Cara Pengorbanan Mencit
Cara Pengorbanan Mencit
Cara Pengorbanan Mencit
Disusun oleh :
Hafiqah Istiqomah
(PO71390190032)
2021
I. IDENTITAS
NIM : PO71390190032
Tingkat : II b
Hewan mencit atau Mus musculus adalah tikus rumah biasa termasuk ke dalam ordo
rodentia dan famili muridae. mempunyai warna bulu putih dan mata merah muda
(Hrapkiewicz et Al, 1998). Mencit merupakan hewan yang tidak mempunyai kelenjar
keringat, jantung terdiri dari empat ruang dengan dinding atrium yang tipis dan dinding
ventrikel yang lebih tebal. Percobaan dalam menangani hewan yang akan diuji cenderung
memiliki karakteristik yang berbeda, seperti mencit lebih penakut dan fotofobik, cenderung
sembunyi dan berkumpul dengan sesama, mudah ditangani, lebih aktif pada malam hari atau
nokturnal, aktivitas terganggu dengan adanya manusia, suhu normal 37, 4⁰ C, laju respirasi
163 per menit sedangkan pada hewan tikus sangat cerdas, mudah ditangani, tidak bersifat
foto fotofobik, lebih resisten terhadap infeksi, kecenderungan berkumpul dengan sesama
sangat kurang, jika makanan kurang atau diperlakukan secara kasar akan menjadi liar dan
galak, suhu normal 37, 5⁰ C, laju respirasi 210 per menit pada mencit dan tikus
persamaannya gigi seri pada keduanya sering digunakan untuk mengerat atau menggigit
benda-benda yang keras. menyesuaikan dan tidak diperlakukan tidak wajar. Di dalam suatu
dosis yang dipakai untuk penggunaan suatu obat harus sesuai dengan data mengenai
penggunaan dosis secara kuantitatif, dikarenakan bila obat itu diaplikasikan kepada manusia
intravena dan intra peritoneal. Rute per oral dapat diberikan dengan mencampurkan obat
bersama makanan, bisa pula dengan jarum khusus ukuran 20 dan panjang kira-kira 5 cm
untuk memasukkan senyawa langsung ke dalam lambung melalui esofagus, ujungnya bulat
dan berlubang ke samping. Rute subkutan paling mudah dilakukan pada mencit. Obat dapat
diberikan kepada mencit dengan jarum yang panjangnya 0,5 sampai 1 cm dan ukuran 22
sampai 24 (22-24 gauge). obat bisa disuntikkan di bawah kulit di daerah punggung atau di
daerah perut. kekurangan dari rute ini adalah obat harus dapat larut dalam cairan sehingga
dapat disuntikkan. rute pemberian obat secara intramuskular lebih sulit karena otot mencet
sangat kecil, obat bisa disuntikkan ke otot paha bagian belakang dengan jarum panjang 0,5
sampai 1 cm dan ukuran 24 gauge, suntikan tidak boleh terlalu dalam agar tidak terkena
pembuluh darah. rute pemberian obat secara intravenaharuslah dalam keadaan mencit tidak
dapat bergerak ini dapat dilakukan dengan mencit dimasukkan ke dalam tabung plastik
cukup besar agar mencit tidak dapat berputar ke belakang dan supaya ekornya keluar dari
tabung, jarum yang digunakan berukuran 28 g dengan panjang 0,5 cm dan suntikan pada
Vena lateralis ekor,cara ini tidak dapat dilakukan karena ada kulit mencit yang berpigmen
jadi penanya kecil dan sukar dilihat walaupun mencit berwarna putih. Cara intraperitoneal
hampir sama dengan cara intramuskular, suntikan dilakukan di daerah abdomen di antara
internal dan faktor eksternal, adapun faktor internal yang dapat mempengaruhi hasil
percobaan meliputi variasi biologik (usia, jenis kelamin) pada usia hewan semakin muda
maka semakin cepat reaksi yang ditimbulkan, ras dan sifat genetik, status kesehatan dan
nutrisi, bobot tubuh, luas permukaan tubuh. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil
1. ALAT :
Kadang restrain
penggaris
2. BAHAN :
BAHAN
Alkohol 70%
Eter
Etil Karbamat
Haloten
Natrium fenobarbital
Hewan yang digunakan adalah mencit jantan, galur lokal, berumur antara 6 – 8
minggu.
Cara fisik dilakukan dengan dislokasi leher. Proses dislokasi dilakukan dengan cara:
penahan, misalnya pensil atau batang logam yang dipegang dengan tangan
kiri.
Ekornya ditarik dengan tangan kanan dengan keras, sehingga lehernya akan
2. CARA KIMIA
dalam wadah khusus atau dengan pemberian fenobarbital natrium pada takaran letalnya.
ETER
Digunakan u ntuk anastesi singkat, dengan obat diletakkan pada suatu wadah
kemudian hewan dimasukkan dan wadah ditutup. Bila hewan sudah kehilangan kesadaran
hewan dikeluarkan dan siap di bedah. Pemberian berikutnya diberikan bantuan kapas yang
Fenobarbital natrium
Dosis penobarbital natrium adalah 45-60 mg/kg untuk pemberian intra peritoneal
Cara yang digunakan adalah cara fisik, dilakukan dengan dislokasi leher. Proses
dislokasi dilakukan dengan cara: Ekor mencit dipegang dan kemudian ditempatkan pada
permukaan yang bisa dijangkaunya, biarkan mencit meregangkan badannya. Saat mencit
meregangkan badannya, pada tengkuk ditempatkan suatu penahan, misalnya pensil atau
batang logam yang dipegang dengan tangan kiri. Ekornya ditarik dengan tangan kanan
dengan keras, sehingga lehernya akan terdislokasi dan mencit akan terbunuh.
VIII. PEMBAHASAN
Mencit dan tikus putih adalah hewan percobaan yang sering dan banyak digunakan
di dalam laboratorium farmakologi dalam berbagai bentuk percobaan. Hewan ini mudah
bersembunyi. Aktivitasnya di malam hari lebih aktif. Kehadiran manusia akan mengurangi
aktivitasnya. Percobaan kali ini adalah membahas tentang bagaimana cara penanganan
hewan coba sebelum kita melakukan pemberian obat terhadap hewan coba maka dari itu kita
harus mengetahui bagaimana cara penanganan hewan coba yang baik dan benar terlebih
dahulu.
IX. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah cara mengorbankan mencit ada dua, yaitu
secara fisik dan kimia. Cara fisik dilakukan dengan dislokasi leher dan cara kimia dengan