Scribd Logo
Unggah

Selamat datang di Scribd!

  • 257 tayangan

    Ssti Tatalaksana Dan Diagnosis

    Diunggah oleh

    AinunZamira
    Dokumen tersebut membahas perbedaan antara infeksi kulit non purulen dan purulen serta pengobatannya. Infeksi kulit non purulen seperti nekrotizing fasciitis membutuhkan terapi intravena berat seperti penisilin dan ceftriaxone. Sedangkan infeksi kulit purulen seperti furunkel dan abses dapat diobati dengan insisi, drainase, dan antibiotik oral seperti penisilin atau sefalosporin. Kultur dan sensitifitas digunakan

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Ssti Tatalaksana Dan Diagnosis

    Diunggah oleh

    AinunZamira
    257 tayangan1 halaman
    Dokumen tersebut membahas perbedaan antara infeksi kulit non purulen dan purulen serta pengobatannya. Infeksi kulit non purulen seperti nekrotizing fasciitis membutuhkan terapi intravena berat seperti penisilin dan ceftriaxone. Sedangkan infeksi kulit purulen seperti furunkel dan abses dapat diobati dengan insisi, drainase, dan antibiotik oral seperti penisilin atau sefalosporin. Kultur dan sensitifitas digunakan

    Hak Cipta

    © © All Rights Reserved

    Format Tersedia

    DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

    Apakah konten ini tidak pantas?

    Dokumen tersebut membahas perbedaan antara infeksi kulit non purulen dan purulen serta pengobatannya. Infeksi kulit non purulen seperti nekrotizing fasciitis membutuhkan terapi intravena berat seperti penisilin dan ceftriaxone. Sedangkan infeksi kulit purulen seperti furunkel dan abses dapat diobati dengan insisi, drainase, dan antibiotik oral seperti penisilin atau sefalosporin. Kultur dan sensitifitas digunakan

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
    257 tayangan1 halaman

    Ssti Tatalaksana Dan Diagnosis

    Diunggah oleh

    AinunZamira
    Dokumen tersebut membahas perbedaan antara infeksi kulit non purulen dan purulen serta pengobatannya. Infeksi kulit non purulen seperti nekrotizing fasciitis membutuhkan terapi intravena berat seperti penisilin dan ceftriaxone. Sedangkan infeksi kulit purulen seperti furunkel dan abses dapat diobati dengan insisi, drainase, dan antibiotik oral seperti penisilin atau sefalosporin. Kultur dan sensitifitas digunakan

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
    Anda di halaman 1dari 1

    NON PURULENT PURULENT

    Necrotizing infection/ selulitis Furunkel/ Karbunkel/ Abses

    BERAT SEDANG RINGAN BERAT SEDANG RINGAN

    Insisi & Drainase Insisi & Drainase Insisi & Drainase


    Intravena: Oral:
    Operasi CITO untuk
    Kultur & Sensitifitas Kultur & Sensitifitas Kultur & Sensitifitas
    inspeksi dan debridemen, Penicillin, ceftriaxone, Penicillin, sefalosporin,
    pastikan bukan proses cefazolin, Klindamisin diklosasillin, klindamisin
    necrotizing

    Terapi empiric:
    vancomisin + Terapi empiric: vankomisin,
    Terapi empiric: TMP/SMX
    piperacillin/tazobactam daptomisin, linezolid,
    dan Doksisiklin
    telvancin, ceftaroline

    Terapi sesuai etiologi:


    Kultur dan sensitifitas
    MRSA: sama dengan terapi Terapi sesuai etiologic
    empiric
    MRSA: TMP/SMX
    Necrotizing infection MSSA: nafsillin, cefazolin,
    clindamisin MSSA: diklosasilin atau
    Monomikroba (S.pyogenes) : Penisilin + klindamisin, cephalexin
    doksisiklin plus ceftazidime, doksisiklin + ciprofloksasin

    Polimikroba: vankomisin + piperacillin/tazobactam

    Anda mungkin juga menyukai