Tugas 04 Ars 202

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ENIK UTMAWATI

NIM : 20200309031

KELAS : A MARS JAKARTA

TUGAS 04 ARS 202


Rancangan Strategi Organisasi Rumah Sakit Dalam Menggunakan Sistem Informasi Dalam Kegiatan
Operasional Bisnis

Suatu organisasi terutama organisasi besar hendaknya perlu mengetahui dimana kelebihan dan
kekurangan yang dimilikinya sehingga dapat membuat strategi efektif pemanfaatan sumber daya
organisasi yang dimiliki agar dapat menempatkan diri pada persaingan bisnis dunia. Sistem informasi
dan bisnis yang tidak selaras dapat dilihat dari pemanfaatan sistem informasi yang belum optimal
dalam mendukung bisnis rumah sakit. Dalam hal ini, perencanaan strategi sistem informasi
berperang penting untuk memastikan bahwa sistem informasi rumah sakit yang dapat menunjang
tercapainya tujuan organisasi, sehingga dapat memberikan hasil yang nyata bagi rumah sakit
(Rahardjanto, 2008).

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu sistem
teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses
pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi
untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi
Kesehatan. Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi,
indikator, prosedur, teknologi, perangkat, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan
dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam
mendukung pembangunan kesehatan. RS menetapkan unit kerja yang mengelola SIMRS dan
memiliki sumber daya manusia yang terdiri dari kepala unit dan staf dengan kualifikasi analisis
sistem, programmer, hardware dan pemeliharaan jaringan. Dalam rangka keterbukaan kepada
publik tersedia sistem pendaftaran rawat inap dan rawat jalan secara online.

Sistem Informasi yang terintegrasi disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen
Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien, medical record, apotek,
gudang farmasi, penagihan, database personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi sampai
dengan pengendalian oleh manajemen. Aktifitas penggunaan aplikasi SIM RS dilakukan mulai dari
pendaftaran pasien, baik itu pendaftaran rawat jalan, igd , maupun rawat inap. kemudian dilanjutkan
dengan aktivitas transaksi pelayanan yang dilakukan oleh perawat ruangan inap ataupun perawat
poli rawat jalan. Penggunaan aplikasi berlanjut ketika pasien merima tindakan yang ada di instalasi
penunjang(Lab, Radiologi, Kamar Operasi, Instalasi Gizi). Semua tindakan perawat dan bagian
instalasi penunjang akan terekam sesuai dengan inputan user dan dapat ditampilkan dikomputer
masing-masing user SIMRS. Proses pembayaran akan otomatis tercatat pada aplikasi kasir dan
mempermudah penghitungan tarif yang dikenakan kepada pasien. Hasil inputan user dapat dicetak
berupa laporan jika dibutuhkan. Data yang di inputkan akan langsung tersimpan ke database induk
yang berada pada ruangan SIM-RS.

Teknologi manajemen informasi membutuhkan sumber daya yang besar sebagai investasi untuk
rumah sakit. Oleh karena, itu teknologi harus secara cermat disesuaikan dengan kebutuhan rumah
sakit saat ini dan masa depan, serta sumber dayanya. Kebutuhan teknologi yang tersedia
diintegrasikan dengan proses manajemen informasi yang ada saat ini serta membantu
mengintegrasikan aktifitas seluruh unit kerja dan pelayanan rumah sakit. Proses seleksi teknologi
informasi yang sesuai dengan kebutuhan RS dilakukan melalui koordinasi dan partisipasi para
profesional pemberi asuhan (PPA), para kepala bidang/ divisi, dan kepala unit pelayanan

Tujuan system informasi adalah identifikasi masalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan,
meningkatkan ketepatan dan kecepatan pengambilan keputusan, meningkatkan fungsi
perencanaan, pemantauan, pengendalian, dan evaluasi organisasi. Mengukur, mengendalikan,
menganalisa penggunaan sumber daya dan produktifitas, efisiensi dan efektifitas, meningkatkan
komunikasi intern dan ekstern organisasi, penyusunan laporan intern dan ekstern riset dan
pendidikan.
Kategori SIM RS
1. Sistem Informasi Administrasi dan keuangan
2. Sistem Informasi medis-klinis
Penyaiian informasi – Efisiensi biaya – Ketenagaan Utilisasi pelayanan penunjang Struktur biaya

Manfaat yang didapatkan Rumah Sakit dengan menggunaan SIMRS dalam Kegiatan operasional
bisnis adalah:

 Proses-proses manajemen rumah sakit bisa terintegrasi antara satu bagian dengan bagian
lainnya.
 Pengendalian stok obat dan alkes multi gudang (multi apotek / floorstock) bisa dilakukan
dengan lebih mudah karena posisi stock up to date-nya bisa diketahui setiap saat.
 Penagihan kepada pasien bisa dibuat dalam sebuah single billing statement untuk semua
jasa perawatan yang telah diterima pasien.
 Riwayat penyakit dan perawatan (medical record) pasien bisa dikelola dan dipanggil dengan
cepat dan otomatis.
 Analisis statistik diagnosa dan pembedahan terhadap pasien telah disesuaikan dengan
standard yang telah ditetapkan WHO.
 Memudahkan proses budgeting dan pengendalian realisasinya.
 Memudahkan penyusunan rencana cash-flow dan pengendalian arus kas maupun bank.
 Dengan SIMRS, resiko keterlambatan pembayaran atau penagihan hutang piutang bisa
dikurangi.
 Menjaga konsistensi data (data consistency) karena menggunaan data bersama (data
sharing) baik data master (database pasien, dokter, perawat, karyawan dan obat) maupun
data transaksi.
 Pemanfaatan data keluaran / output dari suatu modul oleh modul lain (sebagai masukan /
input) sehingga bisa dihindari adanya redundansi proses antar bagian.
 SIMRS memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan di semua unit, cepat dan akurat.
 Pencetakan nota pembayaran, kuitansi, surat menyurat bisa dilakukan dengan mudah.
 Efisiensi waktu entri data (entry time) karena hanya dilakukan sekali oleh bagian yang paling
berkompeten.
 Efisiensi kerja karyawan menjadi meningkat karena beberapa proses rutin seperti
pembuatan laporan atau perhitungan-perhitungan dilakukan secara otomatis dan cepat.
Dengan demikian karyawan lebih bisa berkonsentrasi kepada hal-hal yang bersifat stratgis.

Rancangan strategi rumah sakit menggunakan Sistem Informasi dalam kegiatan operasional bisnis
dengan berupaya mengelola sistem informasi secara komputerisasi, diantaranya:

1. Supply Chain Management Systems. Sistem informasi ini berfungsi untuk mendigitalisasikan
Supply Chain Management Systems, sehingga hubungan antara rumah sakit dengan para
pemasok dapat dioptimalkan. Kegiatan perencanaan, pemesanan dan pasokan bahan baku,
obat maupun peralatan medis dapat dikoordinasikan dengan baik dan efisien. Dalam hal
rantai pasokan ini, rumah sakit perlu mengelola aliran informasi dengan pemasok,
khususnya untuk menjamin tersedianya bahan dan peralatan medis. SI ini diharapkan dapat
menciptakan efisiensi dalam pengelolaan persediaan.
2. Enterprise Systems. Sistem informasi ini berfungsi untuk mengkomputerisasi Enterprise
Systems dalam hal ini sistem rumah sakit, sehingga dapat mengkoordinasikan proses-proses
internal utama dari rumah sakit, mengintegrasikan data dari semua unit, seperti front office,
layanan rawat inap, rawat jalan, poliklinik, apotik, laboratorium, keuangan, SDM, investasi
dan persediaan. Komputerisasi yang terintegrasi dari setiap unit yang ada memungkinkan
pengelola untuk mengetahui kondisi objektif rumah sakit baik secara keseluruhan maupun
per unit melalui laporanlaporan manajerial yang dapat disusun setiap saat secara cepat dan
akurat, sehingga pengelola dapat membuat keputusan-keputusan yang tepat dan
melakukan kontrol kualitas terhadap layanan maupun produk medis lainnya. Sementara itu,
para pasien dapat memperoleh informasi secara rinci tentang biaya-biaya yang harus
ditanggung tanpa harus mondar-mandir ke unit- unit yang memberikan layanan
3. Customer Relationship Management Systems. Sistem informasi ini berfungsi untuk
mendigitalisasikan Customer Relationship Management Systems, sehingga dapat
mengintegrasikan dan memelihara relasi antara rumah sakit dengan pasien, pengguna jasa
kesehatan dan pihak-pihak terkait lainnya. Rumah sakit perlu terus menerus membangun
dan menjaga relasi dengan semua pihak yang terkait, agar dapat menciptakan rasa aman
dan nyaman bagi pihak-pihak yang menggunakan jasa layanan medis dan melakukan
kerjasama baik dalam hal pemenuhan kebutuhan rumah sakit, pengembangan jasa layanan
medis dan penyediaan infrastruktur. Sistem informasi akan memungkinkan rumah sakit
untuk mengelola data semua pihak yang terkait, sehingga rumah sakit dapat memberi
perhatian kepada pihak-pihak yang terkait tersebut dengan lebih baik lagi, misalnya
memberikan ucapan selamat kepada pasien yang melahirkan, memberikan penawaran
pertama kepada rekanan penyedia infrastruktur saat rumah sakit akan membangun dan lain
sebagainya.
4. Knowledge Management Systems. Sistem informasi ini berfungsi untuk
mengkomputerisasikan Knowledge Management Systems, sehingga mendukung
pencatatan, penyimpanan dan penyebaran dari pengetahuan dan keahlian. Sistem ini tidak
saja mengolah data transaksi untuk menghasilkan informasi berupa laporan manajerial,
melainkan menghasilkan suatu pengetahuan baru. Pengelola dapat mengeksplorasi data
warehouse untuk menemukan data mining yang memberi pengetahuan baru berupa
gambaran pola atau korelasi dari pengguna jasa kesehatan di rumah sakit yang dikelolanya
atau pola-pola yang terjadi di setiap unit. Pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh
tersebut, tentu sangat berperan untuk menyusun rencana jangka panjang, mennyusun
strategi dan menciptakan program-program layanan dan sistem pengelolaan yang inovatif.

Anda mungkin juga menyukai