Fitoterapi Batu Ginjal
Fitoterapi Batu Ginjal
Fitoterapi Batu Ginjal
Dosen Pengampu :
Indrawati Kurnia
Rini Sulistyawati
Disusun Oleh :
Kurnia Irawati (19484027)
Almasyah Ayu Wimar Isnanda (19484028)
Reno Budi Pangesti (19484029)
Prodi : D3 Farmasi
Kelas :1
Kelompok :B
5. Hal – hal apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam membuat jamu godogan
untuk pasien batu ginjal?
a. Diuretik (daun tempuyung, keji beling, Heba meniran, bunga rosela, umbi
rumput teki, herba seledri)
b. Pereda radang (bunga cengkeh, daun ungu, jahe, jinten hitam, daun dewa,
jinten hitam, kunyit, lada hitam, lengkuas, pala, pegagan, temulawak, herba
sambiloto, tapak liman)
c. Pereda nyeri (cengkeh, jahe, jangkang, jinten hitam, kelor, kencur, kunyit,
sirih, poko)
6. Sebutkan 3 contoh bahan alam yang dapat dipergunakan untuk memperingan
penyakit batu ginjal! Jelaskan efeknya berdasarkan penelitian ilmiah!
a. Kumis Kucing
Ekstrak hidroalkohol meningkatkan produksi urin dan sekresi ion Natrium pada
tikus. Asam ursolat dan oleanolat dalam ekstrak metanol dan air kumis kucing
menghambat pengikatan 125I-TGF-{51 terhadap reseptor pada sel Balb/c 3T3
yang menyebabkan penyakit ginjal dengan nilai IC50 6. 9 + 0. 8 dan 21.0 ± 2. 3
uM.
b. Kejibeling
Kejibeling merupakan salah satu tanaman yang dapat meluruhkan batu ginjal
maupun batu di kandung kemih. Kandungan dari keji beling adalah alkaloid,
saponin, flavonoid, kalium dan polifenol. Kalium yang ada di dalam tanaman
kejibeling bersifat sebagai diuretik yang kuat serta dapat melarutkan batu dari
garam kalsium, sehingga kejibeling dapat digunakan sebagai peluruh batu
(Mursito, 2005).
c. Alang-Alang
Penelitian terkait tentang tanaman alang-alang telah dilakukan oleh Seniwaty
et al., yaitu skrining fitokimia dari alang-alang dengan hasil penelitian
menyatakan bahwa tanaman alang-alang mengandung senyawa flavonoid.
Menurut Nessa (2013), diketahui bahwa kandungan flavonoid dapat
melarutkan kalsium batu ginjal, hal ini karena gugus hidroksi (OH) dari
senyawa flavanoid akan bereaksi dengan kalsium batu ginjal membentuk
senyawa kompleks kalsium flavanoid. Senyawa tersebut lebih mudah larut
dalam air, sehingga air yang ada dalam urine akan membantu melarutkan dan
mengeluarkan kalsium melalui proses urinasi. (Fatimah, Bone, & Sastyarina,
2020)