Proposal Jagung
Proposal Jagung
Proposal Jagung
Kepada Yth :
c.q. Bapak Kepala Dinas Ketahanan pangan dan Pertanian Kota Cilegon
Di
Cilegon
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya yang senantiasa
meliputi kita semua. Shalawat dan salam kita sampaikan pada Rasulallah saw, keluarga,
para sahabat dan orang-orang yang istiqomah mengikutinya hingga akhir jaman.
Bersama ini kami sampaikan Permohonan Bantuan Sekolah Lapang Tanaman
Jagung yang akan digunakan untuk penambahan modal Usaha Budidaya jagung yang
dikelola Poktan SRI MULYA ASIH Kel. Panggungrawi Kec. Jombang Kota Cilegon
Provinsi Banten.
Demikianlah surat permohonan ini kami sampaikan, atas segala bentuk perhatian
dan partisipasi Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Mengetahui,
PLt. Kepala UPT. Kawasan Pertanian Terpadu
Dan Penyuluhan
ATOHILLAH, S.PKP
NIP. 19640226 199503 1 001
RESUME PROPOSAL
5. ALAMAT DAN
KONTAK PERSON : Link. Kubang laban Kel. Panggungrawi
Kecamatan Jombang Kota Cilegon
Provinsi Banten
PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN DANA
SARANA DAN PRASARANA
I. PENDAHULUAN
B. Latar Belakang
Latar Belakang Jagung banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena memiliki rasa
yang manis dan nilai gizi yang lebih banyak Umur produksinya lebih singkat atau
genjah sehingga sangat menguntungkan– Permintaan pasar terhadap jagung terus
meningkat, baik untuk bahan baku industri, maupun untuk ternak.
Masalah petani jagung yaitu :
1. Benih yang terlalu mahal
2. Petani masih Menggunakan teknologi tradisional, belum sepeifik Lokasi yang
dikehendaki oeh tanaman jagung.
3. Teknologi pra panen dan pasca panen yang sederhana.
Dengan kendala sebagaimana di jelaskan di atas, maka upaya Pemerintah
dalam meningkatkan pendapatan petani adalah melalui pendekatan antara lain :
1. Mengintroduksi komoditas yang cepat menghasilkan.
2. Komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
3. Komoditas yang spesifik yang dibutuhkan pasar dengan harga yang disepakati
bersama antara petani dan penampung.
4. Peningkatan kemampuan teknis budidaya.
5. Insentif alat, mesin, sumur bor.
Konsekwensinya pasar/penampung meminta barang yang dihasilkan petani harus
memenuhi antara lain. :
1. Kontinuitas pasokan
2. Terjaganya kualitas produk
Tuntutan tersebut akhirnya dapat diwujudkan mulai pada tahun 2004 dengan
terlibatnya beberapa pemodal di kegiatan produksi, baik secara langsung maupun tidak
langsung (bantuan modal) dengan komoditas yang diusahakan adalah Tanaman Jagung.
Kelompoktani SRI MULYA ASIH sebagai Kelompok para petani jagung yang
berada di Link. Kubang laban Kel. Panggungrawi Kec. Jombang Kota Cilegon Provinsi
Banten mempunyai unit usaha Pengembangan Budidaya Tanaman Jagung, salah satu
kendala yang kami hadapi adalah kurangnya modal untuk Sekolah lapang Budidaya jagung
untuk lebih dikenal lagi oleh daerah-daerah lain dan juga untuk lebih menigkatkan taraf
hidup petani yang ada disekitar kita. Keinginan dari Kelompoktani SRI MULYA ASIH
Kota Cilegon menjadi sentra Buah jagung di Nusantara Terutama Jagung. Oleh karena itu
kami meminta kepada Bapak Wali Kota c.q. Bapak Kepala Dinas Ketahanan pangan
dan Pertanian Kota Cilegon untuk memberikan uluran tangannya memberikan bantuan
dana sehingga kegiatan Sekolah Lapang Tanaman jagung kami dapat berjalan dengan baik
dan petani semakin sejahtera kehidupannya.
A. Aspek Kelembagaan
.
1. Pembina:
2. Pengurus Kelompok:
1. Ketua : Sahrudin
3. Bendahara : Saluhi
a. Aspek Teknis
Pada dasarnya pengembangan teknologi bertujuan untuk meningkatkan
hasil produksi secara maksimal melalui upaya-upaya intensifikasi untuk
mengoptimalkan sumber daya alam dan sumber daya buatan dalam skala usaha
tertentu.
b. Aspek Produksi
Penggunaan benih, pemupukan, pengolahan tanah dan pengendalian hama
penyakit serta penangan panen dan pasca panen perlu dicarikan alternatif-alternatif
teknologi yang menguntungkan bagi para petani, dengan memperhatikan
keseimbangan lingkungan, sehingga hasil yang diperoleh diharapkan secara
optimal dan aman untuk dikonsumsi.
B. Aspek Pemasaran
Pasar merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha agribisnis; oleh
karena itu maka pengembangan pemasaran harus selalu dilakukan sejalan dengan
pengembangan usaha produksi. Seperti usaha industri pada umumnya, sistem usaha
produksi pertanian atau agribisnis dimulai dengan salah satu kegiatan pemasaran yaitu
Riset Pasar. Dari kegiatan riset pasar dihasilkan informasi pasar yaitu antara lain
berupa potensi pasar dan harga. Sub sistem selanjutnya adalah perencanaan produksi,
termasuk penentuan desain produk, volume dan waktu. Dalam sistem budidaya
pertanian, perencanaan tersebut lazim disebut sebagai penentuan pola tanam atau
penentuan luas tanam untuk tanaman semusim.
Ruang lingkup kegiatan pembangunan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian
adalah pembangunan sistem dan usaha-usaha di bidang pengolahan hasil pertanian
yang meliputi kegiatan-kegiatan penanganan pasca panen dan pengolahan produk yang
menghasilkan produk segar, produk olahan utama, produk ikutan, dan produk limbah,
termasuk pengembangan mutu dan sarana pengolahannya serta pembangunan
pemasarannya baik untuk pasar domestik maupun pasar internasional.
Hal tersebut perlu dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas harga produk yang
bersangkutan tetap berada pada tingkat harga yang wajar berdasarkan keseimbangan
kebutuhan dan pasokan atas produk yang bersangkutan. Sub sistem selanjutnya adalah
kegiatan pemasaran yang meliputi :
promosi, penjualan dan diakhiri dengan distribusi.
Dalam hubungan tersebut maka beberapa kebijakan dalam pengembangan pasar
ialah:
o Meningkatkan pelayanan informasi pasar;
o Meningkatkan promosi dan diplomasi pertanian;
o Mengembangkan infrastruktur dan sistem pemasaran yang efektif dan adil.
o Memfasilitasi pengembangan investasi dalam pengembangan infrastruktur
pemasaran.
Permasalahan yang dihadapi petani adalah belum bisa mengakses langsung ke
pasar-pasar swalayan tapi harus melalui distributor.
III. RENCANA PELASANAAN
A. Lokasi Pelaksanaan
Lokasi pelaksanaan yaitu bertempat di areal sawah Linkungan Kubang Laban-
Samandaran Kelurahan Panggung Rawi Kecamatan Jombang Kota Cilegon
B. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan penanaman jagung yaitu pada bulan Juni 2019, karena waktu
tersebut dipilih karena padi telah selesai di panen.
C. Teknis Pelaksanaan
1. PERSIAPAN
Tanaman jagung memerlukan aerasi dan drainase yang baik sehingga perlu
penggemburan tanah. Pada umumnya persiapan lahan untuk tanaman jagung
dilakukan dengan cara dibajak sedalam 15-20 cm, diikuti dengan penggaruan tanah
sampai rata.
Ketika mempersiapkan lahan, sebaiknya tanah jangan terlampau basah tetapi cukup
lembab sehingga mudah dikerjakan dan tidak lengket. Untuk jenis tanah berat
dengan kelebihan, perlu dibuatkan saluran drainase.
2. PENANAMAN
Pada saat penanaman tanah harus cukup lembab tetapi tidak becek. Jarak tanaman
harus diusahakan teratur agar ruang tumbuh tanaman seragam dan pemeliharaan
tanaman mudah. Beberapa varietas mempunyai populasi optimum yang berbeda.
Populasi optimum dari beberapa varietas yang telah beredar dipasaran sekitar
50.000 tanaman/ha Jagung dapat ditanam dengan menggunakan jarak tanam 100
cm x 40 cm dengan dua tanaman perlubang atau 100 cm x 20 cm dengan satu
tanaman perlubang atau 75 cm x 25 cm dengan satu tanaman perlubang. Lubang
dibuat sedalam 3-5 cm menggunkan tugal, setiap lubang diisi 2-3 biji jagung
kemudian lubang ditutup dengan tanah.
3. PEMUPUKAN
a. Dari semua unsur hara yang diperlukan tanaman yang paling banyak diserap
tanaman adalah unsur Nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K).
b. Nitrogen dibutuhkan tanaman jagung selama masa pertumbuhan sampai
pematangan biji. Tanaman ini menghendaki tersedianya nitrogen secara terus
menerus pada semua stadia pertumbuhan sampai pembentukan biji.
Kekurangan nitrogen dalam tanaman walaupun pada stadia permulaan akan
menurunkan hasil.
c. Tanaman jagung membutuhkan pasokan unsur P sampai stadia lanjut,
khususnya saat tanaman masih muda. Gejala kekurangan fosfat akan terlihat
sebelum tanaman setinggi lutut.
d. Sejumlah besar kalium diambil tanaman sejak tanaman setinggi lutut sampai
selesai pembungaan.
4. PEMELIHARAAN
Penurunan hasil yang disebabkan oleh persaingan gulma sangat beragam sesuai
dengan jenis tanaman, jenis lahan, populasi dan jenis gulma serta faktor budidaya
lainnya. Periode kritis persaingan tanaman dan gulma terjadi sejak tanam sampai
seperempat atau sepertiga dari daur hidup tanaman tersebut.
Agar tidak merugi, lahan jagung harus bebas dari gulma. Penyiangan dilakukan
pada umur 15 hari setelah tanam dan harus dijaga jangan sampai menganggu atau
merusak akar tanaman. Penyiangan kedua dilakukan sekaligus dengan pembubuan
pada waktu pemupukan kedua. Pembubuan selain untuk memperkokoh batang juga
untuk memperbaiki drainase dan mempermudah pengairan.
Tindakan pemeliharaan lainnya yaitu pemangkasan daun.Daun jagung segar dapat
digunakan sebagai makanan ternak. Dari hasil penelitian pemangkasan seluruh
daun pada fase kemasakan tidak menurunkan hasil secara nyata karena pada fase
itu biji telah terisi penuh.
5. PENGAIRAN
Air sangat diperlukan pada saat penanaman, pembungaan (45-55 hari sesudah
tanam) dan pengisian biji (60-80 hari setelah tanam). Pada masa pertumbuhan
kebutuhan airnya tidak begitu tinggi dibandingkan dengan waktu berbunga yang
membutuhkan air terbanyak. Pada masa berbunga ini waktu hujan pendek diselingi
dengan matahari jauh lebih baik dari pada huja terus menerus.
Pengairan sangat penting untuk mencegah tanaman jagung agar tidak layu.
Pengairan yang terlambat mengakibatkan daun layu. Daerah dengan curah hujan
yang tinggi, pengairan melalui air hujan dapat mencukupi. Pengairan juga dapat
dilakukan dengan mengalirkan air melalui parit diantara barisan jagung atau
menggunakan pompa air bila kesulitan air.
Tanaman jagung terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan biji. Beberapa jenis
hama dan penyakit tanaman jagung yang sering merusak dan menggangu
pertumbuhan jagung dan mempengaruhi produktivitas antara lain :
a. Hama tanaman jagung, macam-macamnya : hama lundi, lalat bibit, ulat tanah,
ulat daun, penggerek batang, ulat tentara, ulat tongkol.
b. Penyakit tanaman jagung, macam-macamnya : bulai, cendawan, bercak ungu,
karat.
Sebelum terjadinya serangan hama dan penyakit pada tanaman jagung tersebut
maka dapat dilaksanakan langkah-langkah pencegahan dengan cara:
Waktu panen jagung di pengaruhi oleh jenis varietas yang ditanam, ketinggian
lahan, cuaca dan derajat masak. Umur panen jagung umumnya sudah cukup masak
dan siap dipanen pada umur 7 minggu setelah berbunga.
Pemanenan dilakukan apabila jagung cukup tua yaitu bila kulit jagung sudah
kuning. Pemeriksaan dikebun dapat dilakukan dengan menekankan kuku ibu jari
pada bijinya, bila tidak membekas jagung dapat segera dipanen.
Jagung yang dipanen prematur butirannya keriput dan setelah dikeringkan akan
menghasilkan butir pecah atau butirnya rusak setelah proses pemipilan. Apabila
dipanen lewat waktunya juga akan banyak butiran jagung yang rusak. Pemanenan
sebaiknya dilakukan saat tidak turun hujan sehingga pengeringan dapat segera
dilakukan. Umumya jagung dipanen dalam keadaan tongkol berkelobot (berkulit).
IV. PENUTUP
Ketua Kelompoktani
SRI MULYA ASIH
SAFRUDIN
RENCANA ANGGARAN BIAYA
USULAN BANTUAN SEKOLAH LAPANG JAGUNG
Kelompoktani SRI MULYA ASIH Link. Kubang Laban Kelurahan PanggungRawi
Kecamatan Jombang
Tahun 2018
Komoditas : Jagung
Luas Lahan : 2 ha
No Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
Jumlah 18,304,000