Tugas Management Gereja
Tugas Management Gereja
Tugas Management Gereja
Kata “manajemen” berasal dari kata dalam bahasa Latin “manus” yang berarti “tangan”.
Manajemen artinya cara menangani suatu tugas. Dengan demikian manajemen adalah suatu
tindakan menangani, mengontrol dan mengarahkan sesuatu pekerjaan melalui dan bekerja-sama
dengan orang lain di dalam suatu lembaga maupun perusahaan. Sedangkan pengertian
manajemen menurut Wikipedia bahasa Indonesia adalah memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary
Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan
manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Dari definisi
manajemen tersebut, maka manajemen adalah bagian dari suatu lembaga atau institusi yang tidak
mempunyai fungsi dalam dirinya sendiri bahkan tidak mempunyai eksistansi dalam dirinya
sendiri sehingga manajemen tidak dapat dipisahkan dari lembaga tersebut. Ada tiga hal yang
sama penting namun berbeda secara esensi yang dihadapi oleh manajemen dari sebuah lembaga,
yaitu:
• Untuk berpikir melalui dan mendefinisikan tujuan-tujuan yang spesifik dan misi dari lembaga
tersebut.
• Untuk membuat pekerjaan menjadi produktif dan para pekerja mencapai targetnya.
• Untuk mengelola dampak-dampak sosial dan tanggung-jawab sosial.
Dari pengertian tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen adalah ilmu dan
seni dari suatu proses usaha perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan
pengendalian kegiatan penggunaan sumber daya manusia serta benda dalam suatu organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Dari uraian ini manajemen
dikategorikan sebagai ilmu, yang berarti dapat dipelajari dan diajarkan. Di sisi lain manajemen
adalah seni sehingga ada unsur-unsur bakat atau talenta seseorang. Karena luasnya cakupan ilmu
manajemen, maka kepemimpinan (dan juga fungsi-fungsi lain yang berperan dalam organisasi,
misalnya administrasi) merupakan bagian dari ilmu manajemen. Apa itu managemen gereja
adalah pertanggungjawaban dari pemimpin-pemimpin gereja atas seluruh kehidupan pelayanan
gereja. Oleh sebab itu administrasi gereja selalu bersangkut paut dengan iman dari pribadi-
pribadi pemimpin gereja itu, situasi dan kondisi jemaat itu, misi gereja dan sejarah.
1
Dalam menyikapi penggunaan ilmu manajemen bagi gereja, sedikitnya ada tiga sikap berbeda
yang harus diambil diambil dan dilaksanakan oleh para pemimpin gereja yaitu:
a. Manajemen dan pelayanan gerejawi adalah dua fungsi yang berbeda (terpisah) satu dengan
lainnya. Gereja adalah organisasi yang tidak dapat dilayani dengan menggunakan teknik-teknik
manajemen organisasi sekuler meskipun sudah teruji, karena managemen gereja haruslah
dijalankan oleh oang yang Dewasa dan cakap dalam rumah tangganya dan pekerjaannya sehari-
hari, dan haruslah orang yang memiliki buah Roh nyata dalam hidupnya
b. Manajemen adalah salah satu aspek pelayanan, dalam pengertian bahwa manajemen bersifat
sekunder dibandingkan dengan bidang-bidang pelayanan yang lain seperti persekutuan, diakonia,
pembinaan jemaat. Berarti manajemen adalah sekedar “administrasi minimal” untuk mendukung
prosesnyapelayanan. Dapat berjalan dengan baik sesuai dengan Alkitab yang menjadi dasar-
dasar kepemimpinannya.
c. Manajemen adalah sarana pelayanan, sehingga fungsi dan tekniknya dapat dimanfaatkan
demi efisiensi pelayanan. gereja menggunakan manajemen sebagai alat/sarana untuk
melaksanakan tujuan-tujuan yang diberikan Allah melalui kelancaran dan efektifitas pelayanan
gerejawi. Tanpa manajemen yang baik dan transparan, sebuah gereja akan mengalami kesulitan
dalam mengembangkan fungsi-fungsinya sebagai gereja. Tanpa manajemen yang baik, sebuah
gereja hanya bergantung pada kemampuan dan kharisma sang pemimpin. Ketika jumlah jemaat
berkembang pesat, akan muncul berbagai permasalahan baru di dalamnya yang tidak akan
sanggup ditangani oleh hanya sang pemimpin. Di sinilah fungsi manajemen dapat membantu
dengan membuat sebuah sistem yang mampu menangani kompleksitas pelayanan. Tidak dapat
disangkal terdapat banyak Firman yang tertulis dalam Alkitab yang melandasi aspek-aspek
dalam manajemen, seperti perencanaan, kepemimpinan, pengorganisasian, penanganan konflik
dll. Firman Allah menyatakan dengan jelas bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan
hikmat yang sempurna. Hal ini menunjukkan di dalamnya berlangsung manajemen Allah yang
Tugas Managemen Gereja
sempurna. Manajemen diperlukan dalam pekerjaan rohani sebab Tuhan menghendaki dan
memerintahkan manusia mengerjakannya demi kepentingan manusia itu sendiri.