Makalah Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1
Makalah Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1
Makalah Evaluasi Pembelajaran Kelompok 1
TENTANG
DASAR-DASAR EVALUASI
OLEH KELOMPOK 1
FARHAN : 1930106014
DOSEN PENGAMPU
NAJMIATUL FAJAR
BATUSANGKAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan
nikmat-Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat wal afiyat dalam menjalankan aktivitas
sehari- hari. Pemakalah juga mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena hanya
keridhoan-Nya makalah dengan judul "Dasar-Dasar Evaluasi" ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak makalah ini
tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna. Tanpa adanya bantuan , dorongan dan
pembimbing dari dosen pengampuh mata kuliah. Oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan lebih lanjut. Penulis juga
berterimakasih kepada teman- teman yang membantu menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
yang membutuhkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Saran.................................................................................................................. 15
B. Kesimpulan......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU No.20 Tahun 2004 pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran sehingga
tujuan pendidikan dapat tercapai.
Dimana tujuan pendidikan yaitu mengembangkan potensi anak agar memiliki kekuatan
spiritual keagaman, pengendalian diri, kepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia
serta memiliki keterampilan yang dipelukan sebagai anggota masyarakat dan warga Negara.
Untuk mencapai tujuan pendidikan, maka disusunlah kurikulum. Namun diakui bahwa
kritik-kritik sering muncul tentang sistem pendidikan yang sering berubah dan tidak
seimbang. Hal ini disebabkan karena kurikulum yang kurang tepat dengan mata pelajaran
yang terlalu banyak dan tidak berfokus pada hal-hal yang seharusnya diberikan namun yang
menjadi masalah pada sistem pendidikan yaitu kurangnya evaluasi yang efektif. Hal ini
terjadi karena kurangya informasi yang dapat diandalkan tentang hasil pendidikan praktek
dan programnya serta kurangnya suatu sistem yang standar untuk memperoleh informasi
tersebut.
Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di setiap Negara
serta pendidikan dipandang sebagai sarana untuk memecahkan masalah-masalah sosial dan
untuk beberapa masalah tertentu, kesejahteraan Negara dibebankan kepundak sekolah dan
universitas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa ayat Al- Quran yang berkaitan dengan proses evaluasi pembelajaran?
2. Apa ruang lingkup dari evaluasi ?
3. Apakah pengertian tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi ?
4. Apakah tujuan, fungsi, jenis, dan prinsip evaluasi?
1
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ayat Al-Quran
Q.S Al-Baqarah : 18
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh
pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi yang dilakukan oleh
pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran.
Memang tidak semua orang menyadari bahwa setiap saat kita selalu melakukan
pekerjaan evaluasi. Dalam beberapa kegiatan sehari-hari, kita jelas-jelas mengadakan
pengukkuran dan penilaian
Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai proses perubahan tingkah laku siswa,
peran evaluasi dan penilaian dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting. Penilaian
dalam proses pembelajaran merupakan suatu proses untuk mengumpulkan, menganalisa dan
menginterpretasi informasi untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. untuk
mengetahui apakah proses yang dilakukan itu sudah sesuai dengantujuannya maka harus
dilakukan umpan balik.
Diakui bahwa kritik-kritik sering muncul tentang sistem pendidikan yang sering berubah
dan tidak seimbang. Kurikulum yang kurang tepat dengan mata pelajaran yang terlalu banyak
dan tidak berfokus pada hal-hal yang seharusnya diberikan dan lain sebagainya. untuk
mengatasimasalah yang seperti ini perlu adanya evaluasi pendidikan, agar setiap kekurangan
ataupunkegagalan pada kurikulum yang diajarkan bisa diperbaiki pada kurikulum yang akan
datang.Ruang lingkup pendidikan sangat luas, mulai dari masukan(input), proses sampaihasil
(output) yang diperoleh
3
C. PengertianTes, Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi
1. Tes
Tes dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk
suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh pebelajar, sehingga
menghasilkan suatu nilai yang berkaitan dengan tingkah laku atau prestasi pebelajar tersebut,
yang bisa dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh pebelajar lain atau dengan nilai
standar yang ditetapkan.
2. Pengukuran
Menurut Ign. Masidjo (1995: 14), pengukuran sifat suatu objek adalah suatu kegiatan
menentukan kuantitas suatu objek melalui aturan-aturan tertentu sehingga kuantitas yang
diperoleh benar-benar mewakili sifat dari suatu objek yang dimaksud.
4
Sedangkan menurut Endang Purwanti (2008: 4), pengukuran dapat diartikan sebagai
kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau
peristiwa, atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka.
Dari pendapat ahli beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pengukuran
pembelajaran, adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran, diperlukan
untuk menentukan fakta kuantitatif yang disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu sesuai
dengan objek yang akan diukur.
3. Penilaian
Penilaian dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Assessment yang berarti
menilai sesuatu. Menilai itu sendiri bararti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan
mengacu pada ukuran tertentu seperti menilai baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau
bodoh, tinggi atau rendah, dan sebagainya (Djaali & Pudji Muljono, 2007).
Istilah asesmen (assessment) diartikan oleh Stiggins (1994) sebagai penilaian proses,
kemajuan, dan hasil belajar siswa (outcomes). Sementara itu asesmen diartikan oleh Kumano
(2001) sebagai “ The process of Collecting data which shows the development of learning”.
Menurut Endang Purwanti (2008: 3), secara umum, asesment dapat diartikan sebagai
proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar
pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program
pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah.
Pendapat yang serupa juga disampaikan oleh Akhmad sudrajat (2008), penilaian atau
asesment adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk
memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian
kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang
sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai
kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif.
Sedangkan Menurut Ign. Masidjo (1995: 18), penilaian sifat suatu objek adalah suatu
kegiatan membandingkan hasil pengukuran sifat suatu objek dengan suatu acuan yang
relevan sedemikian rupa sehingga diperoleh kuantitas suatu objek yang bersifat kualitatif.
5
4. Evaluasi
Evaluasi dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai suatu proses merencanakan,
memperoleh, dan menyediakan informasi atau data yang diperlukan sebagai dasar untuk
membuat alternatif keputusan. Dengan demikian, setiap kegiatan evaluasi atau penilaian
merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data
(Purwanto, 1992).
Informasi atau data yang dikumpulkan haruslah mendukung tujuan evaluasi yang
direncanakan, dalam konteks ini tujuan pembelajaran. Dalam hubungannya dengan kegiatan
pembelajaran, Gronlund (1976), merumuskan pengertian evaluasi sebagai suatu proses
sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan tentang ketercapaian tujuan
pengajaran.
Tanpa pengukuran tidak akan terjadi penilaian. Tanpa penilaian tidak akan terjadi
umpanbalik. Tanpa umpanbalik tidak akan diperoleh pengetahuan yang baik tentang hasil.
Tanpa pengetahuan tentang hasil tidak dapat terjadi perbaikan yang sistematis dalam belajar.
diajarkan
6
D. Tujuan, Fungsi, Jenis, dan Prinsip evaluasi
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
1) Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelaj aran yang telah ditetapkan. Untuk itu, guru
harus mengumpulkan data dan informasi dalam kurun waktu tertentu melalui berbagai jenis
dan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran tentang pencapaian kemajuan belajar
peserta didik.
7
4) Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik
terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil penyimpulan ini dapat digunakan guru
untuk menyusun laporan kemajuan belajar ke berbagai pihak yang berkepentingan.
2. Fungsi Evaluasi
Pada dasar evaluasi atau penilaian yang dilakukan terhadap proses belajar-mengajar
pada umumnya berfungsi:
1) Untuk mengetahui tercapainya tidaknya tujuan pengajaran, dalam hal ini adalah
tujuan instruksional khusus. Dengan fungsi ini dapat diketahui tingkat penguasaan
bahanpelajaran yang seharusnya dikuasai oleh para siswa. Dengan perkataan lain dapat
diketahui hasil belajar yang dicapai para siswa.
Scriven (1967), membedakan fungsi evaluasi menjadi dua macam, yaitu fungsi formatif
dan fungsi sumatif. Keu fungsi-fungsi tersebut, antara lain
1) Fungsi formatif dilaksanakan apabila hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi
diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar bagian kurikulum yang
sedang dikembangkan.
8
Apabila fungsi evaluasi pembelajaran juga dimaknai tes. Stanley (Oemar Hamalik
(1989: 6), mengemukakan secara spesifik tentang fungsi tes dalam pembelajaran yang
dikategorikan ke dalam tiga fungsi yang saling berinterelasi, yakni “fungsi instruksional,
1) Fungsi Intruksional
(b) Suatu tes akan memberikan umpan balik kepada guru. Umpan balik yang bersumber
dari hasil tes akan membantu
(c) Tes-tes yang dikonstruksi secara cermat dapat memotivasi peserta didik melakukan
kegiatan belajar. Pada umumnya setiap peserta didik ingin berhasil dengan baik dalam setiap
tes yang ditempuhnya, bahkan ingin lebih baik dari teman-teman sekelasnya. Keinginan ini
akan mendorongnya belajar lebih baik dan teliti. Artinya, ia akan bertarung dengan waktu
guna menguasai materi pelajaran yang akan dievaluasi itu.
(d) Ulangan adalah alat yang bermakna dalam rangka penguasaan atau pemantapan
belajar (overlearning). Ulangan ini dilaksanakan dalam bentuk review, latihan,
pengembangan keterampilan dan konsep-konsep. Pemantapan, penguasaan dan
pengembangan ingatan (retention) akan lebih baik jika dilakukan ulangan secara periodik dan
kontinu. Kendatipun peserta didik dapat menjawab semua pertanyaan dalam tes, tetapi
ulangan ini tetap besar manfaatnya, karena penguasaan materi pelajaran akan bertambah
mantap.
2) Fungsi Administratif
(a) Tes merupakan suatu mekanisme untuk msuatu sistem sekolah. Norma-norma lokal
maupun normanorma nasional menjadi dasar untuk melihat untuk menilai keampuhan dan
9
kelemahan kurikuler sekolah, apalagi jika daerah setempat tidak memiliki alat yang dapat
dipergunakan untuk melaksanakan evaluasi secara periodik.
Keberhasilan suatu program inovasi dapat dilihat setelah diadakan pengukuran terhadap
hasil program sesuai dengan tujuan khusus yang telah ditetapkan. Percobaan metode
mengajar untuk menemukan cara belajar efektif dan efisien bagi para peserta didik, baru
dapat dilaksanakan setelah diadakan serangkaian kegiatan eksperimen, selanjutnya dapat
diukur keberhasilannya dengan tes.
3) Fungsi Bimbingan
(a) Tes sangat penting untuk mendiagnosis bakat-bakat khusus dan kemampuan (ability)
peserta didik.
(b) Bakat skolastik, prestasi, minat, kepribadian, merupakan aspek-aspek penting yang
harus mendapat perhatian dalam proses bimbingan. Informasi dari hasil tes standar
(standarized test) dapat membantu kegiatan bimbingan dan seleksi ke sekolah yang lebih
tinggi, memilih jurusan/program studi, mengetahui kemampuan, dan sebagainya.
3. Jenis Evaluasi
Kegiatan pre-test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian baru.
Tujuannya ialah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan
disajikan.Sedangkan post-test adalah kebalikan dari pre-test, yakni kegiatan evaluasi yang
dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi.Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf
pengetahuan siswa atas materi yang telah diajarkan.
2) Evaluasi Diagnostic
10
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran. Evaluasi ini
bertujuan untuk mengidentifikasi atau menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-
faktor penyebabnya (Syah, Muhibbin, 2003: 200).
3) Evaluasi Selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat
atau sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
4) Evaluasi Penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam
program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
5) Evaluasi Formatif
Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang dilakukan pada setiap akhir
penyajian satuan pelajaran atau modul. Evaluasi ini bertujuan untuk memperbaiki dan
meningkatan proses belajar dan mengajar.
6) Evaluasi Sumatif
Ragam penilaian sumatif dapat dianggap sebagai “ulangan umum” yang dilakukan untuk
mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan
program pengajaran, atau disebut juga dengan evaluasi yang dilakukan untuk menentukan
hasil dan kemajuan belajar siswa.
Ujian Nasional (UN) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif, yaitu sebagai alat
penentu kenaikan status siswa (Muhibbin. 2008: 145).
1) Evaluasi Konteks
2) Evaluasi Input
3) Evaluasi Proses
11
4) Evaluasi Hasil atau Produk
1) Evaluasi Input
2) Evaluasi transformasi
3) Evaluasi output
1) Evaluasi Internal
2) Evaluasi transformasi
3) Evaluasi output
4. Prinsip Evaluasi
Baik Secara teoritis untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, menurut Arifin
(2012: 29-30), diperlukan memperhatikan prinsip-prinsip umum evaluasi sebagai berikut:
1) Kontinuitas
12
(b) Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus senantiasa
didik.
(c) Perkembangan belajar peserta didik tidak dapat dilihat dari dimensi
produk saja tetapi juga dimensi proses bahkan dari dimensi input.
2) Komprehensif
(a) Mengambil seluruh objek, sebagai bahan evaluasi. Misalnya, jika objek
(b) Seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus dievaluasi, baik yang
(a) Semua peserta didik harus diperlakukan sama tanpa “pandang bulu”.
(c) Sikap like and dislike, perasaan, keinginan, dan prasangka yang bersifat
13
negatif harus dijauhkan.
(d) Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan (data dan fakta) yang
4) Kooperatif
5) Praktis
(a) Bagi yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi dalam bahasa Inggris dikenal dengan istila Evaluation. Wrightstone, dkk.
(Djaali & Pudji Muljono, 2007). yang mengemukakan bahwa evaluasi pendidikan adalah
penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan siswa kearah tujuan atau nilai-nilai yang
telah ditetapkan dalam kurikulum.Lebih spesifik Grondlund dan Linn (1990), mendefinisikan
evaluasi pembelajran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi
informasi secaras sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan
pembelajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran.
Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar
untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta
keefektifan pengajaran guru.
Menurut Ign. Masidjo (1995: 14), pengukuran sifat suatu objek adalah suatu kegiatan
menentukan kuantitas suatu objek melalui aturan-aturan tertentu sehingga kuantitas yang
diperoleh benar-benar mewakili sifat dari suatu objek yang dimaksud. Akhmad sudrajat
(2008), penilaian atau asesment adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam
alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik
atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab
pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil
penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai
kuantitatif.
B. Saran
Berdasarkan makalah yang sudah dibuat maka penulis mengharapkan saran yang
bermanfaat sehingga penulis dapat memperbaiki pada penulisan makalah selanjutnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
16