B Tgs2
B Tgs2
B Tgs2
Kelas :B
Sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila lahir dengan berbagai proses dan lika-liku
yang panjang. Banyak sekali tokoh yang menyampaikan pendapatnya untuk mementukan
ideologi bangsa untuk kemajuan bangsa Indonesia yang pada saat itu sedang
memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Berbagai perdebatan terjadi dalam
menentukan dasar negara bangsa Indonesia ini. Perdebatan yang teratur hingga perdebatan
yang hampir menimbulkan perpecahan pun terjadi dalam menentukan ideologi yang tepat
bagi bangsa ini. Sampai akhirnya semua sepakat dan diputuskanlah ideologi Pancasila ini.
Bahkan, sebelum ditetapkannya Pancasila ini, Pak Soekarno, selaku perumus ideologi
Pancasila ini, menawarkan ideologi untuk bangsa Indonesia. Ideologi tersebut adalah ideologi
Trisila dan Ekasila yang inti dari keseluruhan dari ideologi beliau menjunjung tinggi dalam
hal bergotong royong dan ramah tamah dalam keberagaman yang dimiliki negara Indonesia.
Isi Trisila seperti yang diketahui adalah Socio nationalisme, Socio demokratie, dan ke-
Tuhanan, sedangkan isi Ekasila adalah Gotong royong.
Ideologi Pancasila ini memang sangatlah luar biasa dari segi perumusannya. Berbagai
pandangan dan pendapat dipersatukan untuk mencapai kemakmuran bangsa Indonesia, bukan
hanya pada saat itu melainkan juga untuk generasi-generasi penerus bangsa. Kemakmuran
yang diinginkan oleh para pendiri bertujuan untuk menciptakan perdamaian di bangsa
Indonesia yang akhirnya mencapai kebahagiaan di kehidupan masyarakat. Namun, memang
dalam realisasi di kehidupan bermasyarakat saat ini, hal itu belum sepenuhnya dapat dipenuhi
karena masih banyaknya orang yang belum sadar pentingnya dasar negara Pancasila ini.
Gagasan yang disinergikan dari tatanan sosial filsafat barat oleh para pendahulu bangsa
Indonesia untuk menjadi landasan bangsa Indonesia, yaitu:
1. Republik
2. Demokrasi
3. Nomokrasi
4. Negara Kesejahteraan
5. Sistem Hukum Modern
Sedangkan, dari tatanan sosial filsafat timur, gagasan yang disinergikan untuk landasan
bangsa Indonesia, yaitu:
1. Kekeluargaan
2. Religiusitas
3. Kebersamaan
4. Musyawarah
5. Kearifan Lokal
Pancasila juga dapat menjadi pondasi dalam perilaku masyarakat Indonesia. Kalimat
“Pancasila menjadi pondasi karakter” ini juga sangat berhubungan materi MPK Terintegritas
sebelum ini. Dalam materi “Jati Diriku sebagai Cendekia” yang mana mengharuskan kita
untuk memiliki karakter yang baik dan sesuai. Disinilah peran dari keberadaan Pancasila itu
sendiri. Karakter disini dapat dikaitkan dengan Perilaku masyarakat Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari. Pancasila diharapkan dapat membatasi karakter-karakter yang
berkembang di lingkungan masyarakat Indonesia. Karakter yang diharapkan dengan
keberadaan Pancasila ini adalah karakter yang berkebudayaan Indonesia dan karakter yang
menjadi ciri khas budaya Indonesia. Dengan begitu, budaya Indonesia pun tidak hilang dan
lenyap dari negara tercinta kita ini.
Seperti yang kita ketahui, banyak sekali perilaku masyarakat Indonesia yang sudah
melenceng dari pondasi di dalam Pancasila. Sikap toleransi dalam beragama saat ini seperti
sudah tergerus oleh keadaan. Penistaan agama, kasus-kasus pidana yang selalu dikaitkan
dengan suatu agama, pengucilan kaum-kaum “minoritas” yang menjadi contoh masalah dari
banyaknya permasalahan toleransi beragama ini. Padahal, dalam Pancasila sudah jelas diatur
bahwa kita berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan. Walaupun berbeda-beda kita harus Bersatu
untuk kemajuan bangsa Indonesia dan agar terciptanya perdamaian dan kebersamaan. Jika hal
seperti ini terus terjadi, Kapan perdamaian yang diinginkan para pendiri ini terjadi?
Sampai mana kekacauan ini terus berlangsung?.
Dengan permasalahan itu dapat dikatakan bahwa masyarakat Indonesia sangat perlu
diberikan edukasi betapa pentingnya Pancasila. Edukasi yang dapat mempersatukan
Indonesia di dalam perbedaan sangat perlu dilakukan. Secara pribadi, saya terkesan dengan
apa yang dilakukan oleh seorang Habib, yaitu Habib Husein Ja’far Al-Hadar, yang mana ia
tidak segan dalam berbincang-bincang dengan seorang pendeta yang notabennya memiliki
agama yang berbeda. Mereka berdua saling bertukar pikiran mengenai agama masing-masing
untuk menciptakan kedamaian di Indonesia terutama dari segi keagamaan. Hal ini yang harus
ditingkatkan. Perbedaan bukan untuk menghancurkan bangsa, tetapi memperkokoh bangsa.
Tujuan ini pun sudah sangat jelas dijunjung tinggi oleh Pancasila.
Tentu masyarakatnya pun harus memiliki kesadaran dan berjiwa Pancasila. Masyarakat
haruslah memahami peran-peran Pancasila dan manfaat-manfaat yang akan hilang jika
Pancasila tidak ada. Perlu disadari sepenuhnya bahwa Pancasila bukan hanya sebagai dasar
negara dan pedoman perilaku masyarakat Indonesia. Namun, Pancasila ini juga berperan
sebagai landasan A Religious Modern State yang dimiliki Indonesia dan juga menjadi
pemersatu bangsa Indonesia agar terciptanya persatuan dan kesatuan. Bayangkan jika
Pancasila ini tidak ada, mungkin keragaman yang dimiliki bangsa Indonesia ini akan hancur
dan saling menyerang antar ras, suku, atau bahkan antar agama. Jangan sampai kita
kehilangan NKRI yang tercinta ini, jangan sampai kehilangan daerah Timur-Timur Kembali
terulang.
REFERENSI
Saidi, Anas. (2009). Relasi Pancasila, Agama dan Kebudayaan: Sebuah Refleksi. Jurnal
Masyarakat dan Budaya, 11(1), 25-50.
Al-Hadar, Habib Husen Ja’far, dkk. (2021, Maret 05). Kenapa & Bagaimana Kita Bersama
Meski Tak Sama?. Dipetik 15 Maret 2021, dari YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=zxqCZVrCJvU
Mukalu, Yosi, dkk. (2014, Agustus 15). KAMI INDONESIA. Dipetik 15 Maret 2021, dari
YouTube https://www.youtube.com/watch?v=TIKbhfaBrvs
Widodo, Joko. (2019, Juli 14). Jokowi: Ini Bukan Tentang Aku Atau Kamu, Ini Tentang
Bangsa Indonesia. Dipetik 16 Maret 2021, dari YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=qpJQZANK_qM
Putri, Megawati Soekarno. (2020, Januari 30). Memahami Lahirnya Pancasila Dari Jejak
Rekam Ir. Soekarno. Dipetik 16 Maret 2021, dari YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=esPjjsjerL4
Soenjoto, Sudhamek Agoeng Waspodo. (2020, Oktober 27). Pancasila Sebagai Pemersatu
Bangsa. Dipetik 16 Maret 2021, dari YouTube https://www.youtube.com/watch?
v=oqJ2gm4zWOE
Wahyudi, Yudian. (2020, Juni 02). Dalam Memaknai Hari Lahir Pancasila. Dipetik 17 Maret
2021, dari YouTube https://www.youtube.com/watch?v=MQbeLRBgNKQ
Agristina, Rima. (2020, Oktober 27). Pancasila dan Keanekaragaman Budaya Indonesia.
Dipetik 17 Maret 2021, dari YouTube https://www.youtube.com/watch?
v=YnHWyOUZwPY