Makalah KDKK K5
Makalah KDKK K5
Makalah KDKK K5
KEBIDANAN
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
1 A Kebidanan kelompok 5
FlowrensyaCantika.A (P17124020007)
RaydhitaAzzahra.N (P17124020028)
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga Makalah Keterampilan Dasar Klinik Kebidanan yang berjudul “Aspek
Legal dalam Pemberian Obat dan Kebutuhan Nutrisi yang terkait dalam
Pelayanan Kebidanan” dapat selesai pada waktunya. Sehubungan dengan itu
Kami ingin menyampaikan terima kasih sebanyak banyaknya kepada :
1. Kedua orang tua kami yang memberikan dukungan serta doa yang tak
henti hentinya.
Jakarta,15Januari 2021
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………12
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………...13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
7. Bagaimana Prosedur Kerja pemasangan NGT?
8. Apa saja Komplikasi yang kemungkinan terjadi?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Aspek Legal
2. Untuk mengetahui Aspek Legal Bidan dalam Pemberian Obat
3. Untuk mengetahui pengertian dari NGT
4. Untuk mengetahui Tujuan Pemberian Nutrisi Melalui NGT
5. Untuk mengetahui Indikasi dan Kontraindikasi dalam Pemberian
Nutrisi melalui NGT
6. Untuk mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi
7. Untuk mengetahui Prosedur Kerja pemasangan NGT
8. Untuk mengetahui Komplikasi yang kemungkinan terjadi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dari Aspek Legal
3
utama dan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan membantu memenuhi kebutuhan
seseorang atau pasien / kelompok masyarakat oleh Bidan dalam upaya
peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan kesehatan.
Bidan adalah seorang tenaga Kesehatan yang hamper sama tugasnya dengan
dokter dan perawat. Namun, memiliki tingkatan dan tugas masing-masing yang
menjadi beda. Oleh Karena itu untuk menjalankan tugasnya, seorang bidan
memerlukan alat dan obat untuk menjalankan tugasnya.
Kewenangan bidan dalam pemberian obat diatur dalam : KEPMENKES 900 dan
KEPMENKES 396 mengenai obat.
Obat merupakan substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai
perawatan, pengobatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi
di dalam tubuh.
4
2. Bidan menyerahkan obat kepada pasien sepanjang untuk perluan darurat dan
sesuaiprotap.
Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung, juga
digunakan untuk memasukan obat-obatan dan makananan. NGT ini digunakan
hanya dalam waktu yang singkat. (Metheny & Titler, 2001).Tindakan pemasangan
Selang Nasogastrik adalah proses medis yaitu memasukkan sebuah selang plastik
(selang nasogastrik, NG tube) melalui hidung, melewatI tenggorokan dan terus
sampai ke dalambung. Selang Nasogastrik adalah suatu selang yang dimasukkan
melalui hidung (melewati nasopharynx dan esophagus) menuju ke lambung.
Singkatan untuk Nasogastrik adalah NG. Selangnya disebu tselang Nasogastrik.
"Nasogastric" terdiri dari dua kata, dari bahasa Latin dan dari bahasaYunani, Naso
adalah suatu kata yang berhubungan dengan hidung danI dari Latin "nasus"untuk
hidung atau moncong hidung. Gastik berasal dari bahasa Yunani "gaster" yang
artinya the paunch ( perutgendut ) atau yang berhubungan dengan perut. Istilah
"nasogastric" bukanlah istilah kuno melainkan sudah disebut pada tahun 1942.
Selana Nasoaastrik atau NG tube adalah suatu selana vana dimasukkan melalui
hidung sampai ke lambung. Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-
obatan kepada seorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan,
dan obat-obatansecara oral. Juga dapat digunakan untuk mengeluarkan isi dari
lambung dengan cara disedot.
5
Pemasangan NGT ini dilakukan pada klien:
Pasien yang tidak mampu makan per oral, pasien yang mendapatkan intake oral
yang adekuat ( misalnya pasien dengan kanker, sepsis, infeksi, injury kepala).
1. Pengetahuan
(Hidayat, 2008).
2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi
tempe yang merupakan sumber protein yang baik dan murah, tetapi tidak
digunakan
3. Kebiasaan
6
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
larngan makan pisang dan papaya bagi para gadis remaja. Padahal makanan itu
4. Kesukaan
gizi yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan banyak terjadi
kasus malnutrisi pada remaja karena asupan gizinya tidak sesuai dengan yang
5. Ekonomi
gizi dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status
ekonomi
(Hidayat, 2008).
Persiapan alat:
7
f. Stetoskop
g. Handuk
h. Tisu
i. Bengkok
Prosedur:
8
3). Masukkan ujung bagian luar selang NGT ke dalam mangkok yang
berisi air. Jika ada gelembung udara, berarti masuk ke dalam paru- paru.
Jika tidak ada gelembung udara, berarti masuk ke dalam lambung.
o. Fiksasi selang NGT dengan plester dan hindari penekanan pada hidung.
p. Tutup ujung luar NGT. Bila tidak ada, penutup dapat di klem.
q. Evaluasi klien setelah terpasang NGT.
r. Rapihkan alat-alat.
s. Cuci tangan.
t. Dokumentasikan hasil tindakan ini pada catatan perawatan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aspek Hukum Pelayanan Kebidanan adalah penggunaan Norma hukum yang
telah disahkan oleh badan yang ditugasi untuk itu menjadi sumber hukum yang
paling utama dan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan membantu memenuhi
kebutuhan seseorang atau pasien / kelompok masyarakat oleh Bidan dalam upaya
peningkatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan kesehatan.
Pemberian Obat Oleh Bidan :
10
Tujuan pemasangan NGT, yaitu:
Pasien yang tidak mampu makan per oral, pasien yang mendapatkan
intake oral yang adekuat ( misalnya pasien dengan kanker, sepsis, infeksi,
injury kepala).
Sedangkan kontraindikasi tidak ada.
B. Saran
Tim penyusun menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata
sempurna, semoga makalah ini dapat menjadi sumber referensi untuk
pembelajaran mata kuliah Keterampilan Dasar Klinik Kebidanan. Kami sarankan
agar pembaca dapat mencari referensi yang lebih luas dari sumber - sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Teknik Keperawatan:Konsep dan AplikasiKebutuhan Dasar Klien.
Jakarta: SalembaMedika
Wahyuningsih, HeniPuji. EtikaProfesi Kebidanan. Fitramaya; Yogyakarta. 2008
12
LEMBAR PERSETUJUAN
13