Kak Talud Tapsel

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

SPESIFIKASI TEKNIS

DINAS BINA MARGA DAN BINA KONSTRUKSI


PROVINSI SUMATERA UTARA

UPT. : UNIT PELAKSANA TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN


PADANGSIDIMPUAN

KPA. : HASIAN NEGARA DASOPANG, ST

NAMA PEKERJAAN

PEMBANGUNAN TURAP/TALUD/BRONJONG PADA RUAS


JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN.

TAHUN ANGGARAN 2021


SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN

PEMBANGUNAN TURAP/TALUD/BRONJONG PADA RUAS


JALAN PROVINSI DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN

1. LATAR BELAKANG Gambaran umum singkat tentang pekerjaan yang akan


dilaksanakan, permasalahan yang dihadapi terkait dengan
kebutuhan pekerjaan konstruksi, (Pembangunan infrastruktur
jalan yang baik akan menjamin efisiensi, memperlancar
pergerakan barang dan jasa, dan meningkatkan nilai tambah
perekonomian). Ketersediaan infrastruktur jalan merupakan
salah satu faktor pendorong produktivitas daerah. Keberadaan
infrastruktur seperti jalan raya dan jembatan akan mampu
membuka akses bagi masyarakat dalam melaksanakan aktivitas
ekonomi. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera
Utara Nomor 188.44/673/ KPTS/2018 Tentang Penetapan Ruas
Ruas Jalan Menurut Statusnya sebagai Jalan Provinsi di
Kabupaten Tapanuli Selatan.

Adapun permasalahan dan kendala yang dihadapi terkait


dengan kebutuhan pekerjaan konstruksi adalah:
 Tingginya tingkat kerusakan jalan yang diakibatkan tonase
kendaraan pengangkut hasil bumi dan kendaraan
pengangkut material.
 Ketersediaan anggaran yang terbatas untuk mencapai
kebutuhan kondisi jalan mantap.
 Tingkat curah hujan yang tinggi dan drainase jalan yang
kurang baik, menjadi salah satu pemicu kerusakan badan /
bahu jalan.
2. MAKSUD DAN a. Maksud
TUJUAN Maksud dari Pengadaan Pekerjaan Pembangunan
Turap/Talud/Bronjong Pada Ruas Jalan Provinsi di
Kabupaten Tapanuli Selatan adalah :
1. Meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa
guna menunjang pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Tapanuli Selatan.
2. Menurunkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK)
sehingga harga kebutuhan bahan pokok murah
3. Meningkatkan kesejahteraan sekitar bidang pendidikan
dan ekonomi sosial serta memudahkan dalam
pelayanan publik.
b. Tujuan
Tujuan Dari Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Pekerjaan
Pembangunan Turap/Talud/Bronjong Pada Ruas Jalan
Provinsi di Kabupaten Tapanuli Seatan adalah :
1. Memperlancar arus lalu lintas sehingga meningkatnya
perekonomian disekitar ruas jalan tersebut.
2. Meningkatkan konektivitas antar daerah.
3. Membuat kenyamanan pengendera lalu lintas dalam
perjalanan dan mempersingkat waktu tempuh
3. TARGET/SASARAN Target sasaran yang ingin dicapai dalam pengadaan pekerjaan
konstruksi Pekerjaan Pembangunan Turap/Talud/Bronjong Pada
Ruas Jalan Provinsi di Kabupaten Tapanuli Selatan adalah :
1. Kondisi jalan Rusak Ringan dan Rusak Berat menjadi Baik
2. Kondisi bahu jalan yang longsor menjadi baik
3. Untuk meningkatkan dan memperlancar lalu lintas untuk
kepentingan masyarakat
4. NAMA ORGANISASI Nama organisasi yang menyelenggarakan / melaksanakan
PENGADAAN pengadaan Pekerjaan Pembangunan Turap / Talud / Bronjong
BARANG/JASA Pada Ruas Jalan Provinsi di Kabupaten Tapanuli Selatan
adalah :
 Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
 Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumatera
Utara
 Unit Pelaksana Teknis Jalan Jembatan Padangsidimpuan
5. SUMBER DANA DAN a. Untuk Pelaksanaan Kegiatan Pekerjaan Pembangunan Turap
PERKIRAAN BIAYA / Talud / Bronjong Pada Ruas Jalan Provinsi di Kabupaten
Tapanuli Selatan dengan sumber dana APBD (PAD) Provinsi
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2021.
b. Total perkiraan biaya/ Nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
Rp. 6.996.000.000,- (Enam milyar sembilan ratus
sembilan puluh enam juta rupiah)
6. RUANG LINGKUP a. Lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Pekerjaan
LOKASI Turap / Talud / Bronjong Pada Ruas Jalan Provinsi di
PEKERJAAN Kabupaten Tapanuli Selatan dengan keterangan sebagai
FASILITAS berikut:
PENUNJANG 1. Umum
2. Drainase
3. Pekerjaan Tanah dan Geosintetik
4. Struktur
5. Pekerjaan Harian dan Pekerjaan Lain-lain
6. Pekerjaan Pemeliharaan Kinerja
Seluruh item pekerjaan tiap-tiap devisi pada paket pekerjaan ini
tertuang dalam dokumen tender pada daftar kuantitas dan
harga.
b. Lokasi pengadaan pekerjaan konstruksi yang akan
dilaksanakan berada pada Jalan Provinsi Ruas Sipirok – Sp.
Tandosan Kec. Arse dan Jalan Provinsi Ruas Sipengeng –
Marancar – Sipirok Kec. Marancar di Kabupaten Tapanuli
Selatan.
c. Fasilitas penunjang yang disediakan oleh KPS : TIDAK ADA

7. JANGKA WAKTU a. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi 150


PELAKSANAAN (Seratus Lima Puluh) hari kalender / 5 (Lima) bulan,
terhitung sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
ditandatangani, dengan masa pemeliharaan 365 (Tiga Ratus
Enam Puluh Lima Hari ) sejak tanggal penyerahan pertama
sampai tanggal penyerahan akhir.
b. Pada saat melaksanakan Rapat Persiapan Penunjukan
Penyedia bersama KPA, POKJA Pemilihan dan Pemenang,
apabila dilakukan, Perubahan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan dikarenakan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang
ditetapkan sebelumnya akan melawati batas tahun anggaran,
maka penyedia jasa sebagai pemenang tidak menuntut
perubahan volume pekerjaan, harga penawaran dan metode
pelaksanaan serta sanggup untuk
melaksanakannya.
8. KELUARAN / Keluaran/produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pengadaan
PRODUK YANG pekerjaan konstruksi terciptanya Kondisi Jalan Mantap dan bahu
DIHASILKAN jalan terhindar dari longsoran lebih parah lagi terdapat di 5
lokasi, sehingga mendukung tingkat kenyamanan dan
keselamatan pengguna jalan.
9. PERSYARATAN a. Administrasi Kualifikasi :
KUALIFIKASI 1. Peserta tender yang berbadan usaha harus memiliki Izin
Usaha Jasa Konstruksi (IUJK).
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi
Usaha Menengah, Klasifikasi Bangunan Sipil dan Sub
Klasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi Jalan Raya (kecuali
Jalan Layang), Jalan, Rel Kereta Api, dan Landas Pacu
Bandara (SI003) yang masih berlaku.
3. Memiliki NPWP dan laporan pajak Tahun Terakhir (SPT
Tahun 2020).
4. Memiliki akte pendirian perusahaan dan akte perubahan
(apabila ada perubahan).
5. Tidak masuk dalam daftar hitam, keikutsertaannya tidak
tidak menimbulkan pertentangan kepentingan pihak yang
terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit
dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan.

b. Teknis Kualifikasi :
1. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan
konstruksi dalam kurun waktu 4 (empat) tahun
terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi pelaku
usaha yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun.
2. Untuk pekerjaan yang diperuntukkan bagi Kualifikasi
Usaha Menengah dan Besar, memiliki Kemampuan
Dasar (KD) dengan nilai KD sama dengan 3 x NPt (Nilai
pengalaman tertinggi dalam 15 tahun terakhir) :
a. untuk kualifikasi Usaha Menengah, pengalaman
pekerjaan sesuai sub bidang klasifikasi/layanan SBU
yang disyaratkan.

c. Keuangan Kualifikasi :
1. Memiliki Sisa Kemampuan Nyata (SKN) dengan nilai
paling kurang sama dengan 10% (sepuluh perseratus)
dari nilai total HPS
2. Laporan Keuangan Tahun 2020 yang telah diaudit oleh
kantor Akutansi Publik (KAP) disampaikan melalui fasilitas
pengunggahan kualifikasi lain pada SPSE. Data Kualifikasi
yang belum terakomodir pada Form Elektrik SPSE maka
seluruh kelengkapan Syarat Kualifikasi dapat diunggah
pada fasilitas lainnya pada Aplikasi SPSE LPSE.
10. SPESIFIKASI 1. Spesifikasi Bahan Bangunan Konstruksi
TEKNIS Pekerjaan utama dari pekerjaan ini menggunakan
Spesifikasi Teknis 2018 (Revisi 2) untuk Pekerjaan
Konstruksi Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan
Umum Dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina
Marga, meliputi :
 Ketentuan penggunaan bahan/ material
yang diperlukan;
 Ketentuan penggunaan peralatan yang diperlukan;
 Ketentuan penggunaan tenaga kerja;
 Metode kerja/ prosedur pelaksanaan pekerjaan;
 Ketentuan gambar kerja tertuang dalam
gambar- gambar;
 Jenis Kontrak : Kontrak Harga Satuan;
 Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan
untuk pembayaran;
Pembayaran dilakukan dengan BULANAN, dibayar
berdasarkan perhitungan progress pekerjaan dan
telah dilakukan uji mutu yang dituangkan dalam
laporan kemajuan hasil pekerjaan dan disetujui oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak
 Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasi;
a) Laporan Harian;
b) Laporan Mingguan;
c) Laporan Bulanan;
d) Laporan JMD;
e) Laporan JMF;
f) Laporan Request For Work & For Checking;
g) Laporan Grafik Gitar Pelaksanaan;
h) Foto Dokumentasi (Sebelum,Sedang,Selesai)
i) Shop dan As Built Drawing;
j) Back Up Data Quantity;
k) Back Up Data Quality;
l) Laporan Sertifikat Bulanan (MC)
Dan lain lain yang dipersyaratkan untuk pembayaran
2. Spesifikasi Peralatan Konstruksi
a) Memiliki Kemampuan Menyediakan Peralatan Utama
untuk pelaksanaan pekerjaan yaitu :

NO. JENIS PERALATAN KAPASITAS KUANTITAS


1 Dump Truck 10-15 Ton 2
2 Dump Truck 4 Ton 2
3 Excavator 80-140 Hp 1
4 Water Tanker 3000-4500 L 1
5 Concrete Mixer 0,3 – 0,6 M3 3
6 Truck Mixer (Agitator) 5,00 M3 3

b) Memiliki kemampuan menyediakan Peralatan lainnya


untuk pelaksanaan pekerjaan yaitu :

NO. JENIS PERALATAN KAPASITAS KUANTITAS

1 Stone Crusher 50 Ton/Jam 1


2 Concrete Batching Plant 25 M3/Jam 1
3 Generator Set 135 KVA 1
4 Flat Bet Truck 3-4 Ton 1
5 Concrete Vibrator 25 1
6 Wheel Loader 1.0 – 1.5 M3 1
7 Pedestrian Roller 6 – 8 Ton 1
8 Tamper 1,5 Ton 1
9 Jack Hammer 1 M2 / 5 Menit 1
10 Bore File Machine - 1
11 Asphalt Cutter - 1
12 Concrete Mixer 0,3 – 0,6 M3 1
13 Truck Mixer (Agitator) 5,00 M3 1

Catatan :
I. Peserta pelelangan pemilik unit Concrete Batching Plant tidak
dibenarkan menyewakan Concrete Batching Plant kepada
peserta lain dalam paket pekerjaan yang sama;
II. Dalam hal peserta mengikuti tender beberapa paket
pekerjaan konstruksi dalam waktu penetapan pemenang
bersamaan :
a. Menawarkan peralatan yang sama untuk beberapa
paket yang diikuti dan dalam evaluasi memenuhi
persyaratan pada masing-masing paket pekerjaan,
maka hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada
1 (satu) paket pekerjaan dengan cara melakukan
klarifikasi untuk menentukan peralatan tersebut akan
ditempatkan,sedangkan untuk paket pekerjaan lainnya
dinyatakan peralatan tidak ada dan dinyatakan gugur;
b. Apabila peserta menawarkan peralatan yang sama
pada paket pekerjaan lain/yang sedang berjalan, maka
hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang, apabila
setelah dilakukan klarifikasi peralatan tersebut tidak
terikat pada paket lain;
c. Ketentuan hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang
pada 1 (satu) paket pekerjaan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan b.
Dapat dikecualikan dengan syarat waktu penggunaan alat
tidak tumpang tindih (overlap), ada peralatan cadangan
yang diusulkan dalam Dokumen Penawaran yang
memenuhi syarat, lokasi peralatan yang berdekatan dalam
pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat digunakan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan, dan/atau kapasitas
dan produktivitas peralatan secara teknis dapat
menyelesaikan lebih dari 1 (satu) paket pekerjaan.
Ketentuan ini dilakukan dengan cara klarifikasi dan
verifikasi.
3. Spesifikasi Proses/ Kegiatan
mengenai penerapan manajemen K3 konstruksi
(Keselamatan dan kesehatan kerja) harus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. RK3K memenuhi persyaratan yaitu
adanya identifikasi bahaya K3 yang memenuhi subtansi,
sasaran K3, program K3 yang secara umum
menggambarkan penguasaan dalam mengendalikan resiko
bahaya K3.
a) Identifikasi Bahaya yaitu :
Tingkat
No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya
Resiko
Kecelakaan dan
gangguan kesehatan
1 Mobilisasi pekerja akibat RENDAH
penyimpanan peralatan
dan bahan atau
material
Manajemen dan Kecelakaan akibat
2 Keselamatan Lalu operasional alat berat RENDAH
Lintas di tempat lokasi
pekerjaan
Kecelakaan akibat
Kesehatan dan pengaturan lalu lintas
3 Keselamatan Kerja dan operasional alat RENDAH
berat di tempat lokasi
pekerjaan
Kerusakan prasarana
Pekerjaan Galian
umum seperti pipa
Untuk Selokan
air,kabel listrik,
4 Drainase dan Saluran SEDANG
jaringan telepon bawah
Air
tanah.

Pasangan Batu
5 Terluka akibat terjepit SEDANG
dengan Mortar
dan tertimpa batu atau
pasir.
Gorong-gorong Kotak Terluka akibat
Beton Bertulang, terjepit atau
6 ukuran tertimpa gorong- RENDAH
dalam 100 cm x gorong
100 cm
Gorong-gorong Kotak Terluka akibat
Beton Bertulang, terjepit atau
7 ukuran tertimpa gorong- RENDAH
dalam 120 cm x gorong
120 cm
Bahan Drainase Kecelakaan akibat
8 Porous atau Penyaring tertimpa/terjepit SEDANG
(Filter) Bahan tersebut pada
saat pemasangan.
Pipa Berlubang Kecelakaan akibat
9 Banyak (Perforated tertimpa/terjepit SEDANG
Pipe) Dia. 6’’ Bahan tersebut pada
saat pemasangan.

Galian Biasa Tertimbun akibat


10 SEDANG
lereng galian longsor

Galian Batu Tertimbun akibat


11 SEDANG
lereng galian longsor

Galian Struktur Tertimbun akibat


12 SEDANG
dengan Kedalaman 0- lereng galian longsor
2, 2-4 dan 4-6 Meter
Timbunan Biasa dari
sumber galian; Kecelakaan akibat
13 Timbunan Pilihan pengaturan lalu lintas SEDANG
Dari kurang baik
Sumber Galian

Kecelakaan akibat
Geotekstil filter untuk pengaturan lalu lintas
Drainase Bawah kurang baik dan
14 Permukaan (kelas 2) SEDANG
tertimbun bahan
timbunan

Terluka akibat terkena


Beton Struktur Fc’ 30 percikan beton pada
15 Mpa, Fc’ 20 Mpa, Fc’ saat penuangan SEDANG
10 Mpa beton dari bak
muatan, jatuh dari
lokasi pengecoran
paling tinggi
Baja Tulangan Terluka akibat terkena
16 RENDAH
Polos-BjTP 280, alat pemotong besi
Sirip BjTS 280 atau perakitan besi
tulangan.
Anyaman Kawat Terjepit akibat terkena
yang Dilas RENDAH
17 anyaman kawat dan
(Welded Wire pemotongan wire mesh
Mesh)
Kecelakaan akibat
Tiang Bor Beton, tertimpa tiang bor
18 SEDANG
Dia. 600 mm dan beton
Dia. 500 mm
Luka terkena
Pekerjaan
19 mortar,pecahan SEDANG
Pasangan Batu
batu dan batu
jatuh.
Luka terkena
Pembongkaran
20 pecahan batu dan SEDANG
Beton
batu jatuh.

Kecelakaan karena
Patok Pengarah dan tertabrak oleh
21
Rel Pengaman kendaraan yang
melintas dan terjepit RENDAH
baja rel pengaman.

Terluka oleh mesin


Perbaikan Lapis
penghampar karena
22 Pondasi Agregat SEDANG
pengoperasian tidak
Kelas A
benar.
Perbaikan
Terluka oleh percikan
23 Campuran Aspal SEDANG
aspal panas.
Panas

b) Identifikasi bahaya tingkat resiko terbesar yaitu :

No. Uraian Pekerjaan Indentifikasi Bahaya

Tertimbun akibat lereng


1 Galian Struktur 4 - 6 M
galian longsor

4. Spesifikasi Metode Konstruksi/ Metode


Pelaksanaan/ Metode Kerja
Pekerjaan utama yang harus diuraikan dalam metode
pelaksanaan pekerjaan

Item Pekerjaan Uraian Pekerjaan Utama


7.5(5a) Beton Struktur, Fc 30 Mpa
7.1(7a) Beton Struktur, Fc 20 Mpa
7.3(1) Baja Tulangan Polos BjTP 280
7.3(1) Baja Tulangan Sirip BjTS 280
7.6(19b) Tiang Bor Beton, Diameter 600 mm
a) Metode Pelaksanaan pekerjaan utama.
Metode kerja / prosedur pelaksanaan pekerjaan harus
menggambarkan penguasaan pelaksanaan pekerjaan
dan sesuai dengan Spesifikasi teknis, disesuaikan
dengan item pembayaran yang ada;
1) Beton Struktur, Fc’ 30 Mpa
Beton Struktur, Fc’ 30 Mpa pekerjaan ini meliputi
pengecoran pile cap, wall dan wings dengan tebal
pondasi bervariasi antara 0,40 – 0,50 M dan Tinggi
konstruksi bervariasi antara 3,5 – 6,4 M mengikuti
gambar dan panjang 25 – 40 M.
Substansi metode pelaksanaan pekerjaan ini
tertuang dalam Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2
Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan
Kementerian PUPR. Tahapan pelaksanaan beserta
jenis-jenis pengujian yang disyaratkan dalam
spesifikasi.
a) Pekerjaan dilakukan setelah selesai pekerjaan
pengecoran tiang bor beton dan Beton Fc’ 10
Mpa untuk lantai kerja. Sebelum melakukan
pekerjaan terlebih dahulu mengajukan bahan
yang akan digunakan, Pembuatan Job Mix
Design untuk memperoleh komposisi campuran
yang sesuai.
 Dilanjutkan dengan pembuatan Job Mix Formula,
Bahan-bahan untuk campuran beton (semen,
pasir, agregat kasar dan air).
 Material (semen, pasir, agregat kasar)
pencampuran dilakukan menggunakan concerete
pan mixer.
 Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang
pembesian dan bekisting. Pembesian, bekisting
dan benda-benda lain (pipa) yang dimasukkan
kedalam beton harus diikat kuat sehingga tidak
bergeser pada saat pengecoran.
 Adukan beton menggunakan concerete mixer
dan dituang ke dalam cetakan.
 Padatkan adukan beton secara merata
menggunakan Concerete Vibrator
 Permukaan beton dibentuk dan diratakan
perlahan-lahan menggunakan Towel dan
dilanjutkan menggunakan mistar lurus sampai
permukaan menjadi rata dan halus.
 Perawatan dilakukan dengan menutupi
permukaan beton menggunakan karung basah.
 Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran
bekesting dibongkar.
2) Beton Struktur, Fc’ 20 Mpa
Beton Struktur, Fc’ 20 Mpa pekerjaan ini meliputi
pengecoran bahu jalan (Rigid Pavement) dengan tebal
0,20 M, lebar 1,70 M dan panjang konstruksi bervariasi
antara 40 – 100 M mengikuti gambar dan desain.
Substansi metode pelaksanaan pekerjaan ini
tertuang dalam Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2
Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan
Kementerian PUPR. Tahapan pelaksanaan beserta
jenis-jenis pengujian yang disyaratkan dalam
spesifikasi.
Pekerjaan Beton Mutu Sedang fc’ = 20 Mpa ini
umumnya terdapat pada pekerjaan pengecoran (rigid
pavement).
Tahap pelaksanaan :
 Bahan-bahan untuk campuran beton (semen,
pasir, agregat kasar dan air).
 Material (semen, pasir, agregat kasar)
pencampuran dilakukan menggunakan concerete
pan mixer.
 Bersihkan lantai kerja, selanjutnya pasang
pembesian dan bekisting. Pembesian, bekisting
dan benda-benda lain (pipa) yang dimasukkan
kedalam beton harus diikat kuat sehingga tidak
bergeser pada saat pengecoran.
 Adukan beton menggunakan concerete mixer dan
dituang ke dalam cetakan.
 Padatkan adukan beton secara merata
menggunakan Concerete Vibrator
 Permukaan beton dibentuk dan diratakan
perlahan-lahan menggunakan Towel dan
dilanjutkan menggunakan mistar lurus sampai
permukaan menjadi rata dan halus.
 Perawatan dilakukan dengan menutupi permukaan
beton menggunakan karung basah.
 Setelah minimal 12 jam pada saat pengecoran
bekesting dibongkar.

3) Baja Tulangan Polos, BjTP 280


Baja Tulangan Polos-BjTP 280 yang telah dipotong dan
dibengkokan dibawa ke lapangan untuk dipasang pada
posisi sesuai dengan gambar pelaksanaan.
Kegiatan yang dilakukan pada pekerjaan pemasangan
tulangan antara lain :
 Pemeriksaan diameter, panjang dan bentuk
tulangan sebelum baja tulangan tersebut
terpasang.
 Jarak antar tulangan serta jumlah tulangan, baik
untuk tulangan lentur maupun tulangan geser.
 Sengkang dipasang secara manual. Pemasangan
sengkang dilakukan dengan kawat beton.
 Memastikan daerah-daerah dan ukuran panjang
penyaluran, sambungan lewatan dan panjang
penjangkaran sesuai yang direncanakan.
 Pemeriksaan tebal selimut beton dengan
memasang tahu beton sebagai acuan sesuai tebal
selimut beton yang akan di cor.

4) Baja Tulangan Sirip, BjTS 280


Baja Tulangan Sirip, BjTS 280 yang telah dipotong dan
dibengkokan dibawa ke lapangan untuk dipasang pada
posisi sesuai dengan gambar pelaksanaan.
Kegiatan yang dilakukan pada pekerjaan pemasangan
tulangan antara lain :
 Pemeriksaan diameter, panjang dan bentuk
tulangan sebelum baja tulangan tersebut
terpasang.
 Jarak antar tulangan serta jumlah tulangan, baik
untuk tulangan lentur maupun tulangan geser.
 Sengkang dipasang secara manual. Pemasangan
sengkang dilakukan dengan kawat beton.
 Memastikan daerah-daerah dan ukuran panjang
penyaluran, sambungan lewatan dan panjang
penjangkaran sesuai yang direncanakan.
 Pemeriksaan tebal selimut beton dengan
memasang tahu beton sebagai acuan sesuai tebal
selimut beton yang akan di cor.

5. Tiang Bor Beton, Diameter 600 mm


Tiang Bor Beton, Diameter 600 mm pekerjaan ini
meliputi pekerjaan pengecoran pondasi. Subtansi
metode pelaksanaan pekerjaan ini tertuang dalam
Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2 Untuk Pekerjaan
Konstruksi Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR.
Tahapan pelaksanaan beserta jenis-jenis pengujian
yang disyaratkan dalam spesifikasi.
 Pengujian penetrometer untuk bahan
dilapangan selama penggalian dan pada dasar
tiang bor.
 Menyediakan alat yang sesuai dengan jenis
tanah sehingga lubang-lubang yang dibor dapat
mencapai kedalaman sesuai dengan desain
perencanaan sesuai dengan pengujian hasil
pengeboran.
 Sebelum pengecoran semua lubang harus
ditutup sedemikian rupa sehingga lubang dapat
terjamin . dasar selubung (casing) harus
dipertahankan tidak lebih 1,5 m dan tidak
kurang dari 0,30 m dibawah permukaan beton
selama penempatan.
 Sampai kedalaman yang ditentukan permukaan
beton yang dicor harus digetarkan dengan alat
penggetar (vibratory congcrete), semua bahan
lepas harus dibersihkan, air bekas pengeboran
tidak diperbolehkan masuk ke dalam lubang
pengecoran.
 Pengecoran Beton harus dilaksanakan sesuai
dengan seksi 7.1 dimanapun beton yang
digunakan harus di cor kedalam lubang yang
kering dan bersih. Beton harus dicor melalui
sebuah corong dengan panjang pipa (tremi).
Pengaliran harus diarahkan sedemikian rupa
hingga beton tidak menimpa baja tulangan atau
sisi-sisi lubang. Beton harus dicor secepat
mungkin setelah pengeboran dimana kondisi
tanah kemungkinan besar tidak stabil akibat
terekspost.
 Tiang bor harus dicor sampai kira-kira yang
diizinkan diatas elevasi yang akan dipotong.
Semua beton yang lepas, kelebihan dan lemah
harus dikupas dari bagian puncak tiang bor dan
baja tulangan yang tertinggal harus mempunyai
panjang yang cukup sehingga memungkinkan
pengikatan yang sempurna ke dalam balok
kepala tiang (pile cap).
5. Spesifikasi Jabatan Kerja Konstruksi
Memiliki kemampuan menyediakan personel manajerial
untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu :
Jabatan dalam Pengalama Sertifikat
No. pekerjaan yang akan Kerja (Tahun) Kompetensi Kerja
dilaksanakan
Manajer Ahli Teknik Jalan
1 Pelaksanaan/Proyek 4 Kualifikasi :
Ahli Muda
Ahli Teknik Jalan
2 Manajer Teknik 3 Kualifikasi :
Ahli Muda

3 Manajer Keuangan 2 -

SKA Ahli Muda K3


4 Ahli K3 Konstruksi 3/0 Konstruksi / SKA
Ahli Madya K3
Konstruksi
Catatan :
1. Pokja Pemilihan melakukan verifikasi pada tahapan
Pembuktian Kualifikasi terhadap semua data persyaratan
personil termasuk referensi pengalaman kerja yang
dibutuhkan, dan kebenaran serta keabsahan penerbit
pemberi referensi pengalaman kerja tersebut.
2. Dalam hal Penyedia jasa mengikuti beberapa paket
pekerjaan konstruksi dalam waktu penetapan pemenang
bersamaan dengan menawarkan personil yang sama
untuk beberapa paket yang diikuti dan dalam evaluasi
memenuhi persyaratan pada masing – masing paket
pekerjaan, maka hanya dapat ditetapkan sebagai
pemenang pada 1 (satu ) paket Pekerjaan dengan cara
melakukan klarifikasi untuk menentukan personil
tersebut akan ditempatkan, sedangkan untuk paket
pekerjaan lainnya personil dinyatakan tidak ada dan
dinyatakan gugur.
11. PENUTUP Segala hal tentang persyaratan-persyaratan peserta tender baik
itu kualifikasi, teknis dan lain-lain mengacu kepada DOKUMEN
TENDER dan Spesifikasi Teknis ini.

Spesifikasi Teknis ini menjadi pedoman secara umum bagi


pelaksana konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan. Hal teknis
yang diperlukan hendaknya bias dipersiapkan secara matang
agar pelaksanaan pekerjaan dapat selesai pada jadwal yang
telah ditentukan dengan kualitas sesuai yang telah ditetapkan.

Padangsidimpuan, April 2021


Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
UPT Jalan dan Jembatan
Padangsidimpuan
Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi
Provinsi Sumatera Utara

dto

Hasian Negara Dasopang, ST


NIP. 19700711 201001 1 003

Anda mungkin juga menyukai