BAB I MGPM Di IAIN

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

1. Kondisi Awal

Kegiatan pembelajaran di SMK Negeri 6 Lhokseumawe belum memadai karena

sampai saat ini sebagian besar guru masih menggunakan pembelajaran biasa atau langsung

yang masih berfokus pada guru. Kondisi pembelajaran seperti itu mengakibatkan siswa

menjadi bosan dalam belajar, siswa kurang memperhatikan pembelajaran yang berlangsung,

hal seperti itu mengakibatkan aktifitas / interaksi pembelajaran tidak baik.

Hasil observasi awal menunjukkan sebagian siswanya mempunyai tingkat perhatian

dan minat belajar sangat rendah, sehingga sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Ini di

perkuat dengan nilai ulangan harian mata pelajaran matematika yang sangat rendah, selain

itu pendekatan yang diterapkan dalam proses pembelajaran matematika masih menggunakan

pendekatan konvensional, yaitu guru secara aktif mengajar seperti memberi materi, contoh,

serta memberi latihan sehingga siswa merasa tidak ada hal yang menyenangkan dalam

pembelajaran matematika. Oleh karena itu guru mempunyai tugas yang berat, yakni

bagaimana caranya mengembangkan minat siswa untuk berkeinginan belajar secara kontinu

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam perkembangannya, guru dituntut

agar tugas dan peranannya tidak lagi sebagai pemberi informasi (transmission of knowledge)

melainkan sebagai pendorong belajar siswa. Untuk itu guru dituntut untuk lebih kreatif dalam

menumbuhkan kembali minat siswa terhadap belajar matematika. Hal ini dapat dilakukan

apabila dalam pembelajaran, guru mensajikannya secara menarik sehingga siswa dapat

mengkonstruksikan sendiri ide dan pengetahuannya melalui berbagai aktivitas sesuai dengan

tujuan umum pendidikan. Dari hasil belajar siswa SMK Negeri 6 Lhokseumawe, siswa
kesulitan dalam memahami pelajaran matematika pada materi turunan fungsi aljabar, yang

disebabkan pendekatan pembelajaran masih belum efektif, dan siswa masih cenderung

belajar individual sehingga siswa merasa tidak ada hal yang menyenangkan dalam

pembelajaran, dan kemudian berdampak pada hasil belajar siswa pada materi turunan fungsi

aljabar.

2. Kondisi yang diharapkan

Penulis melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) untuk meningkatkan hasil

belajar semaksimal mungkin pada pelajaran matematika di SMK Negeri 6 Lhokseumawe

Kelas XII NKPI. Peningkatan yang diharapkan dalam penelitian ini dari nilai 5 menjadi nilai

7. Siswa yang tuntas belajar menjadi 65%. Peningkatan yang hendak dicapai dalam penelitian

tindakan kelas menjadi tolak ukur dari kinerja keberhasilan dalam kegiatan ini.

3. Kesenjangan

Rendahnya hasil belajar pelajaran matematika di kelas XII NKPI diakibatkan oleh

pembelajaran yang dilaksanakan guru masih belum sesuai seperti diharapkan, guru belum

menggunakan metode – metode yang sesuai untuk meningkatkan hasil belajar guna

pencapaian kompetensi dasar / hasil yang memuaskan. Disamping itu guru belum memiliki

bahan ajar yang sesuai dengan yang diharapkan dan belum mengkondisikan pembelajaran

yang sangat menyenangkan, sehingga hasil pembelajaran sangat rendah.

4. Solusi

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, salah satu alternatif pembelajaran

yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS).

Pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama antar siswa untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan menggunakan

sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara 2 sampai 6 orang yang mempunyai kemampuan
akademis, jenis kelamin,rasa atau suku yang berbeda. Menggunakan pembelajaran

kooperatif merubah peran guru dari peran yang berpusat pada gurunya ke pengelolaan siswa

dalam kelompok-kelompok kecil. Model pembelajaan kooperatif ini dapat digunakan untuk

mengajarkan materi yang kompleks. TPS merupakan model pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri sekaligus bekerjasama dengan teman yang

lain, sehingga siswa dapat mencari solusi untuk memecahkan masalah yang diberikan, serta

siswa dapat mengembangkan idenya yang telah didapat dengan teman-temannya. Pada saat

guru memberikan masalah yang dapat merangsang pemikiran siswa. Siswa diberikan

kesempatan untuk memikirkan jawabannya sendiri terhadap permasalahan yang diberikan.

Setelah mendapatkan ide siswa dipasangkan dengan teman sebangkunya untuk saling berbagi

ide dan memberikan jawaban atas permasalahan yang diberikan. Kemudian siswa berbagi

jawaban dengan satu kelompok yang terdiri dari 4 orang.

Dalam Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), jika siswa tidak kuat

dalam sebuah topik, atau tidak sepenuhnya memahami konsep ide, pasangan mereka dapat

membantu memahami dan menjelaskannya kepada mereka. Jika siswa masih tidak mengerti

mereka bisa mencoba untuk memberi pemahaman secara sederhana dan akrab. Pembelajaran

think-pair-share juga mengembangkan keterampilan yang sangat penting dalam

perkembangan dunia saat ini. Pembelajaran think pair share (TPS) bisa mengajarkan orang

untuk bekerja bersama-sama dan lebih efisien. Dengan bekerja sama, dua orang dapat

menyelesaikan sesuatu lebih cepat. Biasanya dua otak lebih baik dari pada satu.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang

berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi turunan fungsi aljabar Melalui

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think pair Share ( TPS) Kelas XII pada SMK Negeri 6

Lhokseumawe”
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah ”apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share

(TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi turunan fungsi aljabar kelas XII pada

SMK Negeri 6 Lhokseumawe.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam membuat penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

siswa pelajaran matematika pada materi turunan fungsi aljabar melalui model kooperatif tipe

think-pair-share (TPS) kelas XII pada SMK Negeri 6 Lhokseumawe.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu. Dan hasil dari

penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

Penelitian ini juga diharapkan memberikan ilmu kepada para siswa, sehingga para siswa

mendapatkan tambahan ilmu yang bermanfaat bagi diri mereka. Hasil dari penelitian ini juga

dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang membutuhkannya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

Dari hasil penelitian ini guru dapat lebih tepat dalam menggunakan strategi untuk

meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

b. Bagi siswa

Siswa akan dapat menggunakan hasil dari penelitian ini untuk meningkatkan prestasinya.
c. Bagi sekolah

Memberi masukan untuk mengetahui pengelolaan pembelajaran dalam rangka perbaikan

pembelajaran matematika pada khususnya.

d. Bagi Peneliti

Bermanfaat untuk salah satu kegiatan pengembangan profesi penulis yang di anjurkan

dalam perolehan angka kredit guna pengusulan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dan

juga menambah pengalaman mengajar sehingga dapat mengetahui pembelajaran yang seperti

apa yang di inginkan oleh para siswa tingkat sekolah menengah atas.

Anda mungkin juga menyukai