Pertemuan Ke-14 - Analisis Penilaian Ekuitas
Pertemuan Ke-14 - Analisis Penilaian Ekuitas
Pertemuan Ke-14 - Analisis Penilaian Ekuitas
TEAM TEACHING
Analisis LaporanKeuangan
Faculty of Economic, Pamulang University
Email: [email protected]
14 MODUL PERKULIAHAN
BAB Analisis
Laporan Keuangan
Abstract Kompetensi
Dalam modul ini dibahas mengenai Setelah mempelajari pokok bahasan
daya tahan laba, penilaian ekuitas ini, diharapkan mahasiswa mampu
berbasis laba, kekuatan laba dan memahami dan mengerti daya
peramalan untuk tujuan penilaian tahan laba, penilaian ekuitas
berbasis laba, kekuatan laba dan
peramalan untuk tujuan penilaian
1
1
PERTEMUAN 14
ANALISIS PENILAIAN EKUITAS
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. DESKRIPSI MATERI
2
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING.
3) Management Discussion and Anaysis
Informasi relevan mencakup informasi yang mempengaruhi kemampuan laba untuk
dapat dibandingkan dan diinterpretasikan. Misalnya, perubahan kombinasi produk,
inovasi teknologi, penghentian kerja dan keterbatasan bahan baku.
a. Penyusunan Ulang Laba dan Komponen Laba
Penyusunan ulang dan penyesuaian laba dapat membantu menetapkan kekuatan
laba suatu perusahaan. Penyusunan ulang bertujuan untuk menyusun komponen
laba guna menyajikan klasifikasi yang lebih berarti dan format yang relevan untuk
analisis. Komponen dapat dibagi, diatur atau dihilangkan pengaruh pajaknya,
tetapi totalnya harus direkonsiliasi terhadap laba bersih untuk tiap periode.
Perlakuan yang sama diterapkan pada komponen seperti ekuitas dalam laba (rugi)
anak perusahaan atau afiliasi yang belum direkonsiliasi. Komponen yang
dilaporkan setelah pajak harus dikeluarkan bersamaan dengan dampak pajak
mereka jika diklasifikasi ulang terpisah dari laba operasi yang berlanjut.
b. Penyesuaian Laba dan Komponen Laba
Proses penyesuaian menggunakan data dari laporan laba rugi yang disusun ulang
dan informasi yang tersedia untuk meletakkan komponen laba pada periode yang
lebih layak. Untuk perubahan prinsip atau estimasi akuntasi, seluruh jumlah tahun
yang dianalisis harus disesuaikan dalam basis yang dapat dibandingkan.
Perubahan estimasi dalam praktek diterapkan secara prospektif dengan sedikit
pengecualian.
Sebelum menilai daya tahan laba,kita perlu memperoleh angka laporan keuangan
dengan beberapa penyesuaian. Seluruh komponen laba harus dipertimbangkan,
jika kita telah menetapkan bahwa suatu komponen akan dikeluarkan dari periode
pelaporannya, komponen tersebut dapat dipindahkan pada hasil operasi periode-
periode sebelumnya dan disebar sepanjang periode-periode yang sedang
dianalisis, meskipun penyebarannya dapat mebantu dalam penentuan kekuatan
laba, hal ini tidak membantu dalam penentuan tren laba.
3
3
daya tahan laba yang potensial. Kita juga sebaiknya menilai daya tahan laba baik
sepanjang siklus usaha maupun untuk jangka panjang.
a. Tren dan Daya Tahan Laba
Tren laba dapat dinilai melalui metode statistik atau dengan pernyataan tren. Tren
laba sering kali mengungkapkan petunjuk mengenai kinerja perusahaan saat ini
dan masa depan serta menilai kualitas manejemen. Mungkin salah satu motivasi
utama manajemen laba adalah untuk mempengaruhi tren laba karena dalam
praktik manajemen laba mengasumsikan tren laba penting bagi penilaian.
b. Majemen dan Daya Tahan Laba
Terdapat beberapa persyaratan untuk memenuhi definisi manajemen laba.
Persyaratan ini penting karena akan membedakan manajemen laba dengan salah
saji dan distori. Manajemen laba menggunakan prinsip pelaporan akuntansi yang
diterima dengan tujuan untuk melaporkan hasil tertentu.
Beberapa bentuk manajemen laba yang harus diwaspadai mencakup:
Perubahan metode atau asumsi akuntansi
Menghapus keuntungan dan kerugian luar biasa (dan tidak biasa). Praktik ini
memidahkan dampak terhadap laba yang tidak biasa dan tidak diperkirakan
yang dapat berpengaruh buruk pada tren laba.
“Mandi besar”. Teknik ini mengakui beban periode masa depan pada masa
kini, jika kinerja periode masa kini sangat buruk. Praktik ini melepaskan
beban masa depan dari laba masa depan.
Penurunan nilai. Penurunan nilai aktiva operasi seprti pabrik dan peralatan
dan aktiva tak berwujud seperti goodwill saat hasil operasi sedang buruk
merupakan alata manajemen laba lainnya.
Menentukan waktu pengakuan pendapatan dan beban. Teknik ini mengatur
waktu pengakuan pendapatan dan beban untuk melakukan menajemen laba,
termasuk manajemen tren.
c. Insentif dan Daya Tahan Manajemen
Analisis harus mengakui insentif bagi manajer terkait dengan laba. Manajemen laba
sering kali awalnya dicapai dengan pelaporan laba yang terlalu rendah. Hal ini
menciptakan cadangan untuk dapat digunakan pada periode dengan laba rendah
dimasa depan. Dengan adanya insentif kinerja bagi manajer, dan penggunaan angka
akuntansi untuk mengendalikan dan mengawasi kinerja mereka, analisis harus
4
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING.
menyadari adanya potensi manajemen laba dan bahkan salah saji. Analisis harus
mampu mengenali perusahaan yang memiliki dorongan kuat untuk melakukan
manajemen laba, dan kemudian meneliti praktik akuntansi perusahaan untuk
memastikan integritas laporan keuangan.
d. Pos Laba yang Bertahan dan Sementara
Penyusunan ulang dan penyesuaian laba untuk penelitian ekuitas bergantung pada
pemisahaan komponen laba yang stabil dan bertahan dengan komponen acak
sementara. Penilaian daya tahan penting dalam penentuan kekuatan laba.
Peramalan laba juga bergantung pada daya tahan. Bagian penting dalam analisis
adalah menilai daya tahan komponen keuntungan dan kerugian dalam laba.
e. Analisis dan Interpretasi Pos Sementara
Tujuan analisis dan interpretasi pos luar biasa adalah:
1. Menentukan apakah suatu pos bersifat sementara (tidak bertahan). Proses ini
melibatkan penilaian apakah pos tersebut tidak biasa, bukan pos operasi, atau
tidk berulang.
2. Menentukan penyesuaian yang diperlukan setelah mengetahui penilaian daya
tahan. Sering kali diperlukan penyesuaian khusus untuk evaluasi maupun
peramalan laba.
5
5
Pos ini tidak berulang dan tidak dapat diprediksi dan terjadi diluar operasi normal.
Kejadian yang menyebabkan pos ini biasanya tidak berhubungan, tidak diinginkan,
dan tidak direncanakan, namum tidak selalu seluruhnya tidak diharapkan.
Aktivitas usaha terkait dengan resiko kejadian yang merugikan atau kejutan yang
tiba-tiba terjadi, apakah sifatnya alami atau buatan manusia.
6
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING.
E t RIt 1 E t (RIt 2 ) Et ( RIt 3 )
Vt BVt ....
(1 k)1 (1 k) 2 (1 k )3
Dimana BV merupakan nilai buku pada akhir periode t, RLT+n sebagai laba sisa
diperiode t+n, dan k sebagai biaya modal.laba sisa (residual, income) pada waktu t
didefinisikan sebagai laba bersih komperhensif dikurangi pembebanan pada nilai
buku awal, yaitu Rlt = Nlt – (k x BVt – 1).
Sangat penting profitabilitas masa depan dalam menilai perusahaan, yaitu dengan
menggunakan estimasi laba bersih dan nilai buku masa depan. Estimasi yang
akurat atas ukuran ini hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan
kualitas dan daya tahan laba serta kekuatan laba perusahaan. Metode penilaian
berbasis akuntansi memungkinkan adanya manipulasi dan distorsi laba oleh
manajemen untuk kepentingan pribadi. Oleh karena itu, potensi manipulasi data
akuntansi bisa atau tidak mempengaruhi peramalan nilai perusahaan.
7
7
P0 1 STG LTG
x
epst k k LTG
Dimana k merupakan biaya modal ekuitas, STG (LTG) adalah perkiraan
perubahan persentase laba per saham jangka pendek(jangka panjang)relatif
terhadap taksirn pertumbuhan “normal”. STG>LTG dan LTG < r2. STG dapat
dianggap sebagai konsensus analis terhadap tingkat pertumbuhan selama
lima tahun dan LTG merupakan tingkat inflasi jangka panjang yang melewati
horizon peramalan.
Persamaan ini memberikan dua pemahaman penting:1)Rasio PE
berhubungan terbalik dengan biaya modal,yaitu rasio ini lebih rendah (lebih
tinggi) untuk biaya modal ekuitas yang lebih tinggi (lebih rendah), dan
2)Rasio PE berhubungan positif dengan taksiran pertumbuhan laba per
saham relatif terhadap pertumbuhan normal. Rasio PE tidak terkait dengan
8
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING.
tingkat laba absolut(apakah laba per saham tinggi atau rendah),hanya
memperlihatkan tingkat dimana laba per saham diharapkan meningkat relatif
terhadap taksiran pertumbuhan.
Perusahaan dengan rasio P/B dan P/E yang tinggi (kotak I) adalah
perusahaan yang memiliki harapan laba sisa positif dan laba bersih (I) yang
diharapkan akan naik dibandingkan saat ini. Ini merupakan perusahaan
dengan kinerja tertinggi (pertumbuhan yang tinggi). Sebaliknya,rasio P/B dan
P/e yang rendah (kotak IV) menunjukkan taksiran laba sisa negatif dan laba
masa depan yang lebih kecil daripada laba saat ini. Jelas bahwa perusahaan
ini mengalami kesulitan serius karena investasi mereeka saat ini diperkirakan
tidak menghasilkan pengembalian yang lebih besar dari biaya modal,dan
profitabilitas ditaksir lebih rendah dari saat ini. Perusahaan dengan rasio P/B
tinggi dan P/E rendah (kotak II) diharapkan melaporkan laba sisa
positif,meskipun laba menurun. Perusahaan ini masih menghasilkan investasi
produk (nilai sekarang yang positif) namun dalam tahap penurunan. Dan
perusahaan dengan rasio P/B rendah dan P/E tinggi (kotak III) tidak mampu
menghasilkan nilai sekarang investasi yang positif, namun profitabilitas
diharapkan akan meningkat dibandingkan saat ini. Perusahaan ini sedang
memperbaiki operasi mereka,tetapi belum menyelesaikan kesulitan
operasinnya.
9
9
10
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING.
laba suatu perusahaan adalah dengan menggunakan laba rata-rata
(komulatif) selama beberapa tahun. Rentang waktu untuk menghitung laba
rata-rata umumnya adalah 5 tahun (biasanya hingga 10 tahun). Perpanjangan
periode ini menugurangi distrosi, ketidakteraturan , dan dampak sementara
lainnya yang mengurangi relevansi laba satu athun. Perhitungan laba lima
tahun sering kali menekankan pengalaman terakhir sekaligus menghindar
kinerja yang tidak relevan.
Tren Laba merupakan faktor penting dalam perhitungan kekuatan laba. Jika
laba memperlihatkan tren yang bertahan, kita dapat menyesuaikan proses
rata-rata untuk memberikan bobot yang lebih berat atas laba terkini.
3) Menyesuaikan Laba per Saham
Kekuatan laba dihitung dengan menggunakan seluruh komponen laba. Setiap
pos pendapatan dan beban merupakan bagian dari pengalaman operasi
perusahaan. Masalahnya adalah pada tahun yang mana kita menempatkan
pose tersebut saat menghitung kekuatan laba. Pada kasus tertentu analisis
laba kita mungkin terbatas pada jangka pendek, pos-pos pada serangkaian
laba jangka pendek disesuaikan jika lebih terakait pada periode sebelumnya.
Jika hal ini dilakukan dengan basis per saham, setiap pos harus disesuaikan
terhadap dampak pajak dengan menggunakan tarif pajak perusahaan kecuali
jika terdapat tarif pajak tertentu. Seluruh pos juga harus dibagi dengan
jumlah saham yang digunakan untuk menghitung laba per saham.
b. Peramalan Laba
Bagian utama analisis laporan keuangan dan penilaian adalah peramalan laba.
Dari perpektif analisis, evaluasi tingkat laba sangat terkait dengan peramlan laba.
Hal ini disebabkan ramalan laba yang relevan melibatkan analisis komponen laba
dan penilaian mereka di masa depan. Peramalan laba mengikuti analisis
komponen laba dan melibatkan pembuatan pembuatan estimasi laba masa depan.
1) Mekanisme Peramalan Laba
Permalan mengharuskan kita untuk menggunakan seluruh informasi yang
tersedia secara efektif, termasuk laba periode sebelumnya. Peramalan juga
mendapatkan manfaat dari pemisahan (disaggregation). Pemisahan
melibatkan penggunaan laba berdasarkan lini produk atau segmen dan
11
11
12
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING.
Kondisi keuangan suatu perusahaan merupakan elemen peramalan laba
lainnya. Kurangnya likuiditas dapat membatasi keberhasilan manajemen dan
struktur modal yang berisiko dapat membatasi tindakan manajemen. Semua
ini disertai faktor-faktor seperti ekonomi, industri, dan faktor kompetitif lain,
merupakan hal yang relevan terhadap peramalan laba.
3) Melaporkan Peramalan Laba
Peramalan manajemen berbeda dengan peramalan yang dilakukan analis
keuangan. Kendalan peramalan tergantung pada akses informasi dan
asumsinya. SEC menyarankan agar peramalan dilakukan dengan “itikad baik”
dengan landasan yang layak. SEC merekomendasi agar peramalan disajikan
dalam format laporan keuangan dan disertai dengan informasi yang cukup
bagi investor untukm menilai kendalan. SEC memiliki aturan safe harbor yang
melindungi perusahaan dari tuntutan hukum jika prediksi mereka tidak
menjadi kenyataan.
13
13
14
Analisis Laporan Keuangan by. TEAM TEACHING.
1. Apa yang anda ketahui tentang daya tahan laba jelaskan dan berikan contohnya?
3. Apa yang anda ketahui tentang penilaian ekuitas berbasis laba jelaskan dan
berikan contohnya?
5. Apa yang anda ketahui tentang kekuatan laba dan peramalan untuk tujuan
penilaian jelaskan dan berikan contohnya?
D. DAFTAR PUSTAKA
1. Subramanyam K.R dan Wild, J. John; 2014, Analisis Laporan Keuangan Edisi 10,
Buku 2. Salemba Empat, Jakarta.
2. Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua.
Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
3. Paramasivan C. & Subramanian T. Financial Management, New Age International
Publishers, New Delhi
4. Prof. Dr. Isti Fadah, MSi, Manajemen Keuangan Suatu Konsep Dasar, Jember
5. Brigham & Houston (2011), Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, edisi 11,
Salemba empat, Jakarta.
6. Husnan, Suad, 1990. Manajemen Keuangan, Teori dan Penerapan, Edisi Pertama,
Cetakan ketiga, BPFE Yogyakarta.
15
15