. Pihak sekolah juga
terbuka apabila terdapat keluhan dari wali murid, kemudian mencari solusi
yang terbaik untuk mengatasi hal yang dikeluhkan. Hal ini sebagai wujud
pertanggungjawaban pihak sekolah dalam memberikan layanan kepada
orang tua/wali murid. Para tamu yang datang ke sekolah disambut dengan
7
sangat baik dan antusias, termasuk kegiatan Magang I dan II yang
dilaksanakan oleh mahasiswa IAIN Tulungagung.
D. Rancangan Pembelajaran
8
format RPP satu lembar tersebut memuat tiga hal pokok yaitu tujuan
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan instrumen penilaian hasil
belajar. Saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19 sehingga
pembelajaran tatap muka belum dilaksanakan dengan maksimal. Siswa
yang datang ke sekolah hanya sebagian saja dengan menggunakan sistem
shift. Siswa yang tidak masuk ke sekolah tetap mengikuti pembelajaran
secara daring, sehingga guru mempersiapkan materi atau bahan ajar berupa
video pembelajaran dari Youtube serta tugas atau latihan soal yang diupload
di G-Suite.
9
berdoa terlebih dahulu sesuai dengan keyakinan masing-masing. Setelah
berdoa, guru memastikan kehadiran siswa dengan melakukan presensi,
kemudian guru juga mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran
melalui aktivitas yang menarik perhatian siswa. Guru juga mengaitkan
materi yang akan dipelajari dengan pengetahuan yang telah dipelajari
sehingga siswa dapat lebih matang dalam mempersiapkan diri untuk
mempelajari materi selanjutnya.
10
pertanyaan yang dilontarkan. Balikan tersebut juga disampaikan secara jelas
terhadap performansi siswa. Materi yang disajikan menunjang pencapaian
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa dan disajikan benar secara
teoritis. Guru mendorong siswa untuk mengungkapkan kesulitan yang
dihadapi. Beberapa saat kemudian, terdapat siswa yang menanyakan materi
yang belum dipahami. Guru pun segera menjawab pertanyaan siswa
tersebut dengan memadai dan menggunakan bahasa yang jelas dan mudah
dipahami (komunikatif). Siswa lalu merespon jawaban dari guru dan
mengatakan bahwa akan mempelajari lebih lanjut lagi.
11
pelajaran Matematika Wajib. Hal yang tidak kalah penting adalah guru
harus memperlakukan siswa secara bijak dan adil serta tidak boleh
membeda-bedakan perlakuan antara satu siswa dengan siswa yang lain.
12
treatment yang harus dilakukan ketika menghadapi situasi yang nyata.
Masalah-masalah yang terjadi jangan sampai dijadikan hambatan dalam
proses pembelajaran. Akan tetapi, jadikanlah masalah tersebut sebagai
motivasi untuk terus melakukan inovasi dan perbaikan demi peningkatan
mutu pembelajaran di kelas sehingga tercipta suasana pembelajaran yang
ideal sesuai dengan cita-cita.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
SMAN 1 Kalidawir memiliki nama lain, yaitu SMAKALITA
atau SMA Kucur merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas
(SMA) yang berada di wilayah dataran tinggi, tepatnya di lereng
gunung dengan kemiringan 65°. SMAN 1 Kalidawir terletak di desa
Ngubalan, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung, Jawa
Timur. Sekolah ini berjarak 4 km dari Kantor Kecamatan Kalidawir.
SMAN 1 Kalidawir memiliki semboyan, yaitu “Adhikari Widya
SMAKALITA” yang menunjukkan keyakinan seluruh warga sekolah
bahwa SMAN 1 Kalidawir tidak hanya memiliki posisi tinggi secara
geografis, tetapi juga mampu mewujudkan komitmen untuk
menyiapkan generasi penerus menjadi generasi yang memiliki kualitas
dan kompetensi yang tinggi di bidang keahlian masing-masing,
memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar, mengembangkan jiwa
kewirausahaan lewat berbagai kegiatan yang mendukung, dan
memperkokoh jati diri sebagai insan yang berkarakter dan berintegritas
dalam wujud pelajar yang memiliki Profil Pancasila.
SMAN 1 Kalidawir memiliki prestasi yang membanggakan
sekolah baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. SMAN
1 Kalidawir juga memiliki budaya atau kebiasaan-kebiasaan yang baik
yang ditanamkan kepada siswa sejak dini. Seluruh kegiatan yang
dilakukan di sekolah berorientasi kepada kedisiplinan yang tinggi.
Semua warga sekolah melaksanakan peraturan sekolah dengan tertib
dan berani mempertanggungjawabkan perbuatannya apabila
melakukan pelanggaran dengan pemberian sanksi. Dari segi sarana dan
prasarana, SMAN 1 Kalidawir dilengkapi oleh fasilitas yang memadai
sehingga mendukung suasana belajar siswa.
Sistem pembelajaran di SMAN 1 Kalidawir dilakukan secara
luring dengan menggunakan metode konvensional dan daring dengan
14
menggunakan aplikasi berbasis G-Suite. Untuk siswa yang
melaksanakan pembelajaran secara luring (tatap muka), mereka masuk
dengan sistem shift dan sisanya belajar dari rumah dengan sistem
daring. Guru mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam
pembelajaran seperti materi pembelajaran, video pembelajaran,
silabus, RPP, tugas sekolah dan kelengkapan administrasi yang lain,
kemudian meng-upload di G-Suite agar dapat diakses oleh siswa. Guru
dapat mendesain pembelajaran dengan baik dengan fasilitas yang
disediakan oleh sekolah.
Guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dimulai
dari kegiatan pendahuluan, lalu kegiatan inti, dan diakhiri dengan
kegiatan penutup dengan manajemen waktu yang baik. Guru mampu
memotivasi siswa untuk semangat dalam belajar dan membuat siswa
menjadi aktif dalam kegiatan diskusi. Tahapan-tahapan yang
dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan sudah sistematis dan sesuai
dengan Kompetensi Dasar (KD) dan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai. Terdapat masalah-masalah yang terdapat di dalam
pembelajaran, yaitu siswa masih belum menguasai dan banyak yang
lupa terhadap materi matematika yang didapat pada jenjang SMP,
siswa yang aktif dalam kegiatan diskusi hanya segelintir orang saja,
dan beberapa siswa ada yang mengantuk. Meskipun demikian, guru
dapat mengatasi permasalahan tersebut dan kegiatan pembelajaran
dapat berjalan normal seperti biasa.
B. Saran
15
akan dilakukan secara langsung. Semoga laporan observasi ini dapat
digunakan sebagai bahan rujukan dalam mengenali dan mengetahui
lebih dalam lagi mengenai SMAN 1 Kalidawir, serta saran dari
pembaca sangat observer nantikan demi perbaikan penulisan laporan
observasi ini di masa yang akan datang.
16
Lampiran 1 Dokumen Foto Pelaksanaan Observasi Lingkungan Sekolah
Paraf
No Hari/Tanggal Deskripsi Kegiatan
GPM/DPM
8
9
10
11
12
13
Mengetahui,
Kepala SMAN 1 Kalidawir