Makalah Kki Anita Todo 3 Kel 11
Makalah Kki Anita Todo 3 Kel 11
Makalah Kki Anita Todo 3 Kel 11
OLEH:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan bantuan materi maupun
pikirannya.Terima kasih juga kepada Dosen pembimbingan yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit tropis adalah penyakit yang umumnya terjadi di daerah tropis dan subtropis.
Daerah tropis dan subtropis atau dikenal juga dengan Temperate Zone, adalah daerah atau area
yang berada antara 2 garis pada peta dunia yaitu garis Cancer dan garis Capricorn. Kawasan
yang termasuk dalam zona ini adalah Asia pada umumnya termasuk Indonesia, sebagian benua
Australia, Amerika Tengah dan Selatan, serta Afrika (Satyareni, 2011). Penyakit tropis terbagi
menjadi 2 kategori yaitu menular dan tidak menular. Penyakit tropis yang menular biasa disebut
dengan tropik infeksi. Penularan penyakit dapat melalui berbagai perantara seperti bakteri,
hewan, udara, air, juga sesama manusia.
Penyakit tropis adalah penyakit lazim yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di 149
negara. Beberapa organisme yang menyebabkan penyakit tropis adalah bakteri dan virus. (WHO,
2012) Sesuai dengan letak kepulauan Indonesia yang berada di lintang khatulistiwa maka iklim
di Indonesia pun dipengaruhi oleh iklim tropis, sehingga dikenal berbagai jenis penyakit tropis
baik yang penyebarannya karena virus, penyakit non virus atau penyakit dengan mikroorganisme
dan baksil tertentu yang menular. Beberapa diantara penyakit tropis adalah demam tifoid, demam
berdarah, demam chingkunguya, malaria, cacar, TBC (tuberculosis), difteri, pertusis, SARS
(severe acute respiratory syndrome), kaki gajah (filariasis) dan masih banyak penyakit tropis
lainnya oleh karena itu penyakit tropis merupakan masalah kesehatan penting di Indonesia serta
masih memerlukan perhatian yang khusus.
Salah satu penyakit tropis yang disebabkan oleh infeksi parasit melalui gigitan nyamuk
adalah malaria yang masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indoesia karena angka
morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Pada tahun 2013 angka kejadian positif malaria
sekitar 1,38 per 1000 penduduk dengan angka kematian mencapai 45 orang. Sedangkan untuk
kasus Demam Berdarah Dengue, pada April 2014 tercatat angka kesakitan DBD sebesar 5,17 per
100.000 penduduk (13.031 kasus) dengan angka kematian sebesar 0.84% (110 kematian)
4
1.2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana konsep dari Kebijakan Kesehatan penyakit tropis?
2) Apa Dasar Hukumnya ?
3) Bagaimana dengan Epidemiologinya ?
4) Apa penyebab Penyakit Tropis ?
5) Bagaimana Model penyakit Tropis
6) Seperti Apa Jenis-jenis penyakit Tropis ?
7) Bagaiamana mekanisme dari penularan dan pemberantasan penyakit tropis
8) Bagaimana Pencatatan Pelaporannya?
9) Bagaimana Model Pelaporan Malaria, TB Paru
1.3. Tujuan
1) Umum
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dasar Hukum
1. Undang – Undang No 4 Tahun 2004 tentang wabah Penyakit Menular;
2. Undang – Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang – Undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (lembaran
negara RI tahun 2004 no. 16, tambahan lembaran negara no 4431);
4. Undang – Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
5. Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Penyakit
Menular;
6. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang tenaga Kesehatan
7. Kepmenkes No 1116 / Menkes / SK / VIII/ 2003, tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan;
8. Kepmenkes RI No. 1479/Menkes/SK/VIII/2004 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak
Menular Terpadu.
6
9. Permenkes RI No. 042/Menkes/SK/I/2007 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa
(KLB).
10. Permenkes No. 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular
Tertentu yang Dapat Menimbulkan wabah dan Upaya Penanggulangan;
11. Permenkes RI No. 5 Tahun 2013 tentang Pedoman Tatalaksana Malaria
12. Kepmenkes tentang Renstra Kemenkes RI Tahun 2015 – 2019 13.Kepmenkes No.
293 Tahun 2009 tentang Eliminasi Malaria
KESATU : Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tropis tahun
2015-2019 merupakan Dokumen perencanaan Program Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit selama lima tahun yang berisikan upaya yang akan dilakukan Ditjen
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit untuk mencapai target indikator program dan
kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 5 tahun (2015-2019).
KEDUA : Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tropis tahun
2015-2019 tercamtum dalam Lampiran I dengan disertai Matrik Rencana Kinerja dan
Pendanaan sebagaimana Lampiran II.
KETIGA : Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tropis tahun
2015-2019 digunakan sebagai salah satu pedoman bagi seluruh Satuan Kerja pelaksana
program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam menyusun Rencana Aksi
Kegiatan
KEEMPAT : Rencana Aksi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tropis tahun
2015-2019 digunakan sebagai salah satu pedoman penilaian laporan Akuntabilitas
Kinerja Satuan Kerja di lingkungan Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
KELIMA : Pada saat Keputusan Direktur Jenderal ini berlaku, Keputusan Direktur
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan nomor
HK.02.03/d1/2088/2015 tentang Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan tahun 2015-2019 dinayatakan tidak berlaku.
7
2.3 Epidemiologi Penyakit Tropis
Dalam epidemiologi ada tiga faktor yang dapat menerangkan penyebaran (distribusi)
penyakit atau masalah kesehatan yaitu orang (person), tempat (place), dan waktu (time).
Informasi ini dapat digunakan untuk menggambarkan adanya perbedaan keterpaparan dan
kerentanan. Perbedaan ini bisa digunakan sebagi petunjuk tentang sumber, agen yang
bertanggung jawab, transisi, dan penyebaran suatu penyaki;sbb:
1. Faktor Orang (Person) Faktor orang atau person adalah karakteristik dari individu yang
mempengaruhi keterpaparan atau kepekaan mereka terhadap penyakit. Orang yang
karakteristiaknya mudah terpapar atau peka terhadap penyakit akan mudah terkena sakit.
Karakteristik orang bisa berupa faktor genetik, umur, jenis kelamin,pekerjaan, kebiasaan
dan status sosial ekonomi. Seorang individu yang mempunyai faktor genetik pembawa
penyakit akan mudah terpapar faktor genetic tersebut dan peka untuk sakit. Perbedaan
berdasarkan umur, terdapat kemungkinan dalam mendapat keterpaparan berdasarkan
perjalanan hidup. Demikian pula dengan karakteristik lain yang akan membedakan dalam
kemungkinan mendapat keterpapara,
2. Faktor Tempat (place) Faktor tempat berkaitan dengan karakteristik geografis. Informasi
ini dapat batas alamiah seperti sungai, gunung,atau bisa dengan batas administrasi dan
histori. Perbedaan distribusi menurut tempat ini memberikan petunjuk pola perbedaan
penyakit yang dapat menjadi pegangan dalam mencari faktor-faktor lain yang belum
diketahui.
8
3. Faktor Waktu (Time) Waktu kejadian penyakit dapat dinyatakan dalam jam, hari, bulan,
atau tahun. Informasi ini bisa dijadikan pedoman tentang kejadian yang timbul dalam
masyarakat.
Penyakit tropis bisa disebabkan oleh berbagai jenis infeksi, mulai dari infeksi virus,
bakteri, jamur, hingga parasit. Penyebaran atau penularan penyakit tersebut bisa terjadi secara
langsung antara satu orang ke orang lainnya atau melalui hewan pembawa penyakit (vektor),
seperti nyamuk dan serangga. Penyakit yang menular dari hewan ke manusia ini disebut
juga zoonosis.
Tingginya kasus penyakit infeksi di daerah tropis disebabkan oleh faktor iklim, seperti
suhu hangat dan kelembapan serta curah hujan yang tinggi. Selain itu, faktor lingkungan, seperti
kebersihan dan sanitasi yang kurang baik, juga turut menjadi penyebab mengapa penyakit tropis
masih banyak terjadi di beberapa negara.
Bakteri
Bakteri dapat bertahan hidup di dalam tubuh tetapi di luar sel individu. Beberapa bakteri
diklasifikasikan sebagai aerob, membutuhkan oksigen untuk pertumbuhan. Sementara
beberapa bakteri yang lain ditemukan di usus kecil orang sehat, tumbuh tidak dengan
oksigen, sehingga disebut anaerob. Infeksi bakteri umumnya disebabkan oleh
pneumokokus, stafilokokus, dan treptokokus yang sifatnya komensal (organismen yang
hidup tidak berbahaya pada inangnya) di saluran pernapasan atas. Namun dibeberapa
kondisi serius dapat menjadi ganas seperti pneumonia, septikemia (keracunan darah), dan
meningitis.
Klamidia
Klamidia adalah organisme intraseluler yang ditemukan di banyak vertebrata, termasuk
burung, mamalia, dan manusia. Penyakit klinis disebabkan oleh spesies chlamydia
trachomatis, yang sering menjadi penyebab infeksi genital pada wanita. Jika seorang bayi
melewati jalan lahir yang terinfeksi, maka bayi akan mengalami penyakit mata
(konjungtivitis) dan pneumonia. Anak-anak kecil kadang mengalami infeksi telinga,
radang tenggorokan, dan penyakit saluran pernapasan karena Kalmidia. Klamidia lainnya
9
adalah chlamydophila psittaci yang menghasilkan psittacosis dari paparan unggas yang
terinfeksi. Penyakit ini ditandai oleh paru-paru, sakit kepala, lemah, lelah, mual, dan
muntah.
Rickettsia Manusia tertular sebagian besar penyakit rickettsia hanya ketika mereka masuk
ke dalam siklus di mana rickettsia hidup, biasanya pada parasit tikus yang ada pada tikus
kemudian menggigit manusia.
Mikoplasma dan ureaplasma Memiliki ukuran dari 150 hingga 850 nanometer.
Mereka ada di alam dan mampu menyebabkan penyakit meluas. Namun biasannya
penyakit yang diakibatkan dari kedua agen ini lebih ringan daripada disebabkan oleh
bakteri. Mikoplasma dapat menyebabkan ruam merah, beberapa orang yang terinfeksi
organisme ini mengalami mual, muntah, diare, dan kram nyeri perut. Biasanya
mikoplasma menyebabkan peradangan pankreas atau hato, serta infeksi otak dan sumsum
tulang belakang merupakan komplikasi serius.
Virus
Virus bukanlah organisme hidup, sebaliknya mereka adalah fragmen asam nukleat yang
dikemas dalam mantel protein yang membutuhkan sel hidup untuk bereplikasi. Yang
menyebabkan infkesi pada manusia adalah virus varicella zoster, herpes zoster, virus
epstein barr dan masih banyak yang lainnya. Ada banyak virus lain yang ditransmisikan
antara manusia dan yang secara signifikan menyebabkan penyakit dan kematian. Virus
influenza musiman, misalnya beredar secara global setiap tahun menyebabkan penyakit
influenzza musiman dan kematian setiap tahun. Selain itu, jenis baru virus menular
muncul secara berkala. Beberapa diantaranya kini ditularkan dari reservoir hewan seperti
kelelawar, babi, atau primata ketika manusia berada dalam kontak dekat dengan hewan
yang membawa virus tersebut.
Parasit
Di antara parasit yang paling menular adalah protozoa. Organisme uniseluler yang tidak
memiliki dinding sel, menyebabkan penyakit seperti malaria.
Rantai infeksi Suatu agen penyakit berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain.
Rantai infeksi diawali dengan bermigrasinya agen penyakit dari reservoir melalui portal
keluar, lalu berpindah dengan melalui portal masuk. Berikut penjelasannya: Reservoir
merupakan habitat atau tempat hidup dan berkembangnya agen penyakit. Baik manusia,
10
hewan , benda mati dan lingkungan berperan sebagai reservoir agen penyakit. Portal
keluar adalah tempat atau lokasi agen infeksi meninggalkan reservoir atau inangnya.
Misalnya virus influenza meninggalkan tubuh melalui saluran pernapasan dengan batuk
atau bersin. Cara penularan Metode penularan terbagi menjadi dua, secara langsung dan
tidak langsung. Penularan langsung terjadi saat individu melakukan kontak fisik atau
berada dalam jarak dekat yang memungkinkan penularan secara aerosol. Sedangkan
penularan tidak langsung adalah menggunakan perantara, seperti udara, benda mati
(makanan, pakaian, dan air), maupun vektor (nyamuk, lalat, dan lainnya). Portal masuk
adalah tempat atau lokasi agen infeksi memasuki inang yang baru, misalnya pada kulit
atau mulut. Inang merupakan bagian terakhir dari rantai infeksi yang rentan. Rentannya
inang disebabkan oleh beberapa hal, misalnya genetis atau sistem kekebalan tubuh yang
lemah
Hubungan kausal adalah hubungan antara dua atau lebih variabel, dimana salah satu atau
lebih variable tersebut merupakan variabel penyebab kausal (primer dan sekunder) terhadap
terjadinya variabel lainnya sebagai hasil akhir dari suatu proses terjadinya penyakit. Penyebab
penyakit dapat dikategorikan menjadi model kausa tunggal dan kausal majemuk yang terdiri dar
dua bagian :
a. Model Kausal tunggal atau dikenal dengan model tunggal (monokausal) yaitu konsep
penyakit dimana penyakit hanya disebabkan oleh satu penyebab.
b. Sementara Model Kausal Majemuk (multikausal) adalah konsep penyebab penyakit
dengan penyakit memiliki lebih dari satu penyebab.
11
2.6 Jenis-jenis Penyakit Tropis
12
2009). Difteri biasanya terjadi pada saluran nafas bagian atas. Pertama kali ada laporan
penyakit ini adalah pada tahun 1921. Penyakit ini mudah sekali menular dengan tanda
khas terbentuknya pseudomembran di tenggorokan (Staff pengajar FK-UI,1985).
6. Influenza Burung atau Flu Burung (avian influenza)
Influenza burung atau flu burung merupakan infeksi akibat virus influenza tipe A yang
biasa mengenai unggas (Nainggolan, 2009). Virus influenza termasuk dalam family
orthomyxoviruses yang terdiri atas tiga tipe yaitu A,B, dan C. Virus tipe B dan C
menyebabkan penyakit lain pada manusia tetapi dengan gejala yang lebih ringan. Virus A
yang menyebabkan flu burung adalah virus influenza A subtipe H5N1 yang selanjutnya
virus ini lebih dikenal dengan virus H5N1 yang tergolong dalam Highly Pathogenic
Avian Influenza (HPAI)
7. Rabies
Rabies adalah infeksi akut susunan saraf pusat pada manusia dan mamalia lainnya yang
berakibat fatal (Harijanto, 2009). Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang termasuk
genus Lyssa-virus, family Rhabdoviridae. Manusia dapat terinfeksi rabies melalui sekret
yang terinfeksi akibat gigitan binatang. Binatang yang dapat menginfeksi rabies
diantaranya adalah anjing, kucing, monyrt, musang, kelelawar, rubah, tupai, rakun, dan
ternak.
8. Malaria
Malaria adalah penyakit ifeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah.
Selain menginfeksi manusia, malaria juga menginfeksi binatang seperti golongan burung,
reptil, dan mamalia 14 (Harjianto, 2009:1754). Malaria yang terjadi di Indonesia
umumnya disebabkan oleh 3 jenis plasmodium, yaitu plasmodium vivax menyebabkan
malaria tertiana (Benign Malaria).
9. Tetanus
Tetanus adalah gangguan neurologis yang ditandai dengan meningkatnya tonus
otot dan spasme yang disebabkan oleh tetanospasmin. Tetanospasmin merupakan suatu
toksin protein yang kuat yangdihasilkan oleh Clostridium tetani (Ismanoe, 2009). Tetanus
hampir selalu menimpa individu non imun, individu dengan imunitas parsial dan individu
13
dengan imunitas penuh yang kemudian gagal mempertahankan imunitas secara adekuat
dengan vaksinasi ulangan.
10. Filariasis
Filariasis adalah. Peyakit ini disebabkan oleh infestasi satu atau dua jenis filaria
yaitu Wucheria bancrofti atau Brugia malayi. Cacing ini bentuknya langsing dan
ditemukan di dalam sistem peredaran darah limfe, otot, jaringan ikat atau rongga serosa
pada vertebrata. Cacing bentuk dewasa dapat ditemukan pada pembuluh dan jaringan
limfa pasien. Mikrofilaria W. bancrofti umumnya ditemukan pada malam hari (nokturnal)
terutama di belahan bumi bagian selatan termasuk Indonesia (Pohan, 2009).
11. HIV/AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) dapat diartikan sebagai
kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat
infeksi oleh virus Human Immunodeficiency Virus 15 (HIV) yang termasuk famili
retroviridae (Djoerban, 2009). Kasus AIDS pertama di dunia dilaporkan terjadi pada
tahun 1981. Di Indonesia, kasus AIDS pertama kali dilaporkan secara resmi oleh
departemen kesehatan pada tahun 1987 dengan pasien orang Belanda yang berada di
Bali. HIV/AIDS dapat ditularkan dengan media cairan tubuh yang telah terinveksi oleh
virus HIV melalui hubungan seksual, jarum suntik, transfusi darah, serta dari seorang ibu
yang telah terinfeksi HIV ke bayi yang dilahirkannya. Orang yang terkena infeksi HIV
tidak menunjukkan mengalami gejala tertentu secara langsung. Gejala akan semakin
parah seiring memburuknya kekebalan tubuh penderita. Demam yang dialami
berlangsung lama, berat badan menurun drastis, lemah, batuk darah, diare berkelanjutan.
12. Hepatitis
Hepatitis merupakan salah satu penyakit yang menyerang hati. Hepatitis
tergolong dalam penyakit dengan kategori berbahaya. Terdapat 5 jenis virus hepatitis
yaitu virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Kelima virus ini dapat menyebabkan seseorang
terkena hepatitis viral akut (Sanityoso, 2009). 18. Tuberkulosis Tuberkulosis merupakan
salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosa
(Amin, 2009).
14
13. Campak
Campak merupakan penyakit yang suah tidak asing lagi di kalangan masyarakat.
Campak juga dikenal dengan nama morbili atau morbillia dan rubeola (bahasa Latin),
yang kemudian dalam bahasa Jerman disebut dengan nama masern,dalam bahasa Islandia
dikenal dengan nama mislingar dan measles dalam bahasa Inggris (Anwar, 2014).
Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Morbilivirus famili Paramyxoviridae
14. Cacar air
Cacar air merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Virus
penyebab cacar air adalah Varicella zoster. Penyakit ini lebih sering diderita oleh anak –
anak. Akan tetapi orang dewasa pun tidak terhindar dari 17 resiko terkena penyakit ini.
Penyakit ini mudah sekali menular ke orang lain. Penularannya dapat melalui percikan
ludah penderita, melalui sentuhan kulit yang terinfeksi, dan lain sebagainya (Kurniawan,
2009).
15 Herpes
Herpes merupakan penyakit yang mirip dengan cacar air. Penyakit ini mudah
sekali menular. Penyebab dari herpes adalah Varicella zoster yang bermanifestasi
menjadi herpes zoster (shingles) sehingga orag biasa menyebut herpes adalah kelanjutan
dari penyakit cacar air. Perbedaannya dengan cacar air adalah herpes hanya menginfeksi
beberapa bagian tubuh saja. Bintik merah timbul di beberapa bagian tubuh bukan di
seluruh tubuh seperti pada cacar air.
15
menyebar melalui gigitan hewan, atau kontak fisik dengan cairan tubuh hewan,
serta melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi mikroorganisme
penyebab penyakit.
Penyakit menular juga dapat berpindah secara tidak langsung. Misalnya saat
menyentuh kenop pintu, keran air, atau tiang besi pegangan di kereta yang
terkontaminasi. Kuman dapat menginfeksi jika Anda menyentuh mata, hidung,
atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah menyentuh barang-
barang tersebut.
2. Mekanisme Pemberantasan Penyakit Tropis :
Program pemberantasan penyakit atau eradikasi difokuskan untuk memberantas
agen penular penyakit dari suatu wilayah. Program pemberantasan penyakit
biasanya memiliki batas waktu dan bertujuan untuk memberantas penyakit dalam
waktu yang relatif singkat dan dapat disesuaikan. Apabila penyakit sudah
diberantas maka dianggap tidak akan ada biaya lainnya yang berhubungan dengan
pemberantasan penyakit, namun kemungkinan akan ada biaya yang cukup
substantif terkait dengan program surveilans untuk pencegahan, deteksi dan
respons yang efektif terhadap penyebaran penyakit di masa yang akan datang ke
daerah yang telah bebas penyakit tersebut. Dalam hal penyakit endemik di daerah
tropis, program pemberantasan dapat dimulai dengan masa pengendalian penyakit
untuk mengurangi prevelansi penyakit ke tingkat dimana pemberantasan menjadi
lebih memungkinkan dan akan menghemat biaya
Salah satu penyakit tropis yang disebabkan oleh infeksi parasit melalui gigitan nyamuk
adalah malaria yang masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indoesia karena angka
morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Pada tahun 2013 angka kejadian positif
malaria sekitar 1,38 per 1000 penduduk dengan angka kematian mencapai 45 orang. Sedangkan
untuk kasus Demam Berdarah Dengue, pada April 2014 tercatat angka kesakitan DBD sebesar
5,17 per 100.000 penduduk (13.031 kasus) dengan angka kematian sebesar 0.84% (110
kematian).
Berdasarkan data internal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, pada tahun 2015,
penderita demam berdarah di 34 provinsi di Indonesia sebanyak 129.179 orang, dimana 1.240
diantaranya meninggal dunia. Pada bulan Januari- Vol. 4, No. 1 Juni, 2018 pISSN: 2460-6162.
16
eISSN: 2527-6476 61 Februari 2016 Kementerian Kesehatan RI mencatat jumlah penderita
Demam Berdarah Dengue di Indonesia sebanyak 8.487 orang penderita DBD dengan jumlah
kematian 108 orang. Golongan terbanyak yang mengalami DBD di Indonesia pada usia 5-14
tahun mencapai 43,44% dan usia 15-44 tahun mencapai 33,25. Melihat kondisi yang cukup
mengkhawatirkan ini, Kementerian Kesehatan melalui dinas-dinas Kesehatan di seluruh
Indonesia lebih gencar melakukan Gerakan "1 Rumah 1 Jumantik".
Gerakan ini merupakan program pemberantasan sarang nyamuk yang mengajak seluruh
masyarakat berperan aktif dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk, khususnya jentik
nyamuk Aedes Spp. Berangkat dari pemikiran inilah penelitian peningkatan pelayanan kesehatan
puskesmas untuk penanggulangan penyakit tropis demam berdarah dengue.
17
2.9 Simulasi Model Pelaporan TB Paru
18
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Penyakit tropis adalah penyakit lazim yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di 149
negara. Beberapa organisme yang menyebabkan penyakit tropis adalah bakteri dan virus. (WHO,
2012) Sesuai dengan letak kepulauan Indonesia yang berada di lintang khatulistiwa maka iklim
di Indonesia pun dipengaruhi oleh iklim tropis, sehingga dikenal berbagai jenis penyakit tropis
baik yang penyebarannya karena virus, penyakit non virus atau penyakit dengan mikroorganisme
dan baksil tertentu yang menular. Beberapa diantara penyakit tropis adalah demam tifoid, demam
berdarah, demam chingkunguya, malaria, cacar, TBC (tuberculosis), difteri, pertusis, SARS
(severe acute respiratory syndrome), kaki gajah (filariasis) dan masih banyak penyakit tropis
lainnya oleh karena itu penyakit tropis merupakan masalah kesehatan penting di Indonesia serta
masih memerlukan perhatian yang khusus.
Salah satu penyakit tropis yang disebabkan oleh infeksi parasit melalui gigitan nyamuk
adalah malaria yang masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indoesia karena angka
morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Pada tahun 2013 angka kejadian positif malaria
sekitar 1,38 per 1000 penduduk dengan angka kematian mencapai 45 orang. Sedangkan untuk
kasus Demam Berdarah Dengue, pada April 2014 tercatat angka kesakitan DBD sebesar 5,17 per
100.000 penduduk (13.031 kasus) dengan angka kematian sebesar 0.84% (110 kematian)
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan semua
orang yang terlibat di dalamnya
19
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uin-suska.ac.id/3084/2/BAB%20I.pdf
file:///C:/Users/Abadi/Downloads/22574-64106-1-PB/pemenkes .pdf/2020
https://e-renggar.kemkes.go.id/file2018/e-performance/1-465827-3tahunan-755.pdf
file:///C:/Users/Abadi/Downloads/5905-Article%20Text-14326-1-10-20190112.pdf
https://www.alodokter.com/7-jenis-penyakit-tropis-dan-cara-pencegahannya
file:///C:/Users/Abadi/Downloads/22574-64106-1-PB%20(1).pd
https://www.researchgate.net/publication/325619173_Pentingnya_Eradikasi_Penyakit_Tr
opis_Di_Indonesia_I_M_Yusuf_A lamudi_Prof_Nidom_Foundation
https://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/jurnal_indri.pdf
20
MAKALAH
OLEH:
21