Makalah Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

EVALUASI PEMBELAJARAN BIOLOGI

TENTANG

DASAR-DASAR EVALUASI

OLEH KELOMPOK 1

PUSPITA SARI : 1930106039

RAHMI DAFITRI : 1930106041

FARHAN : 1930106014

DOSEN PENGAMPU

NAJMIATUL FAJAR

JURUSAN TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

BATUSANGKAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan
nikmat-Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat wal afiyat dalam menjalankan aktivitas
sehari- hari. Pemakalah juga mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena hanya
keridhoan-Nya makalah dengan judul "Dasar-Dasar Evaluasi" ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak makalah ini
tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna. Tanpa adanya bantuan , dorongan dan
pembimbing dari dosen pengampuh mata kuliah. Oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan lebih lanjut. Penulis juga
berterimakasih kepada teman- teman yang membantu menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
yang membutuhkan.

Batusangkar, Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1

C. Tujuan....................................................................................................................... 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. ayat Al- Quran......................................................................................................... 3

B. Ruang Lingkup dari Evaluasi................................................................................... 3

C. Pengertian Tes, Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi........................................... 4

D. Tujuan, Fungsi, Jenis, dan Prinsip Evaluasi............................................................ 7

BAB III

PENUTUP

A. Saran.................................................................................................................. 15

B. Kesimpulan......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut UU No.20 Tahun 2004 pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran sehingga
tujuan pendidikan dapat tercapai.

Dimana tujuan pendidikan yaitu mengembangkan potensi anak agar memiliki kekuatan
spiritual keagaman, pengendalian diri, kepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia
serta memiliki keterampilan yang dipelukan sebagai anggota masyarakat dan warga Negara.

Untuk mencapai tujuan pendidikan, maka disusunlah kurikulum. Namun diakui bahwa
kritik-kritik sering muncul tentang sistem pendidikan yang sering berubah dan tidak
seimbang. Hal ini disebabkan karena kurikulum yang kurang tepat dengan mata pelajaran
yang terlalu banyak dan tidak berfokus pada hal-hal yang seharusnya diberikan namun yang
menjadi masalah pada sistem pendidikan yaitu kurangnya evaluasi yang efektif. Hal ini
terjadi karena kurangya informasi yang dapat diandalkan tentang hasil pendidikan praktek
dan programnya serta kurangnya suatu sistem yang standar untuk memperoleh informasi
tersebut.

Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di setiap Negara
serta pendidikan dipandang sebagai sarana untuk memecahkan masalah-masalah sosial dan
untuk beberapa masalah tertentu, kesejahteraan Negara dibebankan kepundak sekolah dan
universitas.

B. Rumusan Masalah

1. Apa ayat Al- Quran yang berkaitan dengan proses evaluasi pembelajaran?
2. Apa ruang lingkup dari evaluasi ?
3. Apakah pengertian tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi ?
4. Apakah tujuan, fungsi, jenis, dan prinsip evaluasi?

1
C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui ayat Al-Quran tentang evaluasi pembelajaran


2. Untuk mengetahui ruang lingkup evaluasi
3. Untuk mengetahui pengertian tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi
4. Untuk mengetahui tujuan, fungsi, jenis dan prinsip evaluasi

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Ayat Al-Quran

Q.S Al-Baqarah : 18

‫ص ٌّم ۢ بُ ْك ٌم ُع ْم ٌي فَ ُه ْم اَل يَ ْر ِج ُع َو‬


ُ
Artinya: Mereka tuli, bisu dan buta, sehingga mereka tidak dapat kembali.

B. Ruang Lingkup Evaluasi

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh
pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi yang dilakukan oleh
pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran.

Memang tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat kita selalu melakukan
pekerjaan evaluasi. Dalam beberapa kegiatan sehari-hari, kita jelas-jelas mengadakan
pengukkuran dan penilaian

Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai proses perubahan tingkah laku siswa,
peran evaluasi dan penilaian dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting. Penilaian
dalam proses pembelajaran merupakan suatu proses untuk mengumpulkan, menganalisa dan
menginterpretasi informasi untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. untuk
mengetahui apakah proses yang dilakukan itu sudah sesuai dengantujuannya maka harus
dilakukan umpan balik.

Diakui bahwa kritik-kritik sering muncul tentang sistem pendidikan yang sering berubah
dan tidak seimbang. Kurikulum yang kurang tepat dengan mata pelajaran yang terlalu banyak
dan tidak berfokus pada hal-hal yang seharusnya diberikan dan lain sebagainya. untuk
mengatasimasalah yang seperti ini perlu adanya evaluasi pendidikan, agar setiap kekurangan
ataupunkegagalan pada kurikulum yang diajarkan bisa diperbaiki pada kurikulum yang akan
datang.Ruang lingkup pendidikan sangat luas, mulai dari masukan(input), proses sampaihasil
(output) yang diperoleh

3
C. PengertianTes, Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi

1. Tes

Tes dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk
suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh pebelajar, sehingga
menghasilkan suatu nilai yang berkaitan dengan tingkah laku atau prestasi pebelajar tersebut,
yang bisa dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh pebelajar lain atau dengan nilai
standar yang ditetapkan.

Tes adalah penilaian yang dimaksudkan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan,


bakat, kebugaran fisik, atau klasifikasi peserta tes dalam banyak topik lain (misalnya,
Kepercayaan). Tes dapat dilakukan secara verbal, di atas kertas, di komputer, atau di area
yang telah ditentukan yang mengharuskan siswa untuk menunjukkan atau melakukan
serangkaian keterampilan.

2. Pengukuran

Pengukuran pembelajaran, merupakan proses yang mendeskripsikan performance


siswa dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (system angka) sedemikian rupa sehingga
sifat kualitatif dari performance siswa tersebut dinyatakan dengan angka-angka (Alwasilah et
al.1996).

Menurut Ign. Masidjo (1995: 14), pengukuran sifat suatu objek adalah suatu kegiatan
menentukan kuantitas suatu objek melalui aturan-aturan tertentu sehingga kuantitas yang
diperoleh benar-benar mewakili sifat dari suatu objek yang dimaksud.

Menurut Cangelosi (1991), pengukuran adalah proses pengumpulan data melalui


pengamatan empiris. Pengertian yang lebih luas mengenai pengukuran dikemukakan oleh
Wiersma & Jurs (1990) bahwa pengukuran adalah penilaian numeric pada fakta-fakta dari
objek yang hendak diukur menurut criteria atau satuan-satuan tertentu. Jadi pengukuran bisa
diartikan sebagai proses memasangkan fakta-fakta suatu objek dengan fakta-fakta satuan
tertentu (Djaali & Pudji Muljono, 2007).

4
Sedangkan menurut Endang Purwanti (2008: 4), pengukuran dapat diartikan sebagai
kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau
peristiwa, atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka.

Dari pendapat ahli beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pengukuran
pembelajaran, adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran, diperlukan
untuk menentukan fakta kuantitatif yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu sesuai
dengan objek yang akan diukur.

3. Penilaian

Penilaian dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Assessment yang berarti
menilai sesuatu. Menilai itu sendiri bararti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan
mengacu pada ukuran tertentu seperti menilai baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau
bodoh, tinggi atau rendah, dan sebagainya (Djaali & Pudji Muljono, 2007).

Istilah asesmen (assessment) diartikan oleh Stiggins (1994) sebagai penilaian proses,
kemajuan, dan hasil belajar siswa (outcomes). Sementara itu asesmen diartikan oleh Kumano
(2001) sebagai “ The process of Collecting data which shows the development of learning”.

Menurut Endang Purwanti (2008: 3), secara umum, asesment dapat diartikan sebagai
proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar
pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program
pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah.

Pendapat yang serupa juga disampaikan oleh Akhmad sudrajat (2008), penilaian atau
asesment adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk
memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian
kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang
sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai
kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif.

Sedangkan Menurut Ign. Masidjo (1995: 18), penilaian sifat suatu objek adalah suatu
kegiatan membandingkan hasil pengukuran sifat suatu objek dengan suatu acuan yang
relevan sedemikian rupa sehingga diperoleh kuantitas suatu objek yang bersifat kualitatif.

5
4. Evaluasi

Evaluasi dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai suatu proses merencanakan,
memperoleh, dan menyediakan informasi atau data yang diperlukan sebagai dasar untuk
membuat alternatif keputusan. Dengan demikian, setiap kegiatan evaluasi atau penilaian
merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data
(Purwanto, 1992).

Informasi atau data yang dikumpulkan haruslah mendukung tujuan evaluasi yang
direncanakan, dalam konteks ini tujuan pembelajaran. Dalam hubungannya dengan kegiatan
pembelajaran, Gronlund (1976), merumuskan pengertian evaluasi sebagai suatu proses
sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan tentang ketercapaian tujuan
pengajaran.

Wrighstone (dalam Purwanto, 1992), mengemukakan bahwa evaluasi ialah penafsiran


terhadap pertum-buhan dan kemajuan siswa ke arah tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang telah
ditetapkan dalam kurikulum. Mengenai hubungan antara evaluasi dengan pengajaran,
disebutkan oleh Parnel (Purwanto, 1984), bahwa pengukuran merupakan langkah awal
pengajaran.

Tanpa pengukuran tidak akan terjadi penilaian. Tanpa penilaian tidak akan terjadi
umpanbalik. Tanpa umpanbalik tidak akan diperoleh pengetahuan yang baik tentang hasil.
Tanpa pengetahuan tentang hasil tidak dapat terjadi perbaikan yang sistematis dalam belajar.

Melalui evaluasi, seorang pengajar dapat:

a. Mengetahui apakah pembelajar mampu menguasai materi yang telah

diajarkan

b. Apakah mereka bersikap sebagaimana yang diharapkan

c. Apakah mereka telah memiliki keterampilan berbahasa

d. Mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan

e. Menentukan kebijakan selanjutnya.

6
D. Tujuan, Fungsi, Jenis, dan Prinsip evaluasi

1. Tujuan

a. Tujuan Umum

Secara umum tujuan evaluasi pembelajaran adalah:

1) Untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran, baik yang


menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun
sistem penilaian itu sendiri.

2) Untuk menghimpunbahan keterangan (data) yang dijadikan sebagai bukti mengenai


tarap kemajuan anak didik dalam mengalami proses pendidikan selama jangka waktu
tertentu.

b. Tujuan Tujuan Khusus

Penilaian dalam pembelajaran Chittenden (1994), mengemukakan (assessment


purpose) adalah “keeping track, checking-up, finding-out, and summing-up”.

1) Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelaj aran yang telah ditetapkan. Untuk itu, guru
harus mengumpulkan data dan informasi dalam kurun waktu tertentu melalui berbagai jenis
dan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran tentang pencapaian kemajuan belajar
peserta didik.

2) Checking-up, yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam


proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik selama mengikuti proses
pembelajaran. Dengan kata lain, guru perlu melakukan penilaian untuk mengetahui bagian
mana dari materi yang sudah dikuasai peserta didik dan bagian mana dari materi yang belum
dikuasai.

3) Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan


kesalahan atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga guru dapat
dengan cepat mencari alternatif solusinya.

7
4) Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik
terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil penyimpulan ini dapat digunakan guru
untuk menyusun laporan kemajuan belajar ke berbagai pihak yang berkepentingan.

2. Fungsi Evaluasi

a. Fungsi Umum Evaluasi Pembelajaran

Pada dasar evaluasi atau penilaian yang dilakukan terhadap proses belajar-mengajar
pada umumnya berfungsi:

1) Untuk mengetahui tercapainya tidaknya tujuan pengajaran, dalam hal ini adalah
tujuan instruksional khusus. Dengan fungsi ini dapat diketahui tingkat penguasaan
bahanpelajaran yang seharusnya dikuasai oleh para siswa. Dengan perkataan lain dapat
diketahui hasil belajar yang dicapai para siswa.

2) Untuk mengetahui keefektifan proses belajar-mengajar yang telah dilakukan oleh


guru. Dengan fungsi ini guru dapat mengetahui berhasil tidaknya ia mengajar. Rendahnya
hasil belajar yang dicapai siswa tidak semata-mata disebabkan oleh kemampuan siswa tetapi
juga bisa disebabkan kurang berhasilnya guru mengajar. Melalui penilaian, berarti menilai
kemampuan guru itu sendiri dan hasilnya dapat dijadikan bahan dalam memperbaiki
usahanya, yakni tindakan mengajar berikutnya.

Scriven (1967), membedakan fungsi evaluasi menjadi dua macam, yaitu fungsi formatif
dan fungsi sumatif. Keu fungsi-fungsi tersebut, antara lain

1) Fungsi formatif dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi
diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar bagian kurikulum yang
sedang dikembangkan.

2) Fungsi sumatif dihubungkan dengan penyimpulan mengenai kebaikan dari sistem


secara keseluruhan. Fungsi ini baru dapat dilaksanakan jika pengembangan program
pembelajaran telah dianggap selesai.

b. Fungsi Khusus Evaluasi Pembelajaran

8
Apabila fungsi evaluasi pembelajaran juga dimaknai tes. Stanley (Oemar Hamalik
(1989: 6), mengemukakan secara spesifik tentang fungsi tes dalam pembelajaran yang
dikategorikan ke dalam tiga fungsi yang saling berinterelasi, yakni “fungsi instruksional,

fungsi administratif, dan fungsi bimbingan”.

1) Fungsi Intruksional

Fungsi Intruksional dalam tes, meliputi:

(a) Proses konstruksi suatu tes merangsang untuk menjelaskan dan

merumuskan kembali tujuan-tujuan pembelajaran (kompetensi dasar) yang bermakna.

(b) Suatu tes akan memberikan umpan balik kepada guru. Umpan balik yang bersumber
dari hasil tes akan membantu

(c) Tes-tes yang dikonstruksi secara cermat dapat memotivasi peserta didik melakukan
kegiatan belajar. Pada umumnya setiap peserta didik ingin berhasil dengan baik dalam setiap
tes yang ditempuhnya, bahkan ingin lebih baik dari teman-teman sekelasnya. Keinginan ini
akan mendorongnya belajar lebih baik dan teliti. Artinya, ia akan bertarung dengan waktu
guna menguasai materi pelajaran yang akan dievaluasi itu.

(d) Ulangan adalah alat yang bermakna dalam rangka penguasaan atau pemantapan
belajar (overlearning). Ulangan ini dilaksanakan dalam bentuk review, latihan,
pengembangan keterampilan dan konsep-konsep. Pemantapan, penguasaan dan
pengembangan ingatan (retention) akan lebih baik jika dilakukan ulangan secara periodik dan
kontinu. Kendatipun peserta didik dapat menjawab semua pertanyaan dalam tes, tetapi
ulangan ini tetap besar manfaatnya, karena penguasaan materi pelajaran akan bertambah
mantap.

2) Fungsi Administratif

Fungsi Administratifdalam tes, meliputi:

(a) Tes merupakan suatu mekanisme untuk msuatu sistem sekolah. Norma-norma lokal
maupun normanorma nasional menjadi dasar untuk melihat untuk menilai keampuhan dan

9
kelemahan kurikuler sekolah, apalagi jika daerah setempat tidak memiliki alat yang dapat
dipergunakan untuk melaksanakan evaluasi secara periodik.

(b) Tes berguna untuk mengevaluasi program dan melakukan penelitian.

Keberhasilan suatu program inovasi dapat dilihat setelah diadakan pengukuran terhadap
hasil program sesuai dengan tujuan khusus yang telah ditetapkan. Percobaan metode
mengajar untuk menemukan cara belajar efektif dan efisien bagi para peserta didik, baru
dapat dilaksanakan setelah diadakan serangkaian kegiatan eksperimen, selanjutnya dapat
diukur keberhasilannya dengan tes.

3) Fungsi Bimbingan

Fungsi Bimbingan tes, meliputi:

(a) Tes sangat penting untuk mendiagnosis bakat-bakat khusus dan kemampuan (ability)
peserta didik.

(b) Bakat skolastik, prestasi, minat, kepribadian, merupakan aspek-aspek penting yang
harus mendapat perhatian dalam proses bimbingan. Informasi dari hasil tes standar
(standarized test) dapat membantu kegiatan bimbingan dan seleksi ke sekolah yang lebih
tinggi, memilih jurusan/program studi, mengetahui kemampuan, dan sebagainya.

3. Jenis Evaluasi

a. Jenis Evaluasi berdasarkan tujuan, dibedakan atas tujuh jenis Evaluasi

1) Pre-test dan Post-test

Kegiatan pre-test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian baru.
Tujuannya ialah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan
disajikan.Sedangkan post-test adalah kebalikan dari pre-test, yakni kegiatan evaluasi yang
dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi.Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf
pengetahuan siswa atas materi yang telah diajarkan.

2) Evaluasi Diagnostic

10
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran. Evaluasi ini
bertujuan untuk mengidentifikasi atau menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-
faktor penyebabnya (Syah, Muhibbin, 2003: 200).

3) Evaluasi Selektif

Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat
atau sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.

4) Evaluasi Penempatan

Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam
program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.

5) Evaluasi Formatif

Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang dilakukan pada setiap akhir
penyajian satuan pelajaran atau modul. Evaluasi ini bertujuan untuk memperbaiki dan
meningkatan proses belajar dan mengajar.

6) Evaluasi Sumatif

Ragam penilaian sumatif dapat dianggap sebagai “ulangan umum” yang dilakukan untuk
mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan
program pengajaran, atau disebut juga dengan evaluasi yang dilakukan untuk menentukan
hasil dan kemajuan belajar siswa.

7) Ujian Nasional (UN)

Ujian Nasional (UN) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif, yaitu sebagai alat
penentu kenaikan status siswa (Muhibbin. 2008: 145).

b. Jenis Evaluasi berdasarkan Sasaran

1) Evaluasi Konteks

2) Evaluasi Input

3) Evaluasi Proses

11
4) Evaluasi Hasil atau Produk

5) Evaluasi outcom atau lulusan

c. Jenis Evalusi berdasarkan lingkup Kegiatan Pembelajaran

1) Evaluasi Program Pembelajaran

2) Evaluasi proses pembelajaran

3) Evaluasi hasil Pembelajaran

d. Jenis evaluasi berdasarkan Objek Evaluasi

1) Evaluasi Input

2) Evaluasi transformasi

3) Evaluasi output

e. Jenis Evaluasi Berdasarkan Subjek Evaluasi

1) Evaluasi Internal

2) Evaluasi transformasi

3) Evaluasi output

4. Prinsip Evaluasi

1. Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran

a. Prinsip-prinsip Evaluasi Pembelajaran untuk Memperoleh Hasil yang Lebih

Baik Secara teoritis untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, menurut Arifin
(2012: 29-30), diperlukan memperhatikan prinsip-prinsip umum evaluasi sebagai berikut:

1) Kontinuitas

Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental, karena pembelajaran itu

sendiri adalah suatu proses yang kontinu. Oleh sebab itu:

(a) Dalam melakukan evaluasi dilakukan secara kontinu.

12
(b) Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus senantiasa

dihubungkan dengan hasil-hasil pada waktu sebelumnya, sehingga dapat

diperoleh gambaran yang jelas dan berarti tentang perkembangan peserta

didik.

(c) Perkembangan belajar peserta didik tidak dapat dilihat dari dimensi

produk saja tetapi juga dimensi proses bahkan dari dimensi input.

2) Komprehensif

Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek,

(a) Mengambil seluruh objek, sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek

evaluasi itu adalah peserta didik,

(b) Seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus dievaluasi, baik yang

menyangkut kognitif, afektif maupun psikomotor.

(c) Mengevaluasi objek-objek evaluasi lainnya.

3) Adil dan Objektif

Dalam melaksanakan evaluasi, harus berlaku adil tanpa pilih kasih,

dilakukan dengan cara:

(a) Semua peserta didik harus diperlakukan sama tanpa “pandang bulu”.

(b) Hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan

kemampuan peserta didik.

(c) Sikap like and dislike, perasaan, keinginan, dan prasangka yang bersifat

13
negatif harus dijauhkan.

(d) Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan (data dan fakta) yang

sebenarnya, bukan hasil manipulasi atau rekayasa.

4) Kooperatif

Dalam kegiatan evaluasi, hendaknya bekerjasama dengan semua pihak, seperti:

(a) Orang tua peserta didik,

(b) Sesama guru,

(c) Kepala sekolah,

(d) Peserta didik itu sendiri.

5) Praktis

Praktis mengandung arti mudah digunakan,

(a) Bagi yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan

menggunakan alat tersebut.

(b) Harus memperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Evaluasi dalam bahasa Inggris dikenal dengan istila Evaluation. Wrightstone, dkk.
(Djaali & Pudji Muljono, 2007). yang mengemukakan bahwa evaluasi pendidikan adalah
penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa kearah tujuan atau nilai-nilai yang
telah ditetapkan dalam kurikulum.Lebih spesifik Grondlund dan Linn (1990), mendefinisikan
evaluasi pembelajran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi
informasi secaras sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan
pembelajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran.
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar
untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta
keefektifan pengajaran guru.

Menurut Ign. Masidjo (1995: 14), pengukuran sifat suatu objek adalah suatu kegiatan
menentukan kuantitas suatu objek melalui aturan-aturan tertentu sehingga kuantitas yang
diperoleh benar-benar mewakili sifat dari suatu objek yang dimaksud. Akhmad sudrajat
(2008), penilaian atau asesment adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam
alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik
atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab
pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil
penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai
kuantitatif.

B. Saran

Berdasarkan makalah yang sudah dibuat maka penulis mengharapkan saran yang
bermanfaat sehingga penulis dapat memperbaiki pada penulisan makalah selanjutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Atwi Suparman. 1997. Desain Instruksional, Jakarta: PAU.

Azwar, S. (1986). Reliabilitasi dan Validitas. Yogyakarta: Liberty.

Arikunto, Suharsimi.2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta:Bina Aksara.

Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung:Alfabeta.

Bistok Sirait. 1985. Menyusun Tes Hasil Belajar. Semarang Press,


Daryanto, H. 2001. Evaluasi Pendidikan. Cetakan II. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djaali. Muljono, Pudji. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan .Jakarta : Penertbit PT
Grasindo.

Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta:Bumi Aksara.

16

Anda mungkin juga menyukai